Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ZALFA SALSANABILA

NIM : B.131.19.0211

UTS MANAJEMEN STRATEGIK RABU 18.30

Jawaban

1. Berfikir strategic membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa dan sesuatu
yang di anggap luar biasa menjadi biasa dimana manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
menvapai tujuan organisasi atau manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, perogarnisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran atau goals secara efektf dan efesien.

Efektif berarti vahwa tujuan dapat mencapai sesuai dengan perencanaan,


sementara efesien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir dan sesuai dengan jelas.

Contoh : contoh konkritnya adalah seperti diketahui bahwa orang –orang


banyak yang berlibur ke Kota Bandung khususnya daerah Lembang. Para
pengusaha memanfaatkan atau berfikir strategis untuk membuka usaha “Bolu
Lembang” atau “Susu Murni” jadi tidak perlu jauh –jauh ke Lembang untuk
membeli susu murni dan bolu lembang tapi di beberapa tempat bahkan kota
pun sudah ada yang menjualnya.

2. Analisis posisi matrik BCG pada PT Industri dan Farmasi Sido Muncul tbk.
Menurut penelitian berdasarkan perhitungannya Tingkat pertumbuhan pasar
pada umumnya dibedakan berdasarkan klasifikasi tinggi dan rendah.
Sedangkan posisi relatif kompetitor dibedakan berdasarkan market share
antara 1,0 dan 1,5, sehingga tergolong tinggi (high) disebut pemimpin
(leader). Berdasarkan dari perhitungan tingkat pertumbuhan pasar pada PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, maka diperoleh hasil sebesar
11,007%, hal ini berarti bahwa tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi
pada PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dari perhitungan
pangsa pasar relatif pada tahun 2019 didapat hasil sebesar 0,135 kali. berikut
Matrik BCG PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk,
Berdasarkan matriks BCG
bahwa PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido
Muncul Tbk berada pada
kuadran I yaitu Question
Marks dengan tingkat
pertumbuhan tinggi
sebesar 11,007 % dan
posisi pangsa pasar relatif
yang
rendah sebanyak 0,135 kali
Berdasarkan matriks BCG bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk berada pada kuadran I yaitu Question Marks dengan
tingkat pertumbuhan tinggi sebesar 11,007 % dan posisi pangsa pasar
relatif yang rendah sebanyak 0,135 kali.
Berdasarkan pertumbuhan
pasar (growth market),
maka dapat diketahui
tingkat pertumbuhan pasar
penjualan PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido
Muncul Tbk sebesar 11,007
% yang berarti bahwa PT
Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk
memiliki pertumbuhan
pasar yang tinggi
Berdasarkan pertumbuhan pasar (growth market), maka dapat diketahui
tingkat pertumbuhan pasar penjualan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk sebesar 11,007 % yang berarti bahwa PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk memiliki pertumbuhan pasar yang tinggi

3. Menurut pendapat saya perusahaan dapat memadukan antara


mengembangkan strategi dan budaya organisasi tidak ada yang mustahil dan
susah jika kita betul –betul mempelajari manajemen strategi pada perusahaan
dengan tau bagaimana perkembangan perusahaan kia sendiri. Sehingga
budaya perusahaan dapat mempengaruhi perkembangan strategi dengan baik,
Budaya perusahaan mempengaruhi perusahaan di dalam memilih strateginya.
Berdasarkan persepsi atas lingkungan dan sumberdaya yang dimiliki, maka
strategi dipilih yang paling sesuai dengan perusahaan. Nilai-nilai dan norma
yang dipegang perusahaan akan turut mempengaruhi perusahaan didalam
pemilihan strategi. Strategi Organisasi dan Budaya Organisasi memiliki
hubungan yang saling melengkapi dan timbal balik dalam upaya organisasi
untuk untuk mencapai tujuannya. Budaya organisasi sangat mempengaruhi
proses perumusan strategi organisasi, mulai dari formulasi strategi sampai
kepada implementasi strategi tersebut.
Contohnya adalah perusahaan Indonesia yang beberapa berkembang melalui
memadukan kedua strategi tersebut sehingga perusahaan itu maju, adapula
yang masih salah satunya unggul antara strategi dan budaya.

4. CK Prahalad dan Gary Hamel dalam artikelnya “ The core competence of


corporation”,mengungkapkan core competence atau kompetensi inti
merupakan faktor spesifik yang berkaitan dengan cara perusahaan dalam
mengelola bisnisnya.
Analisis rantai nilai dikembangkan oleh Michael Porter. Analisis rantai nilai
adalah mengkaji aktivitas perusahaan dalam penciptaan nilai, besarnya nilai
yang didapat berdasarkan total revenue, bila total revenue melebihi total cost
maka dikatakan perusahaan memperoleh keuntungan dari aktivitas rantai nilai.
Analisis rantai nilai terdiri dari dua bagian, yaitu aktivitas utama dan aktivitas
pendukung.
Kompetensi inti, menurut mereka dapat diuji atas tiga kriteria berikut:
 Tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
 Keahlian tersebut berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk dapat
memasuki pasar yang potensial
 Keahlian tersebut  berkontribusi pada dimilikinya produk yang bernilai bagi
pelanggan
Dalam bidang kuliner, khususnya di Kota Medan, ada Bolu Meranti yang
memiliki banyak “core-competence” yaitu :
1. Bolunya lembut dengan rasa yang sangat khas yang sungguh enak
2. Topping dan isi Bolu Gulung Meranti banyak dan tidak tanggung-
tanggung.
3. Kualitas bahan yang digunakan terasa sangat baik.
4. Pelayanan yang sangat baik, cepat, dan mudah.
5. Harganya pantas dan terjangkau.
5. Menurut Freddy Rangkuti 1999 : 18, analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
strengths, peluang Opportunity, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats. Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.
engan demikian perencanaan strategis Strategi planning harus menganalisis
faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dalam kondisi saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Dalam
suatu usaha, kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal.
Untuk mengalalisa SWOT para manajer menggunakan Empat Langkah
Strategi. Empat strategi itu meliputi:
Pertama, strategi SO (Strengths-Opportunities) adalah strategi yang
digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan
yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang.
Kedua, strategi WO (Weaknesses-Opportunities) adalah strategi yang
digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada
untuk memanfaatkan berbagai peluang.
Ketiga ST (Strengths-Threats) adalah strategi yang digunakan perusahaan
dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi
berbagai ancaman.
Keempat, strategi WT (Weaknesses-Threats) adalah strategi yang digunakan
untuk mengurangi kelemahan dalam rangka meminimalisir atau menghindari
ancaman.(Purwanto, 2006)

6. Seperti namanya, Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan


Industri untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. Berikut
ini adalah kelima Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal dengan
Porter’s Five Forces Analysis.
Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri
tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan
sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak
perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka
profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan
masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di
industri tersebut akan semakin diuntungkan.
Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :
– Memerlukan dana atau modal yang tinggi
– Teknologi yang tinggi
– Hak Paten, Merek dagang
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah

Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)


Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan
baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas
rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan
menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan
baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar
pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita.
Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang
menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang
ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun
pemasok memonopoli bahan baku yang ada.
Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari
pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga
yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah
profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga
produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin
rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah
daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.
Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak,
banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya.

Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)


Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan
produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki
kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit
produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan
perusahaan kita.
Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan
Kompetitor)
Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif
untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin
diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada
pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat
akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama,
loyalitas pelanggan.

7. Leadership
The Cost Leadership Strategy
- Meningkatkan laba dengan cara menurunkan biaya, sementara harga kita
tetap bersaing di pasar.
- Meningkatkan market share dengan cara menggunakan harga yang lebih
murah tetapi tetap menghasilkan laba untuk kita.
- Pengurangan biaya melalui economies of scale, modify supply chain, lean
manufacturing
Hal yang perlu diingat dalam strategi ini adalah bagaimana bisnis kita menjadi
lowest cost producers among the competitor (memiliki harga produk yang
paling murah dibanding pesaing), akan tetapi hal ini juga mengakibatkan
bisnis kita terancam jika ada kompeitor yang memiliki cara yang lebih efisien
dan efektif dari kita.

Differentiation
The Differentiation Strategy
- Riset dan inovasi haruslah menjadi fokus utama
- Mampu membuat produk / jasa berkualitas tinggi
- Memperhatikan fitur dari produk / jasa (layanan pelanggan, pelayanan
maksimal)
- Sales dan marketing supaya target pasar menyadari manfaat dari produk
yang kita tawarkan
- Memperhatikan reputasi dari brand kita dan produk dari brand itu sendiri

Dalam strategi ini kita harus terus menerus mengembangkan produk kita
untuk dapat terus bersaing atau kita akan kalah bersaing dengan pesaing yang
mampu membuat diferensiasi produk yang lebih baik dari kita.

Focus
The Focus Strategy

- Fokus pada niche market ( pasar yang sangat khusus)


- Memberikan servis pada barang / jasa yang unik sesuai dengan kebutuhan
khusus dari costumer

Dalam strategi ini yang paling penting adalah membangun brand loyalty pada
customer dan tetaplah fokus pada niche market karena jika kita memiliki
produk yang terlalu umum maka kemungkinan kita akan kalah bersaing
dengan produk yang mengedepankan cost leadership (harga murah) atau
differentiation (unik).

Anda mungkin juga menyukai