Anda di halaman 1dari 17

Manajemen

Biaya Stratejik
02
Modul ke:

Fakultas Analisis SWOT, Rantai Nilai, Kartu


Ekonomi dan
Skor Berimbang dan Peta Strategi
Bisnis
Program Studi
Akuntansi
Rista Bintara, SE., M Ak
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)

Analisa SWOT merupakan prosedur sistematis untuk


mengidentifikasi faktor-faktor penentu kesuksesan
(critical success factors-CSF) yang dimiliki oleh
perusahaan baik dari segi kekuatan dan kelemahan
internal maupun peluang dan ancaman eksternal.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)
Kekuatan dan kelemahan paling mudah diidentifikasi dengan cara
melihat sumber daya spesifik yang ada dalam perusahaan :
1. Lini produk, apakah produk dan jasa perusahaan bersifat
inovatif?, apakah produk dan jasa yang ditawarkan terlalu
umum atau terlalu khusus?, apakah ada kecanggihan dan
kekhususan teknologi yang penting?
2. Manajemen, Bagaimanakah tingkat pengalaman dan
kompetensi manajemen?
3. Penelitian dan pengembangan, apakah perusahaan berada di
depan, atau di belakang kompetitor?, bagaimana perkiraan
masa depan produk dan jasa penting yang baru?
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)
4. Operasi, seberapa kompetitif, fleksibel, produktif, dan
canggihkah proses produksi yang ada saat ini?, apakah ada
rencana untuk memperbaiki fasilitas dan proses?
5. Pemasaran, seberapa efektifkah pendekatan pemasaran
secara keseluruhan, yang meliputi promosi, penjualan, dan
periklanan.
6. Strategi, seberapa efektifkah didefinisikan, dikomunikasikan,
serta seberapa efektifkah diimplementasikannya strategi
perusahaan?
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)
Peluang dan ancaman, paling mudah diidentifikasi dengan cara
melakukan analisis terhadap industri dan kompetitor perusahaan:
1. Hambatan untuk masuk, apakah faktor-faktor tertentu,
seperti persyaratan modal, skala ekonomi, diferensiasi, dan
akses ke dalam saluran distribusi tertentu melindungi
perusahaan dari pendatang baru? Apakah faktor-faktor lain
yang meliputi biaya kepindahan pembeli atau peraturan
pemerintah dan batasan lisensi membatasi kompetisi?
2. Intensitas kompetisi di antara kompetitor, kompetisi yang
ketat dapat disebabkan karena tingginya hambatan untuk
masuk, aset-aset yang terspesialisasi, inovasi produk yang
cepat.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)
3. Tekanan dari produk pengganti, akankah kehadiran produk
pengganti meningkatkan tingkat intensitas kompetisi
perusahaan.
4. Kekuatan posisi tawar pelanggan, makin besar posisi tawar
(bargaining power) pelanggan, makin besar pula tingkat
kompetisi yang dihadapi oleh perusahaan. Posisi tawar
pelanggan akan cenderung menjadi lebih tinggi jika biaya
untuk berpindah produk rendah dan jika produk tidak
terdiferensiasi.
5. Kekuatan posisi tawar pemasok, makin besar posisi tawar
pemasok, maka makin besar pula tingkat kompetisi secara
keseluruhan yang dihadapi oleh perusahaan.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)

Langkah terakhir dalam analisis SWOT adalah mengidentifikasi


ukuran-ukuran kuantitatif dari faktor-faktor penentu kesuksesan
(CSF). Faktor-faktor penentu kesuksesan kadang-kadang disebut
juga tawaran nilai, dimana faktor-faktor penentu kesuksesan
mewakili proses yang sangat penting dalam perusahaan yang
menyampaikan nilai bagi pelanggan.
Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai atau value chain analysis adalah suatu alat
untuk mencapai tingkat yang terperinci dalam implementasi
strategi untuk mencapai kesuksesan perusahaan. Dapat juga
disimpulkan bahwa analisis rantai nilai adalah alat analisis strategi
yang digunakan untuk lebih memahami keunggulan kompetitif
perusahaan.
Analisis Rantai Nilai

Rantai nilai dapat dioperasikan melalui tiga fase secara


berurutan :
1. Hulu, mencakup pengembangan produk, dan hubungan
dengan pemasok.
2. Operasi, mengacu pada operasi manufaktur atau seluruh
kegiatan yang terlibat dalam proses pembuatan atau
penyediaan produk atau jasa.
3. Hilir, mengacu pada hubungan dengan pelanggan, antara lain,
pengiriman dan pelayanan.
Analisis Rantai Nilai

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan analisis


rantai nilai adalah :
1. Mengidentifikasi aktivitas rantai nilai, perusahaan
mengidentifikasi aktivitas nilai tertentu yang harus dilakukan
perusahaan dalam industrinya, mulai dari proses
perencanaan, produksi, dan penyediaan pelayanan
pelanggan.
2. Mengembangkan keunggulan kompetitif, dengan
menurunkan biaya atau menambah nilai, dalam melakukan
hal ini perusahaan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
Analisis Rantai Nilai

• Identifikasi keunggulan kompetitif (kepemimpinan biaya atau


diferensiasi), contohnya adalah IBM,Boeing,General Electric,
dan perusahaan besar lainnya, telah meningkatkan penekanan
pada pelayanan kepada pelanggan mereka.
• Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai, contohnya
adalah, pabrik pemrosesan makanan dan pabrik pengemasan
sekarang ini, biasanya berlokasi di dekat pelanggan terbesar
mereka.
• Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya, analisis tentang
rantai nilai dapat membantu perusahaan menentukan bagian
dari rantai nilai dimana perusahaan tidak kompetitif. Misalnya,
Flextronics International Ltd, dan Sanmina-SCI, telah menjadi
pemasok suku cadang komponen komputer yang besar dengan
harga yang kompetitif, kecepatan dan kualitas yang baik.
Balanced Scorecard (BSC) & Peta Strategi

• BSC mengimplementasikan strategi dengan menyediakan alat


pengukuran kinerja komprehensif yang mencerminkan ukuran-
ukuran yang sangat penting untuk kesuksesan strategi
perusahaan.

• Peta strategi juga untuk mengimplementasikan strategi, tetapi


peran utamanya adalah mengembangkan dan
mengkomunikasikan strategi di seluruh organisasi. Peta
strategi mengaitkan perspektif BSC dalam kerangka sebab
akibat yang menunjukkan secara sistematis bagaimana
organisasi dapat sukses.
Balanced Scorecard (BSC) & Peta Strategi

BSC adalah satu bentuk pelaporan keuangan yang meliputi 4


faktor kunci sukses bagi perusahaan dalam 4 perspektif, yaitu :
• Kinerja keuangan
• Kepuasan pelanggan
• Proses bisnis internal
• Inovasi dan pembelajaran.
Mengembangkan Strategi Bersaing

Untuk memenangkan persaingan secara


berkesinambungan, perusahaan akhirnya harus
memilih diantara dua strategi bersaing ini, yaitu:
cost leadership atau differentiation.
Mengembangkan Strategi Bersaing

• Cost Leadership
Cost leadership (kepemimpinan biaya) adalah suatu strategi
bersaing dimana perusahaan berhasil dalam memproduksi
barang atau jasa pada biaya yang paling rendah di dalam
industrinya. Dengan biaya yang sangat murah maka perusahaan
dapat menetapkan harga jual yang rendah, sehingga dalam
persaingan akan dapat memenangkan secara berkesinambungan.
Keunggulan biaya biasanya dihasilkan dari produktifitas proses
produksi, distribusi, atau keseluruhan operasi perusahaan.
Perusahaan yang menerapkan strategi biaya murah biasanya
perusahaan yang berskala besar.
Mengembangkan Strategi Bersaing

• Differentiation (diferensiasi)
Differentiation atau keunikan adalah suatu strategi bersaing
dimana suatu perusahaan berhasil / sukses dengan
mengembangkan dan memelihara keunikan nilai untuk produk
yang disediakan perusahaan. Keunikan sebagai setrategi bersaing
dapat berupa kualitas, keamanan, fitur, pelayanan, gengsi, dsb.
Dengan strategi ini, perusahaan tidak harus menjual produk
dengan harga murah seperti dalam cost leadership, bahkan
dengan harga tinggipun konsumennya tidak akan merasa
keberatan, karena value yang diberikan produk tersebut sangat
tinggi. Produk-produk seperti kosmetik, emas, berlian, mobil.
Rolex, Mercedes-Benz, dan BMW adalah contoh perusahaan yang
menekankan pada diferensiasi / keunikan.
Terima Kasih
Rista Bintara, SE., M Ak

Anda mungkin juga menyukai