Anda di halaman 1dari 5

1.

Konsep Visi dan Misi :


Visi dan misi merupakan pernyataan yang dibuat oleh pihak perusahaan secara internal untuk
menggambarkan apa yang sebenarnya menjadi tujuan, sasaran dan rencana kerja dari
perusahaan tersebut. Visi merupakan pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan,
dan secara potensial untuk terwujud. Visi organisasi haruslah visi bersama, yang mampu
menarik, menggerakkan anggota organisasinya untuk berkomiten terhadap visi tersebut. Para
pendiri atau pimpinan perusahaan mempunyai suatu tujuan jangka panjang yang diharapkan
dapat dicapai oleh perusahaannya. Tujuan tersebut merupakan suatu impian/keadaan di masa
yang akan datang yang dicita-citakan untuk dapat dicapai dengan melakukan aktivitas bisnis.
Cita-cita masa depan inilah disebut visi perusahaan. Sedangkan misi merupakan komitmen
perusahaan terhadap stakeholders yang merumuskan tentang apa yang harus dikerjakan atau
dituntaskan dalam mewujudkan visi. Dapat dikatakan Misi berperan sebagai alat bantu untuk
tercapainya visi dari organisasi tersebut.

Nilai ke dua konsep ini terhadap Proses Manajemen Strategik :


Nilai-nilai adalah ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan terhadap keyakinan dan
perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan misi dan visi organisasi. Visi dan misi
memiliki peranan yang positif dalam manajemen strategi suatu perusahaan.
Pernyataan visi dan misi yang jelas akan menuntun para manajer dalam merumuskan
merencanakan dan menjalankan  strategi apa yang akan digunakan sehingga apa yang
menjadi tujuan awal bersama dapat tercapai. Karena yang sering terjadi adalah pada saat
suatu perusahaan atau organisasi lain tidak memperoleh keberhasilan maka para manager
melihat kembali visi dan misi yang telah ada.

2. Perbedaan Konsep Lingkungan Umum Dan Lingkungan Industri :


 Lingkungan Umum
Lingkungan umum mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi
suatu industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen tersebut terdiri
dari segmen-segmen demografi, ekonomi, politik atau hukum, social-budaya, serta
teknologi. Perusahaan tidak dapat mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung,
karena tantangan strategisnya adalah untuk mengerti setiap segemen dan implikasi
masing-masing, sehingga strategi yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.

 Lingkungan Industri
Industry adalah kelompok perusahan yang menghasilkan produk yang mirip atau
merupakan pengganti satu sama lain. Sekelompok faktor ancaman masuknya pendatang
baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Interaksi
antara seluruh faktor tersebut menentukan besar laba yang dapat dicapai. Lingkungan
industry memiliki efek yang lebih langsung terhadap daya saing strategis dan
profitabilitas. Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana
perusahaan dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut dengan baik atau dengan
mempertahankan diri dari pengaruh faktor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas
perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula
kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.
 Perbedaan antara Lingkungan Industri dan Lingkungan Umum tersebut penting bagi
analisis eksternal perusahaan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan serta
untuk mengetahui dan meramalkan apa yang terjadi besok, menyadari dan mengantisipasi
resiko dari tindakan yang dilakukan organisasi, untuk menganalisis faktor politik, sosial,
ekonomi.

3. Proses untuk mendapatkan suatu kekuatan dan kelemahan dengan cara melakukan
pengamatan dan juga penelitian dilingkungan sekitar tempat diadakannya analisis tersebut .
Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek, baik yang sedang berlangsung maupun dalam
perencanaan baru. Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan
masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, di mana aplikasinya adalah :
 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang
(opportunities) yang ada.
 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan.
 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.
 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Tahapan analisis SWOT :

 Tentukan tujuan dibuatnya analisa SWOT


 Buat gambaran umum mengenai profil usaha, bisnis proses serta target market yang
perusahaan Anda sasar
 Tentukan keempat elemen SWOT mulai dari strength, weakness, opportunity, dan threats
 Berikan prioritas mana sisi yang harus diperbaiki terlebih dahulu dari hasil SWOT
tersebut
 Buat strategi yang terperinci, lebih baik lagi jika dibuat secara kuantitatif menggunakan
matriks swot.
Contoh Analisis SWOT
Kekuatan (Strenght) :

- Kami dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pelanggan tanpa harus melalui
birokrasi yang panjang.
- Kami memiliki biaya overhead yang rendah, sehingga dapat memberikan tawaran harga
yang paling baik bagi pelanggan.
- Kami sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan pelanggan.
- Kami sangat fleksibel dalam menangani setiap kasus dan permintaan pelanggan.
- Kami memiliki reputasi yang baik pada market yang ditekuni.

Kelemahan (Weakness)

- Staf kami masih memiliki kemampuan yang rendah dibidang-bidang tertentu.


- Perusahaan kami memiliki keterbatasan dalam permodalan.
- Cash flow kadang-kadang tidak lancar.
- Lokasi kantor letaknya di tempat yang kurang strategis.

4. Terdapat empat pilar (unsur) utama yang harus dicapai agar perusahaan memiliki keunggulan
bersaing yaitu :
 Superior Efficiency (Menghasilkan Produk Dengan Biaya Rendah)
 Quality (Kualitas Produk Baik)
 Innovation (Mengedepankan Inovasi)
 Customer Responsiveness (Daya Tanggap Baik Terhadap Dinamika Pelanggan).

Hubungan antara ke empat unsur ini dalam mencapai keunggulan bersaing :


Didalam strategi fungsional adalah bagaimana perusahaan melakukan aktivitasnya dan
mendapatkan keuntungan atau keunggulan perusahaan. Strategi tingkat fungsional bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi, kualitas barang/jasa yang dihasilkan, kemampuan inovasi, dan
daya tanggap terhadap kastamer (customer responsiveness). Perlu diingat sebagai dasar
pemahaman konsepsi tersebut tentang hubungan antara strategi fungsional, kompetensi yang
unggul (distinctive competencies), diferensiasi, low cost, penciptaan nilai (value creation),
dan profitabilitas.
Kompetensi yang unggul (distinctive competencies) membentuk strategi tingkat fungsional
yang dapat dilaksanakan perusahaan. Para manajer yang memilih strategi tersebut, dapat
menciptakan sumber daya dan kapabilitas untuk meningkatkan kompetensi. Perlu juga
diingat  bahwa kemampuan perusahaan mencapai efisiensi, kualitas, inovasi, dan customer
responsiveness yang super akan menentukan produk yang ditawarkan kepada customer akan
berbeda dengan yag mampau dilakukan oleh pesaing, apalagi jika disertai dengan struktur
biaya produksi rendah (low cost). Hal ini merupakan nilai tersendiri di mata konsumen
sehingga menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage), serta pertumbuhan
keuntungan tinggi. 
Penggunaan operasi tingkatan operasional untuk mecapai keunggulan efisiensi, kualitas,
inovasi dan menanggapi pelanggan. Strategi ini dipusatkan pada fungsi tertentu, setiap kali
operasi tidak hanya memadukan dua atau lebih fungsi yang memerlukan kerjasama antar
fungsi secara tertutup bahkan mempertahankan efisiensi perusahaan secara luas. Mutu,
inovasi dan kemampuan menanggapi pelanggan ditunjukan untuk mencapai keunggulan
efisiensi. keunggulan keunggulan tersebut harus terus-menerus diciptakan dan diwujudkan
melalui pemanfaatan sumberdayanya dan sebagai pemicunya adalah sumber daya mausia
yang  memiliki kualifikasi serta kualitas untuk menjalankan aktivitas manajemen seperti
yang diinginkan oleh stakeholder. Keberhasilan manajemen sumber daya manusia disetiap
lini dan fungsi memenuhi seluruh tugas dan tanggung jawab nya beserta target yang
diembannya harus dipastikan bisa unggul dalam segala sisi. Apabila kemampuan internalnya
lebih besar dibandingkan kemampuan eksternalnya maka dapat dipastikan perusahaan akan
semakin unggul dan maju, tetapi tidak sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan Inovasi dapat dipandang sebagai " the single most important building
block " yaitu untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang dibutuhkan sumber daya yang
unik dan berharga. Sumber daya pengetahuan (knowledge) merupakan sumber daya yang
dapat dikatakan paling berharga. Apabila pengetahuan dijadikan sumber strategi yang paling
penting, maka kemampuan untuk mengintegrasikan, menyimpan, menerapkan, serta
menerapkannya merupakan kapabilitas yang paling penting untuk membangun dan
mempertahankan keunggulan kompetitif.

Kreativitas dan inovasi mempunyai peran yang sangat penting dalam menjalankan bisnis
perusahaan. Perusahaan tidak akan menikmati keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
hanya dengan memproses kemampuan sumber daya. Mereka harus dapat mengkombinasikan
sumber daya dengan cara baru yang berbeda atau mengembangkan kemampuan baru untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hal ini mungkin dilakukan melalui
pemikiran kreatif dan inovatif dan pendekatan terhadap keunggulan kompetitif.

Perusahaan tidak dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan hanya dengan
mengikuti strategi berbasis pasar produk atau strategi berbasis sumber daya saja. Sumber
daya pengetahuan memberikan dasar yang kuat bagi perusahaan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengembangkan strategi berbasis
pengetahuan dalam rangka mewujudkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan perlu
upaya yang berkesinambungan, membutuhkan pemahaman ke depan serta perencanaan yang
komprehensif. Karena organisasi terus berusaha untuk memenuhi berbagai tantangan, maka
pengetahuan semakin dilihat sebagai hal yang sangat penting bagi inovasi dan untuk
memproduksi produk yang intensif pengetahuan dan jasa yang diinginkan oleh pasar.
Sehingga untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, organisasi atau
negara harus mengelola pengetahuannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai