Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Bisnis Ritel
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
APRIL 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian strategi pemasaran ritel
2. Mengetahui cara mengembangkan keunggulan bersaing dalam ritel
3. Mengetahui cara membangun strategi keunggulan bersaing yang berkelanjutan
4. Mengetahui perencanaan ritel strategis
BAB II
PEMBAHASAN
Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara
dan usaha bisa dijadikan sebgai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi
yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan
sistem ritell. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran ritel sendiri adalah segala kegiatan
jual beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir guna memenuhi
kebutuhan pribadi para konsumen.
Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab
peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli
suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan
bisnis riteljuga sangat pesat, hal ini bisa kita lihat bisnis ritel yang sudah besar seperti
Alfamart dan Indomart yang semakin menjamur dan semakin banyak diminati oleh
konsumen.
Dalam strategi pemasaran ritel terdapat beberapa hal yang dijelaskan didalamnya, seperti
berikut:
Segala kegiatan bisnis yang dijalankan ritel dapat menjadi dasar untuk keuntungan bersaing,
namun keuntungan harus bisa dipertahankan dalam jangka waktu lama. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan bagi ritel untuk mengembangkan keunggulan bersaing yang bisa
dipertahankan adalah:
1. Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen berarti bahwa konsumen bersedia untuk berbelanja di lokasi ritel.
Dasar yang digunakan untuk mempertahankan kaunggulan bersaing, juga membant
menarik perhatian dan mempertahankan para konsumen yang loyal. Contohnya,
konsumen yang loyal akan terus berbelanja pada satu ritel tertentu meskipun ritel
pesaing telah membuka tokonya di dekat lokasi perumahan dan memberi harga yang
lebih rendah. Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam
mempertahankan keuntungan dari para pesaing, mengingat memiliki konsumen yang
loyal berarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi pelanggan pada ritel-ritel
pesaing.
Strategi Untuk
Reaktif Proaktif
Setiap Posisi Bisnis
Balas Pengembanan pasar
LEADER
Persaingan harga Penelitian dan pengembangan
Follow the leader Menantang
CHALLENGER Menyerang
Pengembangan produk baru
Status Quo Cari pasar baru
FOLLOWER Cari segmen pasar baru
Market niche
Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam
pasar. Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu, yang jelas tiddak bisa
dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan skla besar saja tidaklah cukup,
karena ada beberapa strategi bagi perusahaan besar yang mampu menjamin
keberhasilannya, akan tetapi ada juga strategi yang dapat meruikan perusahaan itu sendiri.
dan bukanlah merupakan suatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan
lebih besar daripada yang diperoleh perusahaan besar.
Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok
usaha, yaitu:
1. Market Leader menguasai 40% pasar
2. Market Challenger menguasai 30% pasar
3. Market Follower menguasai 20% pasar
4. Market Nicher menguasai 10% pasar
Market Lander
Perusahaan seperti ini memegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya perusahaan-
perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan, dalam hal perubahan harga,
pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intensitas promosi.
Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing. Ia merupakan perusahaan yang
ditantang dan ditiru atau dijauhi. Kehidupan pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah,
terkecuali bila perusahaan itu memang memiliki promosi resmi. Perusahaan tersebut
senantiasa mempertinggi kewaspadaannya sebab para pesaingnya selalu mencai dan
mencoba memanfaatkan kelemahannya, meski sekecil apapun. Perusahaan yang dominan
selalu ingin tetap menjadi nomor satu, oleh sebab itu perusahaan-perusahaan seperti ini
biasanya mengembangkan strategi:
A. Mengembangkan pasar keseluruhan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
Mencari konsumen baru dengan cara strategi penerobosan pasa, strategi pasar
baru dan strategi perluasan geografis
Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu produk
Meyakinkan masyarakat konsumen agar menggunakan produk lebih banyak
pada setiap kesempatan.
B. Melindungi bagian-bagian pasar yang telah dikuasai. Sementara mencoba
memperkuat pasar. Perusahaan yang dominan tetap harus melindungi usahanya secara
terus menerus dari serangan para saingannya. Untuk itu, yang harus dikerjakan oleh
perusahaan pemimpin dalam mempertahankan daerah kekuasannya adalah inovasi
(pembaharuan) yang terus menerus.
C. Meningkatkan bagian pasar. Selain mencari konsumen baru pada pasar yang baru,
perusahaan juga dapat meningkatkan jumlah konsumen pada bagian pasar yang sudah
dikuasai.
Market Challanger
Perusahaan yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar biasa
disebut dengan sebuatn “runner up” atau “pemyususl”. Mereka dapat menyerang Market
Leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut bagain
pasar , perusahaan inilah yang disebut Market Challanger. Mereka yang bersikap asal
menerima tidak menggoncangkan pasar disebut juga Market Follower.
Beberapa strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh Market Challanger:
A. Menetapkan sasaran strategi lawan
Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah menetapkan sasaran
strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untuk itu perusahaan harus melakukan
analisis persaingan yang sistematis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang
pasar adalah peningkatan bagian pasar dengan harapan akan menghasilkan
profitabilitas yang lebih tinggi. Pada dasarnya Market Challanger dapat memilih sala
satu dari tiga jenis perusahaan yang dapat diserang yaitu: pemimpin pasar, perusahaan
-perusahaan yang sama besarnya tetapi kurang berhasil serta kekurangan dana dan
perusahaan regional yang lebih kecil.
B. Memilih strategi penyerangan
Secara umum ada lima strategi penyerangan yang dapat dipilih dan dilakuakn Market
Challanger, antara lain:
Serangan Frontal. Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan
yang dimiliki tepat berhadapan dengan lawan. Serangan ini lebih bersifat
menyerang dengan kekuatan lawan daripada titik lemahnya. Dalam serangan
frontal ini, penyerangan menandingi produk, iklan dn harga dari lawannya,
sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah. Biasanya yang memakai
strategi ini adalah Market Challanger yang kuat.
Serangan Melambung. Prinsip poko dari serangan modern ini adalah konsentrasi
kekuatan untuk menyerang kelemahan lawan. Market Challanger berpuara-pura
akan menyerang bagian yang kuat sehinga lawan mengerahkan seluruh kekuatan
ke bagian tersebut, tetapi serangan yang sesungguhnya akan diarahkan ke bagian
kelemahannya. Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh Market Challanger
yaitu serangan geografis, yatu serangan-serangan yang ditujukan pada daerah-
daerah pemasaran dimana pesaing tidak menanganinya dengan baik. Kedua adalah
serangan dengan menutup segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi oleh
Market Leader.
Serangan Mengepung. Serangan ini merupakan usaha menembus daerah
pemasaran lawan, yaitu dengan mengadakan penyerangan secara besar-besaran
terhadap lawan dan pada saat yang bersamaan perusahaan penantang memasarkan
segala apa saja yang dipasarkan oleh pesaing dan melebihi apa yang dimiliki oleh
pesaing, sehingga tawaran perusahaan ini tidak mungkin ditolak oleh konsumen.
Serangan Lintas. Sstrategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung serta
menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah ke pemasaran pesaing. Ada tiga
pendekatan, yaitu: diversifikasi ke produk-produk yang tidak berkaitan,
diversifikasi ke pasar geografis yang baru dan menciptakan produk yang lebih
baik.
Serangan Gerilya. Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan yang
kekurangan modal dengan menyerang pada berbagai wilayah lawan dengan
serangan kecil yang tiba-tiba dan terputus-putus. Tujuannya adalah untuk
menganggu konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan dengan tindakan
memotong harga secara selektif, menganggu persediaan, membajak eksekutif,
kegiatan promosi intensif dan berbagai tindakan ilegal lainnya.
Selain kelima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapat strategi yang
lebih spesifik lagi bagi Market Challanger, yaitu:
1. Strategi pemotongan harga
2. Strategi produk yang lebih murah
3. Strategi prduk pestise
4. Strategi pengembangbiakan produk
5. Strategi inovasi produk
6. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan
7. Strategi inovasi distribusi
8. Strategi penekanan biaya
9. Strategi promosi yang intensif
Market Follower
Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan
meniru produk perusahaan yang memimpin. Setiap Market Follower selalu menonjolkan
sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan atau keuangannya.
Strategi umum yang biasa dilakukan oleh Market Follower yaitu:
Mengikuti dari dekat. Market Follower berusaha menyamai perusahaan pemimpin
pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.
Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini Market Follower membuat beberapa
differensiasi, namun tetap mengikuti Market Leader dalam hal pembauran pasar.
Mengikuti secara selektif. Market Follower mengikuti dengan dekat beberapa hal
yang dilakukan Market Leader, namun pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan
dengan sendiri.
Market Nicher
Perusahaan seperti ini menyandang berbagai nama seperti; penggarap relung pasar,
spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu atau perusahaan tumpuan. Market Nicher
menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan jenis ini mencoba
masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang aman dan menguntungkan yang
dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya Market Nicher adalah
perusahaan yang mempunyai spesialisasi tertentu dan keahlian yang khas didalam pasar,
konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran pemasaran.
Didalam strategi pemasaran perusahaan erat kaitannya dengan tiga kekuatan dasar utama
yang meliputi; pelanggan (customer), perusahaan (corporation) dan persaingan/kompetisi
(competition). Pada konsep pemasaran yang strategis selalu memfokuskan diri pada cara-
cara ikut terjun dalam persaingan dimana perusahaan dapat secara efektif menempatkan
diri terhadap pesaingnya. Dalam hal ini, kemampuan memberikan nilai lebih pada
pelanggan adalah kata kunci yang dikembangkan dengan lebih optimal.
Tiga elemen dasar tadi (pelanggan, perusahaan dan kompetisi) membentuk interaksi
terkait secara dinamis. Jika apa yang diinginkan oleh pelanggan tidak cocok dengan
kebtuhan perusahaan, maka dalam kelangsungan jangka panjang masa depan perusahaan
mungkinakan dipertaruhkan. Positif matching dari kebutuhan dan tujuan pelanggan serta
perusahaan ini diperluakan untuk hubungan baik yang berkelanjutan.
Berdasarkan interaksi lanjutan itu, maka pembentukan strategi pemasaran memerlukan
tiga keputusan sebagai berikut:
1. Where to compete
Hal ini memerlukan definsi pasar yang jelas, misalnya, bersaing di seluruh pasar atau
dalam satu atau lebig segmen.
2. How to compete
Hal ini memerlukan sebuah alat untuk bersaing, misalnya memperkenalkan produk
baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau emnciptakan posisi baru untuk
produk yang sudah ada.
3. When to compete
Keputusan ini sangat diperlukan guna menentukan waktu memasuki pasar secara
langsung, misalnya menjadi yang pertama di pasar atau menunggu sampai permintaan
utama diajukan. Tentunya sumber daya perusahaan menjadi landasan utama dalam
membuat keputusan yang tepat. Banyak hal dapat kita kembangkan dalam
meningkatkan strategi pemasaran perusahaan kita. Tentunya pemberdayaan secara
berkelanjutan atas seluruh aset perusahaan akan menambahkan kemampuan
perusahaan dalam bersaing di sebuah kompetisi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam ritel, pelayanan bukan hanya terletak pada personalnya namun juga diperlukan
pengembangan semua hal didalam toko, baik yang bisa diukur maupun yang tidak bisa diukur
yang dapat dilakukan untuk memuaskan pelanggan. Mengerti dampak dari citra merkproduk
dan bagaimana sebuah toko harusnya diposisikan adalah sangat penting dalam membangun
figur toko. Banyak toko yang berhasil mencapai target penjualan mereka dengan menawarkan
produk bermerk yang bagus dan disukai konsumen dalam pilihan produk yang luas. Namun,
itu saja tidak cukup untuk menciptakan citra toko yang unik di pikiran konsumen.
Membangun citra toko membutuhkan identifikasi yang cukup mengenai diferensiasi barang
dan jasa terhadap yang ditawarkan oleh kompetitor, yang cenderung akan meningkatkan
apresiasi dari konsumen itu sendiri. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi citra toko
secara signifikan seperti contohnya, kualitas dari barang dan jasa, penampilan toko, kualitas
layanan penjualan, kualitas fasilitas toko, pengalaman dan lingkungan belanja, perilaku
pelayanan karyawan, tingkat harga, dan frekuensi promosi.
DAFTAR PUSTAKA