Anda di halaman 1dari 6

Nama : Heru Dwi Nugroho

NIM : 031521052

TUGAS TUTORIAL KE-3


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis


Kode Mata Kuliah : EKMA 4311
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Iisnawati, SE, M.Si
Nama Penelaah : Ramdhan Kurniawan, S.Tr.Par., MM.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : Studi Kelayakan Bisnis

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Menurut anda apakah 50 Modul 6/KB-2
sebuah proyek
memerlukan
AMDAL?dan apakah
manfaatnya?Jelaskan!
2 Menurut pengalaman 50 Modul 7/KB-1
Murray D. Bryce ada
10 penyebab
kegagalan
manajemen. Jelaskan
dan menurut anda
bagaimana cara
mengatasinya?
* coret yang tidak sesuai
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052

Jawaban

1.

AMDAL jelas diperlukan pada sebuah proyek. Dengan berlakunya Peraturan


Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 maka keberadaan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dalam studi kelayakan dirasakan menjadi sangat penting karena mereka
dibutuhkan untuk melakukan studi mengenai dampak lingkungan. Setiap proyek yang akan
dilaksanakan, sesuai dengan peraturan yang berlaku harus diawali dengan analisis/studi
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), baru kemudian apabila dari hasil studi AMDAL
tersebut gagasan proyek dinyatakan feasible untuk dilaksanakan maka langkah berikutnya
adalah melakukan studi lebih lanjut di bidang-bidang lain, seperti bidang teknik, sosial, dan
ekonomi. Dengan kata lain, studi AMDAL merupakan ujung tombak bagi kelanjutan suatu
studi kelayakan. Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan.
Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju sejak
tahun 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau Environmental Impact Assessment
yang keduanya disingkat EIA. Analisis dampak lingkungan (AMDAL) adalah kajian secara
cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan, sedangkan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak penting suatu
usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan. Adapun alasan diperlukannya AMDAL dalam suatu studi
kelayakan adalah karena selain undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki
demikian, AMDAL juga harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan adanya
proyek-proyek yang akan dilaksanakan. Selain itu, tujuan dan sasaran AMDAL sendiri adalah
untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan layak lingkungan (alami, binaan,
sosial-ekonomi, dan budaya). Dengan AMDAL, diharapkan usaha atau kegiatan pembangunan
dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien dan meminimumkan
dampak negatif terhadap lingkungan. Tidak semua rencana usaha/kegiatan membutuhkan
AMDAL. Studi ini hanya dilaksanakan oleh proyek-proyek yang berskala besar, memiliki
kegiatan yang kompleks, dan dapat mempengaruhi daerah sensitif/kawasan lindung. Dengan
demikian, AMDAL adalah proses pengkajian terpadu yang mempertimbangkan aspek ekologi,
sosial-ekonomi, dan sosial-budaya sebagai pelengkap kelayakan dari teknis dan ekonomi suatu
rencana usaha atau kegiatan.
Menurut saya sudah jadi kewajiban setiap proyek untuk melaksanakan AMDAL.
Sebagai bagian dari studi kelayakan suatu rencana usaha atau kegiatan, studi AMDAL ini
dapat dimulai pada saat perencanaan usaha atau kegiatan. Dengan meletakkan AMDAL pada
awal siklus proyek, ia dapat menjadi masukan yang efektif dalam perencanaan proyek dan
dapat mencegah pemborosan biaya pembangunan.
AMDAL sendiri memiliki manfaat untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan agar layak secara lingkungan. Dengan AMDAL, suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan pembangunan diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif
terhadap lingkungan hidup, dan mengembangkan dampak positif, sehingga sumber daya alam
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable). Manfaat AMDAL dibagi dalam beberapa
jenis yaitu :
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052

a. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah, antara lain mencegah dari pencemaran dan juga
kerusakan lingkungan, menghindarkan terjadinya suatu konflik dengan masyarakat,
menjaga agar pembangunan tersebut sesuai terhadap suatu prinsip pembangunan yang
berkelanjutan, sebagai perwujudan mengenai tanggung jawab pemerintah didalam
pengelolaan lingkungan hidup, serta dapat membantu dalam menentukan kebijaksanaan
yang tepat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan serta peningkatan pelaksanaan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b. Manfaat AMDAL Pemilik Proyek, antara lain untuk melindungi proyek dari tuduhan
pelanggaran, untuk melindungi proyek yang melanggar UU atau PP yang berlaku, untuk
melihat dan memecahkan masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa akan
datang, serta sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyek.
c. Manfaat AMDAL pemilik modal, yaitu Bank sebagai pemilik modal selalu menyertakan
AMDAL setiap pengajuan permintaan pinjaman, agar dapat menjamin keberhasilan dan
keamanan modal yang disalurkan.
d. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat, antara lain untuk mengetahui sejak dari awal dampak
terjadinya dari suatu kegiatan yang akan dilakukan, sebagai sarana dalam melaksanakan
dan juga menjalankan kontrol, agar dapat dilibatkan pada suatu proses pengambilan
keputusan, dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, untuk mengetahui
perubahan lingkungan dimasa sesudah proyek berjalan, serta untuk mengetahui hak dan
kewajiban di dalam hubungan dengan proyek.

2.

Berdasarkan pengalaman Murray D. Bryce, ada 10 penyebab kegagalan manajemen. Adapun


penyebab-penyebab tersebut antara lain:

1. Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan/ top management, yaitu kegagagalan yang
sering terjadi apabila puncak pimpinan berkedudukan di lokasi yang berjauhan dengan
bawahan. Manajer lokal mendapat perintah dan kebijaksanaan dari puncak pimpinan pusat
dan bertanggung jawab terbatas pada perintah yang diberikan pimpinan pusat kepadanya.
Manajer lokal kurang mendapat informasi lebih jauh mengenai kebijaksanaan pimpinan
pusat sehingga manajer lokal kurang memperhitungkan alasan-alasan yang mendasari
kebijaksanaan yang dicanangkan oleh pimpinan pusat yang biasanya merupakan tujuan
jangka panjang perusahaan, dan hanya memusatkan pikirannya pada masalah rutin di
sekitarnya.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah dengan adanya bimbingan dan
arahan dari pimpinan pusat kepada para manajer lokal terkait alasan dan filosofi dari
kebikjakan yang ada di perusahaan. Sehingga para manajer lokal dapat lebih mengerti
maksud dan tujuan dari perintah maupun kebijakan yang ada dan mereka dapat lebih
bekerja dengan maksimal.
2. Kegagalan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang memadai, yaitu seorang
manajer tidak akan dapat bekerja secara efektif tanpa tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dari atasannya (dalam hal ini adalah pemilik perusahaan atau pemegang
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052

saham). Larangan dan sanksi yang terlalu banyak akan membuat bawahan merasa tidak
bebas berkreasi sehingga akan membuat mereka tidak bisa bekerja secara efektif.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan harus lebih teliti lagi
dalam memberikan tanggung jawab tugas dan kewenangan para pegawainya sesuai
dengan kemampuan dan kompetensi masing-masing pegawai. Selain itu, perusahaan juga
perlu mengkaji ulang seluruh peraturan perusahaan yang dianggap merugikan pegawai
dalam bekerja agar tidak menghambat kreasi dan inovasi dari para pegawai demi kemajuan
perusahaan.
3. Kegagalan mendapatkan tenaga manajemen yang memadai, yaitu suatu proyek yang secara
ekonomis nampaknya mempunyai prospek yang baik bisa gagal apabila tidak memiliki
tenaga manajer dalam jumlah yang memadai. Kurangnya tenaga manajemen akan
menyebabkan meningkatnya biaya produksi, menurunkan output, menimbulkan kesulitan
mekanis. Apabila hal ini dibiarkan, proyek akan mengalami kegagalan.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan harus mengusahakan
tenaga manajer dengan jumlah yang memadai tentunya dengan kapasitas dan kompetensi
yang telah dipersyaratkan. Dalam memenuhi tenaga manajer ini, perusahaan bisa
melakukan rekrutmen pegawai baru maupun memberlakukan promosi kepada pegawai
lama yang dianggap sudah memenuhi kompetensi jabatan manajer.
4. Kekurangan tenaga manajemen yang berpengalaman, yaitu serupa dengan kasus
kegagalan memperoleh tenaga manajemen dalam jumlah yang cukup, kualitas tenaga
manajemen penting bagi keberhasilan suatu proyek. Kerap kali terjadi, manajer-manajer
yang menduduki posisi kunci sebagai manajer pemasaran, produksi, personalia, dan
keuangan tidak pernah mengikuti latihan dasar, tidak memiliki pengalaman, dan tidak
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Seorang yang dipilih
menjadi manajer umum harus memiliki pengalaman yang cukup dalam industri
bersangkutan, pernah mengikuti latihan-latihan kemampuan dasar atau kursus yang
berkaitan dengan pekerjaannya, dan memiliki bakat pemimpin, bakat bisnis, dan
pengalaman mengelola.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan harus memberikan
pelatihan maupun pengembangan pengetahuan kepada para manajer agar menambah
wawasan dan pengetahuan yang nantinya akan menunjang dalam melaksanakan pekerjaan.
Selain itu, menempatkan manajer sesuai dengan kompetensi dan pengalaman kerja juga
harus dipertimbangkan perusahaan agar perusahaan dapat menerapkan the right man on the
right place.
5. Kekurangan pemimpin yang berbakat, yaitu seorang manajer yang memiliki kemampuan
teknis sempurna tetap tidak akan berhasil memimpin tanpa ada bakat memimpin. Nilai
seorang manajer yang baik adalah tergantung pada bakat memimpin yang ada pada
dirinya, yaitu kemampuan memimpin, mengorganisir, mengerahkan, dan merangsang
inspirasi orang lain.
Sama halnya seperti di atas, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah dengan
menempatkan manajer berdasarkan bakat atau kompetensi yang dimilikinya. Selain itu,
pemberian pelatihan dan pengembangan pengetahuan juga diperlukan agar mendukung
bakat yang sudah dimiliki para manajer.
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052

6. Tidak ada pendelegasian, yaitu seorang manajer sering tidak diberi kepercayaan untuk
mengelola. Sebaliknya, manajer tidak memiliki kewenangan sering pula terjadi pemilik
memberikan tugas kepada manajer yang tidak mampu.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan harus rutin melakukan
evaluasi kinerja para pegawainya apakah semua target yang ditentukan sudah tercapai atau
belum. Apabila belum tercapai, bisa jadi perusahaan memberikan target kinerja kepada
manajer yang kurang tepat. Oleh karena itu, pendelegasian wewenang dan tugas dalam
pengelolaan sudah seharusnya didasarkan pada kompetensi dan pengalaman para manajer.
7. Kurangnya kesadaran tentang profit dan biaya, adalah cara mengukur efisiensi operasi
perusahaan adalah dengan profitabilitas, yaitu tingkat keuntungan yang dihasilkan. Tingkat
keuntungan yang dihasilkan bisa pula dipakai untuk menilai kemampuan manajemen
dalam mengelola perusahaan.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan menekankan kepada
para manajer beserta pegawai tentang target profit perusahaan dan penghematan biaya
yang dapat dilakukan. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan bisa dengan cara sosialisasi
maupun dialog kinerja antara pemimpin atas dengan para manajer beserta pegawai.
8. Kurangnya kesadaran menggunakan alat akuntansi sebagai alat manajemen, yaitu
Perusahaan-perusahaan di negara berkembang pada umumnya sering tidak memiliki
laporan harian, bulanan, atau tahunan sesuai dengan prosedur akuntansi yang
berlaku. Tidak adanya laporan-laporan tersebut akan menyulitkan para manajer untuk
mengetahui dan menunjukkan prestasinya.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan perlu mengadakan
sosialisasi dan pelatihan terkait laporan harian, bulanan, atau tahunan sesuai dengan
prosedur akuntansi yang berlaku baik bagi para manajer maupun pegawai. Sehingga
apabila sudah menguasai pembuatan dan pelaporan atas laporan-laporan tersebut dapat
memudahkan perusahaan dalam mengukur kinerja serta evaluasi atas hasil kinerja.
9. Kurangnya kesadaran pengelolaan sumber daya manusia, yaitu pengelolaan sumber daya
manusia dengan kurang baik akan membuat perusahaan mengalami berbagai kesulitan,
misalnya tenaga kerja tidak puas dengan fasilitas yang diberikan sehingga mempengaruhi
hasil kerjanya. Karena itu, sebuah perusahaan memerlukan pengelola yang baik mulai dari
perencanaan jumlah dan kualitas, pencarian, seleksi, pemilihan, pemeliharaan, dan
pengembangan.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan perlu mengadakan
sosialisasi dan pelatihan kepada para manajer tentang pengelolaan SDM yang baik dan
benar mulai dari perencanaan jumlah dan kualitas, pencarian, seleksi, pemilihan,
pemeliharaan, dan pengembangan. Sehingga diharapkan nantinya akan tercipta SDM yang
unggul dan terampil.
10. Kurangnya kesadaran terhadap fungsi pemasaran, yaitu kesadaran akan pentingnya
kepuasan konsumen adalah sangat diperlukan. Hal ini sering dilupakan karena perusahaan
terlalu berorientasi pada profit. Jika keadaan ini berlangsung terus, produk perusahaan
tidak akan dapat bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan pesaing karena
kebutuhan konsumen tidak lagi berhasil dipenuhi sesuai dengan tingkat kepuasan
yang mereka harapkan.
Jadi, menurut saya cara mengatasi kegagalan ini adalah perusahaan perlu mengadakan
sosialisasi dan pelatihan kepada para manajer dan pegawai tentang arti penting kepuasan
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052

konsumen beserta cara memenuhinya. Dengan adanya hal ini diharapkan SDM perusahaan
dapat mengerti dan mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Sehingga
dengan menomor satukan pelanggan, perusahaan masih dapat bersaing dengan produk
sejenis.

(Sumber : Modul EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis)

Anda mungkin juga menyukai