Anda di halaman 1dari 3

REACTION PAPER SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

1. RIDWAN KAHLIL GIBRAN 1610533042


2. JIHAD MAHAPUTRA JERINO 1610532045

COST BASED DECISION MAKING

Sebelum memahami cost based decision making, kita mesti memahami tentang,yang
pertama sistem activity based costing yang memegang peranan dalam pengambilan keputusan,
ABC memperjelas hubungan produk/jasa dengan harga, yang kedua seberapa besar biaya yang
keluar untuk mencapai tujuan? (Planning & Budgeting) ; aktivitas mana yang memberikan
dampak terbesar dalam efektivitas, kualitas, dan efisiensi? (Monitoring Efficiency, Quality, and
Effectiveness) ; seberapa banyak yang harus dibayar? (Pricing) ; jika terjadi outsourcing atau
konsolidasi akankah biaya meningkat atau kualitas menurun? (Outsourcing and Consolidation
Decisions)

Ada 3 kegunaan informasi biaya bagi manajemen :

1. Keputusan pelanggan dan produk


- Make atau abandon
- Hubungan pengaruh sifat pelanggan
2. Mengembangkan cost basis untuk harga
3. Mengidentifikasi peluang untuk memperbaiki produk atau desain proses atau operasi

Ada tiga fase dalam life cycle produk, yaitu :


 Perencanaan
 Manufacturing
 Memperbaiki dan menghentikan produk

Life cycle costing kebanyakan dilakukan pada fase perencanaan dan memperkirakan
biaya produk selama masa hidup produk.

Ada tiga tujuan dari life cycle costing,yaitu :

1. Membantu mengembangkan total biaya yang berkaitan dengan produk untuk


mengidentifikasi keuntungan yang diperoleh, fase manufacturing akan menutupi biaya
dalam tahap pengembangan dan dekomisioning. Ini akan mengidentifikasi produk yang
tidak lagi menguntungkan bila biaya dekomisioning diperhitungkan dalam proses
evaluasi produk.
2. Karena adanya pertimbangan yang menyeluruh terhadap biaya. Itu akan
mengidentifikasi konsekuensi biaya lingkungan produk dan akan memacu tindakan
untuk mengurangi atau menghilangkan biaya-biaya tersebut.
3. Membantu untuk mengidentifikasi perencanaan dan biaya dekomisioning selama produk
dan fase proses desain untuk mengontrol dan mengelola biaya dalam fase itu.

Life cycle costing menyediakan akuntansi yang menyeluruh mengenai biaya produk
yang membantu pengambil keputusan memahami konsekuensi biaya pembuatan produk dan
untuk mengidentifikasi area dimana pengurangan biaya diinginkan dan efektif.

Target costing digunakan selama fase perencanaan dan menjalankan proses pemilihan
produk dan desain proses, yang akan meghasilkan sebuah produk sehingga bisa diproduksi
dengan biaya yang bisa diterima dan mendapatkan keuntungan, memberikan estimasi harga
pasar produk, volume penjualan, dan penetapan fungsi. Target costing merupakan kekuatan
pendorong di belakang produk dan proses upaya desain. Proses berulang dan berlanjut sampai
tim desain menemukan desain produk dengan biaya diproyeksikan yang memenuhi target cost.

Kaizen costing berfokus pada pengidentifikasian peluang untuk peningkatan biaya


selama fase manufacturing. Kaizen costing terfokus pada perhatian organisasi pada hal-hal
manajer atau operator dari sistem yang sudah ada untuk mengurangi biaya. Terdapat perbedaan
antara target costing dengan kaizen costing yaitu: Target costing yaitu perencanaan dilakukan
sebelum produk tersebut diproduksi, didorong oleh perimbangan pelanggan. Kaizen costing
yaitu operasi personel dilakukan pada saat produk tersebut diproduksi, didorong oleh target
profitabilitas periodik yang telah ditetapkan secara internal oleh manajemen senior. Kaizen
costing focus pada proses bukan pada produk itu sendiri.

Ada tools biaya yang lain yakni :

 Quality Cost

Pendekatan yang digunakan untuk memantau dan mengontrol biaya kualitas. Ada empat jenis
biaya kualitas, yaitu Biaya pencegahan (Prevention Cost), Biaya penilaian (Appraisal Cost).
Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost) dan Biaya kegagalan eksternal (External
Failure Cost).

Gagasannya adalah untuk mengelola total biaya kualitas, yang biasanya dinyatakan sebagai
persentase dalama penjualan, dalam rangka untuk berinvestasi dalam mencegah dan
menemukan masalah kualitas selama biaya yang dikeluarkan kurang dari biaya perbaikan
masalah kualitas yang akan terjadi secara bijak.

Taguchi Cost

Variabel dan biaya kualitas adalah biaya taguchi, yang diusulkan oleh akademis Jepang.
Taguchi memiliki pandangan yang berbeda mengenai kualitas, ia tidak hanya menghubungkan
biaya dan kerugian dari suatu produk saat proses pembuatan produk tersebut, akan tetapi juga
dihubungkan pada konsumen dan masyarakat. “Kualitas adalah kerugian setelah produk
digunakan oleh masyarakat di samping kerugian yang disebabkan oleh mutu produk itu
sendiri”.

Environmental, Salvage, and Disposal Costs

Dalam proses pengelolaan biaya lingkungan,organisasi mulai mengembangkan catatan biaya


rinci mengenai atribut biaya lingkungan dan produk yang dipesan untuk mengidentifikasi proses
dan produk mana yang menghasilkan biaya lingkungan. Organisasi mengambil langkah untuk
mengurangi atau menghilangkan biaya lingkungan. Banyak organisasi mendasari dari
kompensasi insentif pada pekerjaan yang dilakukan karyawan untuk mengurangi biaya
lingkungan.

Efek dari pengakuan dan akuntansi untuk biaya lingkungan, harus memberikan gambaran yang
akurat dari profitabilitas produk, memfokuskan perhatian pada pengembangan yang memiliki
dekomisioning yang rendah dan menambah upaya untuk mendaur ulang atau rekonsiliasi
limbah produk yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai