Anda di halaman 1dari 3

1) ASPEK MANAJEMEN & SUMBER DAYA MANUSIA

A. Analisis Organisasi Usaha Dapur Kota


Agar usaha Dapur Kota dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target
yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misi usaha ini, maka perlu dibentuk
sebuah organisasi dimana dalam organisasi ini terdapat 3 pembagian karyawan,
yaitu karyawan keuangan (kasir), karyawan chef, serta karyawan barista.
Dari pembagian karyawan tersebut, maka dapat ditentukan pembagian kerja
dimana karyawan di bagian keuangan bertugas sebagai kasir di depan yang
melakukan segala pencatatan atas segala aktivitas aliran kas dan aliran persediaan
bahan produksi.
Sedangkan karyawan pada bagian produksi terbagi lagi menjadi dua, yaitu
chef yang bertugas untuk mengolah makanan di dapur sedangkan barista bertugas
untuk mengolah minuman. Jumlah keseluruhan karyawan dalam usaha Dapur
Kota yaitu 14 orang, 4 orang sebagai kasir, 2 orang sebagai barista dan 11 orang
sebagai juru masak.
Agar pembagian aktivitas kerja, hubungan fungsi, serta tingkat spesialisasi
aktivitas antar karyawan terlihat jelas maka perlu disusun atau dibuat struktur
organisasinya, yaitu sebagai berikut:
B. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terdapat dalam usaha Dapur Kota diambil
dengan proses perekrutan karyawan melalui pencantuman flyer di media sosial
yang berisikan persyaratan yang telah diterapkan oleh usaha Dapur Kota.
Persyaratannya yaitu mencakup usia, track record pendidikan dan pengalaman,
akan tetapi, tak jarang juga Dapur Kota juga merekrut karyawan yang tidak
memiliki pengalaman kerja. Hal ini kemudian diinisiatif oleh Dapur Kota untuk
memberikan training kepada karyawan yang tidak memiliki pengalaman tersebut,
training ini dilakukan oleh para karyawan juru masak Dapur Kota. Adapun
kontrak kerja yang diterapkan oleh Dapur Kota adalah dengan minimal 3 bulan
bekerja. Jikalau kalau karyawan ingin resign harus memberikan informasi
minimal 1 bulan, pihak Dapur Kota sendiri terbuka dengan hal yang berkaitan
dengan resign.

Dapur Kota memiliki 2 sistem jam kerja yang diterapkan pada karyawan
yaitu:
 Full-time (8 jam)
Jam 07.00-15.00
Jam 14.00-22.00
 Part-time (6 jam)
Jam 10.00-16.00
Jam 16.00-22.00

Untuk gaji, Dapur Kota memberi gaji sebesar Rp. 1.300.000 untuk
karyawan full-time dan Rp. 900.000 untuk karyawan part-time. Dapur Kota
menerapkan sistem no work, no pay yang artinya karyawan yang tidak bekerja
maka tidak akan mendapat upah. Nominal gaji diatas merupakan idealnya gaji
karyawan yang bekerja full 26 hari tanpa izin, jika izin maka tentu saja gaji
karyawan akan berkurang.
Dapur Kota sendiri juga memberikan tunjangan serta bonus yang diberikan
pada karyawan jika memenuhi target penjualan per hari. Jika target penjualan
terpenuhi, karyawan akan mendapatkan bonus sebesar 1% dari omset. Taget yang
di patok oleh Dapur Kota yaitu penjualan 150 porsi atau lebih.
Adapun kegiatan team bonding yang dilakukan oleh Dapur Kota untuk
para karyawannya. Hal ini dilakukan setiap Dapur Kota menembus target omset.
Pada bulan Juli lalu Dapur Kota mengadakan liburan bersama untuk merayakan
setiap achievement yang dicapai oleh karyawan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai