Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Siti Halimah

NPM : 188020134
MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMASARAN
DOSEN : Prof, Dr, Ir , H Eddy Yusuf

Soal :
1. Jelaskan elemen- elemen yang dominan dalam penyusunan feasibility studi /
studi kelayakan ?
a. Elemen Hukum
Elemen hukum merupakan elemen yang menyangkut dengan semua hal yang ada
hubungannya dengan legalitas produk perusahaan / rumah sakit . Dalam hal ini
contohnya seperti pembuatan akte pendirian, NPWP, Surat Tanda Perusahaan, dan
lain sebagainya. Dimana semua legalitas tersebut harus dimiliki dan sifatnya wajib
karena sebagai bukti jika Anda memiliki perusahaan yang legal. Hal ini juga
untuk mengantisipasi apabila suatu waktu ada pihak Tim akredititas rumah sakit
mewajibkan kelengkapan dokumen legal.
b. Elemen Ekonomi dan Budaya
Pada bidang ekonomi, akan dilakukan berbagai pertimbangan terkait apakah
bisnis / rumah sakit ini akan meningkatkan rata – rata pendapatan perkapita,
ataukah malah sebaliknya. Sedangkan pada segi budaya, akan dilakukan
pertimbangan mengenai apakah perusahaan/ rumah sakit Anda mempunyai
pelayanan tatanilai yang sesuai dengan nilai budaya dan berdampak yang baik
kepada adat istiadat disekitar. Dengan elemen tersebut maka dapat diketahui
apakah bisnis ini memang pas dan sesuai. Dan tidak berdampak kepada kedua hal
tersebut.
c. Elemen pasar dan pemasaran
Elemen pasar dalam hal ini akan mengacu pada besarnya peluang pasar yang ada
seperti potensi pasar, jumlah pasien yang potensial, daya beli masyarakat,
segmentasi pasar, sikap perilaku kepuasan ekonomi, persaingan, dan lain
sebagainya. Dengan mengetahui elemen tersebut, maka bisa memahami apa yang
kelak harus Anda lakukan untuk membuat produk diterima di pasar dan tahu
bagaimana cara marketing yang optimal.

d. Elemen teknologi
Elemen teknologi yang terdiri atas pemilihan strategi produksi, rencana kualitas
produk, pemilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan teknologi serta teknis yang akan digunakan
pada sebuah perusahaan. Teknologi yang digunakan dalam hal ini memang harus
sepadan dengan rencana bisnis , seperti memanfaatkan era digital, internet dan
sebagainya.
e. Elemen manajemen
Elemen manajemen pengaturan pegawai sangat diperlukan di perusahaan/ rumah
sakit. Namun secara garis besar hal ini berhubungan dan terkait dengan
pembangunan juga pengembangan operasional suatu perusahaan. Mulai dari
Manajemen sumber daya manusia hingga sampai manajemen finansial
perusahaan. Sehingga dengan adanya SDM yang berkualitas bisa menentukan
bagaimana sebuah studi kelayakan bisa dijalankan dengan baik.
f. Elemen keuangan
Hal ini yang menyangkut mengenai besarnya modal dan juga sumber dana yang
akan dikeluarkan dan terkait kapan modal tersebut dapat kembali. Hal inilah yang
akan dilakukan analisa, apakah modal tersebut bisa menutupi semua rencana
berbisnis ataukah sebaliknya. Sehingga dapat diketahui jumlah modal yang sesuai
dengan harapan.

