Disusun oleh :
Kelompok 7
Anggota : Dita Wahyuni (1610532009)
Ivana Sukma (1610532013)
DOSEN PENGAMPU
Dra. Sri Dewi Edmawati, M.Si., Ak., CA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
ACCOUNTING FOR TIME: REENGINEERING BUSINESS PROCESS TO
IMPROVE RESPONSIVENESS
by : Faye Borthick and Harold P. Roth
LATAR BELAKANG
JIT. Filosofi JIT merupakan slaah satu cara dari pemikiran ulang
bagaimana proses tersebut dikelola. Dalam catat Dodd, waktu merupakan satu
dari elemen kritis dari JIT:
“JIT terus menerus focus pada siklus waktu. Hal tersebut menekankan
kebutuhan untuk mengurangi waktu setup, menghilangkan waktu tunggu,
mengurangi atau menghilangkan buffer stock, dan mengurangi waktu pindah
dan jarak. Semua praktek ini terus menerus meningkatkan kecepatan
persediaan sebagai JIT mengidentifikasi kemacetan dan penekanan secara
terus menerus peningkatan proses. Semua praktek ini memberikan kontribusi
untuk meningkatkan kemampuan pengiriman.”
Cara ini untuk mengurangi waktu yang tidak berkontribusi tampak intuitif,
karena memang seharusnya. Tantangannya, bagaimanapun sehingga
mengidentifikasi mana waktu yang tidak berkontribusi dan membenarkan
bagaimana hal itu dapat dikurangi atau dihilangkan. Masalah dapat terjadidalam
mencoba untuk membenarkan penghapusan waktu yang tidak berkontribusi jika
metode akuntansi dan manajemen tradisional digunakan. Metode ini mungkin
perlu di perluas atau diubah jika perusahaan ingin menggunakan data keuangan
untuk membenarkan investasi dalam proyek untuk meningkatkan respon.
ILLUSTRATION
Setelah Perusahaan mengimplementasikan ABC , perusahaan bisa
menggunakan informasi tentang aktivitas dan biaya mereka untuk membantu
dalam memperbaiki proyek yang akan meningkatkan pertanggungjawaban. Untuk
menggambarkan bagaimana data keuangan bisa digunakan asumsikan ada sebuah
perusahaan yang menghasilkan dua produk, A dan B, dengan menggunakan 2
bahan baku X dan Y. (table 1 menunjukkan data produksi dan penggunaan bahan
baku pada periode lalu). Rata-rata penggunaan bahan baku perhari didasarkan
pada 250 hari kerja per tahun. Analisis berikut ini menunjukkan bagaimana data
keuangan bisa digunakan untuk mendukung 3 metode yang telah didiskusikan
sebelumnya untuk pengurangan dan penghapusan noncontributing time.
Suatu sumber dari waktu yang tidak berkontribusi dalam proses pembelian
adalah persetujuan pemasok terhadap informasi pesanan dari kertas order
pembelian perusahaan. Jika perusahaan memililki sisitem pengorderan yang
otomatis dan supplier juga memiliki sistem penerimaan order yang otomatis tentu
hal ini akan membantu perusahaan untuk menghindari aktivitas yang berlebihan.
Jika perusahaan dan pemasok menggunakan EDI untuk mengirim dan menerima
order pembelian dan menghubungkan informasi antar perusahaan, preparation,
mail transit, receipt supplier, supplier process dan supplier confirmation, semua
fungsi tersebut dapat dilakukan secara elektronik.
20.5 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 =
40 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 = 𝟓𝟏 %
Total biaya bahan baku xdan y yang dapat dikurangi jika perusahaan
menggunakan EDI adalah $164.000. Diasumsikan biaya angkut 10 %
makaperusahaan dapat menghemat biaya hingga $16.400 per tahun.
a. Perubahan internal
Untuk menunjukkan bagaimana data keuangan bisa digunakan dalam
mempertanggungjawabkan penekanan dalam investasi pada waktu siklus rantai
pasokan. Asumsikan bahw perusahaan yang sama sedang mempertimbangkan $
60.000 untuk berinvestasi pada peralatan baru. Untuk mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ditunjukkan pada exhibit 1. Untuk
mendapatkan persetujuan atas investasi ini mungkin akan sulit jika penghematan
biaya tidak cukup besar untuk melaksanakan proyek ketika dievaluasi dengan
menggunakan model penganggaran modal tradisional.
c. Survival Investment
d. Perubahan eksternal
6. Perubahan dalam hubungan kerja, prosedur, dan harapan yang secara tidak
langsung mengancam pihak-pihak dalam perusahaan. Dalam setiap
perusahaan, perubahan menyebabkan ketidakpastian yang dapat
mengakibatkan perilaku disfungsional. Misalnya, jika operator mesin terbiasa
memaksimalkan kapasitas pada mesin dan memproduksi untuk persediaan,
mereka mungkin menolak strategi produksi yang berubah menjadi produksi
sesuai pesanan. Untuk mengubah kebiasaan itu, perusahaan perlu melatih
operator tersebut agar dapat menerapkan prosedur baru, kemudian menjelaskan
apa perubahan-perubahan yang dicapai dan bagaimana, serta memodifikasi
matrik kinerja untuk membuat mereka konsisten dengan melakukan produksi
sesuai pesanan. Jika matrik kinerja tidak diubah, operator tidak akan pernah
menerima strategi baru tersebut dengan sepenuh hati karena merek masih akan
memaksimalkan kapasitas untuk memenuhi tujuan kinerja mereka. Namun,
mungkin lebih sulit untuk memengaruhi middle manajer yang telah merancang
karir mereka dengan cara-cara operasi yang sudah biasa mereka lakukan.
DAFTAR PUSTAKA