TUGAS 3
Soal 2:
Untuk membangun usaha baru diperlukan beberapa analisis diantaranya terhadap komunitas atau
lingkungan. a. Apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut? b. Apa yang Anda ketahui
mengenai analisis terhadap komunitas atau lingkungan? berikan contoh kasus analisis terhadap
komunitas atau lokasi
Jawab:
a. Ya, Saya setuju dengan penyataan bahwa untuk membangun usaha baru diperlukan
beberapa analisis diantaranya terhadap komunitas atau lingkungan. Sebelum
membangun usaha, ada baiknya untuk mempelajari dan memahami lingkungan usaha agar
tercipta suatu keselarasan bagi lingkungan dan bisnis itu sendiri. Lingkungan usaha dapat
membantu berjalannya usaha itu sendiri. Tidak hanya usaha, lingkungan juga bisa
mendapatkan vibes yang baik. Lingkungan yang digunakan dengan baik dan benar dapat
menimbulkan dampak yang baik pula bagi seluruh lapisan dan masyarakat. Dengan
melakukan analisa terhadapap komunitas, suatu perusahaan atau penggerak bisnis bisa
memanfaatkan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia. Komunitas atau lingkungan yang dipelajari juga bisa dijadikan patokan akan
life style atau tren masa kini yang sedang dijalankan dan diminati oleh publik. Lingkungan
juga berperan penting dalam peluang usaha yang akan dibangun dan dijalankan ke depannya.
Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat
dikembangkan dan meingkatkan kinerja bisnis.
b. Analisis terhadap komunitas atau lingkungan.
Analisis terhadap lingkungan mikro difokuskan terhadap lokasi ataupun komunitas di mana
sebuah usaha baru akan dijalankan. Penetapan lokasi di mana usaha baru hendak dijalankan
perlu didahului dengan memahami kondisi lokasi ataupun komunitas, di mana usaha baru
hendak dijalankan.
Berikut adalah faktor yang perlu di analisis:
1. Demografi Memahami demografi lokasi dapat membantu pengusaha atau calon
pengusaha untuk menentukan komposisi ataupun karakteristik konsumen yang terdapat di
lokasi ataupun komunitasnya. Informasi yang dibutuhkan antara lain mencakup jumlah
penduduk, daya beli, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dsb.
2. Kegiatan Dasar Perekonomian Besarnya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para
entrepreneur (wira usaha) di suatu lokasi bisa diukur melalui kegiatan dasar perekonomian
yang terdapat di lokasi tersebut.
3. Kecenderungan Perkembangan Populasi Kecenderungan perkembangan populasi juga
perlu dipelajari untuk memperoleh kepastian bahwa populasi ataupun suatu komunitas
cenderung sedang berkembang, dan bukan berada dalam kondisi statis ataupun mundur.
Komunitas atau daerah yang sedang tumbuh biasanya merupakan tempat yang subur bagi
kegiatan usaha bersifat entrepreneur (wirausaha).
4. Iklim Usaha Kondisi iklim usaha di suatu lokasi sebenarnya tergambarkan oleh kondisi
dari berbagai faktor yang tersedia di lokasi tersebut, seperti kondisi sistem transportasi di
lokasi itu, kondisi sistem perbankan, ketersediaan jasa profesional seperti konsultan,
kegiatan dasar perekonomian, kecenderungan pertumbuhan yang terjadi di lokasi itu, dan
keajegan pendapatan konsumen. Kondisi iklim usaha penting untuk dipahami sebelum
menetapkan lokasi tempat sebuah usaha baru hendak didirikan.
Contoh kasus: Dulu masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan layanan ojek,
yang mana mereka harus pergi ke pangkalan ojek untuk bisa mendapatkannya. Hal ini
disadari oleh Gojek, sehingga mereka membuat layanan ojek online agar bisa mengatasi
masalah tersebut. Dalam hal ini, Gojek memahami lingkungan dan memahami bahwa
kedepannya akan ada permintaan besar untuk transportasi online. Dengan memahami dan
mengenali lingkungan di tahap awal, maka Gojek bisa mendapatkan keuntungan sebagai
penggerak utama penyedia transportasi online yang membantu masyarakat dalam
mendapatkan ojek.
Sumber: EKMA4370
Soal 3:
Pemasaran yang efektif menjadi tantangan bagi seorang entrepreneur karena dapat menentukan
berhasil tidaknya suatu usaha. Apa yang Anda ketahui mengenai tiga elemen utama dalam
pemasaran yang efektif? Berikan contoh kasus dari masing-masing elemen utama dalam
pemasaran yang efektif.
Jawab:
Pemasaran yang efektif dibangun melalui tiga elemen utama, yakni falsafah, segmentasi
pasar, dan perilaku konsumen. Sebuah perusahaan baru perlu mengintegrasikan ketiga elemen
tersebut dalam pengembangan konsep pemasaran maupun dalam memutuskan pilihan pendekatan
yang akan digunakan untuk menaklukkan pasar.
1. Falsafah Pemasaran
Tiga jenis falsafah pemasaran biasanya dianut oleh usaha yang relatif baru, yaitu pemasaran
yang dikendalikan oleh produksi (production driven), pemasaran yang dikendalikan oleh
penjualan (sales driven), dan pemasaran yang dikendalikan oleh konsumen (consumer
driven). Falsafah pemasaran yang dikendalikan produksi didasarkan pada anggapan bahwa
jika perusahaan mampu melaksanakan kegiatan produksi secara efisien, maka pemikiran
mengenai pemasaran bisa ditetapkan kemudian. Produksi mendapat perhatian utama dari
perusahaan, sementara perhatian terhadap pemasaran akan mengikuti kondisi yang terjadi
pada produksi. Falsafah pemasaran seperti ini biasanya dijalankan oleh usaha baru yang
menghasilkan keluaran berteknologi tinggi ataupun berteknologi mutakhir. Falsafah
pemasaran yang dikendalikan penjualan berfokus pada penjualan dan iklan, yang
dimaksudkan untuk membujuk konsumen agar membeli produk ataupun jasa yang dihasilkan
perusahaan. Jika terdapat persediaan produk atau jasa yang berlebihan, maka biasanya
falsafah sejenis ini yang digunakan, seperti yang biasanya dianut oleh dealer mobil baru
Falsafah pemasaran yang dikendalikan konsumen biasanya didasarkan pada studi yang
berusaha menemukan preferensi, keinginan, dan kebutuhan konsumen, sebelum produksi
benar-benar dilaksanakan. Dengan demikian produk atau jasa yang dihasilkan betul-betul
disesuaikan dengan konsumen. Dengan demikian, riset pemasaran memegang peran penting
untuk lebih memahami, di mana dan siapa yang merupakan pasar bagi perusahaan, dan juga
bagaimana strategi yang sesuai untuk memanfaatkan pasar tersebut.
Contohnya: nama produk perusahaan yang memiliki konsep produksi, pembuat computer
Lenovo mendominasi pasar PC Cina yang sangat kompetitif dan sensitive terhadap harga
melalui upah buruh yang rendah, efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi missal.
Meskipun demikian, walaupun berguna dalam beberapa situasi, konsep produksi bisa
menyebabkan rabun jauh pemasaran. Perusahaan yang menjalani konsep ini menjalani resiko
yang sangat besar karena terlalu memfokuskan diri pada operasi mereka sendiri dan
kehilangan pandangan terhadap tujuan yang sebenarnya. Memuaskan kebutuhan dan
membangun hubungan pelanggan.
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan proses untuk mengidentifikasikan satu set sifat atau karakteristik
yang dapat membedakan sekelompok konsumen dari kelompok konsumen lainnya. Untuk
mengidentifikasikan suatu segmen pasar yang spesifik, perlu dilakukan analisis terhadap
sejumlah variabel. Dua variabel utama yang bisa menjadi fokus perhatian adalah variabel
demografi dan variabel benefit. Variabel demografi mencakup usia, status perkawinan, jenis
kelamin, pekerjaan, penghasilan, dan berbagai informasi lainnya. Variabel benefit mencoba
mengidentifikasikan atau menemukan jenis kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar,
misalnya harga, kenyamanan, gaya, tren, dsb. tergantung dari usaha apa yang hendak kita
jalankan.
Contohnya: Suatu merek sepatu memiliki segmentasi demografis remaja yang memiliki
kepedulian terhadap penampilan, segmentasi geografis remaja di berbagai lokasi (kota atau
daerah), dan segmentasi psikografis yang menempatkan produk sepatunya sebagai bagian dari
gaya hidup atau fashion agar terlihat lebih kekinian
3. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
Corak perilaku konsumen dipengaruhi oleh profil atau karakteristik konsumen, terutama yang
berkaitan dengan karakteristik pribadi dan karakteristik psikologisnya. Melalui berbagai ciri
ini pengusaha diharapkan akan dapat memiliki gambaran mengenai jenis atau kelompok
konsumen yang akan dijadikan sasaran penjualan.
Contohya: untuk konsumen tingkat bawah biasanya mereka lebih senang berbelanja di pasar
tradisional, sedangkan untuk konsumen tingkat atas biasanya mereka lebih senang berbelanja
di supermarket atau bahkan berbelanja melalui katalog dan internet
Sumber: EKMA4370