Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen Perubahan


Kode Mata Kuliah : EKMA4565
Jumlah sks : 2SKS
Nama Pengembang : Sri Prilmayanti Awaluddin, SE., MM
Nama Penelaah : Ni Wayan Marsya, S. Tr.Par.,M.Par
Status Pengembangan : Revisi
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : 2

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Jelaskan factor- 50 Modul 1, KB 1
faktor yang
menjadi penyebab
kegagalan dalam
perubahan
organisasi !

2 Gambarkan dan 50 Modul 1, KB 2


analisis Tipologi
Perubahan
Organisasi !

* coret yang tidak sesuai

*) Jawaban ada di halaman 2 & 3

Jawaban :

1. Faktor-Faktor penyebab kegagalan Perubahan Organisasi


Perubahan bukan proses yang mudah untuk dilaksanakan. Demikian juga hasilnya sering
kali tidak menentu. Palmer, et al., (2006, p. 24) menyatakan ada tiga kemungkinan hasil dalam
perubahan organisasi; Bisa berhasil (semua/sebagian besar/setengah berhasil) ; bisa setengah
berhasil (hanya sebagian tujuan yang tercapai) ; dan bisa gagal (tujuan tidak pernah tercapai).

1|4Page
Jadi, prosentasi Keberhasilan perubahan hanya 30% saja. Oleh karena itu, setiap manajer
baiknya memahami beberapa faktor yang bisa menyebabkan kegagalan perubahan organisasi.

1.1. Perubahan Berlebihan


Kesalahan ini terjadi jika sebuah organisasi melakukan banyak perubahan yang
perubahan-perubahan tersebut tidak terkait satu-sama lainnya. Bisa juga terjadi karena
organisasi menginisiasi perubahan baru padahal perubahan sebelumnya belum selesai dan
belum dievaluasi secara baik. Manajer yang baik hendaknya menerapkan perubahan secara
bertahap dan memastikan perubahan yang tengah dijalankan sudah selesai.

1.2. Prinsip-Prinsip Perubahan Organisasi


Kesalahan ini terjadi jika manajer tidak tahu prinsip-prinsip perubahan organisasi.;
mereka tidak atau kurang menyadari prinsip-prinsip fundamental dan pendekatan best
practice yang terkait dengan perubahan dan pengembangan organisasi. Manajer hendaknya
mempelajari dan memahami betul-betul prinsip-prinsip fundamental dan pendekatan best
practice, terutama bagi manajer baru, sebaiknya mencari tahu cara melakukan perubahan
yang telah dilakukan oleh manajer-manajer sebelumnya. Manajer baru perlu melihat cara-
cara yang sudah dilakukan dan menilai cara yang paling baik yang bisa ditempuh untuk
melakukan perubahan pada organisasinya.

1.3. Mencari Solusi cepat dalam perubahan


Menurut Kotter (1996), pengamatan Kotter atas program perubahan organisasi di 100
(seratus) perusahan besar, menunjukkan bahwa proses perubahan harus melewati beberapa
tahapan dan biasanya memakan waktu cukup lama. Jadi, jalan pintas/solusi cepat hanya
menciptakan ilusi kecepatan dan tidak akan pernah berhasil. Artinya tidak ada jalan pintas
untuk melakukan perubahan, dan manajer perlu menghilangkan pemikiran-pemikiran bahwa
perubahan bisa dilakukan dengan cara yang cepat.

1.4. Aspek kepemimpinan dan budaya dalam perubahan


Banyak manajer tidak cukup memberi perhatian pada aspek kepemimpinan dan budaya
dalam perubahan. Hal ini membuat terjadinya kesalahan “.... berjalan tanpa kepemimpinan
eksekutif yang kuat” dan “...... penerapan gaya yang salah dalam implementasi”. Maksudnya
adalah memperjelas kesalahan yang disebutkan pada nomor 1.2. di atas, Manajer perlu
melihat gaya kepemimpinan apa yang cocok bagi organisasi yang ia pimpin sesuai dengan
budaya organisasi yang sudah ia pelajari.

1.5. Aspek manusia dalam perubahan


Menurut Skilling (1996) transisi merupakan proses psikologis 3 (tiga) tahap yaitu:
 Orang-Orang harus dipersiapkan agar melepas cara-cara lama dan ingatan di masa
lalu sambil tetap mempertahankan beberapa aspek yang dirasa perlu. Maksudnya
agar doktrin lama yang kurang baik atau sudah tidak relevan perlu dihilangkan
namun tetap mempertahankan doktrin yang baik seperti etos kerja, integritas dan
lainnya
 Melakukan investasi ulang pada cara kerja baru. Hal ini diperlukan jika cara kerja
saat ini sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman/perubahan pada
lingkungan eksternal.
 Menjadi komit sepenuhnya pada arah dan organisasi baru. Komitmen sangat
dibutuhkan agar perubahan yang dicanangkan bisa terlaksana secara efektif.

2|4Page
Sumber :Sobirin, Achmad. 2018. BMP EKMA4565 ManajemenPerubahan. Banten: Universitas
Terbuka. Edisi 2. Halaman1.53 s/d 1.59

2. Tipologi Perubahan Organisasi


Menurut Nadler & Tushman (1995), tipe perubahan digambarkan sebagai berikut
dengan membagi apakah perubahan bersifat antisipatif atau reaktif. Antisipatif
berarti perubahan berasal dari internal organisasi yang bertujuan mengembangkan
organisasi, sedangkan perubahan reaktif adalah perubahan yang berasal karena
dorongan faktor eksternal dan memiliki tujuan agar organisasi bisa beradaptasi
dengan tuntutan perubahan ekternal. Nadler & Tushman lalu membuat kombinasi
atas 2 perubahan tadi dengan tipologi perubahan yg dikemukakakan Bartunek &
Moch (yaitu tipe First Order Change dan Second Order Change). Berikut penjelasan
tipologi kombinasi dari Nadler & Tushman :

Incremental Discontinuous
Antisipatif Fine Tunning : Reorientasi :
 First Order Change  Merubah arah, tidak
 Perbaikan termasuk merubah
 Peningkatan identitas diridan
 pengembangan nilai2 organisasi
Reaktif Adaptasi Re-Kreasi
 Perubahan bersumber  Second order chake
dari dalam organisasi

Penjelasan :
2.1. Fine –Tuning
Tipe perubahan ini bersifat incremental dalam rangka mengantisipasi perubahan yang
terjadi pada lingkungan eksternal. Artinya perubahan dilakukan dari dalam internal
organisasi sebelum lingkungan eksternal melakukan perubahan. Perubahan ini tidak bersifat
menyeluruh, hanya bagian-bagian tertentu saja yang dianggap perlu mengantisipasi
perkembangan jaman agar tetap relevan.
2.2. Adaptif
Perubahan adaptif merupakan perubahan yang bersifat incremental tetapi perubahan
tersebut merupakan reaksi dari perubahan-perubahan yang dilakukan oleh para pesaing.
Artinya kompetitor telah melakukan perubahan terlebih dahulu dan organisasi kita perlu
meresponse agar tetap memiliki nilai saing yang sama dengan kompetitor. Misal paypal yang
dibuat oleh Elon Musk, adalah pembayaran dengan menggunakan uang digital yang
disimpan di akun paypal termasuk interkoneksi kartukredit dengan paypal. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah transaksi dan menjaga rahasia dari pembeli dan menjaga keamanan
kartu kredit. Langkah ini diikuti oleh Alipay, Payoneer, Transferwise, Google Pay, Stripe, Skrill
dan lainnya.
2.3. Re-Orientasi

3|4Page
Perubahan yang bersifat antisipatif tapi tidak berkesinambungan, transformasional dan
berskala besar. Perubahan merubah arah tapi tidak merubah identitas diri dari organisasi.
Maksudnya, perubahan dengan melakukan modifikasi besar-besaran tapi tetap
mempertahankan sejarah organisasi di masa lalu. Misalnya Telkom yang merubah dari awal
bisnis jaringan telepon kabel (fixed line) yang menyadari telepon kabel semakin tidak
relevan, kini merambah koneksi fiberoptik dengan jaringan indihomenya dan koneksi
nirkabel melalui jaringan wifi.id –nya.
2.4. Re-Kreasi
Merupakan perubahan besar-besaran yang bersifat “frame breaking” yaitu organisasi
berusaha memutus hubungan dengan praktik dan arah organisasi di masa lalu. Praktik ini
seolah-oleh melakukan reset karena organisasi seolah-olah dikembalikan ke titik nol untuk
menyongsong masa depan. Contohnya PT. Tambang Timah memindahkan kantornya yang
semula di Jakarta, pindah ke lokasi tambang di Bangka. Hal ini tentu menimbulkan resistensi
senior yang ada di Jakarta (tidak mau pindah ke Bangka), sehingga beberapa posisi penting
dan posisi pendukung dijabat oleh orang-orang baru, dengan cara-cara baru. PT. Tambang
Timah juga menjual bisnis yang bukan inti agar manajemen bisa fokus ke bisnis utama.
Terbukti langkah ini memberikan keuntungan yang terus naik bagi PT. Tambang Timah

Sumber : Sobirin, Achmad. 2018. BMP EKMA4565 ManajemenPerubahan. Banten: Universitas


Terbuka. Edisi 2. Halaman2.49 s/d 2.50

4|4Page

Anda mungkin juga menyukai