Anda di halaman 1dari 3

SWOT ANALYSIS

Kakkoii Japanese BBQ & Shabu-Shabu


(Branch : Sidoarjo)

PENDAHULUAN
Restoran atau rumah makan merupakan sebuah tempat yang terstruktur dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan dengan menyediakan pelayanan terbaik terhadap konsumen yang
menikmati sajian menu makanan dan minumannya. Restoran juga memiliki
beragam jenis dan tujuan operasionalnya masing-masing. Perkembangan dalam bidang kuliner saat
ini mendorong masyarakat untuk mencoba mengelola usaha atau bisnis mereka. Kemajuan teknologi
memungkinkan terjadinya berbagai macam inovasi dalam pengolahan makanan dan minuman itu
sendiri. Dalam melakukan inovasi, tentunya seorang wirausahawan harus memperhatikan keamanan
bahan yang digunakan agar produknya terjamin mutu dan kualitasnya serta layak untuk dikonsumsi.
Satu di antara cara perusahaan dalam menentukan strategi tersebut dapat diperoleh dari hasil
analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat).

SWOT merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui keadaan perusahaan, mulai dari
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisa ini pada nantinya tentu akan menjadi pedoman
dan acuan dasar bagi perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat untuk menjadikan
perusahaan tersebut lebih unggul daripada pesaing lain atau kompetitor. Dengan dilakukannya
analisa terkait dengan kekuatan sebuah bisnis tentunya bertujuan untuk memperoleh pendapatan
atau keuntungan yang maksimal. Selain itu , menganalisa kelemahan perusahaan pun juga memiliki
tujuan agar dapat diperbaiki untuk kepentingan di masa yang akan datang. Mengidentifikasi peluang
dan ancaman tentunya sebagai langkah untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam aktivitas
pengelolaan operasional perusahaan.

Alternatif lainnya yang digunakan dalam menganalisa serta menyusun strategi bagi perusahaan yaitu
menggunakan beberapa matriks, di antaranya:
1. Matriks IFE adalah indikator perumusan yang digunakan untuk menggambarkan dan menilai
kekuatan + kelemahan utama Perusahaan serta menemukan & menganalisis korelasi antar
area tersebut. Matriks IFE bisa digunakan untuk menganalisa faktor internal perusahaan,
yang di mana hasil analisa ini pun dapat dikelompokkan dan dinilai dengan pemberian bobot
pada masing-masing aspek.

2. Matriks EFE (External Factor Evaluation) merupakan indikator perumusan yang digunakan
untuk mengetahui faktor eksternal perusahaan. Faktor eksternal memiliki peran untuk
merumuskan peluang dan ancaman yang akan berpengaruh terhadap tindakan yang diambil
oleh Perusahaan dalam kaitannya menetukan strategi yang akan ditetapkan dalam
pengelolaan operasional harian dari Perusahaan tersebut. Matriks EFE berkaitan dengan
peluang dan ancaman yang mungkin saja harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Data
eksternal yang dikumpulkan digunakan untuk menganalisis isu-isu yang berkaitan dengan
ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, administrasi, hukum, teknologi, dan
persaingan.

3. Perusahaan juga dapat menggunakan Matriks IE (Internal-Eksternal) untuk menentukan


posisi strategsinya. Matriks IE sering disamakan dengan Matriks BCG (Boston Consulting
Group), tetapi terdapat perbedaan antara Matriks IE dan Matriks BCG dimana Matriks IE
menjelaskan berbagai strategi yang berbeda disetiap kuadran. Matriks IE membagi posisi
strategis perusahaan ke dalam 9 kuadran yaitu sebagai berikut :
➢ Grow and Build: yang termasuk ke dalam posisi ini adalah sel I, II, atau IV. Posisi
tersebut menunjukkan bahwa suatu perusahaan berada dalam posisi sedang
berkembang. Strategi intensif seperti pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan
pengembangan produk dapat diterapkan oleh perusahaan. Selain itu, strategi integrasi
seperti horizontal integration, forward integration, dan backward integration dapat
diterapkan perusahaan

➢ Hold and Maintain: yang termasuk ke dalam posisi ini adalah sel III, V, atau VII). Posisi
tersebut menggambarkan bahwa suatu perusahaan dalam posisi menjaga dan
mempertahankan keberlangsungan usahanya. Strategi pengembangan produk dan
penetrasi pasar dapat diterapkan perusahaan jika berada dalam posisi ini.

➢ Harvest or Divest: yang termasuk ke dalam posisi adalah sel VI, VIII atau IX. Dalam
posisi tersebut, perusahaan lebih baik mengurangi usaha yang dimilikinya.

NB :
Pada penulisan tugas Analisa SWOT yang saya kirimkan ini , tidak akan saya sertakan hasil Analisa dengan
menggunakan Matriks IFE , EFE dan IE. Hal ini dikarenakan :
1. tidak adanya data penunjang yang saya miliki dalam melakukan analisa yang mana data tersebut harus
diperoleh dengan cara melakukan riset secara detail dengan beberapa metode pengumpulan data
terhadap subyek penelitian yang dalam hal ini adalah Outlet Kakkoii Japanese BBQ & Shabu Shabu
Sidoarjo
2. Hasil Analisa dengan Matrix IFE , EFE & IE pada akhirnya kan merujuk pada hasil olah data berupa
ADVICE dan STRATEGI ALTERNATIF. Sedangkan tugas yang saya kirimkan ini adalah Analisa SWOT dari
sudut penilaian saya secara personal dalam proses seleksi penerimaan Karyawan dengan posisi
Manager Operasional (bukan untuk tujuan R&D Perusahaan)

METODE PENGUMPULAN DATA ANALISA


Metode yang digunakan dalam menyusun analisa ini menerapkan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari objek
alamiah dimana saya selaku penulis Analisa ini merupakan instrumen sentralnya. Sumber data pada
penulisan analisa ini diperoleh dari data primer , yakni dari literasi data yang saya kumpulkan melalui
internet dan juga observasi mandiri secara obyektif dengan sudut pandang pribadi secara personal
dari saya sendiri selaku penulis.

HASIL ANALISA DATA


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis untuk menganalisis dan mengevaluasi faktor
internal dan faktor eksternal suatu perusahaan. Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan merupakan faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman yang dimiliki dan berasal
dari Perusahaan pesaing (competitor) adalah merupakan faktor eksternal.

Nb
Dalam penulisan analisis SWOT ini yang saya jadi sample pembanding dari pihak competitor /
Perusahaan pesaing dengan konsep sejenis yang bisa dibilang setara secara Grading untuk dijadikan
sebagai bahan komparasi adalah :
1. Cocari (Jl. Raya Ponti No.5 Magersari)
2. Kyokai (Jl. Kavling DPR IV No.12 Pagerwojo)
Hasil analisis SWOT dari outlet Kakkoii Japanese BBQ & Shabu-Shabu Cab. Sidoarjo adalah sebagai
berikut:

Kekuatan (Strengths)
1. Memiliki variasi menu yang banyak (Lebih dari 140 macam)
Bahkan memiliki kombinasi dengan varian menu lokal Indonesia dan juga banyak side dish dalam
beberapa food stall
2. Memiliki cita rasa yang khas dan otentik
(Khususnya 10 menu baru yang dirilis pada akhie 2023)
3. Bahan baku yang higienis dengan kualitas daging yang terjamin
4. Kekuatan Brand yang cukup begitu dikenal oleh Masyarakat karena memiliki banyak cabang
yan tersebar di Surakarta , Surabaya , Malang , Semarang , Yogyakarta & Bandung
5. Lokasi outlet yang strategis karena berada di dekat beberapa instansi/perkantoran
6. Pelayanan yang ramah & baik terhadap konsumen
7. Memiliki sertifikasi halal
8. Akses lokasi mudah dijangkau karena berada di Kawasan pusat kota Sidoarjo
9. Marketing Activity yang dilakukan secara direct khususnya pada platform digital/Social Media
dapat memberikan banyak kemudahan pada konsumen untuk mendapatkan informasi
terbaru terkait promosi yang dirilis
10. Mempunyai live cooking corner yang dapat dilihat secara langsung,
11. Memiliki konsep tempat yang nyaman dengan design interior ruangan yang indah

Kelemahan (Weakness)
1. Mekanisme “Time Reminder” yang dilakukan kepada para konsumen saat menjelang waktu
nya habis sering kali membuat konsumen merasa kurang nyaman.
2. Promosi yang belum maksimal karena diserang dengan serbuan perang harga dari competitor
sejenis , dan juga jarang melakukan aktivitas promosi secara Offline karena lebih sering
melakukannya secara Online
3. Lahan parkir yang kurang luas
4. Waktu tunggu yang lama untuk ‘Waiting List” jika restaurant sedang rame
5. Image bahwa harga jual Kakkoii termasuk lebih tinggi dari para kompetitor sejenis
6. Seating Capacity yang dirasa masih kurang

Peluang (Opportunities)
1. Semakin pesatnya penggunaan sosial media , hal ini merupakan peluang yang sangat bagus
sekali dalam kegiatan aktivitas promosi secara Online
2. Tren untuk makan di restoran all you can eat sedang digemari oleh masyarakat terutama sejak
hadirnya berbagai restoran all you can eat dengan harga yang lebih murah.
3. Potensi pasar yang masih luas yang dapat dilihat dari semakin tingginya minat masyarakat
terhadap restoran all you can eat
4. Mengikuti perkembangan teknologi
5. Brand image yang baik di masyarakat sekitar
6. Restautrant sudah dikenal luas

Ancaman (Threats)
1. Tingginya tingkat persaingan dengan restoran sejenis di Sidoarjo
2. Banyak pilihan usaha makanan di sekitar
3. Kecendrungan masyarakat yang lebih memilih menyimpan uang daripada berbelanja
4. Perubahan iklim Cuaca yang sering terjadi dapat menjadi salah satu ancaman terhadap
aktivitas operasional restoran.

Anda mungkin juga menyukai