2. Jelaskan mengapa analisis SWOT tidak lagi cocok lg digunakan jika


perusahaan/ institusi berada pada daerah yang hypercompetition sehingga
beberapa pakar dan peneliti mencoba pendekatan TOWS analysis.
Jelaskan makna dari TOWS analysis.
Analisis SWOT dan analisis TOWS adalah dua analisis yang memiliki fokus analisis
yang berbeda. Berikut adalah perbedaan fokus antara analisis SWOT dan TOWS:
a. Analisis SWOT lebih menekankan pada faktor kondisi dan situasi internal,
yaitu kekuatan dan kelemahan diri sendiri atau perusahaan (SW). Setelah itu
baru dipelajari dan diperhitungkan faktor eksternal, ancaman dan kesempatan
(OT).
b. Analisis TOWS terlebih dulu mempelajari dan menginvestigasi peluang
beberapa faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing.
Sesudah mendapatkan informasi eksternal, barulah dilakukan beberapa
penyesuaian sampai perbaikan potensi internal untuk menciptakan peluang
menguntungkan.
c. Perbedaan utama antara analisis SWOT dan TOWS adalah urutan manajer
memperhatikan kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam membuat
keputusan strategis.
d. Dalam analisis TOWS, fokus awal adalah pada ancaman dan peluang, yang
dapat mengarah pada diskusi manajerial yang produktif mengenai hal-hal yang
terjadi di lingkungan eksternal daripada mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
e. Dalam SWOT, analisis inward dimulai lebih dulu; Artinya, kekuatan dan
kelemahan perusahaan dianalisis terlebih dahulu agar bisa memanfaatkan
kekuatan untuk menangkap peluang dan mengidentifikasi kelemahan untuk
mengatasinya.
f. Konsep TOWS (Threats & Opportunities, and Weaknesses & Strengths) adalah
pendekatan model SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportnityies, and Threats)
dengan konsep berpikir yang secara prinsipil sangat berbeda bahkan bertolak
belakang dengan SWOT. Dalam konsep SWOT, hal pertama yang dilakukan
adalah melihat posisi organisasi saat ini dalam hal kekuatannya maupun
kelemahannya. Modal dasar kekuatan dan kelemahan tersebut lalu digunakan
untuk memperkirakan apa saja opportunities (peluang) ataupun threats
(ancaman) untuk kemudian menempatkan posisi masa depan yang mungkin
diraih atau dianggap “realistis”.
g. Sedangkan pada konsep TOWS adalah sebaliknya, yakni yang pertama
dilakukan adalah menempatkan posisi masa depan (visi) dengan melihat Threats
ataupun Opportunities hanya sebagai ‘peluang semata’ lalu melihat Weaknesses
dan Strengths kondisi saat ini untuk kemudian menarik garis USAHA dengan
menghubungkan antara visi dan kondisi saat ini.

TOWS analysis adalah


Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan manajemen untuk
berpikir kritis operasinya. Analisis TOWS adalah analisis yang mengutamakan
mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap
bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal.
Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi yang dapat meningkatkan posisi
perusahaan, analisis TOWS memungkinkan manajemen untuk memilih
beberapa strategi yang paling efektif dan memanfaatkan peluang yang tersedia.

3. Jelaskan mengapa membangun WOW lebih efektif dibanding kan merancang


internal promotion
4. Jelaskan bagaimana merancang implementasi WOW didunia kesehatan agar
bernilai positif
5. Jelaskan implementasi STP (segmenting, Targeting, dan Positioning) pada saat
awal anda merancang tempat praktek untuk melayani masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
“ Implementasi STP pada Klinik Larissa Aesthetic Center Bandung”
Istilah strategi pemasaran Segmenting Targeting Positioning (STP) merupakan 3
rangkaian proses yang harus dilalui pada penetapan sebuah strategi bisnis.
SEGMENTING :
Segmenting merupakan tahap paling awal dalam perumusan strategi
pemasaran. Segmentasi pasar dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pasar mana
yang potensial untuk dijadikan target pasar sehingga dapat meningkatkan jumlah
kunjungan. Strategi segmenting yang dilakukan Larissa Aesthetic Center yaitu di
dasarkan pada segmentasi geografis dan demografis. Segmentasi geografis, dalam
pemasarannya, produk dan jasa yang ditawarkan tidak hanya menyebar di wilayah
Bandung saja melainkan menyebar di wilayah lainnya sebagai wilayah yang potensial
dalam membidik pasar sasaran untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Hal ini dibuktikan dengan semakin canggihnya teknologi saat ini, Larissa Aesthetic
memanfaatkan peluang yang ada dengan melakukan promosi menggunakan Instagram
dan Facebook yang mudah dikenal masyarakat, selain itu juga adanya website yang
memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang produk, dan treatment
yang ditawarkan.
Segmentasi demografisnya meliputi ; PNS, karyawan swasta, mahasiswa dan
ibu-ibu muda, semua itu dipilih karena lokasi Larissa Aesthetic Center berada di pusat
kota, tepatnya di kecamatan Sukasari. Sukasari merupakan salah satu kecamatan di
Jember yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi karena banyak berdirinya
perkantoran, fasilitas pendidikan dan fasilitas perdagangan. Usia yang dituju yaitu
usia 17-60 tahun karena berkaitan dengan kebutuhan, keinginan dan permasalahan
kulit. Larissa Aesthetic melayani konsumen perempuan dan laki-laki. Produk dan jasa
Larissa Aesthetic Center ditujukan untuk kalangan berpendapatan menengah dan
berpendapatan menengah kebawah.

TARGETING
Strategi yang dilakukan Larissa Aesthetic Center dalam memutuskan target pasar
adalah dengan memperhatikan ukuran atau besarnya segmen yang telah dipilih.
Segmen pasar yang dipilih untuk dijadikan target pasar adalah mahasiswa, ibu-ibu
muda dan karyawan swasta, karena target utama tersebut dianggap memiliki tingkat
pertumbuhan penjualan yang tinggi karena harga yang ditawarkan masih mudah untuk
dijangkau. Mahasiswa dan ibu-ibu muda saat ini tentu memiliki keinginan dalam
menjaga penampilan tubuh dan wajahnya untuk terlihat cantik di pergaulan maupun di
lingkungan masyarakat dan Perusahaan saat ini banyak yang menuntut karyawannnya
untuk memperhatikan penampilan saat bekerja, misalnya penampilan rambut dan
wajah. Strategi penetapan pasar sasaran Larissa Aesthetic Center menggunakan
strategi penetapan majemuk ( Multisegment Targeting Strategy) yaitu perusahaan
menganut sistem pemasaran majemuk, dimana perusahaan menciptakan beberapa
jenis perawatan dan produk berbeda dalam memenuhi kebutuhan seluruh konsumen.

POSITIONING
Positioning adalah cara yang dilakukan perusahaan dalam merancang citra produk
untuk memperoleh posisi yang baik di benak konsumen. Larissa Aesthetic Center
dalam melakukan positioning mengunakan beberapa variabel antara lain:
a. Atribut Merek Merek Larissa Aesthetic Center sudah dikenal diberbagai kalangan
sejak tahun 1984, Larisssa sudah mempunyai banyak pelanggan yang tersebar di
36 cabang. Atribut merek ditanamkan kepada konsumen melalui slogan dan citra
merek yang diterapkan, dalam menyambut konsumen, Larissa Aesthetic Center
selalu menggunakan salam sebagai ciri khas Larissa yang berbunyi “ salam kulit
sehat Larissa”. Salam tersebut bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada
konsumen, selain itu salam tersebut menjelaskan mengenai ciri khas bahwa klinik
kecantikan tersebut menawarkan perawatan dan produk yang bahan utamanya
menggunakan bahan alami yang sehat untuk kulit. Selain salam, dalam
memberikan pelayanan Larissa Aesthetic Center mengacu pada kebijakan mutu
yang berasal dari pusat. Kebijakan mutu dilakukan dengan meningkatkan kualitas
produk yang dimiliki dan kualitas karyawan untuk memuaskan pelanggan. Citra
merek yang ditanamkan kepada konsumen yaitu dengan menyebutkan manfaat
dari penggunaan produk dan perawatan dari Larissa. untuk menghasilkan hasil
yang maksimal, hasil yang diperoleh tidak terlihat secara langsung tetapi perlu
adanya tahapan- tahapan karena bahan berasal dari bahan alami yang cenderung
tidak memiliki efek samping. Bahan alami akan terasa manfaatnya apabila
digunakan secara rutin dan teratur untuk mempertahankan kondisi kulit yang
sehat.
b. Harga dan kulaitas Salah satu keunggulan Larissa Aesthetic Center yaitu harga
lebih terjangkau dibanding dengan para pesaingnya, karena bahan yang digunakan
menggunakan bahan alami. Bahan alami tersebut dalam perolehannya mudah
didapatkan di Indonesia dan harganya relatif murah. Meskipun harganya murah,
Larissa Aesthetic Center cabang Jember menjamin tingkat keamanan dan
kesehatan kulit dengan memberikan asuransi kecelakaan diri kepada para
pelanggannya. Harga yang ditawarkan sudah dalam rangkaian perawatan,
perawatan yang bisa dikatakan murah yaitu perawatan organik dengan harga Rp.
75.000 sampai HTD atau tindakan dokter dengan harga Rp. 350.000, semua itu
sudah termasuk konsultasi dokter, rangkaian perawatan seperti cleasing, peeling,
massage dan tindakan dokter (jika hitec dokter) steam, ekstraksi , high frequence
dan masker. Harga produk mulai dari harga Rp. 16.000- 100.000. Semua harga
menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan tidak adanya paksaan untuk
melakukan transksi perawatan maupun pembilan produk.
c. Pesaing Menjamurnya klinik kecantikan yang berada di Bandung mengakibatkan
persaingan yang kuat, untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, pelayanan
merupakan hal utama yang diperhatikan dalam menghadapi konsumen. pelayanan
yang diberikan perusahaan berbeda dengan yang lain karena produk yang
digunakan merupakan produk individu. Larissa Aesthetic Center berusaha peduli
terhadap permasalahan dan produk atau perawatan yang di inginkan oleh
konsumen. Konsumen tidak dipaksa untuk menggunakan produk tetapi konsumen
disarankan sesuai dengan konsultasi dokter. Konsep layanan yang diberikan
mengedepankan tata cara berbicara yang baik, sopan santun dan menarik
konsumen untuk datang kembali dengan menginformasikan promo-promo yang
berlaku. Upaya tersebut telah memenuhi standar Internasional yang mengatur
tentang sistem manajemen mutu. Penerapan standar tersebut menjadi salah satu
kemajuan dan nilai tambah sendiri bagi pelanggan dalam memilih klinik
kecantikan. Perusahaan selalu menampung kritik dan saran dari konsumen untuk
terciptanya kenyamanan dan loyalitas konsumen.

Anda mungkin juga menyukai