Anda di halaman 1dari 46

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK 24

IMBALAN KERJA

MUFTI IHSAN
1410532016
HERMANSYAH
1410532020
LEARNING OBJECTIVES

1 • IMPLEMENTASI KASUS DI INDONESIA

2 • KATEGORI IMBALAN KERJA

3 • CONTOH PELAPORAN MELALUI LAPORAN


KEUANGAN
PERBEDAAN PSAK 24 DAN IAS 19
PSAK 24 bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui :
• Liabilitas, jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh
imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan dan
• Beban, jika entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa yang
diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
PERBEDAAN PSAK 24 REV 2010 DAN REV 2013
PERBEDAAN PSAK 24 REV 2010 DAN REV 2013
IMPLEMENTASI PSAK 24 DI INDONESIA

Dampak implementasi PSAK 24 (revisi


2013) mempengaruhi laporan laba rugi
perusahaan yaitu laba sebelum pajak dan beban
operasional.

Perubahaan PSAK 2010 dan 2013 terdapat


perubahan pada perhitungan bunga dan hasil
yang diharapkan dari aset program
IMPLEMENTASI PSAK 24 DI INDONESIA

Berikut contoh jurnal yang dimaksud bila biaya pensiun diakui dengan
mengakui secara langsung pendapatan aktuarial pada pendapatan
komprehensif lain.

BEBAN PENSIUN XXX

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN XXX

KAS XXX

LIABILITAS XXX
CONTOH ANALISA DARI PENERAPAN PSAK 24 (2013) BERDASARKAN
ASPEK PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk (miliar Rupiah)


PSAK 24 selisih PSAK 24
Aspek Pengakuan (2010) (2013)
Exchange difference on translation of financial
1.468 1.468
statements in foreign currencies
Available for sale financial asset (522) (522)
Cash flow hedges 201 201
Actuarial gains/(losses) from post employment
114 114
benefit obligations
Share of other comprehensive of associates, net of tax (5) (5)
Share of other comprehensive income of jointly
158 158
controlled entities, net of tax
Gains on revaluation of fixed assets 82 82
Related income tax (85) (85)
Total Other Comprehensive Income 1.411 1.411
Actuarial Gain/loss -
Unrecognized actuarial gain/loss - (170) (170)
Total Other Comprehensive Income 1.411 (170) 1.241
Increase/Decrease -12%

PSAK 24 selisih PSAK 24


Aspek Pengukuran (2010) (2013)
Share of other comprehensiv e of associates, net of tax (5) (5)
Share of other comprehensiv e income of jointly
158 158
controlled entities, net of tax
Gains on rev aluation of fix ed assets 82 82
Related income tax (85) (85)

CONTOH ANALISA DARI PENERAPAN PSAK 24 (2013) BERDASARKAN


Total Other Comprehensive Income
Actuarial Gain/loss
1.411 1.411
-

ASPEK PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Unrecognized actuarial gain/loss
Total Other Comprehensive Income
-
1.411
(170)
(170)
(170)
1.241
Increase/Decrease - 12%

PSAK 24 s e lis ih PSAK 24


As pe k Pe ngukuran (2010) (2013)
Rev enue 193.880 193.880
Cost of rev enue (158.569) (158.569)
Gross profit 35.311 35.311
Selling Ex pense (8.163) (8.163)
General and administrativ e ex penses (8.545) (8.545)
Interest income 943 943
Interest ex pense (1.109) (1.109)
Foreign ex change loss, net (751) (751)
Other income 3.949 3.949
Other ex penses (409) (409)
Share of results of associates 1.303 1.303
Share of results of jointly controlled entities 4.994 4.994
Profit before income tax 27.523 27.523
interest cost - 231 231
Ex pected return on plan asset - (87) (87)
net interest - (158) (158)
Unrecognized past serv ice cost - (136) (136)
Actuarial Gain/Loss - - -
Profit before income tax 27.523 (151) 27.372
Increase/Decrease - 0,55%

Selling Ex pense 8.163 8.163


General and administrativ e ex penses 8.545 8.545
Operating expense 16.708 16.708
Interest cost - (231) (231)
Ex pected Return on plan asset - 87 87
Net interest - 158 158
Actuarial gain/loss - - -
Total Operating expenses 16.708 15 16.723
Increase/Decrease 0,09%
IMPLEMENTASI PSAK 24 DI INDONESIA
Berdasarkan aspek pengungkapan, sesuai PSAK 24 (revisi 2013) dengan tanggal efektif 1
januari 2015, perusahaan wajib mengungkapkan mengenai :
a) Karakteristik dari program imbalan pasti beserta resiko yang terkait
b) Resiko yang timbul dari perubahan program imbalan pasti

c) Rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir dari Liabilitas (aset)


imbalan pasti netto serta perhitungan terpisah untuk saldo akun
tertentu.
d) Deskripsi atas amandemen,kurtailmen, atau penyelesaian
program.
e) Asumsi akuntansi yang signifikan dalam penentuan nilai kini
kewajiban imbalan pasti.
KATEGORI IMBALAN KERJA

1 • IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK

2 • IMBALAN PASCAKERJA

3 • IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG


LAIN

4 • PESANGON
IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
DEFINISI

Imbalan kerja jangka pendek


didefinisikan dalam PSAK 24 sebagai imbalan
kerja (selain dari pesangon ) yang diharapkan
akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas
bulan terakhir periode pelaporan tahunan dimana
pekerja memberikan jasa terkait.
IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
DEFINISI

Upah, gaji, dan iuran


jaminan sosial

Imbalan nonmoneter Cuti tahunan berbayar,


untuk pekerja yang ada dan cuti sakit berbayar
saat ini.

Bagi laba atau bonus


IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
PENGUKURAN DAN PENGAKUAN

Diakui saat
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
memberi jasa
Liabilitas stelah dikurangi yang telah dibayar,
beban dibayar dimuka jika terjadi kelebihan
pembayaran
Beban atau pernyataan lain membolehkan sbg
biaya perolehan

Boleh diakumulasi  diakui pada saat pekerja


Cuti berimbalan memberikan jasa
jangka pendek
Cuti berimbalan yang tidak boleh diakumulasi  diakui
saat cuti terjadi
IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
CUTI BERIMBALAN JANGKA PENDEK (CONTOH)

PT. ABC memiliki 5 karyawan yang diberikan cuti berimbalan sebesar Rp


200.000 untuk 5 hari kerja. Selama tahun 2016, karyawan yang cuti 5 hari adalah 1
orang sedangkan sisanya cuti 3 hari kerja.

JIKA TIDAK DIAKUMULASI

Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)

Kas 1.700.000
IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
CUTI BERIMBALAN JANGKA PENDEK (CONTOH)

PT. ABC memiliki 5 karyawan yang diberikan cuti berimbalan sebesar Rp


200.000 untuk 5 hari kerja. Selama tahun 2016, karyawan yang cuti 5 hari adalah 1
orang sedangkan sisanya cuti 3 hari kerja.

JIKA DIAKUMULASI

Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)

Kas 1.700.000

Beban cuti berimbalan 800.000 (4x2)x100.000)

Utang gaji 800.000


IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
BAGI LABA DAN BONUS
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus :
• Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu
• Dapat diestimasi secara andal
IMBALAN PASCAKERJA
DEFINISI
Imbalan pascakerja adalah
imbalan kerja (selain pesangon dan
imbalan kerja jangka pendek) yang
terutang setelah pekerja menyelesaikan
kontrak kerja.
IMBALAN PASCAKERJA
JENIS PROGRAM
Tunjangan purnakarya

Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja
lain

Iuran pasti
bergantung pada
Program imbalan substansi ekonomis dari
pascakerja setiap program
Imbalan pasti
IMBALAN PASCAKERJA
JENIS PROGRAM

Program Iuran Pasti


• Risiko aktuaria ditanggung peserta
• Kewajiban hukum terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran
yang terpisah
Program Manfaat Pasti
• Perusahaan wajib menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja
maupun mantan pekerja
• Resiko investasi dan aktuaria menjadi tanggungan perusahaan
IMBALAN PASCAKERJA
JENIS-JENIS PROGRAM IMBALAN PASCAKERJA

Program imbalan pascakerja dibagi dalam:

1 • Program multipemberi kerja

2 • Program imbalan pasti yang berbagi risiko antara entitias sepengendali

3 • Program jaminan social

4 • Imbalan yang dijamin.


IMBALAN PASCAKERJA
PROGRAM MULTIPEMBERI KERJA

Klasifikasi Program Iuran Pasti


Sesuai ketentuan
program Program Imbalan Pasti

• Melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban imbalan pasti, aset


program dan biaya yang terkait dengan program tersebut dengan cara yang
sama dengan program imbalan pasti lainnya; dan
• Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh.
IMBALAN PASCAKERJA
PROGRAM IMBALAN PASTI YANG BERBAGI RISIKO ANTARA ENTITAS SEPENGENDALI

Program imbalan pasti yang berbagi resiko antara entitas


sepengendali, contohnya adalah entitas induk dan entitas anaknya. Entitas
yang berpartisipasi dalam program tersebut memperoleh informasi
mengenai program secara keseluruhan yang diukur sesuai pernyataan ini
berdasarkan asumsi yang berlaku untuk program secara keseluruhan.
IMBALAN PASCAKERJA
PROGRAM JAMINAN SOSIAL

Entitas mencatat program jaminan sosial dengan cara yang sama


seperti program multi pemberi kerja, yang artinya program jaminan sosial
dapat berupa iuran pasti atau imbalan pasti bergantung pada kewajiban
entitas dalam program.
IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAIN
DEFINISI
Imbalan kerja yang termasuk dalam imbalan kerja jangka panjang lainnya, meliputi
misalnya:
• Kompensasi cuti jangka panjang seperti cuti pengabdian atau cuti hari raya.
• Imbalan pengabdian.

• Imbalan cacat jangka panjang.


• Bagi hasil dan bonus yang terutang 12 bulan
atau lebih setelah akhir periode di mana
pekerja memberikan jasa terkait.
• Kompensasi yang ditunda yang dibayarkan 12
bulan atau lebih setelah akhir periode
kompensasi tersebut diperoleh
PESANGON
DEFINISI

Menurut Kep. Menaker No 78 Tahun 2011 yang dimaksud dengan Uang


Pesangon adalah pembayaran berupa uang dari pengusaha kepada pekerja/ buruh
sebagai akibat adanya pemutusan hubungan kerja. Menurut PSAK 24 Revisi (2013),
syarat mengakui pesangon PKK ( Pemutusan Kontrak Kerja) adalah :

• Entitas berkomitmen untuk memberhentikan seseorang atau sekelompok


pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
• Entitas berkomitmen untuk menyediakan pesangon PKK bagi pekerja
yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela
PESANGON
DEFINISI

Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus
mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja,
dengan ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan
pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Jika tidak:
• Jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir
periode pelaporan tahunan di mana pesangon diakui, entitas harus menerapkan persyaratan
untuk imbalan kerja jangka pendek.
• jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelumdua belas bulan
setelah akhir periode pelaporan tahunan, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan
kerja jangka panjang lainnya.
PESANGON
PENGUNGKAPAN

Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan


pengungkapan mengenai pesangon, PSAK/ISAK lain mungkin
mensyaratkan pengungkapan tersebut. Misalnya, PSAK 7:
Pengungkapan pihak-pihak Berelasi mensyaratkan
pengungkapan mengenai imbalankerja untuk anggota
manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
PESANGON
PENGUNGKAPAN

Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan


pengungkapan mengenai pesangon, PSAK/ISAK lain mungkin
mensyaratkan pengungkapan tersebut. Misalnya, PSAK 7:
Pengungkapan pihak-pihak Berelasi mensyaratkan
pengungkapan mengenai imbalankerja untuk anggota
manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
PROGRAM IURAN PASTI

Pengakuan dan Pengukuran Pengungkapan


Jumlah yang diakui
sebagai beban untuk
Diakui sebagai beban program iuran pasti.

Diakui liabilitas (beban terakru) setelah dikurangi dengan iuran


telah dibayar atau aset (pembayaran dimuka jika terdapat
kelebihan).

Jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam 12 bulan


-> didiskonto
PROGRAM IURAN PASTI

• Misal Juni 20X5, iuran pensiun yang harus dibayar oleh PT ABC untuk
bulan tersebut Rp 5.000.000. Jika iuran tersebut dibayar semua maka
jurnal yang dibuat adalah:
Beban Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
• Jika baru Rp 3.000.000 dibayar, sisanya belum dibayar sampai akhir
Juni 20X0. Maka jurnalnya adalah :
Beban Rp 5.000.000
Kas Rp 3.000.000
Liailitas Jangaka Pendek Rp 2.000.000
PROGRAM IMBALAN PASTI

Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Pasti Program


imbalan pasti mungkin tidak didanai atau mungkin
seluruhnya atau sebagaian didanai oleh iuran entitas dan
terkadang pekerjanya, kedalam suatu entitas yang
terpisah secara hukum dari entitas pelapor dan pihak
yang menerima imbalan kerja.
PROGRAM IMBALAN PASTI

Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Pasti Program


imbalan pasti mungkin tidak didanai atau mungkin
seluruhnya atau sebagaian didanai oleh iuran entitas dan
terkadang pekerjanya, kedalam suatu entitas yang
terpisah secara hukum dari entitas pelapor dan pihak
yang menerima imbalan kerja.
PROGRAM IMBALAN PASTI

• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk memenuhi


pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial  asumsi demografi dan
keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
• Risiko aktuarial  jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang diharapkan
karena perubahan asumsi aktuaria
• Risiko investasi  hasil investasi atas aset program berbeda dari yang diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
PROGRAM IMBALAN PASTI
• LAPORAN LABA RUGI

• Biaya jasa kini


• Biaya bunga
Laporan Laba Rugi
• Hasil yang diharapkan dari aktiva program dan hak penggantian
• Keuntungan dan kerugian aktuarial yg diakui

• Biaya jasa lalu


• Dampak kurtailmen atau penyelesaian program dan dampak batasan
PROGRAM IMBALAN PASTI

• Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)


+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
+/- Keuntungan (dikurangi kerugian
aktuarial) aktuarial yang tidak diakui
-/- Biaya jasa lalu yang belum diakui Laporan Laba Rugi

-/- Nilai wajar aset program yang digunakan untuk


menyelesaikan kewajiban secara langsung
PROGRAM IMBALAN PASTI
Asumsi PT XYZ menerapkan PSAK 24 dengan data untuk tahun
2012 sebagai berikut:
• Nilai wajar Aset program, 1 Januari 2012 sebesar Rp100.000,-
• Nilai kini Liabilitas imbalan pasti, 1 Januari 2012 sebesar
Rp100.000,-
• Biaya jasa kini (setahun) adalah Rp9.000,- Laporan Laba Rugi

• Tingkat suku bunga (diskonto) 10% per tahun


• Realisasi hasil Aset program (actual return) adalah 10.000,-
• Iuran tahunan (pendanaan) ke program sebesar Rp8.000,-
• Imbalan yang dibayarkan sebesar Rp7.000,-
PROGRAM IMBALAN PASTI
PROGRAM IMBALAN PASTI
Asumsi PT XYZ menerapkan PSAK 24 dengan data untuk tahun
2012 sebagai berikut:
• Nilai wajar Aset program, 1 Januari 2012 sebesar Rp100.000,-
• Nilai kini Liabilitas imbalan pasti, 1 Januari 2012 sebesar
Rp100.000,-
• Biaya jasa kini (setahun) adalah Rp9.000,- Laporan Laba Rugi

• Tingkat suku bunga (diskonto) 10% per tahun


• Realisasi hasil Aset program (actual return) adalah 10.000,-
• Iuran tahunan (pendanaan) ke program sebesar Rp8.000,-
• Imbalan yang dibayarkan sebesar Rp7.000,-
DANA PENSIUN
Berdasarkan UU No 11 Tahun 1992, terdapat 3 jenis dana pensiun yaitu :

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)


DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat
Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya
sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

Contoh Perusahaan yang menerapkan DPPK adalah :


Dana Pensiun Astra, Dana Pensiun Pertamina, Dana
Pensiun Krakatau Steel, dan Dana Pensiun Telkom
DANA PENSIUN
Berdasarkan UU No 11 Tahun 1992, terdapat 3 jenis dana pensiun yaitu :

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)


DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja
mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan.

Contoh Perusahaan DPLK adalah : Asuransi


Allianz, AIA, Jiwasraya, Equity Life, Manulife, dan
Indolife
DANA PENSIUN
Berdasarkan UU No 11 Tahun 1992, terdapat 3 jenis dana pensiun yaitu :

3. Dana Pensiun berdasarkan Keuntungan


Dana pensiun berdasarkan keuntungan adalah dana pensiun pemberi kerja yang
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang
didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja. Formula yang umum
digunakan
untuk menentukan jumlah iuran yang dibayarkan
dengan Profit Sharing Pension Plan yaitu program
pensiun yang pembayarannya berasal dari persentase
tertentu dari keuntungan perusahaan sebelum pajak
DANA PENSIUN
KESIMPULAN

Imbalan Kerja terbagi atas 4:


•Imbalan Kerja Jangka Pendek
•Imbalan Pascakerja
•Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain
•Pesagon

Secara Umum, perhitungan imbalan kerja dibagi atas 2 yaitu:


•Iuran pasti
•Imbalan pasti

Dana pensiun terbagi atas 3 hal, yakni:


•Dana Pensiun Pemberi Kerja
•Dana Pensiun Lembaga Keuangan
•Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan
DAFTAR PUSTAKA
Exposure Draft PSAK No 24 Revisi 2013

Lisa, Longdong Inggrit. 2015. “Analisis Pengakuan, Pengukuran dan Pengungkapan Imbalan Kerja
Berdasarkan PSAK NO.24 tentang Imbalan Kerja Pada PT. Hasjrat Abadi Manado” . Manado:
Jurnal EMBA Vol. 3 No. 4 Desember 2015
Martani, Dwi. 2015. “ PSAK-24 Imbalan Kerja dan IAS 19”,
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee- Benefit-
240911.pdf, diakses pada 26 Oktober 2017 pukul 20.15 WIB

Otoritas Jasa Keuangan. 2016. “ Mengenal Dana Pensiun”,


https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/145, diakses 17 November 2017 Pukul
15.45WIB.
UU No. 13 Tahun 2003
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai