Anda di halaman 1dari 2

VIII.

PEMILIHAN LOKASI
Menurut Kotler (2009) place merupakan segala sesuatu yang menunjukkan
berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk agar mudah diperoleh oleh pelanggan
dan selalu tersedia bagi pelanggan. Apabila berada dalam kondisi bisnis yang
memiliki persaingan ketat, faktor pemilihan lokasi menjadi komponen utama yang
penting agar usaha yang dijalankan juga dapat bersaing secara efektif, maka perlu
adanya lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. Ketepatan
pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan sebuah
usaha. Para pengusaha selalu memiliki pertimbangan yang matang mengenai lokasi
sebelum membuka usahanya. Tidak menutup kemungkinan bahkan usaha jasa pun
juga harus memiliki lokasi yang dekat dengan para pelanggan agar hubungan dengan
pelanggan dapat terjaga dengan baik.

Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha


untuk menarik konsumen dalam rangka mendapatkan keuntungan dan sebaiknya
apabila terdapat kesalahan dalam memilih lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan
secara otomatis keuntungan maksimal tidak akan dirasakan oleh pengusaha tersebut.
Oleh karena itu, pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta
ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat
mempermudah konsumen untuk menndapatkan produk/jasa yang diinginkannya.
Harding (1978) menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi
bisnis yaitu lingkungan masyarakat, sumberdaya alam, tenaga kerja, kedekatan
dengan pasar, fasilitas dan biaya transportasi, tanah untuk ekspansi, dan pembangkit
tenaga listrik. Selain itu, penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis bisnis
apa yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut.

IX. INDIKATOR EFEKTIVITAS PENJUALAN


Efektivitas penjualan mengacu pada kemampuan profesional penjualan
perusahaan mengungguli setiap tahap proses pembelian pelanggan dan pada akhirnya
mendapatkan bisnis dengan persyaratan yang tepat dalam jangka waktu yang tepat.
Meningkatkan efektivitas penjualan bukan hanya masalah fungsi penjualan; ini adalah
masalah perusahaan karena memerlukan kolaborasi yang mendalam antara penjualan
dan pemasaran untuk memahami apa yang berhasil dan tidak, dan peningkatan
keberlanjutan atas pengetahuan, pesan, keterampilan dan strategi yang diterapkan
staff penjualan saat mereka mengerjakan peluang penjualan. Indikator bahwa
penjualan berjalan efektif antara lain :
1. Jumlah orang yang lalu lalang
2. Persentase orang-orang yang masuk toko
3. Persentase dari mereka yang membeli
4. Jumlah yang dihasilkan per penjualan
X. STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL
Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha
memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran.
Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan bisnis retail sudah tinggi. Oleh
karena itu, bagi calon pelaku usaha retail yang ingin terjun dalam bisnis retail,
sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :
1. Menentukan target pasar
2. Menciptakan loyalitas pelanggan
3. Memilih lokasi perusahaan yang strategis
4. Mencantumkan brand pada setiap produk
5. Memberikan pelayan prima kepada konsumen

XI. BAURAN RETAIL (5P)


Dalam konteks manajemen ritel modern, dikenal juga konsep tentang bauran retail
(retail mix). Konsep tentang bauran ritel ini sebenarnya merupakan jantung atau
penggerak dari semua aspek operasional dan manajemen retail. Untuk itu, penting
bagi pemerhati konsep dan praktisi retail menyimak bagaimana konsep dan
implementasi bauran ritel (retail mix). Bauran retail ini terdiri dari place, people,
product, price, dan promotion.

XII. KEAMANAN KONSUMEN


Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan hukum yang
mengatur hak dan kewajiban konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dan mengatur
upaya-upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan hukum terhadap kepentingan
konsumen. Hal ini dapat bersifat dalam segala transaksi jual beli, secara langsung
maupun secara online seperti yang kini kian marak. Walaupun adanya transaksi yang
tidak melalui tatap muka, konsumen tetap berhak untuk mendapatkan barang yang
sesuai dengan pemberitahuan yang sebelumnya atau barang yang sesuai dengan yang
dijanjikan.

Anda mungkin juga menyukai