MANAJEMEN PEMASARAN
LANJUTAN
MARKETEAM 2018/2019
PENDAHULUAN
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang telah
memberikan kemudahan bagi MarkeTeam 2018/2019 untuk menyelesaikan Modul Manajemen
Pemasaran Lanjutan ini. Harapan kami modul ini dapat memudahkan praktikan untuk
memahami Manajemen Pemasaran Lanjutan dengan lebih baik dan mendukung penyerapan
materi yang diberikan dosen di kelas.
Penyelesaian modul ini tidak terlepas dari bantuan Ibu Hj. Diana Sari, SE., M.Mgt., PhD. Dan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan modul ini.
Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik dari kami, namun dengan segala keterbatasan
pemahaman dan kemampuan yang kami miliki memungkinkan masih adanya beberapa
kekurangan dalam modul ini. Oleh karena itu, segala saran dan masukan dari semua pihak
selalu diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan modul MPL 2018 agar dapat dilakukan
perubahan ke arah positif pada tahun yang akan datang. Serta, dapat mendukung kemajuan
asisten Manajemen Pemasaran Lanjutan dan peningkatan kualitas mata kuliah Manajemen
Pemasaran Lanjutan di Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran.
Marketeam 2018/2019
ANALISIS SWOT
Dalam konteks organisasi, bisnis, usaha, ataupun kepribadian diri, kita memiliki tujuan-
tujuan yang ingin dicapai. Otomatis kita membutuhkan strategi yang baik dalam
mewujudkan tercapainya semua tujuan tersebut.
Jika kita berbicara bisnis misalnya, maka diantara tujuannya ialah mengakuisisi market lewat
produk dan jasa yang kita tawarkan. Dalam konteks personal, maka SWOT dapat kita
gunakan untuk pengembangan diri ataupun karir dalam jangka panjang.
Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi Opportunities (Peluang) dan Threats
(Ancaman).
Selain itu dapat juga dilihat dalam bentuk-bentuk pertanyaan. Berikut penjelasan dan
panduan dasar dalam pembuatan keempat komponen tersebut:
Strength (Kelebihan)
Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki
oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat
ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan
berikut:
Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki
oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat
ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan
berikut:
1
Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan atau organisasi?
Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi kita?
Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan
perusahaan atau organisasi kita?
Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari
perusahaan atau organisasi kita?
Opportunities (Peluang)
opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau
kesempatan di luar perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk
berkembang di kemudian hari. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
Threats (Ancaman)
Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh
perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari
perusahaan atau organisasi tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan
berikut:
2
ANALISIS MICROECONOMICS
Lingkungan mikro terdiri dari para aktor yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam melayani serta performa kinerjanya. Para aktor tersebut
digabungkan untuk membentuk jaringan penyampaian nilai dari perusahaan. Aktor-aktor
tersebut adalah
The Company
Dalam merancang rencana pemasaran. Semua kelompok dari perusahaan harus
bekerja secara sinergis. kelompok seperti manajemen puncak, keuangan, penelitian
dan pengembangan (R & D), pembelian, operasi, sumber daya manusia, dan
akuntansi. Semua kelompok yang saling terkait ini terbentuk lingkungan internal.
Manajemen puncak menetapkan misi, tujuan, luas perusahaan strategi, dan
kebijakan.
Suppliers
Pemasok memiliki peran penting di jaringan penyampaian nilai pada pelanggan bagi
perusahaan secara keseluruhan. Mereka menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Permasalahan
yang ada di pemasok dapat mempengaruhi pemasaran. Manajer pemasaran harus
memperhatikan ketersediaan persediaan dan biaya.
Marketing Intermediaries
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan
mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Mereka termasuk reseller,
perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan
Competitors
Konsep pemasaran menyatakan bahwa, untuk menjadi sukses, sebuah perusahaan
harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar dari pada
kompetitor melakukannya. Dengan demikian, pemasar harus melakukan lebih dari
sekedar menyesuaikan diri untuk kebutuhan target konsumen. Mereka juga harus
mendapatkan strategi keuntungan dengan memposisikan penawaran mereka
dengan kuat terhadap penawaran pesaing di benak konsumen.
3
Publics
Lingkungan pemasaran perusahaan juga mencakup berbagai publik. Publik adalah
kelompok apa pun yang memiliki minat atau dampak yang nyata atau potensial
terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuannya
Customers
Pelanggan adalah aktor paling penting di lingkungan mikro perusahaan. Tujuan dari
seluruh jaringan pengiriman nilai adalah untuk melibatkan pelanggan target dan
menciptakan hubungan yang kuat dengan mereka.
Selain itu, dapat menggunakan system 5 Force Porter’s yang merupakan kerangka kerja
untuk menganalisis keadaan suatu industry dan pengembangan bisnis. Analisis Porter juga
digunakan untuk mengetahui kekuatan persaingan yang terjadi dalam industry.
4
Analysis Macroeconomics
Menurut Ward dan Peppard (20h02, p70-72), Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor
lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, teknologi dan
ekologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu bisnis atau unit organisasi. Arah
analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi dan menilai strategi atau posisi,
arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide.
Selain itu menurut buku Kotler analisis lingkungan eskternal dapat juga dibagi seperti
dibawah ini :
5
SEGMENTING, TARGETING AND POSITIONING
Objek pemasaran dari sebuah perusahaan merupakan manusia dengan jumlah yang
sangat banyak, luas, dan beraneka ragam. Perusahaan tidak bisa menyatakan bahwa
produknya bisa diterima oleh semua kalangan. Untuk meningkatkan efektifitas kompetisi,
banyak perusahaan yang memilih untuk fokus pada konsumen yang memberi keuntungan.
Sasaran pemasaran yang efektif membutuhkan pemasar yang:
SEGMENTASI
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang luas kedalam kelompok atau segmen-
segmen pembeli yang memiliki kebutuhan, karakteristik, maupun kebiasaan yang berbeda-
beda. Segmentasi pasar yang efektif memiliki lima kriteria kunci, yaitu:
Tugas seorang pemasar adalah mengidentifikasi segmen pasar dengan berbagai cara,
membuat profil segmen, dan mengembangkannya menjadi segmen pasar yang cocok untuk
perusahaan. Terdapat dua jenis segmentasi yang dapat digunakan pemasar:
1
a. Segmentasi pasar konsumen
- Segmentasi geografis
Membagi pasar menjadi unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah,
kabupaten, kota, populasi (urban, suburban, rural), iklim atau lingkungan.
Perusahaan dapat beroperasi di satu atau beberapa area, atau dapat beroperasi
di semua tetapi memperhatikan variasi lokal.
- Segmentasi Demografis
- Segmentasi Psikografis
- Segmentasi Perilaku
2
b. Segmentasi Pasar Bisnis
Pasar bisnis merupakan pembeli yang melakukan pembelian suatu barang untuk
dipergunakan dalam memproduksi produk atau dengan tujuan dijual lagi atau
disewakan kepada pihak lain dengan mengambil keuntungan. Kelompok ini pada
umumnya terdiri dari perusahaan atau organisasi yang berorientasi profit (bisnis).
3
TARGETING
Sebelum memilih target pasar, perusahaan harus memilih segmen yang paling tepat dan
menguntungkan. Setelah perusahaan mengidentifikasi segmen-segmen pasarnya,
perusahaan harus mengevaluasi dan memutuskan segmen yang akan menjadi fokus
pelayanan dan memberikankeuntungan. Berikut merupakan pola dan fokus dalam
pemilihan target pasar.
M1 M2 M3
Product Specialization, perusahaan
P1
menjual produk yang sama di segmen
P2
pasar yang berbeda-beda
P3
M1 M2 M3
Market Specialization, perusahaan P1
melayani berbagai kebutuhan dari P2
suatu kelompok pelanggan tertentu P3
-
4
3. Single Segment Concentration
M1 M2 M3
Perusahaan memilih berkonsentrasi P1
pada satu segmen pasar. P2
Contoh: Mobil mewah; Porsche, P3
Lamborghini
4. Individual as Segment
M1 M2 M3
P1
P2
P3
5
POSITIONING
Titik awal yang baik dalam menentukan kerangka acuan kompetitif untuk
penentuan posisi merek adalah dengan mengetahui catagory membership, yang
merupakan produk atau rangkaian produk yang saling berkaitan, bersaing antara
satu merek dengan merek lainnya dan berfungsi sebagai barang substitusi yang
dekat. Dengan mengetahui category membership, perusahaan dapat mengetahui
merek mana saja yang merupakan pesaing dan apakah perusahaan. Dua sudut
pandang untuk melihat category membership adalah:
6
a. Analisis pesaing
7
2. Mengkomunikasikan category membership
Ada 3 cara utama untuk menyampaikan category membership:
Membandingkan dengan merek lain yang ada di dalam satu katagori. Merek
yang terkenal dan patut diperhatikan dalam kategori juga dapat membantu
merek menentukan keanggotaan kategorinya. Contohnya ketika Tommy Hilfiger
tidak dikenal, iklan yang dibuat mengumumkan statusnya sebagai perancang
besar AS dengan mengaitkannya dengan Calvin Klein, dan lainnya yang diakui
sebagai anggota dalam kategori tersebut.
Bergantung pada deskripsi produk. Deskripsi produk dapat menjelaskan secara
singkat hal-hal yang berkaitan dengan merek untuk menyampaikan katagori
produk tersebut
8
4. Memonitor kompetisi
9
10
CHAPTER 3
PRODUCT
Definisi
Produk adalah segala sesuatu (baik berupa barang atau jasa) yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Pelanggan membeli sebuah
produk karena nilai yang terkandung di dalamnya, sementara setiap produk mengandung
satu atau beberapa tingkatan di mana setiap tingkatnya akan menambah nilai pelanggan
menjadi lebih besar (customer-value hierarchy).
𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
Value = 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒
1. Pada tingkat dasar, terdapat istilah core benefit, yang merupakan manfaat dasar yang
benar-benar dibeli oleh seorang pelanggan.
Contoh: Travel, sebagai transportasi untuk mengantar dari lokasi awal ke lokasi tujuan
2. Tingkatan kedua adalah basic product. Basic product terdapat di tingkat kedua,
merupakan bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. Para
pemasar perlu merubah core benefit menjadi sebuah product.
Contoh: Mobil, ada roda roda, ada kursi, dll
3. Expected product, terdapat di tingkat ketiga, merupakan sekelompok atribut dan kondisi
yang diharapkan pembeli ketika membeli suatu produk.
Contoh: Pengen dapet cepat, nyaman, ada Wi-Fi
4. Augmented product, terdapat di tingkat keempat, pada tingkat ini produk telah
melampaui customer expectation. Perusahaan menambahkan sesuatu pada produknya
sehingga dapat dibedakan dengan produk pesaingnya. Sudah masuk tahap diferensiasi.
Contoh: Ada TV di dalem mobilnya
Product Classifications
1. Customer Product
adalah produk dan layanan yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk dan layanan ini lebih lanjut
berdasarkan pada bagaimana konsumen membeli mereka. Produk-produk
konsumen termasuk produk-produk kenyamanan, produk-produk toko, produk-
produk khusus, dan produk yang tidak terpakai. Produk-produk ini berbeda dalam
cara konsumen membelinya dan bagaimana mereka dipasarkan
- Convenience products: Produk konsumen yang biasanya dibeli konsumen secara
rutin, segera, dan dengan perbandingan dan upaya pembelian yang minimal.
- Shopping products: Sebuah produk konsumen yang pelanggan, dalam proses
memilih dan membeli, biasanya membandingkan pada atribut seperti
kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya.
- Specialty products: Produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi
merek di mana sekelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya
pembelian khusus.
Contoh : Barang Custom Gucci
- Unsought products: Produk konsumen yang konsumen tidak tahu atau tahu
tetapi biasanya tidak mempertimbangkan membeli. Tidak dicari, belum
diinginkan.
Contoh: Kain kafan, tanah kuburan, dan jasa rumah sakit, tidak terfikir untuk
membeli
2. Industrial product
adalah produk yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk digunakan dalam
menjalankan bisnis. Barang industri dapat diklasifikasikan berdasrkan bagaimana
cara barang tersebut memasuki proses produksi. barang industry dapat dibedakan
menjadi:
Bahan Baku dan Suku Cadang (materials and parts) adalah barang yang
seluruhnya masuk ke produk produsen tersebut. Contohnya produk
pertanian dan produk alam. bahan baku komponen (besi, benang, semen)
dan suku cadang komponen (mesin kecil, ban, cetakan)
Barang Modal (Capital item) adalah barang tahan lama yang memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Contohnya generator, bor,
elevator
Lebar Panjang
mengacu pada berapa banyak lini produk mengacu pada jumlah total produk dalam
berbeda yang dijual perusahaan bauran
Konsistensi
Kedalaman
mengacu pada seberapa erat hubungan
mengacu pada banyaknya varian yang
berbagai lini produk pada pengguna akhir,
ditawarkan masing-masing produk dalam lini
persyaratan produksi, atau saluran distribusi
Product Line
Product line (lini produk) adalah sekelompok produk dalam suatu kelas yang
berkaitan erat karena produk-produk tersebut melaksanakan fungsi yang serupa,
dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi
yang sama, atau berada dalam rentang harga tertentu.
• Profil Pasar
Pemasar yang paham terhadap profil pasar tiap produknya dapat terbantu dalam
membuat peta produk yang berguna untuk merancang strategi pemasaran lini
produknya. Peta itu juga dapat menunjukan unit produk pesaing serta
mengidentifikasi segmen pasar. Berangkat dari hal ini, pemasar selanjutnya harus
mempertimbangkan keputusan tentang panjang lini produk, modernisasi lini,
keistimewaan lini, dan pemangkasan lini.
• Line Stretching
Line stretching (perentangan lini) terjadi ketika perusahaan memperpanjang lini
produknya melampaui cakupannya yang sekarang. Perusahaan dapat
merentangkan lini produknya ke bawah, ke atas, atau ke dua arah
• Line Filling
Beberapa alasan perusahaan melakukan line filling (pengisian lini) adalah: untuk
menghasilkan laba tambahan, berusaha menggunakan kelebihan kapasitas, menjadi
perusahaan lini penuh terkemuka, dan sebagai salah satu strategi bersaing.
Packaging
Packaging (pengemasan) mencakup semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah
atau pembungkus suatu produk. Kemasan mungkin terdiri dari tiga level bahan: primary
package, secondary package, dan shipping package. Kemasan yang efektif harus mampu
menarik perhatian, menggambarkan fitur produk, meyakinkan konsumen, dan membuat
kesan keseluruhan yang menyenangkan. Berbagai faktor yang berperan dalam
meningkatnya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran, buat identifikasi barang kita,
yaitu:
• Self-service
Dewasa ini banyak produk yang dijual dengan konsep self-service.
Contoh: yang dijual adalah experience
• Consumer Affluence
Meningkatnya konsumen berarti konsumen bersedia membayar lebih
mahal untuk kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi dari
kemasan yang baik.
Contoh: Buket bunga, kado, parcel
• Innovation Opportunity
Kemasan yang inovatif dapat memberikan keuntungan yang besar baik
pada konsumen ataupun produsen.
Contoh: Genki Sushi
• Mengidentifikasi merek.
Dalam perekonomian yang berubah dengan waktu yang cepat, inovasi berkelanjutan merupakan
suatu keharusan. Hal ini dikarenakan produk memiliki rentang usia yan terbatas. Oleh karena itu,
sebelum suatu produk berada pada fase Declining yang berkelanjutan maka terobosan untuk
pengembangan produk baru harus dilakukan perusahaan.
5 Fase Product Life Cycle (PLC)
1. Introduction Stage
Fase dimana produk baru dil
uncurkan ke pasar. Fase ini memerlukan waktu sehingga ditandai dengan sales growth
yang masih rendah/lambat. Jika dibandingkan dengan fase lain, maka fase ini profitnya
nol bahkan negatif karena penjualannya rendah, biaya distribusi yang tinggi dan budget
biasanya dimaksimalkan untuk mempromosikan produk.
2. Growth Stage
Jika produk baru tersebut mampu membuat ekspektasi konsumen dengan baik dan
mampu membuat konsumen merasa puas maka masuk ke fase pertumbuhan. Fase ini
dintandai dengan penjualan yang meningkat secara cepat dan mampu menarik peluang
profit.
Tantangan yang akan dialami di fase ini adalah munculnya ketertarikan dari kompetitor
baru untuk membuat produk yang sama dengan fitur yang bermacam-macam.
Dalam fase pertumbuhan, perusahaan akan melakukan trade-off antara market share
yang tinggi atau current profit yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan menghabiskan
banyak uang untuk product improvement, promotion dan distribution. Semua hal
tersebut dilakukan yang bertujuan dapat memaksimalkan profit dan berharap agar
mampu berlanjut ke fase selanjutnya.
3. Maturity Stage
Pada fase ini, pertumbuhan penjualan produk akan melambat karena jumlah kompetitor
meningkat sehingga persaingan semakin ketat dan konsumen ditawarkan produk yang
bermacam-macam bahkan lebih update.
Daeri segi waktu, fase ini biasanya lebih lama dibanding fase-fase sebelumnya sehinga
menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen pemasaran suatu perusahaan. Apakah
nantinya akan modifying the market, modifying the product atau juga modifying the
marketing mix.
4. Decline Stage
Fase ini disebabkan berbagai alasan seperti teknologi semakin maju, perpindahan
konsumen ke kompetitor lain, meningkatnya persaingan dan lain-lain. Fase ini juga
ditandai dengan tingkat penjualan dan tingkat profit yang semakin menurun.
8 Proses Pengembangan Produk/ Product Development Process
Proses dalam mengembangkan produk baru yang sistematis dan ideal dilakukan perusahaan
dengan kegiatan-kegiatan di bawah ini :
IDEA GENERATIONS
Pada tahap ini ide harus didefinisikan dengan jelas. Apa tujuan dari pengembangan produk ?
Apakah memodifikasi produk lama ? Membuat terobosam baru ? atau meniru pesaing ?
Concept Development
Membuat konsep development terbaik dari berbagai alternatif konsep yang ada
Concept Testing
Menguji konsep produk baru dengan melibatkan sekelompok konsumen untuk
melihat hasil bahwa konsep yang dipilih mampu menarik konsumen
Beberapa hal yang bisa dijadikan acuan untuk hasil Concept Testing :
1. Communicability and believability : Apakah benefitnya sesuai dan dapat dipercaya ?
2. Need level : Apakah produk ini benar-benar memenuhi apa yang konsumen butuhkan ?
3. Gap level : Apakah ada produk lain saat ini yang memuaskan konsumen ?
4. Perceived value : Apakah harganya rasional dengan nilai yang ditawarkan ?
5. Purchase intention : Apakah konsumen bersedia membeli produk ? (definitely, probably, probably not,
definitely not)
6. User targets, purchase occasions, purchasing frequency : Siapa konsumen yang menggunakan produk
tersebut ? Kapan pembeliannya ? Seberapa sering ?
MARKETING STRATEGY
Tahapan ini merupakan tahap perencanaan strategi pemasaran untuk memperkenalkan
produk perusahaan ke pasaran
Pada tahap ini setidaknya di terbagi atas 3 bagian perencanaan strategi, yaitu :
Merancang tentang target market size, struktur pasar, market share, brand
positioning untuk tahun pertama dan beberawa tahun ke depan
Merancang tentang strategi harga, distribusi dan marketing budget untuk tahun
pertama
Merancang tujuan sales & profit jangka panjang
BUSINESS ANALYSIS
Tahap ini perusahaan memperkirakan penjualan, biaya dan laba untuk dapat mengetahui
berapa produk yang akan dijual agar impas (ditinjau dari harga dan stuktur biaya tertentu)
Estimating sales
Estimating Cost
Estimating Profit
PRODUCT DEVELOPEMENT
Pada tahap ini konsep poduk telah matang dan juga telah melalui analusis bisnis yang
menguntungkan perusahaan. Selanjutnya di tahap ini adalah proses mengubah konsep
menjadi bentuk fisik. Hal ini akan menjawab pertanyaan apakah produk layak secara teknis
dan komersil. Pada tahap ini juga membuat prototype produk
Terdapat 2 aktivitas :
Physical Prototypes
Mengubah konsep menjadi produk jadi namun masih dalam bentuk prototype karena
belum resmi diluncurkan ke pasar
Customer Tests
Ketika protoype telah ada maka harus di lakukan testing terlebih dahulu ke pasar untuk
melihat respon dari konsumen. Maka dari itu biasanya ada Alpha testing selanjutnya
Beta testing
MARKET TESTING
Melakukan pengujian dan peluncuran produk dalam area tertentu. Sehingga strategi
pemasaran dapat dipantau. Apabila perlu perubahan dapat diubah sebelum grand lauching
COMMERCIALIZATION
Jika tahap uji pemasaran telah berhasil maka produk akan masuk ke grand launching.
FAKTOR UTAMA saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen,
maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan
pertimbangan yang baik.
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal atau lebih besar, maka diperlukan
adanya strategi distribusi yang tepat. Strategi distribusi ini berperan penting dalam misi
menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:308), harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan
untuk mendapatkan produk maupun jasa; atau merupakan sejumlah nilai yang konsumen
rasakan dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan sebuah produk maupun jasa.
Persentase peningkatan harga yang kecil dapat memberikan peluang besar bagi peningkatan
persentase kenaikan profit. Hal ini karena harga merupakan kunci utama dalam penentuan nilai
konsumen dan membangun hubungan dengan konsumen.
Harga memiliki dua peranan utana dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu:
1. Peranan alokasi
Membantu para pembeli untuk memutuskan memperolah manfaat tertinggi yang
diharapkan beserta daya belinya. Harga dapat membentu para pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan daya belinya ada berbagai barang atau jasa. Pembeli
membandingkan harga dari berbagai alternative yang tersedia, kemudian memutuskan
alokasi dana yang dikehendaki.
2. Peranan informasi
Harga memiliki peran untuk mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti
kualitas, hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaat secara objektif. Persepsi yang sering
berlaku pada konsumen adalah produk dengan kualitas tinggi memiliki harga yang
mahal.
Pricing in a Digital World
Harga selama ini memiliki peran membantu pembeli menentukan pilihan. Berkembangnya
teknologi informasi tertutama di bidang internet mempengaruhi interaksi antara pembeli dan
penjual. Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pembeli dan penjual pada
masa internet sekarang ini.
- Pembeli dapat:
a. Mendapatkan perbandingan harga secara cepat dan instan
Contohnya: aplikasi trivago yang membandingkan harga seara langsung dari
penyedia jasa hotel yang berbeda-beda
b. Melakukan pengecekan harga sebelum melakukan pembelian
Contoh: konsumen dapat melakukan pengecekan harga terlebih dahulu di internet
sebelum melakukan pembelian di toko, dapat juga konsumen gunaan untuk
melakukan perbandingan untuk membeli di toko tersebut atau pindah ke toko lain.
c. Menentukan harga yang diinginkan agar sesuai kebutuhan
Contoh: melalui aplikasi Zalora, konsumen dapat memilih kisaran harga yang
diminati agar dapat menyesuaikan kebutuhan konsumen
d. Mendapatkan produk secara gratis
Contoh: munculnya berbagai aplikasi yang dapat di unduh secara gratis
- Penjual dapat:
a. Memonitor perilaku konsumen dan dapat melakukan penawaran langsung
Contoh: memberikan penawaran melalui email yang telah konsumen berikan
b. Memberikan harga yang special kepada konsumen tertentu
Contoh: konsumen yang memiliki member mendapatkan penawaran harga yang
berbeda daro konsumen yang tidak memiliki member
Pricing strategies
c. Menaikan harga
Strategi ini dilakukan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang tengah
naiknya biaya produksi
Contoh: perusahaan makanan
Target pembiayaan
Biaya berubah berdasarkan skala produksi dan pengalaman sebelumnya. Perusahaan
harus memperhatikan setiap bagian dari biaya dan menaruh biaya serendah mungkin.
Maka dari itu, total biaya dapat berubah sebagai hasil dari pengurangan biaya dengan
menggunakan target pembiayaan yang sesuai.
Perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi yang dimiliki
oleh pesaing. Jika tawaran perusahaan mengandung fitur yang sama dengan yang pesaing
tawarkan, maka perusahaan harus mengevaluasi nilai yang akan disampaikan pada
pelanggannya. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan
oleh perusahaan, maka perusahaan harus mengurangi nilainya dari harga yang telah
ditawarkan.
Tahap 5: Memilih metode penetapan harga
1. Customer Value-Based Pricing
Penentuan harga berdasarkan persepsi pembeli. Perusahaan harus melihat kebutuhan
konsumen dan nilai apa yang diharapkan konsumen. Setelah itu, perusahaan
menetapkan harga yang benar-benar sesuai dengan nilai guna produk maupun jasa yang
akan didapatkan konsumen.
unit cost
Markup Price =
( 1−desired return on sales )
Contoh:
Berikut merupakan biaya dan perkiraan penjualan dari suatu perusahaan:
$36
Markup price = = $40 per unit
(1−0.1)
30% 𝑥$1500000
Target-Return Pricing = $31 + 50000 𝑢𝑛𝑖𝑡
= $40
Metode penentuan harga ini juga dapat dilakukan dengan menetapkan harga untuk
mencapai break even pada biaya pembuatan dan pemasaran produk atau menetapkan
harga untuk mencapai target pengembalian.
𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 𝑐𝑜𝑠𝑡
Break-even volume =
(𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒−𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡)
Contoh:
Berikut merupakan biaya dan perkiraan penjualan dari suatu perusahaan:
$800,000
Break-even volume = = 32,000 units
$40−$15
5. Everyday Low Pricing (EDLP)
Perusahaan menetapkan harga yang rendah untuk tiap produknya dengan tidak atau
melakukan sedikit promosi.
Contoh: Daiso menetapkan harga yang sama yaitu sebesar $1 dan melakukan promosi
yang sedikit
A-I-S-A-S
1. Attention
Tahap konsumen mulai melirik produk/jasa yang ditawarkan perusahaan. Selain itu
pada tahap ini konsumen hanya sebatas mengetahui produk/jasa
2. Interest
Tahap dimana konsumen mulai tertarik dengan produk dan jas yang ditawarkan
perusahaan. Pada tahap ini juga konsumen mulai ingin mengetahui seperti apa
produk/jasa yang ditawarkan perusahaan
3. Search
Tahap dimana konsumen sudah tertarik dan mereka mulai mencari tahu akan
produk/jasa tersebut di internet seperti google, web resmi, blog ataupun di sosial
media lainnya. Tujuannya adalah memenuhi keingintahuan mereka sekaligus
membandingkan dengan produk/jasa yang ditawarkan oleh pesaing
4. Action
Tahap dimana konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli produk/jasa yang
ditawarkan perushaan
5. Share
Tahap dimana konsumen berbagi pengalaman mereka atas pembelian yang mereka
lakukan baik itu dibagikan melalui media sosial di internet ataupun word of mouth
kepada orang-orang
Program komunikasi pemasaran
Mass Personal
Communication Communication
Digital Communication
Mass Communication
Saluran komunikasi pemasaran dari perusahaan ke konsumen secara luas
• TV, Radio,
Billboard
• Spanduk, Public
Brosur Advertising
Relation
• Koran,
Majalah
Advertising/ Iklan
Komunikasi masal yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengenalkan
produk/jasa
Sales Promotion
Marketing Campaign yang menawarkan berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian produk atau jasa
Personal Comunication
Saluran komunikasi pemasaran dari perusahaan ke konsumen secara spesifik
Direct
Marketing
Personal
Selling
Word of Mouth
Direct Marketing
Proses pemasaran dengan berkomunikasi secara langsung dengan target konsumen
menggunakan suatu media
Personal selling
Individu yang memperkenalkan perusahaan/brand kepada konsumen dengan melakukan
beberapa kegiatan seperti berkomunikasi secara langsung dengan konsumen, membujuk dan
mendorong terjadinya penjualan, pelayanan kepada konsumen, memberikan informasi terkait
produk/jasa dan membangun hubungan dengan konsumen.
Online
Social
E-Wom
Media
Mobile
Online
Memberikan peluang bagi para pemasar untuk melakukan interaksi yang lebih kuat
secara Individualisasi melalui website yang dirancang dengan baik dan mampu
diaplikasikan seperti search ads, display ads dan e-mail.
E-Wom
Bentuk kesediaan konsumen untuk secara sukarela memberikan rekomendasi kepada
orang lain untuk membeli atau menggunakan produk suatu perusahaan melalui media
internet.
Mobile
Pemasaran interaktif dimana pemasar dapat menggunakan teks pesan, aplikasi perangkat
lunak, dan iklan untuk terhubung dengan konsumen melalui smart phones dan tablets
mereka
Social Media
Alat pendukung guna melakukan pemasaran yang berupa akun pribadi, komunitas atau
forum secara online, blog dan jejaring sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan
YouTube
Dalam buku Marketing Management Kotler & Keller, chapter ini dibahas dengan istilah
Integrated Marketing Communications (IMC). Mengapa disebut Integrated ?
Karena perusahaan dalam praktiknya dapat menggunakan lebih dari satu macam
jenis komunikasi. sehingga dapat mengintegrasikan satu sama lain yang sesuai
dengan tujuan komunikasi pemasaranya
Implementation
Implementasi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan perusahaan yang didukung
dengan anggaran yang cukup untuk melaksanakan program serta disertai dengan prosedur
yang terstandarisasi. Proses implementas istrategi terdiri dari aktivitas untuk:
Mengalokasikan sumber daya perusahaan agar optimal untuk meraih tujuan.
Membangun rantai komando atau mengoptimalkan struktur organisasi yang ada.
Menugaskan tanggung jawab btertentu atau tugas khusus atau sejumlah tahapan
pekerjaan kepada SDM tertentu baik secara individual atau kelompok.
Menetapkan
Measure Results Ukuran keberhasilan dari program-
program yang sudah ditetapkan
Service
Definition
Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Kotler
juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan
sesudah terjadinya transaksi.
Sedangkan kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumenserta ketepatan penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan konsumen.
Characteristic of Service
1. Intangibility maksudnya adalah jasa bersifat non-fisik, tidak seperti barang, jasa tidak
dapat dirasa, dicium, dilihat, didengar atau diraba. Selain itu jasa juga tidak dapat
dimiliki, Namun jasa dapat dikonsumsi dan dirasakan manfaatnya.
1. Product, segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.
2. Price, sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan
dari memilki sebuah produk/ jasa.
3. Place, tempat untuk mengoperasikan kegiatan perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.
4. Promotion, semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan
dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
5. People, proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan yang nantinya dapat
digunakan dalam pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
6. Physical Evidience, bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditunjukan
kepada konsumen.
7. Process, prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa
disampaikan merupakan sistem penyajian atas operasi jasa.