Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN
OUTLINE PEMBAHASAN

 JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN

 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN:


METODA DAN INTERPRETASI

Analisis Laporan Keuangan


PENDAHULUAN
 Salah satu informasi penting yang disediakan oleh
perusahaan adalah informasi laporan keuangan.
 Melalui analisis laporan keuangan manajemen bisa
menentukan langkah-langkah untuk perbaikan kinerja
perusahaan
 Analisis laporan keuangan dilakukan dengan mengaplikasikan
berbagai alat dan teknik analisis terhadap informasi laporan
keuangan, untuk memperoleh hasil estimasi dan kesimpulan
yang berguna dalam proses pembuatan keputusan bisnis.
SIAPA SAJA PENGGUNA
LAPORAN KEUANGAN???
 Ada dua kelompok besar pengguna laporan keuangan:
1. Pengguna internal (internal users):
para manajer, CEO, CFO maupun auditor internal dalam
perusahaan

2. Penggguna eksternal (external users):


Kreditor (bank maupun bondholders), pemegang saham
(stockholders) - baik existing maupun potential
stockholders, analis merger dan akuisisi, dewan direksi,
pemerintah, wakil tenaga kerja, pemasok, konsumen
AKTIVITAS BISNIS &
LAPORAN KEUANGAN
 Ada empat aktivitas bisnis yang tercermin dalam informasi
laporan keuangan perusahaan:
1. Aktivitas perencanaan (planning activities): menyusun business
plan perusahaan

2. Aktivitas pendanaan (financing activities): mencari sumber


dana: kewajiban & ekuitas

3. Aktivitas investasi (investment activities): akuisisi dan


pemeliharaan aset

4. Aktivitas operasi (operating activities): berbagai aktivitas


operasional
KAITAN ANTARA AKTIVITAS
BISNIS & LAPORAN KEUANGAN

Aktivitas bisnis Waktu Pelaporan

Investasi Pendanaan Awal Periode

Perencanaan

Operasi

Perencanaan

Investasi Pendanaan Akhir Periode


EMPAT JENIS
LAPORAN KEUANGAN
 Ada empat jenis laporan keuangan utama perusahaan:

1. Neraca (balance sheets)


2. Laporan laba rugi(income statement)
3. Laporan perubahan ekuitas (statement of equity):
4. Laporan arus kas (cash flow statement):
NERACA
 Neraca adalah jenis laporan keuangan yang memuat
informasi tentang posisi finansial sebuah perusahaan pada
waktu tertentu (misalnya satu tahun).
 Dalam neraca, terdapat dua komponen utama, yaitu: (1)
bagian aset di sisi kiri dan (2) bagian kewajiban & ekuitas di
sisi kanan neraca.
 Prinsip keseimbangan dalam neraca:
Aktivitas investasi = Aktivitas pendanaan
Total Asset = Kewajiban + Modal sendiri
Aset Lancar + Aset Tetap = Kewajiban lancar + hutang jangka
panjang + modal sendiri
NERACA: CONTOH
2021 2020
Aktiva lancar Rp. 5.299.591 Rp. 3.373.020
Aktiva tidak lancar 3.225.224 3.119.665
Total Aktiva 8.524.815 6.492.685

Kewajiban lancar 2.010.033 1.645.068


Kewajiban tidak 2.483.207 1.622.060
lancar
Ekuitas 3.821.862 3.097.320
Total kewajiban dan 8.524.815 6.492.685
ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
 Laporan laba rugi merupakan rangkuman kinerja
operasional perusahaan dalam satu periode waktu
(misalkan setahun).
 Dalam laporan laba rugi, bisa diperoleh informasi
mengenai semua pendapatan (revenues), biaya
(expenses), serta laba ataupun rugi perusahaan pada
suatu periode akuntansi.
 Dalam laporan laba rugi ini juga dicantumkan informasi
lain seperti laba per lembar saham (EPS).
LAPORAN LABA RUGI
2021 2020
PENJUALAN BERSIH Rp. 10.029.401 Rp 7.412.032
BEBAN POKOK PENJUALAN 6.932.271 4.715.521
LABA KOTOR 3.097.130 2.696.511
BEBAN USAHA 1.044.750 738.192
LABA USAHA 2.052.380 1.958.319
Beban (Penghasilan) Lain-lain 528.622 (71.354)
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI (3.076 ) (2.239)
LABA SEBELUM TAKSIRAN BEBAN (PENGHASILAN) 1.526.834 2.031.912
PAJAK
TAKSIRAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 505.495 613.244
LABA SEBELUM HAK MINORITAS 1.021.339 1.418.668
HAK MINORITAS 7.442 6.009
LABA BERSIH 1.013.897 1.412.659
LABA PER SAHAM DASAR Rp 1.093 Rp 1.546
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
 Laporan perubahan ekuitas berisi informasi tentang
perubahan yang terjadi pada pos-pos akuntansi yang
membentuk ekuitas perusahaan.
 Jenis laporan ini sangat berguna bagi para pengguna
informasi laporan keuangan untuk mengetahui alasan
terjadinya perubahan pada ekuitas perusahaan.
LAPORAN LABA DITAHAN: CONTOH

Saldo laba ditahan, 31 Desember 2020


730.906.388.000
Tambahan: Laba bersih
353.946.209.000
Pengurangan: Dividen kepada pemegang
(92.362.554.000) saham biasa
Saldo laba ditahan, 31 Desember 2021
992.490.043.000
LAPORAN ARUS KAS
 Laporan arus kas adalah suatu laporan yang
menunjukkan arus kas yang terjadi sebagai akibat dari
tiga aktivitas perusahaan pada suatu periode akuntansi
yaitu:
1. aktivitas operasi
2. aktivitas investasi
3. aktivitas pendanaan perusahaan
LAPORAN ARUS KAS: CONTOH
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 20212020
Penerimaan kas dari pelanggan Rp 9.952.510 Rp 7.411.927
Penerimaan bunga 47.045 45.872
Pembayaran kas kepada pemasok ( 5.186.319 ) ( 4.101.866 )
Pembayaran pajak dan cukai ( 3.052.387 ) ( 1.612.788 )
Pembayaran beban usaha ( 931.643 ) ( 692.362 )
Pembayaran beban pembiayaan ( 231.037 ) ( 228.692 )
Penerimaan (pembayaran) kegiatan usaha lainnya 49.731 ( 213.930 )
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 647.900 608.161
KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aktiva tetap 7.658 33.629
Penurunan (penambahan):
Investasi jangka pendek 48.415 936
Aktiva tetap ( 263.953 ) ( 112.648 )
Uang muka pembelian aktiva tetap( 34.885 ) ( 60.784 )
Investasi pada perusahaan asosiasi ( 32.294 ) 13.681
Dana pelunasan kontrak valuta asing berjangka ( 28.459 ) ( 25.580 )
Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha ( 21.732 ) ( 20.172 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( 325.250 ) ( 170.938 )
LAPORAN ARUS KAS: CONTOH
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 20212020
Penambahan:
Hutang obligasi 1.600.000 -
Pinjaman bank 465.447 86.472
Penerbitan saham Anak Perusahaan 55.000 7.580
Penerimaan uang muka penyetoran modal
pada Anak Perusahaan 8.820 -
Pembayaran:
Pinjaman bank ( 1.111.515 ) ( 245.646 )
Dividen kas( 464.000 ) -
Hutang sewa guna usaha ( 43.310 ) ( 113.134 )
Perolehan kembali hutang efek ( 306.448 ) ( 119.011 )
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan 203.994 ( 383.739 )
PENAMBAHAN BERSIH DAN SETARA KASRp 526.644 Rp 53.484
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN251.432 197.948
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Rp 778.076 Rp 251.432
ARUS KAS BERSIH
 Beberapa rumus utama yang bisa digunakan untuk
menghitung arus kas bersih adalah:
Arus kas bersih = laba bersih - pendapatan
nonkas + biaya-biaya nonkas
Arus kas bersih = laba bersih + depresiasi

Arus kas operasi = Net Operating Profit After Tax =


NOPAT = (Laba operasi) (1-Pajak) +
Depresiasi
HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI
JENIS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Arus Kas
31 Desember 2021
Arus kas bersih dari
aktivitas operasi 647.900
Arus kas bersih dari
aktivitas investasi -325.250
Arus kas bersih dari
aktivitas pendanaan 203.994
Peningkatan arus
kas bersih
NERACA Kas, 31 Des ’99 251.432 NERACA,
31 Desember 2020 Kas, 31 Des ‘00 778.076 31 Desember 2021
Aset: Aset:
Kas Rp 251.432 Kas Rp 778.076
Aset nonkas 6.241.253 Laporan Laba Rugi, Aset nonkas 7.746.739
Total aset 6.492.685 31 Desember 2021 Total aset 8.524.815

Kewajiban dan modal sendiri: Penjualan 10.029.401 Kewajiban dan modal sendiri:
Total kewajiban 3.395.365 Total biaya 9.015.504 Total kewajiban 4.702.953
Saham 1.048.584 Laba bersih 1.013.897 Saham 1.223.229
Laba ditahan 2.048.736 Cadangan umum 90.000
Total kewajiban & Laba ditahan 2.508.633
Laporan Laba Ditahan, Total kewajiban &
modal sendiri 6.492.685
31 Desember 2021 modal sendiri 8.524.815
Laba ditahan
31 Desember2020 2.048.736
Ditambah:
Laba bersih 1.013.897
Dikurangi:
Dividen 464.000
Cadangan umum 90.000
Laba ditahan:
31 Desember 2000 2.508.633

Desember, 2020 Desember, 2021


INFORMASI LAIN DALAM
LAPORAN KEUANGAN
 Informasi lain yang menyertai laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Diskusi dan Analisis Manajemen (Management’s
Discussion and Analysis / MD&A).
2. Catatan atas laporan keuangan (explanatory notes).

3. Laporan auditor (auditor report).


KELEMAHAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN
 Beberapa kelemahan laporan keuangan:
1. Kelemahan dalam eskpresi moneter
2. Faktor inflasi
3. Penyederhanaan dan peringkasan
4. Perbenturan kepentingan dalam pelaporan informasi
laporan keuangan
5. Perbedaan asumsi-asumsi dalam pelaporan akuntansi.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

 Bagaimana cara menganalisis laporan keuangan?:


1. Dengan menggunakan analisis rasio keuangan
(financial rasio analysis) - trend &
benchmark.
2. Metoda common size
3. Dengan menggunakan Du Pont Chart
4. Model MVA dan EVA
5. Model prediksi kebangkrutan
Menu
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

 Analisis rasio keuangan dilakukan dengan


menggunakan berbagai rasio keuangan yang bisa
dikelompokkan dalam:
1. Rasio likuiditas.
2. Rasio manajemen aset.
3. Rasio hutang.
4. Rasio profitabilitas.
5. Rasio nilai pasar.
KELOMPOK RASIO LIKUIDITAS

 Untuk melihat sejauhmanakah kemampuan


perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan aset-
aset lancar
 Ukuran kemudahan untuk mengubah aset-
aset lancar menjadi kas
KELOMPOK RASIO MANAJEMEN
ASET

 Kelompok rasio manajemen aset berguna


untuk:
 Ukuran kecepatan penggunaan aset untuk
melakukan penjualan
 Ukuran sejauhmanakah efisiensi manajemen aset
yang telah dilakukan perusahaan
KELOMPOK RASIO HUTANG
(LEVERAGE RATIO)
 Ukuran risiko keuangan yang dihadapi
kreditur
 Ukuran tingkat penggunaan utang
 Ukuran penggunaan utang sebagai
pengganti modal sendiri untuk membiayai
usaha
KELOMPOK RASIO PROFITABILITAS

 Kelompok rasio profitabilitas berguna untuk:

 Ukuran kinerja penerimaan relatif terhadap aset,


ekuitas, atau penjualan

 Ukuran kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba bersih bagi pemilik perusahaan
(pemegang saham)
KELOMPOK RASIO NILAI PASAR

 Kelompok rasio nilai pasar berguna untuk:


 Ukuran perkembangan nilai perusahaan (harga
saham perusahaan)
RASIO LIKUIDITAS:
CURRENT RATIO

Current ratio = Aset lancar


Kewajiban lancar
 Membandingkan aset yang akan menjadi kas dalam satu tahun
tertentu terhadap utang yang harus dibayar pada satu tahun
tersebut
 Current ratio yang rendah berarti bahwa perusahaan tidak dapat
mengurangi aset lancar untuk membayar utang lancar dengan
tetap mendukung operasi
 Current ratio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan
mengandalkan laba operasi dan pendanaan dari luar untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
RASIO LIKUIDITAS:
QUICK RATIO
Quick ratio = Aset lancar  Persediaan
Kewajiban lancar
 Kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang jatuh
tempo hanya dengan menggunakan aset-aset yang lebih
lancar
 Mengasumsikan bahwa tidak seluruh persediaan dapat
diubah menjadi kas pada kondisi penjualan yang buruk
 Lebih tinggi untuk perusahaan yang lebih memusatkan aset
lancarnya pada kas dan piutang
 Lebih rendah untuk perusahaan yang bertumpu pada
persediaan
RASIO MANAJEMEN ASET:
Perputaran Aset Total

Penjualan
Perputaran aset total =
Total aset

 Penjualan rata-rata yang dihasilkan oleh setiap rupiah


aset
 Mengukur intensitas modal suatu usaha: perputaran
yang rendah menunjukkan usaha yang intensitas
kapitalnya tinggi, dan perputaran yang tinggi
menunjukkan usaha yang intensitas kapitalnya rendah
RASIO MANAJEMEN ASET:
Perputaran Aset Tetap
Penjualan
Perputaran aset tetap =
Aset tetap bersih

 Penjualan rata-rata yang dihasilkan oleh setiap rupiah


investasi pada aset tetap
 Mengukur produktivitas aset tetap
RASIO MANAJEMEN ASET:
Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan
Persediaan
 Rata-rata penggunaan persediaan
 Dapat menurun dengan cepat, antara lain karena
pengaruh permulaan resesi, yang ditandai dengan
penurunan penjualan dan penumpukan persediaan
 Juga dapat menurun dengan cepat jika elemen penting
untuk produk akhir tidak dapat dipenuhi
RASIO MANAJEMEN ASET:
Perputaran Piutang
Penjualan Kredit
Perputaran piutang =
Piutang

 Produktivitas rata-rata dari investasi pada piutang


 Dapat menurun secara cepat dalam situasi kredit ketat
ketika konsumen memperlambat pembayarannya
RASIO MANAJEMEN ASET:
Perputaran Persediaan (dalam harian)
365 hari
Perputaran persediaan (dalam harian) = Perputaran persediaan

Persediaan
Harga pokok penjualan per hari

 Menyatakan perputaran persediaan setiap tahun dalam


jumlah hari
 Dapat bertambah lama jika penjualan menurun secara
tiba-tiba
RASIO MANAJEMEN ASET:
Periode Pengumpulan Piutang
Piutang
Periode pengumpulan piutang = Rata - rata penjualan per hari

 Menyatakan perputaran piutang dalam jumlah hari


 Dapat bertambah lama secara cepat pada saat
konsumen menunda pembayaran pada masa kredit
ketat
 Sebaiknya dibandingkan dengan nominal persyaratan
kredit perusahaan
RASIO LEVERAGE:
Total Utang terhadap total aset

Total utang terhadap modal sendiri = Total Utang


Total Aset
 Mengukur klaim relatif dari kreditur terhadap aset
 Mengukur tingkat risiko (jaminan) aset terhadap total
hutang
RASIO LEVERAGE:
Total Utang terhadap modal sendiri
Total Utang
Total utang terhadap modal sendiri = Modal Sendiri

 Mengukur klaim relatif dari kreditur dan pemegang


saham
 Jenis usaha dan aset mempengaruhi tingkat leverage
total
 Perusahaan boleh memiliki leverage yang tinggi jika
usahanya bisa diprediksi: arus kas operasi yang lebih
stabil
RASIO PROFITABILITAS:
Return on Equity (ROE)

ROE =
Laba Bersih
Modal Sendiri
 Mengukur efisiensi penggunaan modal sendiri
 Rasio ini ditentukan oleh tiga aspek
ROE = laba bersih/penjualan x penjualan/aset x
aset/modalsendiri

ROE = profit margin x perputaran x leverage


RASIO PROFITABILITAS:
Net Profit Margin
Laba bersih
Net Profit Margin =
Penjualan
 Bagian dari setiap rupiah penjualan yang tersisa untuk
perusahaan
 Tinggi untuk perusahaan dengan produk unik atau
posisi pasar yang kuat
 Rendah untuk perusahaan yang menjual produk dengan
perputaran yang tinggi dan bernilai rendah (low value)
RASIO PROFITABILITAS:
Gross Profit Margin
Laba kotor
Gorss Profit Margin =
Penjualan
 Bagian dari setiap rupiah penjualan yang mencerminkan
kontribusi terhadap fixed selling, biaya administrasi dan
umum, dan laba
 Lebih tinggi untuk perusahaan dengan biaya tetap yang
tinggi
 Lebih rendah untuk perusahaan dengan biaya produk
dan perputaran yang tinggi
RASIO NILAI PASAR:
Price Earning (P/E) ratio
PER = Harga saham
Laba bersih per lembar saham

 Mengukur besarnya rupiah yang harus disetorkan


investor (saham) jika memperoleh Rp1 laba bersih.
RASIO NILAI PASAR:
Market to book (M/B) ratio

Harga pasar dari saham


M/B ratio =
Nilai buku per lembar saham

 Mengukur besarnya perbandingan antara harga pasar


per lembar saham dibanding nilai buku per lembar
saham.
 Mengukur perkembangan harga saham perusahaan
terhadap nilai buku saham
TREND ANALYSIS

 Trend analysis adalah cara analisis rasio keuangan


dengan membandingkan rasio-rasio yang sama pada dua
atau lebih periode berurutan (trend analysis).
 Cara seperti ini berguna untuk melihat tren
perkembangan rasio perusahaan selama beberapa
periode berurutan, untuk melihat apakah terjadi
kecenderungan membaik ataukah menurun pada
berbagai rasio tersebut.
TREND ANALYSIS: CONTOH

ROE
40%

30% PT A

20%

10%

98 99 00 01 02 03 TAHUN
BENCHMARK ANALYSIS

 Benchmark analysis adalah analisis rasio keuangan


dengan membandingkan rasio-rasio keuangan
perusahaan dengan suatu ukuran rasio pembanding
(rasio industri ataupun rasio perusahaan yang sama
dalam industri dan atau perbandingan terhadap
perusahaan yang menjadi market leader dalam suatu
industri).

 Metoda seperti ini berguna untuk melihat perbandingan


posisi perusahaan relatif terhadap industri ataupun
pesaingnya (atau market leader-nya) - apakah lebih baik,
rata-rata atau lebih buruk.
BENCHMARK ANALYSIS: CONTOH

ROE
40%
PT A
30%

20% PT B

10%

98 99 00 01 02 03 TAHUN
METODA COMMON SIZE

 Common size: metoda analisis laporan keuangan yang


berbasis pada perhitungan berbagai item (pos-pos) yang
ada dalam suatu laporan keuangan dalam satuan
persentase
 Dalam metoda ini, semua item yang ada dalam laporan
rugi laba dibagi dengan penjualan sehingga diperoleh
hasil dalam satuan persentase terhadap penjualan.
 Semua item dalam neraca dibagi dengan jumlah total aset
dan dihitung dalam satuan persentase sehingga diperoleh
hasil dalam satuan persentase terhadap total aset
METODA COMMON SIZE
2002 2001

PENJUALAN 100% 100%

Harga pokok produksi 87,6% 87,2%

Laba kotor 12,4% 12,8%

Beban usaha 3,2% 4,4%

Pendapatan (beban) lain-lain 0,4% 0,4%

Laba sebelum pajak 9,6% 8,8%

PAJAK (25%) 2,4% 2,2%

LABA BERIH SETELAH PAJAK 7,2% 6,6%


DU PONT CHART
Return on Equity (ROE)

Return on Asset (ROA) X Asset/Equity

Profit Margin X Total Asset turnover

Laba bersih : Penjualan Penjualan : Total aset

Penjualan - Total biaya Aset lancar + Aset tetap

Biaya Biaya Kas & surat


operasi Bunga berharga

Biaya Beban Piutang


Depresiasi pajak
Persediaan
KELEMAHAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

 Pendefinisian industri kadang rancu.


 Terlalu berfokus pada rata-rata industri tidaklah bagus. Lebih baik
berfokus pada “market leader”.
 Pengaruh inflasi.
 Pengaruh faktor ‘seasonal’.
 Teknik ‘window dressing’ dalam laporan keuangan

 Perbedaan praktek akuntansi.


 Susah menentukan secara pasti ukuran rasio yang ‘baik’ dan ‘buruk’.
 Satu perusahaan bisa punya rasio yang baik di satu kategori, tapi
bisa buruk di bagian lainnya.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BUMN:
KEP. MEN. BUMN No. KEP-100/MBU/2002

 Merupakan salah satu penduan untuk penilaian tingkat


kesehatan BUMN dan bisa dipakai untuk menilai tingkat
kesehatan perusahaan di Indonesia
 Ada tiga aspek yang dinilai:

1. Aspek keuangan

2. Aspek operasional

3. Aspek administrasi
 Rincian metoda penilaiaan berdasarkan KEPMEN
tersebut silahkan lihat pada lampiran/handout modul

Anda mungkin juga menyukai