Sebelum memahami cost based decision making, kita mesti memahami tentang,yang
pertama sistem activity based costing yang memegang peranan dalam pengambilan keputusan,
ABC memperjelas hubungan produk/jasa dengan harga, yang kedua seberapa besar biaya yang
keluar untuk mencapai tujuan? (Planning & Budgeting) ; aktivitas mana yang memberikan
dampak terbesar dalam efektivitas, kualitas, dan efisiensi? (Monitoring Efficiency, Quality, and
Effectiveness) ; seberapa banyak yang harus dibayar? (Pricing) ; jika terjadi outsourcing atau
konsolidasi akankah biaya meningkat atau kualitas menurun? (Outsourcing and Consolidation
Decisions)
Life cycle costing kebanyakan dilakukan pada fase perencanaan dan memperkirakan
biaya produk selama masa hidup produk.
Life cycle costing menyediakan akuntansi yang menyeluruh mengenai biaya produk
yang membantu pengambil keputusan memahami konsekuensi biaya pembuatan produk dan
untuk mengidentifikasi area dimana pengurangan biaya diinginkan dan efektif.
Target costing digunakan selama fase perencanaan dan menjalankan proses pemilihan
produk dan desain proses, yang akan meghasilkan sebuah produk sehingga bisa diproduksi
dengan biaya yang bisa diterima dan mendapatkan keuntungan, memberikan estimasi harga
pasar produk, volume penjualan, dan penetapan fungsi. Target costing merupakan kekuatan
pendorong di belakang produk dan proses upaya desain. Proses berulang dan berlanjut sampai
tim desain menemukan desain produk dengan biaya diproyeksikan yang memenuhi target cost.
Quality Cost
Pendekatan yang digunakan untuk memantau dan mengontrol biaya kualitas. Ada empat jenis
biaya kualitas, yaitu Biaya pencegahan (Prevention Cost), Biaya penilaian (Appraisal Cost).
Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost) dan Biaya kegagalan eksternal (External
Failure Cost).
Gagasannya adalah untuk mengelola total biaya kualitas, yang biasanya dinyatakan sebagai
persentase dalama penjualan, dalam rangka untuk berinvestasi dalam mencegah dan
menemukan masalah kualitas selama biaya yang dikeluarkan kurang dari biaya perbaikan
masalah kualitas yang akan terjadi secara bijak.
Taguchi Cost
Variabel dan biaya kualitas adalah biaya taguchi, yang diusulkan oleh akademis Jepang.
Taguchi memiliki pandangan yang berbeda mengenai kualitas, ia tidak hanya menghubungkan
biaya dan kerugian dari suatu produk saat proses pembuatan produk tersebut, akan tetapi juga
dihubungkan pada konsumen dan masyarakat. “Kualitas adalah kerugian setelah produk
digunakan oleh masyarakat di samping kerugian yang disebabkan oleh mutu produk itu
sendiri”.
Efek dari pengakuan dan akuntansi untuk biaya lingkungan, harus memberikan gambaran yang
akurat dari profitabilitas produk, memfokuskan perhatian pada pengembangan yang memiliki
dekomisioning yang rendah dan menambah upaya untuk mendaur ulang atau rekonsiliasi
limbah produk yang sudah ada.