NIM : 1814190021
Aset
Kas 17.324 15.362 14.044 11.578 11.168
Giro pada Bank Indonesia 35.066 37.104 35.591 32.701 30.147
Giro pada Bank Lain - Neto 16.108 14.963 13.134 21.335 6.298
Penempatan pada Bank Lain - Neto 61.329 47.777 39.324 28.593 33.662
Efek-Efek - Neto 29.687 27.162 32.044 36.050 23.765
Efek-Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - Neto 8.666 411 - 679 1.665
Wesel Ekspor dan Tagihan Lainnya - Neto 17.894 19.208 24.587 15.701 8.932
Tagihan Akseptasi - Neto 20.576 18.558 20.295 18.106 14.724
Tagihan Derivatif - Neto 1.461 312 605 217 250
Pinjaman yang Diberikan - Neto 541.979 539.862 497.887 426.790 376.595
Obligasi Pemerintah 90.659 81.029 86.791 79.849 63.006
Pajak Dibayar Dimuka 1.050 1.050 1.624 623 620
Beban Dibayar Dimuka 2.807 2.609 2.337 2.319 2.411
Penyertaan Saham - Neto 813 523 604 713 57
Aset Lain-Lain 13.758 11.801 11.900 10.381 6.429
Aset Tetap - Neto 27.362 26.525 26.127 22.805 21.972
Aset Pajak Tangguhan - Neto 4.800 1.349 1.676 891 1.332
Total Liabilitas, Dana Syirkah Temporer dan Ekuitas 891.337 845.605 808.572 709.330 603.032
Arus Kas dari Aktivitas Operasi 74.254 (12.611) (4.274) 33.626 15.999
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (11.992) 13.484 (9.612) (23.274) (29.400)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (17.139) (18.491) 20.609 3.245 8.060
Peningkatan/(penurunan) Neto Kas dan Setara Kas 45.123 (17.618) 6.723 13.597 (5.341)
Dampak Selisih Kurs 600 (119) 221 96 17
Saldo Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 81.185 98.922 91.977 78.284 83.607
Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 126.908 81.185 98.922 91.977 78.284
RASIO KEUANGAN
Profitabilitas
Return on Assets (ROA) 0,5 2,4 2,8 2,7 2,7
Return on Equity (ROE) 2,9 14,0 16,1 15,6 15,5
Net Interest Margin (NIM) 4,5 4,9 5,3 5,5 6,2
Pendapatan Operasional Lain terhadap Pendapatan Operasional 28,3 29,3 26,5 27,3 25,7
Rasio Laba (Rugi) terhadap Total Aset 0,3 2,0 2,0 2,1 1,9
Rasio Laba (Rugi) terhadap Total Ekuitas 2,7 12,5 14,0 13,9 12,9
Rasio Liabilitas terhadap Total Aset 87,3 85,0 86,3 85,8 85,2
Rasio Liabilitas terhadap Total Ekuitas 689,6 567,5 628,4 603,8 576,1
Rasio Fee Based Income terhadap Total Pendapatan Operasional 88,4 82,8 82,8 84,9 85,7
Lainnya
Laba Bersih per Saham (EPS) (Dalam Rupiah penuh) 176 825 805 730 610
Likuiditas
Pinjaman terhadap Total Simpanan (LDR) 87,3 91,5 88,8 85,6 90,4
Rasio Aset Likuid terhadap Total Aset 20,2 18,6 19,7 20,2 19,0
Rasio Total Aset Likuid terhadap Pendanaan Jangka Pendek 25,8 18,4 17,8 24,8 22,6
Rasio Total Kredit kepada UMKM terhadap Total Kredit 20,7 20,4 19,5 18,3 17,7
Rasio RIM 75,4 86,6 84,6 80,0 85,7
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
2020
Triwulan I 7.775 7.925 3.160 3.820 99.610.200 71.237.871
Triwulan II 3.680 4.860 3.330 4.580 61.765.000 85.410.843
Triwulan III 4.540 5.350 4.330 4.440 18.648.656,458 31.951.700 82.800.032
Triwulan IV 4.570 6.675 4.510 6.175 38.240.000 115.115.455
2019
Triwulan I 8.725 9.600 8.600 9.400 15.399.900 175.297.379
Triwulan II 9.400 9.850 8.100 9.200 40.920.300 171.567.636
Triwulan III 9.375 9.375 7.350 7.350
18.648.656,458 40.040.900 137.067.623
Triwulan IV 7.275 7.950 6.675 7.850 17.802.300 146.391.947
2018
Triwulan I 9.775 10.175 8.650 8.675 19.135.000 161.777.095
Triwulan II 8.725 9.000 6.800 7.050 31.968.800 131.473.028
Triwulan III 7.125 8.300 6.750 7.400 18.648.656,458 13.735.400 138.000.058
Triwulan IV 7.425 9.050 6.675 8.800 16.215.800 164.621.699
KEBIJAKAN KEUANGAN BANK DI INDONESIA
Dalam rangka penyusunan laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang relevan,
komprehensif, andal dan dapat diperbandingkan, BPR wajib menyusun dan menyajikan laporan
keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) sejak
1 Januari 2010. Penggunaan SAK-ETAP dalam penyusunan laporan keuangan BPR mempertimbangkan
bahwa BPR memiliki kegiatan usaha yang terbatas dan transaksi yang sederhana berdasarkan Undang-
Undang Perbankan, sehingga penggunaan standar Akuntansi keuangan umum yang hanya berlaku bagi
bank umum dipandang tidak sesuai dengan karakteristik operasional BPR dan mengakibatkan timbulnya
biaya yang besar bagi BPR dibandingkan manfaat apabila diterapkan oleh BPR. Pedoman Akuntansi BPR
(PA-BPR) merupakan petunjuk pelaksanaan dari SAK-ETAP yang memuat penjelasan dan contoh yang
diharapkan dapat mempermudah pemahaman terhadap SAK-ETAP bagi BPR.
Pemberlakuan PA-BPR diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/14/DKBU tanggal 1 Juni
2010 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat dan mulai berlaku sejak 1 Juli
2010. Sebagai petunjuk pelaksanaan dari SAK-ETAP maka untuk hal-hal yang tidak diatur dalam PA-BPR
tetap mengacu kepada SAK-ETAP yang berlaku.
Laporan keuangan Bank Umum Konvensional wajib disusun berdasarkan Pernyatan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang relevan bagi Bank. PAPI merupakan petunjuk pelaksanaan yang berisi penjabaran
lebih lanjut dari beberapa PSAK yang relevan bagi industri perbankan, termasuk penyesuaian terkait
dengan penerbitan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran, yang berlaku sejak 1 Januari 2010.
Pemberlakuan PAPI 2008 diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/4/DPNP tanggal 27
Januari 2009 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia dan Surat Edaran Bank
Indonesia No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2018 perihal Perubahan atas Surat Edaran No.
11/4/DPNP. Sebagai petunjuk pelaksanaan dari PSAK maka untuk hal-hal yang tidak diatur dalam PAPI
tetap mengacu kepada PSAK yang berlaku.
PENERAPAN PSAK 71 (IFRS 9) DI INDONESIA
PSAK 71 – Instrumen Keuangan akan berlaku efektif pada 1 Januari 2020 dengan penerapan dini
diperbolehkan. Untuk mempersiapkan penerapan standar akuntansi keuangan tersebut, OJK melalui
surat nomor S-78/PB.11/2017 tanggal 8 September 2018 telah meminta Bank menyusun action plan,
dengan minimal roadmap sebagai berikut: