Anda di halaman 1dari 6

Formula Strategi MO

Strategi merupakan sebuah rencana tindakan dari dalam sebuah organisasi


untuk mencapai misi atau tujuan. Masing-masing area fungsional memiliki sebuah
strategi untuk mencapai misinya dan untuk mencapai misi organisasi secara
keseluruhan. Strategi-strategi ini memanfaatkan kesempatan dan kelebihan,
menetralkan ancaman, dan menghindari kelemahan. Berikut merupakan
bagaimana strategi-strategi itu dikembangkan dan diterapkan.
Perusahaan mencapai misinya dengan tiga cara konseptual yaitu
diferensiasi, biaya kepemimpinan, respons. Dalam hal ini berarti manajemen
operasi dituntut harus bisa menyampaikan barang dan jasa yang lebih baik, atau
paling tidak berbeda, lebih murah, dan lebih responsive. Manajer operasi
menjalankan konsep-konsep strategi ini kedalam kerjaan berwujud yang harus
diselesaikan. Satu atau kombinasi dari ketiga konsep strategi ini dapat
menghasilkan sebuah sistem yang memiliki sebuah keuntungan yang yang
berbeda dari para pesaingnya.

Memperoleh Keunggulan Kompetitif Melalui MO


Dari ketiga strategi itu, masing-masing memberikan sebuah kesempatan
bagi manajer operasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan
kompetitif (competitive advantages) secara tidak langsung bisa dikatakan sebagai
penciptaan sebuah keunggulan yang berbeda dan unik atas para pesaingnya.
Idenya adalah untuk menciptakan nilai pelanggan dengan sebuah cara yang efisien
dan dapat dipertahankan. Berikut merupakan cara dari manajer operasi mencapai
keunggulan kompetitif melaui strategi diferensiasi, biaya rendah, dan respons.
1. Persaingan Melalui Diferensiasi
Diferensiasi (differentiation) kerap dikaitkan dengan adanya keunikan.
Diferensiasi membedakan penawaran dari sebuah organisasi dalam sebuah
cara yang dianggap pelanggan sebagai penambah nilai. Diferensiasi harus
dianggap sebagai hal diluar karakteristik fisik dan atribut jasa untuk
mencangkup segala hal tentang produk atau jasa yang memengaruhi nilai yang
diperoleh oleh pelanggan. Oleh karena itu manajer operasi yang efektif
membantu dalam menjelaskan semua hal tentang produk atau jasa yang akan
memmengaruhi nilai potensial bagi pelanggan. Hal ini mungkin kenyaman
dari sebuah lini produk yang luas, fitur produk, atau sebuah jasa terkait dengan
produk. Jasa bisa memanifestasikan dirinya sebagai kenyamana, pelatihan,
pengiriman produk, dan pemasangan, atau perbaikan dan pemeliharaan jasa.
Dalam sektor jasa, salah satu pilihan untuk memperluas deferensiasi produk
adalah melalui pengalaman. Ide dari deferensiasi pengalaman adalah untuk
melibatkan pelanggan, untuk menggunakan lima indra manusia sehingga
mereka menjadi terbenam, atau bahkan sebuah partisipan yang aktif dalam
produk.
2. Persaingan Melauli Biaya
Kepemimpinan dalam biaya rendah(low-cost leadership) memiliki arti
mencapai nilai yang maksimum seperti yang dianggap pelanggan. Hal ini
memerlukan pemeriksaan masing masing 10 keputusan OM dalam sebuah
usaha yang tiada henti untuk mengurangi biaya sementara memenuhi harapan
pelanggan akan nilai. Sebuah strategi biaya rendah tidak berarti memiliki nilai
atau kualitas yang rendah. Salah satu pendorong dari strategi berbiaya rendah
adalah sebuah fasilitas yang secara efektif digunakan. Mengidentifikasi ukuran
yang optimum (dan investasi) memungkinkan perusahaan untuk menyebar
biaya overhead, memberikan sebuah keuntungan biaya. Misalkan, Walmart
terus menerapkan strategi berbiaya rendahnya melalui superstore, buka selama
24 jam dalam sehari. Selama 20 tahun, Walmart berhasil mendapatkan pangsa
pasar. Walmart telah mengurangi biaya overhead toko, penyusutan, dan biaya
distribusi. Transportasi barang yang cepat, biaya pergudangan yang menurun,
dan pengiriman langsung dari produsen telah mengakibatkan tingginya
turnover pada persediaan dan membuatnya sebagai pemimpin dalam
perusahaan dengan strategi biaya rendah.
3. Persaingan Melalui Respon
Respons merupakan serangkaian nilai terkait dengan kinerja yang
cepat, fleksibel, dan dapat diandalkan. Respons yang fleksibel dapat dianggap
sebagai kemampuan untuk menyesuaikan perubahan dalam sebuah pasar di
mana inovasi desain dan volume berfluktuasi secara substansial. siklus hidup.
Aspek kedua dari respons adalah reliabilitas dari penentuan jadwal.. Respons
ini memanifestasikan dirinya sendiri dalam penentuan jadwal yang dapat
diandalkan.Selain itu, hasil dari jadwal-jadwal ini disampaikan kepada
pelanggan dan pelanggan, sebagai gantinya, dapat bergantung kepada mereka.
Akibatnya, keunggulan kompetitif yang dihasilkan dari respons yang dapat
diandalkan memiliki nilai bagi pelanggan akhir. Aspek ketiga dari respons
adalah kecepatan, Johnson Electric Holdings, Ltd., dengan kantor pusat berada
di Hong Kong, menghasilkan 13 juta motor penggerak kecil setiap bulannya.
Motor penggerak tersebut dipasangkan pada perangkat tanpa kabel, perangkat
rumah tangga, dan item perawatan tubuh seperti hair dryer dan banyak lagi
yang ada pada masing-masing mobil.
Dalam praktiknya diferensiasi, biaya rendah, dan respons bisa
meningkatkan produktivitas dan menghasilkan sebuah keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan.

Masalah-Masalah Dalam Strategi Operasi


OM merupakan bagian terpenting, oleh karena itu sebelum membuat atau
mencoba menerapkan sebuah strategi, beberapa sudut pandang alternatif mungkin
dapat digunakan. Seperti pandangan berdasar pada sumber daya (resources view),
yaitu sebuah metode yang digunakan oleh manajer untuk mengevaluasi sumber
daya yang mereka miliki dan mengatur atau mengubah mereke untuk memperoleh
keunggulan kompetitif. Pandangan ini akan mengacu pada sumber daya finansial,
fisik, manusia, dan teknologi. Sufut pandang selanjutnya ada analisis rantai nilai
(value chain analysis) merupakan sebuah cara untuk mengidentifikasi elemen-
elemen dalam rantai produk/jasa yang secara unik menambahkan nilai melalui
riset produk, desain, sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, inovasi
proses, atau manajemen kualitas. Sudut pandang selanjutnya adalah model lima
kekuatan (five forces model) yang merupakan metode untuk menganalisa lima
kekuatan lingkungan yang kompetitif. Lima kekuatan kompetisi ini diantaranya
rival yang dekat, peserta yang potensial, pelanggan, pemasok, dan produk
pengganti.
Selain lingkungan yang kompetitif, manajer operasi harus memahami
perusahaan beroperasi dalam sebuah sistem dengan banyak faktor eksternal
lainnya, diantaranya faktor ekonomi, hukum, hingga budaya. Faktor faktor ini
mempengaruhi pengembangan dan pelaksanaan strategi serta memerlukan
pemindaian lingkungan yang konstan. Perusahaan mengalami perubahan yang
konstan, mulai dari sumber daya, teknologi, hingga siklus hidup terus-menerus.
Pertimbangan perubahan yang signifikan yang dibutuhkan dalam perusahaan
ketika produk/ jasanya perpindah dari fase pengenalan, bertumbuh, bersaing,
matang, kemudian menurun. Perubahan internal dan perubahan eksternal
memerlukan strategi yang dinamis.

Pengembangan dan Penerapan Strategi


Analisis dari pemahaman yang menyeluruh dari faktor eksternal dan internal,
kemungkinan besar sebuah perusahaan dapat menemukan penggunaan yang
optimal dari sumber daya yang dimilikinya. Analisis yang tepat digunakan adalah
analisis SWOT (SWOT analysis) yaitu sebuah metode atau peninjauan kekuatan
dan kelemahan internal serta kesempatan eksternal dan ancaman. Pengembangan
strategi dilakukan dengan menganalisis lingkungan, seperti mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan,kesempatan, dan ancaman. Memahami lingkungan,
pelanggan, industri, dan kompetitor. Langkah selanjutnya adalah menentukan misi
korporasi dengan menyatakan alasan untuk keberadaan perusahaan dan
mengidentifikasi nilai yang ingin diciptakan. Langkah selanjutnya adalah
membentuk sebuah strategi yang dapat membangun sebuah keunggulan
kompetitif, seperti harga murah, desain, atau volume yang fleksibel, kualitas,
pengiriman yang cepat, kebergantungan, jasa penjual, atau lini produk yang luas.
Dari proses ini faktor keberhasilan yang paling penting di identifikasi.
1. Faktor Keberhasilan Utama Dan Kompetensi Inti
Tidak ada perusahaan yang melakukan apapun dengan sangat baik,
sebuah strategi yang berhasil memerlukan penentuan faktorkeberhasilan yang
utama bagi perusahaan dan kompetensi intinya. Faktor Keberhasilan utama
(key success factor-KSFs) merupakan aktivitas yang diperlukan oleh sebuah
perusahaan bagi pencapaian keunggulan kompetitif. Sebuah perusahaan harus
mendapatkan faktor keberhasilan utama agar dapat bertahan. KSFs sering kali
dibutuhkan tetapi tidak cukup untuk mengembangkan keunggulan kompetitif.
Kompetensi inti (core competencies) juga dibutuhkan untuk mengembangkan
keunggulan kompetitif. Kompetensi inti merupakan serangkaian kemampuan ,
talenta, dan kapasitas yang merupakan bagian terkuat sebuah peusahaan.
Mereka memungkinkan sebuah perusahaan membedakan dirinya sendiri dan
mengembangkan keunggulan kompetitif. Dengan mengidentifikasi dan
memperkuat faktor keberhasilan utama dan kompetensi inti sebuah perusahaan
bisa mencapai keunggulan kompetitif.
2. Mengintegrasikan OM Dengan Aktivitas Lainnya
Apapun KSFs dan kompetensi inti, mereka harus didukung dengan
aktifitas yang berhubungan. Salah satu cara untuk mengidentifikasi aktivitas
adalah peta aktivitas yang merupakan sebuah hubungan grafik dari keunggulan
kompetitif, KSFs dan Aktivitas pendukung. Semakin baik aktivitas terintegrasi
dan memperkuat satu sama lain, semakin dapat dipertahankan keunggulan
kompetitifnya. Dengan memfokuskan pada peningkatan kompetensi inti dan
KSFs nya dengan serangkaian aktivitas pendukung, perusahaan telah
membentuk strategi yang berhasil.
3. Pembangunan Dan Penentuan Staf Organisasi
Langkah selanjutnya adalah untuk mengelompokkan aktivitas-aktivitas
yang diperlukan ke dalam sebuah struktur organisasi. Kemudian, manajer harus
menentukan staf organisasi dengan personel yang akan menyelesaikan
pekerjaan. Manajer yang bekerja dengan manajer yang lebih rendah untuk
membangun rencana, anggaran, dan program yang dengan berhasil
menerapkan strategi-strategi yang mencapai misi. Perusahaan mencegah
pengorganisasian fungsi operasi ini dalam beragam cara. Pekerjaan manajer
operasi adalah untuk menerapkan sebuah strategi OM, memberikan
keunggulan kompetitif, dan meningkatkan produktivitas.
4. Menerapkan 10 Keputusan Strategi OM
Penerapan dari 10 keputusan strategis OM dipengaruhi oleh beragam
masalah-dari misi dan strategi hingga faktor keberhasilan utama dan
kompetensi inti-sementara mengatasi masalah-masalah, seperti campuran
produk, siklus hidup produk, dan lingkungan kompetitif. Karena masing-
masing produk memiliki campuran atributnya sendiri, kepentingan dan metode
penerapan dari 10 keputusan strategis OM akan beragam.

Anda mungkin juga menyukai