0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas strategi operasi manajemen (OM) untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui diferensiasi, biaya rendah, dan respons.
2. Ada beberapa pendekatan untuk mengembangkan strategi OM seperti analisis sumber daya, rantai nilai, dan model lima kekuatan.
3. Pengembangan strategi melibatkan analisis lingkungan, kekuatan, kelemahan, peluang, dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas strategi operasi manajemen (OM) untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui diferensiasi, biaya rendah, dan respons.
2. Ada beberapa pendekatan untuk mengembangkan strategi OM seperti analisis sumber daya, rantai nilai, dan model lima kekuatan.
3. Pengembangan strategi melibatkan analisis lingkungan, kekuatan, kelemahan, peluang, dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas strategi operasi manajemen (OM) untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui diferensiasi, biaya rendah, dan respons.
2. Ada beberapa pendekatan untuk mengembangkan strategi OM seperti analisis sumber daya, rantai nilai, dan model lima kekuatan.
3. Pengembangan strategi melibatkan analisis lingkungan, kekuatan, kelemahan, peluang, dan
Strategi merupakan sebuah rencana tindakan dari dalam sebuah organisasi
untuk mencapai misi atau tujuan. Masing-masing area fungsional memiliki sebuah strategi untuk mencapai misinya dan untuk mencapai misi organisasi secara keseluruhan. Strategi-strategi ini memanfaatkan kesempatan dan kelebihan, menetralkan ancaman, dan menghindari kelemahan. Berikut merupakan bagaimana strategi-strategi itu dikembangkan dan diterapkan. Perusahaan mencapai misinya dengan tiga cara konseptual yaitu diferensiasi, biaya kepemimpinan, respons. Dalam hal ini berarti manajemen operasi dituntut harus bisa menyampaikan barang dan jasa yang lebih baik, atau paling tidak berbeda, lebih murah, dan lebih responsive. Manajer operasi menjalankan konsep-konsep strategi ini kedalam kerjaan berwujud yang harus diselesaikan. Satu atau kombinasi dari ketiga konsep strategi ini dapat menghasilkan sebuah sistem yang memiliki sebuah keuntungan yang yang berbeda dari para pesaingnya.
Memperoleh Keunggulan Kompetitif Melalui MO
Dari ketiga strategi itu, masing-masing memberikan sebuah kesempatan bagi manajer operasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif (competitive advantages) secara tidak langsung bisa dikatakan sebagai penciptaan sebuah keunggulan yang berbeda dan unik atas para pesaingnya. Idenya adalah untuk menciptakan nilai pelanggan dengan sebuah cara yang efisien dan dapat dipertahankan. Berikut merupakan cara dari manajer operasi mencapai keunggulan kompetitif melaui strategi diferensiasi, biaya rendah, dan respons. 1. Persaingan Melalui Diferensiasi Diferensiasi (differentiation) kerap dikaitkan dengan adanya keunikan. Diferensiasi membedakan penawaran dari sebuah organisasi dalam sebuah cara yang dianggap pelanggan sebagai penambah nilai. Diferensiasi harus dianggap sebagai hal diluar karakteristik fisik dan atribut jasa untuk mencangkup segala hal tentang produk atau jasa yang memengaruhi nilai yang diperoleh oleh pelanggan. Oleh karena itu manajer operasi yang efektif membantu dalam menjelaskan semua hal tentang produk atau jasa yang akan memmengaruhi nilai potensial bagi pelanggan. Hal ini mungkin kenyaman dari sebuah lini produk yang luas, fitur produk, atau sebuah jasa terkait dengan produk. Jasa bisa memanifestasikan dirinya sebagai kenyamana, pelatihan, pengiriman produk, dan pemasangan, atau perbaikan dan pemeliharaan jasa. Dalam sektor jasa, salah satu pilihan untuk memperluas deferensiasi produk adalah melalui pengalaman. Ide dari deferensiasi pengalaman adalah untuk melibatkan pelanggan, untuk menggunakan lima indra manusia sehingga mereka menjadi terbenam, atau bahkan sebuah partisipan yang aktif dalam produk. 2. Persaingan Melauli Biaya Kepemimpinan dalam biaya rendah(low-cost leadership) memiliki arti mencapai nilai yang maksimum seperti yang dianggap pelanggan. Hal ini memerlukan pemeriksaan masing masing 10 keputusan OM dalam sebuah usaha yang tiada henti untuk mengurangi biaya sementara memenuhi harapan pelanggan akan nilai. Sebuah strategi biaya rendah tidak berarti memiliki nilai atau kualitas yang rendah. Salah satu pendorong dari strategi berbiaya rendah adalah sebuah fasilitas yang secara efektif digunakan. Mengidentifikasi ukuran yang optimum (dan investasi) memungkinkan perusahaan untuk menyebar biaya overhead, memberikan sebuah keuntungan biaya. Misalkan, Walmart terus menerapkan strategi berbiaya rendahnya melalui superstore, buka selama 24 jam dalam sehari. Selama 20 tahun, Walmart berhasil mendapatkan pangsa pasar. Walmart telah mengurangi biaya overhead toko, penyusutan, dan biaya distribusi. Transportasi barang yang cepat, biaya pergudangan yang menurun, dan pengiriman langsung dari produsen telah mengakibatkan tingginya turnover pada persediaan dan membuatnya sebagai pemimpin dalam perusahaan dengan strategi biaya rendah. 3. Persaingan Melalui Respon Respons merupakan serangkaian nilai terkait dengan kinerja yang cepat, fleksibel, dan dapat diandalkan. Respons yang fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan untuk menyesuaikan perubahan dalam sebuah pasar di mana inovasi desain dan volume berfluktuasi secara substansial. siklus hidup. Aspek kedua dari respons adalah reliabilitas dari penentuan jadwal.. Respons ini memanifestasikan dirinya sendiri dalam penentuan jadwal yang dapat diandalkan.Selain itu, hasil dari jadwal-jadwal ini disampaikan kepada pelanggan dan pelanggan, sebagai gantinya, dapat bergantung kepada mereka. Akibatnya, keunggulan kompetitif yang dihasilkan dari respons yang dapat diandalkan memiliki nilai bagi pelanggan akhir. Aspek ketiga dari respons adalah kecepatan, Johnson Electric Holdings, Ltd., dengan kantor pusat berada di Hong Kong, menghasilkan 13 juta motor penggerak kecil setiap bulannya. Motor penggerak tersebut dipasangkan pada perangkat tanpa kabel, perangkat rumah tangga, dan item perawatan tubuh seperti hair dryer dan banyak lagi yang ada pada masing-masing mobil. Dalam praktiknya diferensiasi, biaya rendah, dan respons bisa meningkatkan produktivitas dan menghasilkan sebuah keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Masalah-Masalah Dalam Strategi Operasi
OM merupakan bagian terpenting, oleh karena itu sebelum membuat atau mencoba menerapkan sebuah strategi, beberapa sudut pandang alternatif mungkin dapat digunakan. Seperti pandangan berdasar pada sumber daya (resources view), yaitu sebuah metode yang digunakan oleh manajer untuk mengevaluasi sumber daya yang mereka miliki dan mengatur atau mengubah mereke untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Pandangan ini akan mengacu pada sumber daya finansial, fisik, manusia, dan teknologi. Sufut pandang selanjutnya ada analisis rantai nilai (value chain analysis) merupakan sebuah cara untuk mengidentifikasi elemen- elemen dalam rantai produk/jasa yang secara unik menambahkan nilai melalui riset produk, desain, sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, inovasi proses, atau manajemen kualitas. Sudut pandang selanjutnya adalah model lima kekuatan (five forces model) yang merupakan metode untuk menganalisa lima kekuatan lingkungan yang kompetitif. Lima kekuatan kompetisi ini diantaranya rival yang dekat, peserta yang potensial, pelanggan, pemasok, dan produk pengganti. Selain lingkungan yang kompetitif, manajer operasi harus memahami perusahaan beroperasi dalam sebuah sistem dengan banyak faktor eksternal lainnya, diantaranya faktor ekonomi, hukum, hingga budaya. Faktor faktor ini mempengaruhi pengembangan dan pelaksanaan strategi serta memerlukan pemindaian lingkungan yang konstan. Perusahaan mengalami perubahan yang konstan, mulai dari sumber daya, teknologi, hingga siklus hidup terus-menerus. Pertimbangan perubahan yang signifikan yang dibutuhkan dalam perusahaan ketika produk/ jasanya perpindah dari fase pengenalan, bertumbuh, bersaing, matang, kemudian menurun. Perubahan internal dan perubahan eksternal memerlukan strategi yang dinamis.
Pengembangan dan Penerapan Strategi
Analisis dari pemahaman yang menyeluruh dari faktor eksternal dan internal, kemungkinan besar sebuah perusahaan dapat menemukan penggunaan yang optimal dari sumber daya yang dimilikinya. Analisis yang tepat digunakan adalah analisis SWOT (SWOT analysis) yaitu sebuah metode atau peninjauan kekuatan dan kelemahan internal serta kesempatan eksternal dan ancaman. Pengembangan strategi dilakukan dengan menganalisis lingkungan, seperti mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,kesempatan, dan ancaman. Memahami lingkungan, pelanggan, industri, dan kompetitor. Langkah selanjutnya adalah menentukan misi korporasi dengan menyatakan alasan untuk keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai yang ingin diciptakan. Langkah selanjutnya adalah membentuk sebuah strategi yang dapat membangun sebuah keunggulan kompetitif, seperti harga murah, desain, atau volume yang fleksibel, kualitas, pengiriman yang cepat, kebergantungan, jasa penjual, atau lini produk yang luas. Dari proses ini faktor keberhasilan yang paling penting di identifikasi. 1. Faktor Keberhasilan Utama Dan Kompetensi Inti Tidak ada perusahaan yang melakukan apapun dengan sangat baik, sebuah strategi yang berhasil memerlukan penentuan faktorkeberhasilan yang utama bagi perusahaan dan kompetensi intinya. Faktor Keberhasilan utama (key success factor-KSFs) merupakan aktivitas yang diperlukan oleh sebuah perusahaan bagi pencapaian keunggulan kompetitif. Sebuah perusahaan harus mendapatkan faktor keberhasilan utama agar dapat bertahan. KSFs sering kali dibutuhkan tetapi tidak cukup untuk mengembangkan keunggulan kompetitif. Kompetensi inti (core competencies) juga dibutuhkan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif. Kompetensi inti merupakan serangkaian kemampuan , talenta, dan kapasitas yang merupakan bagian terkuat sebuah peusahaan. Mereka memungkinkan sebuah perusahaan membedakan dirinya sendiri dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Dengan mengidentifikasi dan memperkuat faktor keberhasilan utama dan kompetensi inti sebuah perusahaan bisa mencapai keunggulan kompetitif. 2. Mengintegrasikan OM Dengan Aktivitas Lainnya Apapun KSFs dan kompetensi inti, mereka harus didukung dengan aktifitas yang berhubungan. Salah satu cara untuk mengidentifikasi aktivitas adalah peta aktivitas yang merupakan sebuah hubungan grafik dari keunggulan kompetitif, KSFs dan Aktivitas pendukung. Semakin baik aktivitas terintegrasi dan memperkuat satu sama lain, semakin dapat dipertahankan keunggulan kompetitifnya. Dengan memfokuskan pada peningkatan kompetensi inti dan KSFs nya dengan serangkaian aktivitas pendukung, perusahaan telah membentuk strategi yang berhasil. 3. Pembangunan Dan Penentuan Staf Organisasi Langkah selanjutnya adalah untuk mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang diperlukan ke dalam sebuah struktur organisasi. Kemudian, manajer harus menentukan staf organisasi dengan personel yang akan menyelesaikan pekerjaan. Manajer yang bekerja dengan manajer yang lebih rendah untuk membangun rencana, anggaran, dan program yang dengan berhasil menerapkan strategi-strategi yang mencapai misi. Perusahaan mencegah pengorganisasian fungsi operasi ini dalam beragam cara. Pekerjaan manajer operasi adalah untuk menerapkan sebuah strategi OM, memberikan keunggulan kompetitif, dan meningkatkan produktivitas. 4. Menerapkan 10 Keputusan Strategi OM Penerapan dari 10 keputusan strategis OM dipengaruhi oleh beragam masalah-dari misi dan strategi hingga faktor keberhasilan utama dan kompetensi inti-sementara mengatasi masalah-masalah, seperti campuran produk, siklus hidup produk, dan lingkungan kompetitif. Karena masing- masing produk memiliki campuran atributnya sendiri, kepentingan dan metode penerapan dari 10 keputusan strategis OM akan beragam.