Anda di halaman 1dari 9

Tugas Akuntansi Internasional

(Pertemuan 6)
Nama : Audi Aulia Susantio
NIM : 1814190008

PT Indosat Tbk
Laporan Keuangan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2015,
2016, 2017, dan 2018
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Laba Rugi Indosat (dalam Jutaan Rupiah)

2014 2015 2016 2017 2018


Uraian
Audited Audited Audited Audited Audited

Pendapatan 24.085.101 26.768.525 29.184.624 29.926.098 23.139.551

(Beban) Penghasilan (23.412.169) (24.406.415) (25.244.071) (25.893.599) (23.604.348)

Laba Kotor 672.932 2.362.110 3.940.553 4.032.499 (464.797)

Beban (Penghasilan) Lainnya (2.608.833) (4.147.945) (2.145.290) (2.092.073) (2.198.746)


Laba (Rugi) Sebelum Pajak
(1.935.901) (1.785.835) 1.795.263 1.940.426 (2.663.543)
Penghasilan

Pajak 77.879 622.357 (519.608) (638.497) 578.484

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (1.858.022) (1.163.478) 1.275.655 1.301.929 (2.085.059)

Sumber: Laporan keuangan Indosat yang sudah diaudit

Pendapatan Indosat bersumber dari pendapatan selular, multimedia, komunikasi data,


internet (“MIDI”) dan telekomunikasi tetap. Berdasarkan figur diatas menunjukkan bahwa
pada tahun 2018 pendapatan Indosat menurun sebesar 22,68%, penurunan tersebut
utamanya disebabkan pada pendapatan selular sebesar 26,41% dan telekomunikasi tetap
sebesar 20,12%. Hal ini terkait dengan adanya upaya yang dilakukan oleh manajemen (dalam
rangka promosi) kepada konsumen yaitu berupa diskon dan program loyalitas pelanggan.
Selain itu Indosat juga masih terjebak dalam program penawaran kuota internet jumbo
dengan harga murah, yang dilakukan melalui program promosi “Youtube Tanpa Batas”. Hal
ini dapat kembali menekan kinerja perusahaan, ditambah dengan adanya kewajiban
registrasi kartu

SIM dapat berdampak juga pada kinerja keuangan Indosat oleh sentimen negatif dengan
peraturan tersebut. Sehingga Indosat per 31 Desember 2018 membukukan rugi sebesar
Rp2.085.059 Juta menurun dari tahun sebelumnya yang masih membukukan laba sebesar
Rp1.301.929 Juta.
Posisi Keuangan (dalam Jutaan Rupiah)

2014 2015 2016 2017 2018


Uraian
Audited Audited Audited Audited Audited
ASET
Aset Lancar 8.591.684 9.918.677 8.073.481 9.479.271 7.906.525
Aset Tidak Lancar 44.663.157 45.469.840 42.765.223 41.181.769 45.233.062
TOTAL ASETS 53.254.841 55.388.517 50.838.704 50.661.040 53.139.587

LIABILITAS DAN EKUITAS


Kewajiban Lancar 21.147.849 20.052.600 19.086.592 16.200.457 21.040.365
Kewajiban Tidak Lancar 17.911.028 22.072.076 17.574.993 19.645.049 19.962.975
TOTAL LIABILITAS 39.058.877 42.124.676 36.661.585 35.845.506 41.003.340

Ekuitas 14.195.964 13.263.841 14.177.119 14.815.534 12.136.247

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 53.254.841 55.388.517 50.838.704 50.661.040 53.139.587


Sumber: Laporan keuangan Indosat yang sudah diaudit

Jumlah aset lancar dari tahun ke tahun selama periode 31 Desember 2014 sampai dengan
31 Desember 2018 cenerung mengalami fluktuasi, dengan peningkatan signifikan terjadi di
tahun 2015 sebesar Rp9.918.677 Juta dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar
Rp8.591.684 Juta. Peningkatan tersebut dikarenakan meningkatnya piutang usaha pihak
ketiga, persediaan, pajak dibayar dimuka dan bagian lancar dari beban dibayar di muka.
Fluktuasi dari periode tersebut pada aset lancar berdampak juga terdapat pada aset tidak
tidak lancar. Peningkatan paling signifikan terjadi pada tahun 2018 yaitu meningkat sebesar
9,48% atau tercatat sebesar Rp45.233.062 Juta dibanding tahun 2017 sebesar Rp41.181.769
Juta. Kenaikan tersebut terdapat pada klaim restitusi pajak, aset pajak tangguhan, serta
investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.

Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar serta ekuitas selama periode 31 Desember 2014
sampai dengan 31 Desember 2018 cenderung mengalami fluktuasi. Pada kewajiban lancar
peningkatan yang signifikan terjadi pada periode 31 Desember 2018 yang disebakan adanya
pinjaman jangka pendek. Meningkatnya utang pengadaan, pendapatan diterima dimuka dan
bagian jangka pendek utang obligasi. Pada kewajiban lancar peningkatan yang signifikan
terjadi pada periode 31 Desember 2015 dimana terjadi pada utang pengadaan, pinjaman
jangka pendek, dan bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang berupa pinjaman
serta ekuitas selama periode tersebut kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada tahun
2017 yang disebabkan oleh saldo laba yang belum dicadangkan.
Arus Kas (dalam Jutaan Rupiah)

2014 2015 2016 2017 2018


Uraian
Audited Audited Audited Audited Audited
Arus kas bersih dari aktivitas
operasi 7.348.789 8.264.993 9.751.515 8.960.936 4.161.943
Arus kas bersih untuk aktifitas
investasi (5.003.627) (7.145.364) (7.291.386) (6.772.642) (5.451.915)
Arus kas bersih dari aktifitas
(1.057.422) (1.085.398) (4.251.347) (2.115.406) 624.810
pendanaan
Dampak perubahan selisih kurs
(41.261) 109.104 18.297 3.003 35.458
terhadap kas dan setara kas
Penurunan (Kenaikan) Bersih Kas
1.246.479 143.335 (1.772.921) 75.891 (629.704)
dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas Pada Awal
2.233.532 3.480.011 3.623.346 1.850.425 1.674.745
Tahun
Kas dan Akhir Setara Kas Pada
3.480.011 3.623.346 1.850.425 1.926.316 1.045.041
Akhir Tahun
Sumber: Laporan keuangan Indosat yang sudah diaudit

Dari laporan keuangan yang diperoleh, aktivitas arus kas Indosat pada periode 31
Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

Arus kas bersih dari aktivitas operasi Indosat pada periode 31 Desember 2018 menunjukan
arus kas yang positif. Arus kas ini mengambarkan kemampuan Indosat dalam menghasilkan
kas dari kegiatan usahanya.

Arus kas bersih untuk aktifitas investasi Indosat selama periode 31 Desember 2014 sampai
dengan 31 Desember 2018 menunjukkan adanya aktivitas penambahan aset tetap. Besarnya
investasi terutama pada periode 31 Desember 2016 mencapai Rp7.291.386 Juta.

Arus kas bersih dari aktifitas pendanaan selama periode 31 Desember 2014 sampai dengan
2017 menunjukan angka negatif dimana pada periode tersebut cenderung adanya
pembayaran pinjaman dari pada penerimaan pinjaman, sedangkan pada periode
31 Desember 2018 Indosat mencatat adanya penerimaan sebesar Rp624.810 Juta dari
aktifitas pendanaan dimana penerimaan dari pinjaman jangka panjang lebih besar
dibandingkan dengan pembayaran.
Rasio Keuangan

2014 2015 2016 2017 2018


Uraian
Audited Audited Audited Audited Audited
Liquidity rastio
Current Ratio 0,41 0,49 0,42 0,59 0,38
Working Capital To Total Assets Ratio 0,40 0,49 0,42 0,58 0,37

Activity Ratio
Total Assets Turnover (X) 0,45 0,48 0,57 0,59 0,44
Account Receivable Turnover (X) 11,51 9,80 10,78 7,78 7,91
Average Collection Period (Day) 32 37 34 47 46
Payable Turnover - Total (X) 33,90 31,94 29,87 29,68 29,40
Payable Turn Over (Day) 10,77 11,43 12,22 12,30 12,42

Solvability Ratio
Total Debt To Equity Ratio 2,75 3,18 2,59 2,42 3,38
Total Debt To Asset Ratio 0,73 0,76 0,72 0,71 0,77

PROFITABILITY RATIO
Gross Profit Margin 2,79% 8,82% 13,50% 13,47% -2,01%
Operating Profit Margin -8,04% -6,67% 6,15% 6,48% -11,51%
Net Profit Margin -7,71% -4,35% 4,37% 4,35% -9,01%

Rasio Likuiditas

Tingkat likuiditas Indosat secara rata-rata dalam periode 31 Desember 2014 sampai
dengan 2018 menunjukkan keadaan yang kurang baik dimana rata-rata likuiditas
Indosar pada rasio lancar sebesar 0,46 menunjukkan angka dibawah 1 artinya aset
lancar belum cukup untuk menutupi kewajiban lancar. Sedangkan working capital to
total assets menujukkan rata- rata sebesar 0,45 dari aset Indosat yang merupakan
unsur modal kerja.

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas menunjukkan efektif atau tidaknya Perusahaan dalam menggunakan


sumber- sumber dana yang tersedia. Dari nilai rasio aktivitas tampak bahwa selama
periode 31 Desember 2014 sampai dengan 2018 dana yang tertanam dalam
keseluruhan aset berputar 0,44 kali.

Perputaran piutang usaha rata-rata adalah sebanyak 9,56 kali dalam setahun atau
membutuhkan waktu penagihan rata-rata selama 39,17 hari. Perputaran utang
(total) rata- rata adalah sebanyak 30,96 kali dalam setahun atau membutuhkan
waktu rata-rata selama 11,83 hari.

Rasio Solvabilitas

Total debt to equity ratio Perseroan selama periode 31 Desember 2014 sampai
dengan 2018 menunjukkan rata-rata rasio sebesar 2,86. Rasio ini menunjukkan
bahwa total utang Indosat secara rata-rata dalam periode tersebut lebih besar dari
ekuitas. Di sisi lain yaitu debt to asset ratio selama periode 31 Desember 2014 sampai
dengan 2018 menunjukkan rata-rata rasio sebesar 0,74, artinya jumlah utang Indosat
masih berada di bawah nilai aset secara keseluruhan.

Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini menunjukkan kemampuan Indosat dalam menghasilkan laba.


Indosat menghasilkan laba kotor rata-rata sebesar 7,32% dari total pendapatan, laba
operasional sebesar negatif 2,72% dari total pendapatan, dan laba bersih sebesar
negatif 2,47% dari total pendapatan
Inflasi
Inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan mendukung pencapaian sasaran inflasi
2019 sebesar 3,5%±1% (yoy). Inflasi IHK pada Januari 2019 tercatat 0,32% (mtm) atau 2,82%
(yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,62% (mtm) atau
3,13% (yoy). Penurunan inflasi bersumber dari turunnya inflasi kelompok volatile food dan
deflasi pada kelompok administered prices. Inflasi volatile food menurun dipengaruhi deflasi
bahan pangan sehingga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rerata historis. Harga
kelompok administered prices mencatat deflasi terutama dipengaruhi penurunan harga BBM
nonsubsidi dan tarif kereta api. Sementara itu, inflasi inti tetap terkendali, meskipun
meningkat sejalan pola musimannya, antara lain disebabkan kenaikan tarif sewa rumah dan
upah. Ke depan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat
koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk
mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran sebesar 3,5% ±1%.
Secara spasial, terkendalinya inflasi IHK pada kisaran sasaran nasional didukung oleh
perkembangan inflasi di berbagai daerah yang tetap terjaga. Inflasi tercatat rendah di
sebagian besar wilayah, yaitu, Kawasan Timur Indonesia sebesar 0,56%(mtm), Jawa sebesar
0,30%(mtm), dan Sumatera sebesar 0,17%(mtm). Namun, secara tahunan terdapat tekanan
inflasi yang cukup tinggi di Papua (7,20%), Sulawesi Tengah (5,96%), Kalimantan Utara
(5,49%), dan Papua Barat (5,19%)

Peta Inflasi Daerah, Januari 2019 9%, yoy)

Sumber : Bank Indonesia, triwulan IV 2018


Jumlah Pelanggan dari Tahun 2013 sampai dengan 2017

Nama Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017


XL 60.549.000 59.643.000 42.100.000 46.474.000 53.500.000
Kenaikan -1,50% -29,41% 10,39% 15,12%
Telkomsel 129.023.000 137.734.000 149.131.000 169.740.000 191.583.000
Kenaikan 6,75% 8,27% 13,82% 12,87%
Indosat 59.600.000 63.200.000 69.700.000 85.700.000 110.200.000
Kenaikan 6,04% 10,28% 22,96% 28,59%

Struktur permodalan Indosat per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Struktur Permodalan Indosat

Nilai Nominal
Pemegang Saham Jumlah Lembar Saham %
(Dalam Rupiah)
Saham Seri A
Pemerintah 1 - -
Saham Seri B
Ooredoo Asia, Pte.Ltd 3.532.056.600 353.206 65,00
Pemerintah 776.624.999 77.662 14,29
Publik (masing-masing
1.125.251.900 112.525 20,71
persentase kepemilikan < 5%)
Total 5.433.933.500 543.393 100,00
Sumber : Laporan Keuangan tahun 2018.
Kesimpulan
Hasil analisis perbandingan laporan arus kas pada total kas dan setara kas, arus kas diakhir
periode selama periode 2016-2018 menunjukan persentase -48.93%, 4.10%, -45.75%, selama
tiga tahun berturut turut, dan pada analisis Trend yang ada pada PT. Indosat Tbk.
menunjukan angka persentase 51,07%, 104,10%, 54,25% selama tiga tahun berturut turut
pada periode 2016-2018. Analisa perkomponen menunjukan bahwa arus kas masuk dan kas
keluar di dominasi oleh arus kas dari aktivitas operasi dengan kecenderungan bahwa arus
kas masuk mengalami penurunan sedangkan arus kas keluar mengalami kenaikan. Pada
analisis rasio arus kas khusus menunjukan bahwa rasio kecukupan arus kas PT. Indosat Tbk,
menunjukan angka sebesar 1,57 dan rasio reinvestasi yang menunjukan rasio sebesar 25,65%
yang berarti bahwa PT. Indosat Tbk cukup baik dalam mencukupi keperluan dana tunai
perusahaan.

Sedangkan pada hasil analisis perkomponen dapat disimpulkan bahwa arus kas masuk
cenderung mengalami penurunan dan arus kas keluar mengalami kenaikan, yang keduanya
didominasi oleh aktivitas operasi. Pada analisis rasio khusus arus kas dan rasio reinvestasi
dapat disimpulkan bahwa meskipun kondisi arus kas pada PT. Indosat Tbk. berfluktuasi
namun proyeksi dalam memenuhi pertumbuhan operasi dan pertumbuhan deviden serta
dalam melakukan kegiatan investasi kembali kas yang ada selama periode 2016-2018 dinilai
memuaskan.

Berdasarkan kajian, evaluasi dan analisa keuangan serta proyeksi-proyeksi lainnya dengan
syarat asumsi-asumsi yang telah ditetapkan dapat terpenuhi, maka dapat disimpulkan
bahwa investasi pada PT Indosat Tbk layak untuk dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai