Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reva Aristamawati

NIM : 041984805

Fakultas/ Jurusan : Manajemen/ S-1

Kode/ Mata Kuliah : EKMA4370/ KEWIRAUSAHAAN

Hal : Tugas Tutorial ke-3

1. Pemantauan kondisi lingkungan sebagai persiapan usaha baru, salah satunya dapat
dilakukan secara internal.

a. Apa yang Anda ketahui mengenai elemen-elemen lingkungan internal?

b. Berikan contoh dari elemen-elemen lingkungan internal.

Jawaban :

Lingkungan internal terdiri dari sosial variabel yang bisa berupa kekuatan maupun
kelemahan, dan terdapat di dalam perusahaan, yang biasanya relatif dapat dikendalikan
perusahaan. Variabel-variabel ini akan menentukan corak situasi dalam perusahaan
menjalankan kegiatannya. Situasi tersebut dibangun oleh struktur kegiatan usaha, corak
budaya, dan jenis sumber yang tersedia. Struktur kegiatan usaha menunjukkan cara yang
biasa dijalankan dalam mengelola usaha ditinjau dari aspek-aspek komunikasi, otoritas, dan
aliran kegiatan, seperti tergambarkan pada skema organisasi. Budaya menggambarkan corak
kepercayaan, harapan, dan sistem nilai yang dianut oleh kebanyakan anggota organisasi, dan
juga sesungguhnya menggambarkan corak perilaku yang biasanya dianut dan bisa diterima
dalam organisasi. Sumber terdiri dari berbagai aset yang dimiliki, dan igunakan untuk
mengubah bahan mentah (input) menjadi keluaran (output) berupa produk ataupun jasa.
Berbagai jenis sumber antara lain mencakup sumber daya manusia, kemampuan manajerial,
aset keuangan, fasilitas produksi, keterampilan, serta berbagai jenis kemampuan lainnya.

Kontras dengan lingkungan eksternal perusahaan memiliki kendali atas faktor-faktor


internal. Memang penting untuk mengenali peluang dan ancaman potensial di luar operasi
perusahaan, namun, mengelola kekuatan internal adalah kunci keberhasilan bisnis dalam
menghadapi peluang dan ancaman eksternal tersebut.

Berikut ini adalah elemen-elemen penting dari lingkungan internal yang dapat
mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis:

a. Sumber daya fisik seperti lokasi, peralatan, dan fasilitas perusahaan

b. Sumber daya manusia seperti karyawan dan manajemen

c. Sumber daya keuangan seperti pendanaan, peluang investasi dan sumber pendapatan.

d. Akses ke sumber input kunci


e. Inovasi dan usaha untuk mengamankan kekuatan internal dari peniruan seperti melalui
paten, hak cipta, dan merek dagang

f. Manajemen proses, yang mengatur bagaimana sumber daya internal dapat dialokasikan
secara efektif dan efisien sesuai dengan strategi perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah
pengembangan budaya, kepemimpinan, praktik-praktik terbaik dan lain sebagainya.

2. Untuk membangun usaha baru diperlukan beberapa analisis di antaranya terhadap


komunitas atau lingkungan.

a. Apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut?

b. Menurut Anda, bagaimana analisis terhadap komunitas atau lingkungan? berikan contoh
kasus analisis terhadap komunitas atau lokasi.

Jawaban :

a. Saya setuju dengan penyataan bahwa untuk membangun usaha baru diperlukan
beberapa analisis diantaranya terhadap komunitas atau lingkungan. Sebelum
membangun usaha, ada baiknya untuk mempelajari dan memahami lingkungan
usaha agar tercipta suatu keselarasan bagi lingkungan dan bisnis itu sendiri.
Lingkungan usaha dapat membantu berjalannya usaha itu sendiri.

Tidak hanya usaha, lingkungan juga bisa mendapatkan vibes yang baik. Lingkungan yang
digunakan dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak yang baik pula bagi
seluruh lapisan dan masyarakat. Dengan melakukan analisa terhadapap komunitas, suatu
perusahaan atau penggerak bisnis bisa memanfaatkan sumber daya dengan sebaik-
baiknya. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Komunitas atau lingkungan yang dipelajari juga bisa dijadikan patokan akan life style atau
tren masa kini yang sedang dijalankan dan diminati oleh publik. Lingkungan juga
berperan penting dalam peluang usaha yang akan dibangun dan dijalankan ke depannya.
Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat
dikembangkan dan meingkatkan kinerja bisnis.

Analisis terhadap komunitas atau lingkungan

Analisis terhadap lingkungan mikro difokuskan terhadap lokasi ataupun komunitas di


mana sebuah usaha baru akan dijalankan. Penetapan lokasi di mana usaha baru hendak
dijalankan perlu didahului dengan memahami kondisi lokasi ataupun komunitas, di mana
usaha baru hendak dijalankan.

Berikut adalah faktor yang perlu di analisis:

a. Demografi Memahami demografi lokasi dapat membantu pengusaha atau calon


pengusaha untuk menentukan komposisi ataupun karakteristik konsumen yang terdapat
di lokasi ataupun komunitasnya. Informasi yang dibutuhkan antara lain mencakup jumlah
penduduk, daya beli, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dsb.

b. Kegiatan Dasar Perekonomian Besarnya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para
entrepreneur (wira usaha) di suatu lokasi bisa diukur melalui kegiatan dasar
perekonomian yang terdapat di lokasi tersebut.

c. Kecenderungan Perkembangan Populasi Kecenderungan perkembangan populasi juga


perlu dipelajari untuk memperoleh kepastian bahwa populasi ataupun suatu komunitas
cenderung sedang berkembang, dan bukan berada dalam kondisi statis ataupun mundur.
Komunitas atau daerah yang sedang tumbuh biasanya merupakan tempat yang subur
bagi kegiatan usaha bersifat entrepreneur (wirausaha).

d. Iklim Usaha Kondisi iklim usaha di suatu lokasi sebenarnya tergambarkan oleh kondisi
dari berbagai faktor yang tersedia di lokasi tersebut, seperti kondisi sistem transportasi di
lokasi itu, kondisi sistem perbankan, ketersediaan jasa profesional seperti konsultan,
kegiatan dasar perekonomian, kecenderungan pertumbuhan yang terjadi di lokasi itu,
dan keajegan pendapatan konsumen. Kondisi iklim usaha penting untuk dipahami
sebelum menetapkan lokasi tempat sebuah usaha baru hendak didirikan.

Contoh kasus: Dulu masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan layanan ojek,
yang mana mereka harus pergi ke pangkalan ojek untuk bisa mendapatkannya. Hal ini
disadari oleh Gojek, sehingga mereka membuat layanan ojek online agar bisa mengatasi
masalah tersebut. Dalam hal ini, Gojek memahami lingkungan dan memahami bahwa
kedepannya akan ada permintaan besar untuk transportasi online. Dengan memahami
dan mengenali lingkungan di tahap awal, maka Gojek bisa mendapatkan keuntungan
sebagai penggerak utama penyedia transportasi online yang membantu masyarakat
dalam mendapatkan ojek.

3. Pemasaran yang efektif menjadi tantangan bagi seorang entrepreneur karena dapat
menentukan keberhasilan suatu usaha.

a. Apa yang Anda ketahui mengenai tiga elemen utama dalam pemasaran yang efektif?

b. Berikan contoh kasus dari masing-masing elemen utama dalam pemasaran yang
efektif.

Jawaban :

Tiga elemen utama dalam pemasaran yang efektif. Pemasaran yang efektif dibangun
melalui tiga elemen utama, yakni falsafah, segmentasi pasar, dan perilaku konsumen.
Sebuah perusahaan baru perlu mengintegrasikan ketiga elemen tersebut dalam
pengembangan konsep pemasaran maupun dalam memutuskan pilihan pendekatan
yang akan digunakan untuk menaklukkan pasar.

A. Falsafah Pemasaran
Tiga jenis falsafah pemasaran biasanya dianut oleh usaha yang relatif baru, yaitu
pemasaran yang dikendalikan oleh produksi (production driven), pemasaran yang
dikendalikan oleh penjualan (sales driven), dan pemasaran yang dikendalikan oleh
konsumen (consumer driven).
Falsafah pemasaran yang dikendalikan produksi didasarkan pada anggapan bahwa
jika perusahaan mampu melaksanakan kegiatan produksi secara efisien, maka
pemikiran mengenai pemasaran bisa ditetapkan kemudian. Produksi mendapat
perhatian utama dari perusahaan, sementara perhatian terhadap pemasaran akan
mengikuti kondisi yang terjadi pada produksi. Falsafah pemasaran seperti ini
biasanya dijalankan oleh usaha baru yang menghasilkan keluaran berteknologi tinggi
ataupun berteknologi mutakhir.
Falsafah pemasaran yang dikendalikan penjualan berfokus pada penjualan dan iklan,
yang dimaksudkan untuk membujuk konsumen agar membeli produk ataupun jasa
yang dihasilkan perusahaan. Jika terdapat persediaan produk atau jasa yang
berlebihan, maka biasanya falsafah sejenis ini yang digunakan, seperti yang biasanya
dianut oleh dealer mobil baru.
Falsafah pemasaran yang dikendalikan konsumen biasanya didasarkan pada studi
yang berusaha menemukan preferensi, keinginan, dan kebutuhan konsumen,
sebelum produksi benar-benar dilaksanakan. Dengan demikian produk atau jasa yang
dihasilkan betul-betul disesuaikan dengan konsumen. Dengan demikian, riset
pemasaran memegang peran penting untuk lebih memahami, di mana dan siapa
yang merupakan pasar bagi perusahaan, dan juga bagaimana strategi yang sesuai
untuk memanfaatkan pasar tersebut.
Sebagai contoh nama produk perusahaan yang memiliki konsep produksi, pembuat
computer Lenovo mendominasi pasar PC Cina yang sangat kompetitif dan sensitive
terhadap harga melalui upah buruh yang rendah, efisiensi produksi yang tinggi dan
distribusi missal. Meskipun demikian, walaupun berguna dalam beberapa situasi,
konsep produksi bisa menyebabkan rabun jauh pemasaran. Perusahaan yang
menjalani konsep ini menjalani resiko yang sangat besar karena terlalu memfokuskan
diri pada operasi mereka sendiri dan kehilangan pandangan terhadap tujuan yang
sebenarnya. Memuaskan kebutuhan dan membangun hubungan pelanggan.
B. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan proses untuk mengidenƟfikasikan satu set sifat atau
karakteristik yang dapat membedakan sekelompok konsumen dari kelompok
konsumen lainnya. Untuk mengidentifikasikan suatu segmen pasar yang spesifik,
perlu dilakukan analisis terhadap sejumlah variabel. Dua variabel utama yang bisa
menjadi fokus perhatian adalah variabel demografi dan variabel benefit. Variabel
demografi mencakup usia, status perkawinan, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan,
dan berbagai informasi lainnya. Variabel benefit mencoba mengidentifikasikan atau
menemukan jenis kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar, misalnya harga,
kenyamanan, gaya, tren, dsb. tergantung dari usaha apa yang hendak kita jalankan.
Contohnya Suatu merek sepatu memiliki segmentasi demografis remaja yang
memiliki kepedulian terhadap penampilan, segmentasi geografis remaja di berbagai
lokasi (kota atau daerah), dan segmentasi psikografis yang menempatkan produk
sepatunya sebagai bagian dari gaya hidup atau fashion agar terlihat lebih kekinian.
C. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
Corak perilaku konsumen dipengaruhi oleh profil atau karakteristik konsumen,
terutama yang berkaitan dengan karakteristik pribadi dan karakteristik psikologisnya.
Melalui berbagai ciri ini pengusaha diharapkan akan dapat memiliki gambaran
mengenai jenis atau kelompok konsumen yang akan dijadikan sasaran penjualan.
Contohya untuk konsumen tingkat bawah biasanya mereka lebih senang berbelanja
di pasar tradisional, sedangkan untuk konsumen tingkat atas biasanya mereka lebih
senang berbelanja di supermarket atau bahkan berbelanja melalui katalog dan
internet.

Sumber :

• BMP EKMA4370
• https://cerdasco.com/
• www.jurnal.id

Anda mungkin juga menyukai