yang meningkat sebesar premi opsi beli atau likuidasi dan dividen saham preferen yang
tertunggak.
Laba Mornet dari Tech untuk tahun 2006 atas 40% kepemilikannya dihitung sebagai berikut
(dalam ribuan):
Pengungkapan tambahan untuk investasi ekuitas yang material meliputi nilai agregat setiap
investasi yang diidentifikasi di mana harga pasar yang berlaku tersedia dan informasi
mengenai aktiva, kewajiban, dan hasil operasi investee diikhtisarkan. Perusahaan yang
melakukan pengungkapan tersebut bagi perusahaan anak yang tidak dikonsolidasikan
menurut APB Opinion No. 18 diwajibkan untuk terus melakukan pengungkapan menurut
FASB Statement No. 94, meskipun perusahaan anak sekarang telah dikonsolidasikan.
Ikhtisar informasi keuangan gabungan untuk Investasi ekuitas lainnya (termasuk Disneyland
Hong Kong) adalah sebagai berikut:
2003 2002 2001
Hasil Operasi:
Pendapatan $ 3.458 $ 3.111 $3.161
Laba bersih $ 825 $ 635 $ 763
Neraca:
Aktiva lancar $ 1.924 $ 1.938
Aktiva tidak lancar 1 696 1.419
$3.620 $3.357
Kewajiban lancar $ 907 $ 956
Kewajiban tidak lancar 840 717
Ekultas pemegang saham 1.873 1.684
$ 3.373 $ 3.357
FASB Statement No. 142 mengeliminasi persyaratan sebelumnya untuk amortisasi goodwill
dan aktiva tidak berwujud tertentu lainnya yang memiliki umur manfaat tidak terbatas.
Sementara itu, aktiva tidak berwujud yang memiliki umur manfaat terbatas akan terus
diamortisasi selama umur manfaatnya tersebut. Jika sebuah aktiva tidak berwujud memiliki
umur manfaat yang terbatas, tetapi tidak diketahui dengan pasti, perusahaan harus
mengamortisasinya selama umur manfaat yang diestimasi paling mendekati.
Aktiva tidak berwujud (termasuk goodwill) yang memiliki umur tidak terbatas tersebut
tidak boleh diamortisasi, tetapi sebaliknya harus direview setiap tahun dan diuji penurunan
nilainya. Kita di sini akan berfokus pada pengujian penurunan nilai dan pelaporan goodwill.
Peraturan baru itu dapat mempengaruhi secara dramatis laba yang dilaporkan perusahaan
dengan dua cara:
1. Beberapa perusahaan mungkin menerapkan standar baru dan mengakui kerugian
penurunan nilai yang signifikan pada penerapan awal. Perusahaan mungkin
menemukan opsi ini lebih menarik karena FASB Statement No. 142 mensyaratkan
bahwa kerugian penurunan nilai yang dicatat pada aplikasi awal diperlakukan sebagai
"pengaruh kumulatif dari perubahan akuntansi." Menurut pendekatan ini, kerugian
akan disajikan setelah perhitungan "laba operasi." Pada periode berikutnya, kerugian
penurunan nilai akan dilibatkan dalam menghitung laba operasi.
2. Perusahaan mungkin akan melaporkan laba yang lebih tinggi di masa depan.
Perusahaan tidak akan lagi melaporkan beban periodik untuk amortisasi goodwill.
Lebih lanjut, setiap penghapusan jumlah goodwill pada penerapan awal standar baru
tidak akan menimbulkan penurunan nilai di masa depan.
Pengujian penurunan nilai goodwill menurut FASB Statement No. 142 merupakan proses dua
tahap Pertama perusahaan harus membandingkan nilai tercatat (nilai buku) dengan nilai wajar
pada tingkat unit pelaporan bisnis. Nilai tercatat ini mencakup jumlah goodwill.
Jika nilai wajar unit pelaporan melebihi nilai tercatatnya, goodwill akan dianggap tidak
menurun nilainya. Jadi tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika nilai wajar lebih kecil dari
jumlah tercatat, perusahaan akan melanjutkan ke langkah 2. yaitu pengukuran dan pengakuan
kerugian penurunan nilai. Langkah 2 memerlukan suatu perbandingan jumlah tercatat
goodwill dengan nilai wajarnya yang tersirat. Sekali lagi perusahaan harus melakukan
perbandingan ini pada tingkat unit pelaporan bisnis.
Jika jumlah tercatat melebihi nilai wajar goodwill yang tersirat, perusahaan harus mengakui
selisihnya sebagai kerugian penurunan nilai. Jumlah kerugian ini tidak dapat melebihi jumlah
tercatat goodwill, karena perusahaan tidak dapat membalik kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya.
Perusahaan harus menentukan nilai wajar goodwill yang tersirat dengan cara yang serupa
seperti ketika mencatat goodwill untuk pertama kalinya pada tanggal penggabungan usaha
Perusahaan akan mengalokasikan nilai wajar unit pelaporan ke semua aktiva yang dapat
diidentifikasi serta kewajiban, seolah-olah unit itu dibeli pada tanggal pengukuran. Setiap
kelebihan nilai wajar menyiratkan nilai wajar goodwill. Asumsikan bahwa Paul Corporation
menguasai 80% Suny Corporation, yang memenuhi syarat sebagai unit pelaporan bisnis
menurut FASB Statement No. 142. Paul mencatat goodwill sebesar $5 juta yang terkait
dengan investasinya dalam Suny. Paul juga akan menilai nilai wajar goodwill yang tersirat
sebagai berikut.
Pertama Paul mengestimasi bahwa jika investasinya dalam Suny dibeli saat ini, total nilai
wajar Suny akan sebesar $36,25 juta berdasarkan harga pasar saham Suny saat ini. Investasi
Paul sebesar 80% akan memiliki total nilai wajar sebesar $29 juta. Paul juga akan
mengalokasikan total nilai wajar itu ke aktiva yang dapat diidentifikasi dan kewajiban Suny
seperti diperlihatkan berikut ini (angka dalam jutaan):
Nilai wajar aktiva yang dapat diidentifikasi dan kewajiban Suny adalah $31,35 juta.
Kepemilikan Paul sebesar 80% akan memiliki nilai wajar $25 juta. Karena itu, goodwill akan
memiliki nilai wajar yang tersirat sebesar $4 juta ($29 juta dikurangi $25 juta). Perhatikan
bahwa goodwill hanya menyiratkan kepemilikan Paul sebesar 80%. Karena nilai tercatat
goodwill Paul saat ini adalah $5 juta dan nilai wajar tersiratnya hanya $4 juta, Paul harus
mencatat kerugian penurunan nilai goodwill sebesar $1 juta. Nilai tercatat goodwill itu akan
disesuaikan menjadi $4 juta untuk tujuan pengujian penurunan nilai di masa depan. Jika nilai
tercatat goodwill Paul lebih kecil dari 84 juta, tidak ada kerugian penurunan nilai yang akan
diakui)
Nilai wajar aktiva dan kewajiban adalah jumlah yang akan dipertukarkan dalam transaksi
arm's length. Karena itu, nilai wajar unit pelaporan adalah jumlah yang akan dibeli atau dijual
dalam transaksi berjalan. Contoh sebelumnya mengasumsikan bahwa harga pasar yang
berlaku saat ini atas saham Suny sudah tersedia. FASH akan mempertimbungkan harga pasar
saat ini (dalam pasar yang aktif) sebagai indikator nilai wajar yang paling andal bagi unit
pelaporan Tentu saja, nilai tersebut tidak akan selalu tersedia. Jika Paul memiliki 100%
saham biasa Suny, tidak akan ada pasar aktif bagi saham Suny. Situasi yang sama akan
terjadi jika saham Suny tidak diperdagangkan kepada publik. Dalam kasus tersebut, FASB
menyarankan untuk mengestimasi nilai wajar dengan menggunakan harga aktiva dan
kewajiban serupa atau dengan menerapkan teknik penilaian lainnya. Sebagai contoh, Paul
mungkin mengestimasi arus kas masa depan dari operasi Suny dan menerapkan teknik nilai
sekarang untuk mengestimasi nilai unit pelaporan. Paul juga mungkin menggunakan teknik
perkalian laba atau pendapatan untuk mengestimasi nilai wajar Suny,
Perusahaan harus melaksanakan pengujian penurunan nilai goodwill sedikitnya setahun
sekali. FASB juga mensyaratkan pengujian penurunan nilai sesering mungkin jika setiap
peristiwa berikut terjadi:
- Perubahan yang signifikan dalam faktor-faktor legal atau iklim usaha yang merugikan
- Tindakan atau penilaian regulator yang merugikan
- Persaingan baru dan yang tidak diantisipasi
- Kehilangan personil kunci
- Ekspektasi yang lebih besar bahwa unit pelaporan atau bagian yang signifikan darı
unit pelaporan akan dijual atau dilepas
- Pengujian atas pemulihan kembali kelompok aktiva yang signifikan dalam unit
pelaporan menurut Statement 121
- Pengakuan kerugian penurunan nilai goodwill perusahaan anak yang merupakan
komponen dari anit pelaporan
FASB Statement No. 142 mengharuskan perusahaan melaporkan jumlah agregat goodwill
yang material sebagai pos terpisah pada neraca. Demikian juga, perusahaan harus menyajikan
keragian penurunan nilai goodwill secara terpisah pada laporan labu-rugi sebagai komponen
laba dari operasi berlanjut (kecuali penurunan nilai yang terkait dengan operasi yang
dihentikan). Penurunan nilai goodwill dari operasi yang dihentikan harus dilaporkan secara
terpisah (setelah pengaruh pajak penghasilan) dalam bagian operasi yang dihentikan pada
laporan laba-rugi.
FASB Statement No. 142 menawarkan satu opsi pelaporan tambahan. Pada tahun
diterapkannya peraturan baru, perusahaan mungkin memperlakukan aplikasi awal sebagai
perubahan prinsip akuntansi. Dengan kata lain, sejumlah besar penurunan yang terjadi pada
tahun pengadopsian itu tidak termasuk laba dari operasi berlanjut. Pengaruh kumulatif dari
perubahan prinsip-prinsip akuntansi akan dilaporkan (setelah pengaruh pajak penghasilan)
setelah laba dari operasi berlanjut menurut GAAP saat ini.
MASALAH POTENSIAL
Peraturan FASB yang baru secara konsep bersifat langsung, tetapi aplikasi praktisnya
mungkin sulit dilaksanakan, terutama dalam kasus di mana harga pasar yang berlaku tidak
tersedia untuk menilai unit pelaporan bisnis. Sementara itu, metode penilaian alternatif
bersifat sangat subjektif. Peraturan baru itu juga menimbulkan masalah bagi auditor. Estimasi
nilai wajar akan sangat sulit diverifikasi secara objektif. Auditor juga akan menghadapi
masalah manajemen laba dengan beberapa kliennya. Jika perusahaan memilih menghapus
sejumlah besar goodwill, pelaporan keuangan yang bersifat konservatif akan sulit
menghadapi estimasi manajer yang menantang