Anda di halaman 1dari 3

Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai konsep Service Dominant Logic (SDL)?

Service Dominant Logic Service Dominant Logic (SDL), secara garis besar merupakan suatu sudut
pandang terkait dengan dunia pemasaran. Sudut pandang ini melihat bahwa suatu pelayanan/jasa
adalah satu hal yang fundamental dalam kegiatan ekonomi ataupun pemasaran. Sementara barang,
uang, dan materi fisik lainnya hanya dianggap sebagai perantara atau institusi tambahan. Konsep ini
juga merupakan perpaduan antara beberapa bidang seperti orientasi pelanggan dan pasar,
pemasaran jasa, relationship marketing, manajemen kualitas, manajemen rantai nilai, dan jaringan
pasokan, resource management, dan analisis jejaring dengan dasar pemikiran berikut : Keterampilan
dan pengetahuan adalah suatu hal fundamental Barang merupakan mekanisme distribusi bagi
penyediaan jasa Pengetahuan merupakan sumber utama keunggulan dalam kompetisi Pelanggan
selalu merupakan co-producer Perusahaan hanya bisa membuat value propositions, dan- Service
centered view berorientasi pada pelanggan dan relasi. SDL juga membagi sumber daya menjadi dua
jenis, yaitu
(1) Operand Resource. Adalah sumber daya yang menjadi obyek tindakan, operasi, atau kinerja.
Misalnya mesin, aplikasi, lahan kosong, gedung, dan sumber daya lainnya yang dapat dilihat dengan
mata atau tangible.
(2) Operant Resource, adalah sumber daya yang bertindak atau mengontrol atas sumber daya lain.
Misalnya adalah tenaga kerja manusia (meliputi ketrampilan, kelihaian, dan kepandaian individu itu
sendiri), informasional (pengetahuan tentang pasar, pesaing, dan teknologi), dan relasi (hubungan
dengan pesaing, pemasok, maupun pembeli) dan hal lain yang bersifat intangible dan
infinite.Sementara itu,

Varga dan Lusch (2004a, 2004b) memaparkan bahwa service (jasa atau pelayanan) merupakan
logika yang tepat untuk suatu pemasaran. Bagi mereka, service adalah proses interaktif dari
"melakukan sesuatu untuk seseorang" yang dihargai. Lebih radikal, barang juga memberikan
pelayanan dan telah nilai-di-gunakan. Dalam layanan konteks ini menjadi tujuan pemersatu
hubungan bisnis apapun. [footnoteRef:1] [1: R. F Lusch and S. L. Vargo, Service Dominant Logic:
Premises, Perspective, Possibilities (daring), , diakses 9 September 2015]
Holbrook dalam bukunya juga menambahkan SDL memiliki skema umum seperti berikut
[footnoteRef:2]: [2: M. B. Holbrook,ed. 1999. Consumer Value: A Framework for Analysis and
Research. London: Routledge pp. 24-27 ]
Sehingga menurut sudut pandang SDL, semua perusahaan pada hakikatnya adalah perusahaan
jasa yang memandang produknya hanya sebagai perantara. Sehingga keberhasilan penawaran tidak
hanya ditentukan oleh nilai guna yang terdapat dalam produk tersebut, melainkan komunikasi dan
interaksi yang baik antar pelaku ekonomi. Its about being a good seller and smart buyer.

Whistleblowing, is it legal? Istilah ini mulai populer beberapa tahun terakhir. Belum ada kata
padanan yang pas dalam Bahasa Indonesia untuk istilah ini. Beberapa media menyebutkan sebagai
saksi pelapor atau pengungkap fakta. Ketika berbicara tentang whistleblowing, tentu secara otomatis
akan berkaitan dengan dunia hukum. Beberapa hal yang sering menjadi bahan untuk dilaporkan
antara lain: tindak pidana, ancaman terhadap keselamatan, kerusakan lingkungan, ketidak adilan,
pelanggaran perusahaan, ataupun penutupan kesalahan oleh suatu pihak.[footnoteRef:3] [3: GOV
UK, whistleblowing for employees (daring), , diakses 9 September 2015]
Masih belum banyak lembaga yang menangani isu ini secara legal. Namun di Indonesia sendiri, ada
undang-undang khusus yang melindungi seorang saksi ataupun pelapor. Pada perkembangan
terakhir, Mahkamah Agung melalui Surat Edaran Mahkamah RI Nomor 4 Tahun 2011 memberikan
terjemahan whistleblower sebagai pelapor tindak pidana yang mengetahui dan melaporkan tindak
pidana tertentu dan bukan bagian dari pelaku kejahatan yang dilaporkannya. Namun demikian
pemahaman mengenai konsep whistleblower pun masih minim dan hanya dipahami oleh kalangan
tertentu. Lebih jauh lagi literatur dan bahan bacaan mengenai whistleblower juga masih minim di
Indonesia.[footnoteRef:4] Perlindungan terhadap saksi juga tertulis dalam UU No. 13 tahun 2006.
Salah satu pasalnya menyebutkan bahwa saksi berhak mendapat perlindungan pribadi dari segala
bentuk ancaman yang mampu mempengaruhi kesaksiannya. [4: Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Whistleblowing System: Apa itu whistleblowing? (daring), ,
diakses 9 September 2015]
Dengan kata lain, whistleblowing merupakan suatu tindakan legal, karena terdapat undang-undang
yang telah mengatur dan melindungi individu atau entitas yang akan menjadi saksi. Walaupun
begitu, realisasi suatu hukum masih banyak kekurangannya. Masih banyak contoh disekitar kita
tentang suatu kegagalan hukum itu sendiri.

Esensi pemikiran SDL adalah bahwa penyediaan layanan/jasa merupakan tujuan fundamental dari
pertukaran ekonomi dan pemasaran. Dengan kata lain, individu maupun kelompok (organisasi) saling
mempertukarkan layanan/jasa. Sementara uang, barang, organisasi dan jejaring merupakan
perantara (intermediares) atau institusi tambahan (collated institution) dalam proses pertukaran
layanan/jasa dengan layanan/jasa.
Layanan/jasa dirumuskan sebagai aplikasi kompetensi (pengetahuan dan keterampilan)
terspesialisasi melalui perbuatan/tidakan, proses, dan kinerja demi manfaat bagi entitas
bersangkutan dan entitas lain.
Mencakup fungsi fundamental setiap organisasi bisnis dan semua bentuk tawaran pemasaran,
termasuk barang fisik.

• Semula menekankan produk berupa barang fisik dengan menekankan fitur spesifik, bergeser
menjadi fokus pada layanan dengan aspek utama pengalaman dan solusi.
• SDL memandang pelanggan sebagai co-creator of value yang berperan aktif dan bisa
dilibatkan dalam seluruh rantai proses layanan

Sepuluh premis pokok (foundation premises) SDL (Vargo dan Lusch)


1. Jasa/layanan adalah basis fundamental pertukaran
2. Pertukaran tidak langsung (indirect exchange) menyelubungi basis fundamental pertukaran
3. Barang merupakan mekanisme distribusi bagi penyediaan jasa/layanan
4. Operant resources adalah sumber fundamental keunggulan kompetitif
5. Semua perekonomian adalah perekonomian jasa/layanan
6. Pelanggan selalu berperan sebagai co-creator of value
7. Perusahaan tidak dapat menyampaikan nilai (value) secara independen, namun hanya bisa
menawarkan value propositions
8. Service-centric view secara inheren berorientasi pada pelanggan dan bersifat rasional
9. Semua faktor sosial dan ekonomi adalah resource integrator
10. Nilai (value) selalu ditentukan secara unik dan fenomenologik oleh beneficiary

Deni Ramsah/ 018469866

Referensi :
https://dokumen.tips/documents/service-dominant-logic-566706cebaa0d.html
http://sri_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/58597/1_PENGERTIAN+JASA.ppt

Anda mungkin juga menyukai