CENTRAL INDOSARI
internasional, antara lain Top Brand Award sejak tahun 2009 hingga sekarang, Marketing Award pada tahun 2010, dan Investor Award tahun 2012. Sejak didirikan
Semua produk merek Central Roti merupakan produk roti yang ditujukan untuk
konsumen segala usia. Perusahaan mengembangkan produk yang dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan semua kelompok konsumen, tidak difokuskan pada satu atau beberapa
kelompok konsumen saja. Oleh karenanya, pasar yang dituju bersifat massal dan teknik
pemasarannya pun
juga bersifat massal, termasuk distribusi dan periklanannya. Fokus utama strategi pemasaran
perusahaan adalah agar produk dapat sampai di tangan konsumen secepat mungkin karena
produk roti tidak dapat bertahan lama. Oleh karena itu, perusahaan menerapkan saluran
distribusi yang cukup efisien, yaitu langsung menjual langsung produknya ke pedagang eceran,
melalui supermarket, mini market, dan toko retail. Dengan semakin berkembangnya produsen-
produsen sejenis, pihak manajemen semakin kuat berusaha mempertahankan posisinya
sebagai pemimpin pasar.
Untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, pihak manajemen
Central Roti berencana untuk menambah satu unit mesin baru yang memiliki kapasitas
pengolahan roti yang menyatu dengan proses pengovenan untuk pabrik di Cikarang. Mesin
baru ini dirasa sangat diperlukan agar Central Roti dapat meningkatkan kapasitas produksi serta
agar proses produksi lebih efisien. Harga mesin tersebut adalah Rp2,5 M, taksiran umur
ekonomis selama 6 tahun dan nilai sisa sebesar Rp1,3 M pada akhir tahun umur ekonomis
berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu
memberikan laba setelah pajak sebesar Rp500.000.000,00 selama enam tahun. Pihak
manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut menguntungkan atau tidak
bagi perusahaan.
Berkaitan dengan rencana pembelian mesin baru tersebut, pihak manajemen tengah
mengevaluasi ketersediaan bahan baku apabila mesin baru tersebut jadi dibeli. Apabila mesin
baru berproduksi, maka akan ada penambahan bahan baku karena adanya penambahan
kapasitas.Evaluasi ketersediaan bahan baku dilakukan untuk bahan baku utama, yaitu tepung
terigu yang saat ini mampu dipasok dari perusahaan dari dalam negeri. Kebutuhan tepung
terigu selama setahun dengan adanya mesin baru adalah sebanyak 108.000 kg, dengan biaya
pemesanan adalah sebesar Rp300.000,00 setiap kali pesan, dan biaya penyimpanan adalah
sebesar Rp. 200,00 per kg.
Dalam bidang sumber daya manusia, perusahaan saat ini tengah berusaha untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dengan melakukan analisis jabatan untuk semua lini
pekerjaan dengan memfokuskan pada kemampuan individu agar dapat meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi
kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap individu dalam melaksanakan pekerjaan.
Pemetaan kompetensi ini sangat diperlukan agar setiap karyawan memiliki kompetensi unggul
dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang menjadi tugasnya, sehingga setiap jenis tugas
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Agar diperoleh data yang akurat, metode
analisis jabatan yang digunakan adalah mengkombinasikan dua metode yaitu pertama adalah
dengan mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya jawab dengan karyawan untuk
menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang harus diselesaikan serta dengan
melakukan pengamatan. Metode ini memakan waktu yang cukup lama, namun pihak
manajemen menggunakan metode ini untuk memperoleh data yang lebih akurat dengan
melakukan tanya
jawab langsung dengan karyawan serta mengamati pelaksanaan tugas karyawan.
PERTANYAAN:
Skor
1. Tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan 25
menggunakan metode NPV dengan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per
tahun! Uraikan jawaban Saudara!
Harga perolehan: 2.500.000.000
Nilai sisa: 1.300.000.000
Kas masuk bersih tahun I s.d. tahun VI: 500.000.000
Dengan demikian, karena NPV bernilai positif, maka berarti mesin tersebut
menguntungkan sehingga keputusannya adalah dibeli