Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT SEMEN INDONESIA Tbk

Kelompok 6:
Aldi Gunawan (1801035143)
Andi Muhammad Adam Abdillah (1901036250)
Ardhelia Irnadianis Ifada (1901036181)
Hilda Salsabila (1901036169)
Khairunnisa (1901036252)
Muhammad Farrell Aditya (1901036227)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr Rusdiah Iskandar, M.Si.,Ak

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
A. PENDAHULUAN
a. History PT Semen Indonesia Tbk
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan strategic holding company
yang memayungi anak usaha dibidang produsen semen, non-semen, dan jasa di seluruh
Indonesia. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), porsi saham PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. saat ini, 51,01% milik Pemerintah RI dan 48,99% milik
publik. Menguasai pangsa pasar nasional dan jangkauan pasar regional, Perseroan
berupaya menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional
dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang lengkap dan berkualitas.
Perkembangan arah bisnis serta menjawab tantangan yang dihadapi perseroan
ke depan, pada tanggal 11 Februari 2020 Perseroan berganti logo menjadi SIG.
Perubahan logo dilakukan untuk mengubah brand positioning dan menegaskan kembali
visi, misi dan nilai baru agar dapat mewakili layanan atau produk Perseroan yang
semakin berkembang.
b. Solution Provider
VISI :

Menjadi Perusahaan Penyedia Solusi Bahan Bangunan Terbesar di Regional

MISI :

1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam setiap inisiatif bisnis.


2. Menerapkan standard terbaik untuk menjamin kualitas.
3. Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang
berkelanjutan.
4. Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders).
5. Menjadikan sumber daya manusia sebagai pusat pengembangan perusahaan.

c. Go Beyond Next
SIG telah menjadi perusahaan yang mengalami transformasi tujuan. Untuk
membangun kondisi kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang, SIG akan
bertindak beda dan selalu melebihi jangkauan (Go Beyond Next).

B. DATA LAPORAN KEUANGAN


a. Laporan Posisi Keuangan/Neraca Periode 2016-2020

Aset 2016 2017 2018 2019 2020


Aset Lancar
Kas dan setara kas 2.834.444.371 3.637.760.116 5.245.730.518 3.950.448 2.930.598
Kas yang dibatasi 13.984.560 28.733.149 31.332.430 - -
Investasi jangka 13.262.624 8.453.004 8.453.004 67.222 1.103.469
pendek
Piutang pihak ketiga 3.354.465.339 4.104.175.754 4.713.535.503 5.253.725 4.470.044
Piutang pihak berelasi 663.818.373 890.838.977 1.246.181.750 1.605.866 1.567.994
Persediaan bersih 2.671.144.517 3.686.332.189 3.544.142.429 4.641.646 4.547.825
Uang muka 144.944.397 209.115.185 162.972.049 136.159 114.004
Beban dibayar dimuka 74.384.913 95.802.638 61.727.992 215.667 197.417
Pajak dibayar dimuka 594.222.863 1.132.561.717 985.728.316 763.878 600.520
Aset lancar lainnya 8.486.870 8.045.804 7.881.628 23.920 32.397
Jumlah Aset Lancar 10.373.158.82 13.801.818.53 16.007.685.61 16.658.53 15.564.26
7 3 9 1 8
Aset tidak lancar
Kas yang dibatasi - - - 57.356 60.564
penggunaannya
Aset pajak tangguhan 752.492.323 764.351.543 506.557.499 658.262 551.979
Investasi pada entitas 93.984.643 83.664.640 85.637.708 89.001 35.133
asosiasi
Investasi pada ventura 52.108 53.087
bersama
Properti Investasi 160.694.045 146.461.993 132.042.739 119.602 110.102
Aset tetap 30.846.750.20 32.523.309.59 32.748.895.96 56.601.70 56.053.48
7 8 8 2 3
Beban Tangguhan 117.653.721 115.933.340 114.671.261 - -
Aset takberwujud 1.355.079.570 1.269.644.424 1.211.665.990 3.260.059 3.961.695
Tagihan pengembalian 443.13 847.015
pajak 3
Uang muka investasi 179.217.050 14.254.911 5.418.625 - -
Aset tidak lancar 347.865.596 349.211.231 343.314.810 867.313 768.582
lainnya
Jumlah aset tidak 33.853.737.15 35.266.831.68 35.148.204.60 62.091.18 62.381.07
lancar 5 0 0 0 6
Jumlah Aset 44.226.895 49.068.650.21 51.155.890.21 78.807.06 77.945.34
3 9 7 4

Liabilitas dan Ekuitas


Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka 819.024.714 1.193.063.247 1.551.659.339 1.211.916 495.986
pendek
Utang usaha pihak 3.249.070.457 4.070.189.302 3.769.232.616 4.804.967 5.650.614
ketiga
utang usaha pihak 828.686.605 856.887.853 706.916.162 864.792 870.085
berelasi
utang lain-lain 305.250.840 308.319.709 308.319.709 575.126 307.317
Beban yang masih 677.378.424 630.053.673 901.429.463 1.222.508 1.129.537
harus dibayar
Utang pajak 363.827.010 245.687.716 362.783.333 625.630 561.562
Liabilitas imbala kerja 867.466.489 726.250.833 392.573.073 735.066 772.724
jangka pendek
Uang muka penjualan 49.466.442 31.528.385 37.800.284 119.918 103.909
Pinjaman bank 866.543.711 602.177.467 83.738.982 2.052.348 1.100.000
Liabilitas sewa 124.958.736 125.271.821 88.384.638 27.981 514.429
pembiayaan
Jumlah liabilitas 8.151.673.428 8.789.430.006 8.202.837.599 12.240.25 11.506.16
jangka pendek 2 3
Liabilitas jangka
panjang
Liabilitas pajak 38.650.880 71.538.186 207.233.488 3.838.407 3.363.550
tangguhan
Liabilitas imbalan 823.029.982 1.777.879.006 1.433.259.303 2.235.955 2.887.419
kerja
Pinjaman Bank 3.988.450.846 4.715.120.564 4.872.138.666 17.659.90 14.188.30
0 5
Utang obligasi 7.065.345 7.069.229
Liabilitas sewa 461.397.183 2.993.704.359 273.292.868 24.457 586.460
pembiayaan
Provisi jangka panjang 182.760.693 224.036.574 228.188.046 264.891 303.799
Liabilitas jangka 6.541.513 46.806.640 207.743.125 585.936 666.749
panjang lainnya
Jumlah liabilitas 5.500.831.097 9.829.085.329 7.221.855.496 31.674.89 29.065.51
jangka panjang 1 1
Jumlah Liabilitas 13.652.504.52 18.618.515.33 15.424.693.09 43.915.14 40.571.67
5 5 5 3 4

Ekuitas
Modal ditempatkan 593.152.000 593.152.000 593.152.000 593.152 593.152
dan disetor
tambahan modal 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.258 1.458.258
disetor
Selisih transaksi non- 28.928.287 28.928.287 28.928.287 28.928 28.928
pengendali
Komponen ekuitas 426.872.903 101.295.697 497.968.468 422.194 53.246
lainnya
Saldo laba 26.527.984.67 26.340.341.27 28.613.778.32 32.039.82 32.039.82
0 8 7 5 5
kepentingan non- 1.539.195.697 1.524.057.477 1.544.210.540 1.479.926 1.479.926
pengendali
Jumlah Ekuitas 30.574.391.45 30.046.032.63 32.736.295.52 36.022.28 35.653.33
7 9 2 3 5
Jumlah liabilitas dan 44.177.429.49 48.664.547.97 48.160.988.61 72.852.08 69.155.78
Ekuitas 3 4 7 1 0

b. Laporan Laba Rugi Periode 2016-20202


2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan 26.134.306.138 27.813.664.176 30.687.625.970 40.368.107 35.171.668
Beban Pokok Pendapatan -16.278.433.690 -19.854.065.409 -21.357.095.645 -27.654.124 -23.554.567
Laba Kotor 9.855.872.448 7.959.598.767 9.330.530.325 12.713.983 11.617.101

Beban Penjualan -2.719.372.979 -2.411.722.674 -2.237.002.603 -3.084.107 -2.802.821


Beban Umum Dan Administrasi -2.163.084.920 -2.914.637.436 -2.320.262.405 -3.536.797 -3.161.626
Penghasilan Operasi Lainnya –
253.698.752 218.067.383 107.373.802 217.823 214.077
Neto
Penghasilan Keuangan 183.772.800 168.672.686 181.972.833 -3.205.298 -2.320.781
Beban Keuangan -363.493.284 -756.448.075 -959.259.087 -1.793 -52.889
Bagian Laba Rugi Bersih
37.228.726 -9.637.333 1.606.458 91.964 -4.411
Entitas Asosiasi
LABA SEBELUM PAJAK
5.084.621.543 2.253.893.318,00 4.104.959.323 3.195.775 3.488.650
PENGHASILAN

Manfaat Pajak Penghasilan - 549.584.720,00 -603.887.067,00 -1.019.255.087 -824.542 -814.307


LABA BERSIH TAHUN
4.535.036.823,00 1.650.006.251,00 3.085.704.236 2.371.233 2.674.343
BERJALAN

PENGHASILAN KOMPERHENSIF LAIN


Pengukuran Kembali Atas
- 42.796.098 -399.261.278 413.113.083 -Rp7.523 -495.588
Liabilitas Imbalan Pasti
Manfaat Pajak Penghasilan 10.840.615 97.226.936 - 97.606.037 Rp1.795 99.010
Pengukuran Kembalu Atas
Liabilitas Imbalan Pasti - - 31.955.483 - 302.034.342, 315.507.046, -5.728. -396.578
Setelah Pajak
Mutasi Neto Lindung Nilai
1.157.903 - 56.801
Arus Kas
Selisih Kurs Dari Penjabaran
- 135.895.379 - 33.148.049 116.162.487 -97.354. 39.471
Kegiatan Usaha Luar Negeri
Jumlah Penghasilan
Komperhensif Lain Tahun - 166.692.959 - 335.431.786 431.669.497 -103.082 -357.107
Berjalan - Setelah Pajak
Jumlah Laba Komperhensif
4.368.343.864 1.314.574.465 3.517.373.733 2.268.151 2.317.236
Tahun Berjalan
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
Pemilik Entitas Induk 4.521.596.208 1.620.995.090 3.079.115.411
Kepentingan Nonpengendali 13.440.615 29.011.161 6.588.825 2.392.151 2.792.321
LABA BERSIH TAHUN
4.535.036.823 1.650.006.251 3.085.704.236 -20.918 -117.978
BERJALAN
2.371.233 2.674.343
JUMLAH LABA KOMPERHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
Pemilik Entitas Induk 4.395.313.845 1.295.417.884 3.475.788.182
Kepentingan Nonpengendali -26.969.981 19.156.581 41.585.551 2.316.376 2.423.372
JUMLAH LABA 4.368.343.864 1.314.574.465 3.517.373.733 -48.225 -106.136
KOMPERHENSIF TAHUN
BERJALAN

Laba Per Saham Dasar 762 273 519 403 471

C. ANALISIS
a. Analisis Horizontal
Analisis Trend
 Pendapatan :
Dari segi Pendapatan Perusahaan ini di tahun 2016 hingga tahun 2018 mengalami naik
turun, dan kemudian di tahun 2019 hingga tahun 2020 Perusahaan ini mengalami
penurunan yang cukup parah pada Pendapatannya yang mana hanya mendapatkan Laba
Kotor sekitar Rp. 12.000.000,-. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya bisa
mendapatkan Laba Kotor yang mencapai Milyaran.

 Laba Bersih
Laba bersih untuk perusahaan ini selalu mengalami peningkatan di tahun genap seperti
tahun 2016,2018,dan 2020. Sedangkan untuk tahun 2017 dan 2019 Perusahaan
mengalami penurunan pada tingkat Laba sebesar (-Rp. 2.885.030.572) dari tahun 2016 ke
tahun 2017, dan sebesar (-Rp.3.083.333.003) dari tahun 2018 ke tahun 2019 yang
disebabkan kebijakan PPKM yang di telah diterapkan oleh Pemerintah karena adanya
covid-19. Tetapi dengan begitu Perusahaan ini selalu meraih Laba di setiap tahunnya.

 Biaya Keuangan
Dari tahun 2016 hingga tahun 2018, dan dari tahun 2019 hingga tahun 2020 Perusahaan
selalu mengalami peningkatan pada Biaya Keuangan. Peningkatan ini bisa dibilang
peningkatan yang cukup besar dari tahun ke tahun.

 Beban Penjualan
Dari data di atas, Perusahaan ini selalu mengalami penurunan dalam Beban Penjualan
dari tahun 2016 hingga tahun 2020.

 Penghasilan Keuangan
Dari data di atas, dari tahun 2016 hingga tahun 2018 Perusahaan ini menghasilkan
Pendapatan yang cukup besar. Tetapi saat PPKM diterpakan di tahun 2019 hingga tahun
2020, perusahaan ini mengalami rugi yang sangat parah bagi perusahaan sebesar (-Rp.
3.205.298) tahun 2019, dan (-Rp. 2.320.781) untuk tahun 2020.

b. Analisis Vertikal
Analisis Common Size
 Aset Lancar
Pada tahun 2017 total aset lancar mengalami kenaikan sebesar Rp
3.937.805.970 yang kemungkinan diakibatkan oleh kas dan setara kas,kas yang
dibatasi,piutang pihak ketiga,piutang pihak berelasi,persediaan bersih,uang
muka,beban di bayar dimuka dan pajak dibayar dimuka Pada tahun 2018 total aset
lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 2.265.325.833.970 dari tahun 2017 yang
kemungkinan diakibatkan oleh kas dan setara kas,kas yang dibatasi,piutang pihak
ketiga,piutang pihak berelasi,persediaan bersih,uang muka,beban di bayar dimuka
dan pajak dibayar dimuka Pada tahun 2019 total aset lancar mengalami penurunan
sebesar Rp15.991.027.088 dari tahun 2018 yang kemungkinan diakibatkan oleh
kas dan setara kas,kas yang dibatasi,investasi jangka pendek,piutang pihak
ketiga,piutang pihak berelasi,persediaan bersih,uang muka,beban di bayar
dimuka,pajak dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Pada tahun 2020 total aset
lancar mengalami penurunan sebesar Rp1.094.263 dari tahun 2019 yang
kemungkinan diakibatkan oleh kas dan setara kas,piutang pihak ketiga,piutang
pihak berelasi,persediaan bersih,uang muka,beban di bayar dimuka dan pajak
dibayar dimuka
 Aset tidak lancer
Pada tahun 2017 perusahaan membeli obligasi pemerintah yang
berpengaruh pada kenaikan jumlah aset tidak lancar sebesar Rp1.413.097.529
penurunan aset tidak lancar disebabkan oleh aset pajak tangguhan, aset tetap,dan
aset tidak lancar lainnya Pada tahun 2018 perusahaan membeli obligasi pemerintah
yang berpengaruh pada penurunan jumlah aset tidak lancar sebesar Rp118.627.080
penurunan aset tidak lancar disebabkan oleh aset pajak tangguhan,properti
investasi,beban tangguhan,aset tak berwujud,uang muka investasi,dan aset tidak
lancar lainnya Pada tahun 2019 perusahaan membeli obligasi pemerintah yang
berpengaruh pada penurunan jumlah aset tidak lancar sebesar Rp35.086.056.064
penurunan aset tidak lancar disebabkan oleh aset pajak tangguhan,investasi pada
entitas asosiasi,properti investasi,aset tetap,beban tangguhan,aset takberwujud,uang
muka investasi dan aset tidak lancar lainnya. Pada tahun 2020 perusahaan membeli
obligasi pemerintah yang berpengaruh pada kenaikan jumlah aset tidak lancar
sebesar Rp293.104penurunan aset tidak lancar disebabkan oleh kas yang dibatasi
penggunaannya,investasi pada ventura bersama,aset takberwujud dan tagihan
pengembalian pajak
 Liabilitas lancer
Pada tahun 2017,jumlah liabilitas lancar mengalami kenaikan sebesar Rp
687.223.067 yang disebabkan oleh beban yang masih harus di bayar pinjaman
jangka pendek,utang usaha pihak ketiga,utang usaha pihak beralasi,utang lain-lain
dan liabilitas sewa pembiayaan Pada tahun 2018,jumlah liabilitas lancar mengalami
penurunan sebesar Rp 586.592.407.yang disebabkan oleh utang usaha pihak
ketiga,utang usaha pihak berelasi,liabilitas imbalan kerja jangka pendek,pinjaman
bank,dan liabilitas sewa pembiyaan Pada tahun 2019,jumlah liabilitas lancar
mengalami penurunan sebesar Rp 8.190.597.347 yang disebabkan oleh pinjaman
jangka pendek,utang usaha pihak ketiga,utang usaha pihak berelasi,utang lain-
lain,beban yang masih harus dibayar,beban yang masih harus di bayar utang
pajak,liabilitas imbalan kerja jangka pendek,uang muka penjualan,pinjaman bank
dan liabilitas sewa pembiyaan Pada tahun 2020,jumlah liabilitas lancar mengalami
penurunan sebesar Rp 734.089 yang disebabkan oleh pinjaman jangka
pendek,utang lain-lain,beban yang masih harus dibayar,utang pajak,uang muka
penjualan dan pinjaman bank
 Liabilitas tidak lancer
Pada tahun 2017,perusahaan mengalami kenaikan liabilitas tidak lancar
sebesar Rp 4.328.254.232 yang disebabkan oleh liabilitas pajak tangguhan,liabilitas
imbalan kerja,pinjaman bank,liabilitas sewa pembiayaan,provisi jangka panjang
dan liabilitas jangka panjang lain nya. Pada tahun 2018,jumlah liabilitas lancar
mengalami penurunan sebesar Rp 2.607.229.833 yang disebabkan oleh liabilitas
imbalan kerja dan liabilitas sewa pembiyaan Pada tahun 2019,jumlah liabilitas
lancar mengalami penurunan sebesar Rp 7.190.180.605 yang disebabkan oleh
liabilitas pajak tangguhan,liabilitas imbalan kerja,pinjaman bank,liabilitas sewa
pembiayaan,provisi jangka panjang dan liabilitas jangka panjang lainnya Pada
tahun 2020,jumlah liabilitas lancar mengalami penurunan sebesar Rp 2.609.380
yang disebabkan oleh liabilitas pajak tangguhan dan pinjaman bank
 Ekuitas
Total ekuitas perusahaan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp
528.358.818 yang dipengaruhi oleh komponen ekutias lainnya,saldo laba dan
kepentingan non pengendali Total ekuitas perusahaan pada tahun 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp 2.690.262.883 yang dipengaruhi oleh komponen ekutias
lainnya,saldo laba dan kepentingan non pengendali Total ekuitas perusahaan pada
tahun 2019 mengalami penurunan sebesar Rp 32.700.273.239 yang dipengaruhi
oleh modal ditempatkan dan disetor,tambahan modal disetor,selisih transaksi non
pengendali,komponen ekutias lainnya,saldo laba dan kepentingan non pengendali
Total ekuitas perusahaan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp
368.948 yang dipengaruhi oleh komponen ekutias lainnya

Analisis Rasio Keuangan


1. Rasio Likuiditas
 Current Ratio
aktivalancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = 𝑥 100%
hutang lancar
15.564 .604
2020 = 𝑥 100% = 135,27
11.506 .163
16.658.531
2019 = 𝑥 100%= 136,10
12.240.252
16.007.685 .627
2018 = 𝑥 100% = 195,15
8.202.837 .599
13.801.818 .533
2017 = 𝑥 100% = 156,77
8.803 .577 .054
10.373.158 .827
2016 = 𝑥 100% = 127,25
8.151.673 .428
 Quick Ratio
aktiva lancar−persediaan
Quick Ratio (QR) = 𝑥 100%
hutang lancar
15.564 .604−4.547 .825
2020 = 𝑥 100%
11.506 .163
= 95,75
16.658.531−4.641 .646
2019 = 𝑥 100%
12.240 .252
= 98,17
16.007.685 .627−3.544 .142.429
2018 = 𝑥 100%
8.202 .837 .599
= 151,94
13.801.818 .533−3.686 .332 .189
2017 = 𝑥 100%
8.803.577 .054
= 114,90
10.373.158 .827−2.671.144 .517
2016 = 𝑥 100%
8.151.673 .428
= 94,48
2. Rasio Solvabilitas
 Debt to Equity Ratio (DER)
Total Hutang
Debt to Equity Ratio (DER) = 𝑥 100%
Modal Sendiri
40.571 .674
2020 = 𝑥 100%
35.653 .335
= 113,79
43.915 .143
2019 = 𝑥 100%
33.891.924
= 129,57
18.419.594 .705
2018 = 𝑥 100%
32.736 .295.522
= 56,27
19.022.617 .574
2017 = 𝑥 100%
30.046 .032.639
= 63,31
13.652.504 .525
2016 = 𝑥 100%
30.574 .391.457
= 44,65
 Debt to Total Assets (DTA)
Total Hutang
Debt to Total Assets (DTA) = 𝑥 100%
Total Aktiva
40.571 .674
2020 = 𝑥 100%
78.006.244
= 52,01
43.915 .143
2019 = 𝑥 100%
79.807 .067
= 55,03
18.419.594 .705
2018 = 𝑥 100%
51.155.890 .227
= 36,01
19.022.617 .574
2017 = 𝑥 100%
49.068 .650 .213
= 38,77
13.652.504 .525
2016 = 𝑥 100%
44.226 .895 .982
= 30,87
3. Rasio Profitabilitas
 Net Profit Margin
lababersih setelah pajak
Net Profit Margin = 𝑥 100%
penjualan bersih
2.674 .343
2020 = 𝑥 100%
35.171.668
= 7,60
2.371 .233
2019 = 𝑥 100%
40.368 .107
= 5,87
3.085 .704 .236
2018 = 𝑥 100%
30.687.625 .970
= 10,05
1.650 .006.251
2017 = 𝑥 100%
27.813.664 .176
= 5,93
4.535 .036 .823
2016 = 𝑥 100%
26.134 .306 .138
= 17,35
 Return on Assets (ROA)
laba bersih setelah pajak
Return on Assets (ROA) = 𝑥 100%
total aktiva
2.674 .343
2020 = 𝑥 100%
78.006.244
= 3,43
2.371.233
2019 = 𝑥 100%
79.807.067
= 2,97
3.085 .704 .236
2018 = 𝑥 100%
51.155.890 .227
= 6,03
1.650 .006.251
2017 = 𝑥 100%
49.068 .650 .213
= 3,36
4.535 .036 .823
2016 = 𝑥 100%
44.226 .895 .982
= 10,25
 Return on Equity (ROE)
laba bersih setelah pajak
Return on Equity (ROE) = 𝑥 100%
total modal sendiri
2.674 .343
2020 = 𝑥 100%
35.653.335
= 7,50
2.371.233
2019 = 𝑥 100%
33.891.924
= 6,99
3.085 .704 .236
2018 = 𝑥 100%
32.736.295 .522
= 9,42
1.650.006 .251
2017 = 𝑥 100%
30.046.032 .639
= 5,49
4.535 .036 .823
2016 = 𝑥 100%
30.574 .391.457
= 14,83
4. Rasio Aktivitas
 Receivable Turnover
penjualan bersih
Receivable Turnover =
rata−rata piutang
35.171.668
2020 =
( 6.038.038+ 6.859.591 ) :2
35.171.668
=
6.448.814,5
= 5,45
40.368.107
2019 =
(6.859 .591+5.959.717) :2
40.368 .107
=
6.409 .654
= 6,30
30.687 .625 .970
2018 =
(5.959 .717 .261+ 4.995 .014 .731): 2
30.687.625 .970
=
5.477.365 .996
= 5,60
27.813 .664 .176
2017 =
( 4.995.014 .731+ 4.018.283 .712):2
27.813.664 .176
=
4.506 .649 .221,5
= 6,17
26.134 .306 .138
2016 =
( 4.018.283 .712+3.628 .640.501): 2
26.134 .306 .138
=
3.823.462 .106,5
= 6,83
 Inventory Turnover
harga pokok penjualan
Inventory Turnover=
rata−rata persediaan
23.554 .567
2020 =
( 4.547 .825+4.641 .646 ) :2
23.554 .567
=
4.594 .735,5
= 5,13
27.654 .124
2019 =
( 4.641 .646+3.544 .142 ) :2
27.654 .124
=
4.092 .894
= 6,76
21.357 .095.645
2018 =
( 3.544 .142.429+3.686 .332 .189 ) :2
21.357 .095.645
=
3.615.237 .309
= 5,91
19.854 .065.409
2017 =
( 3.686.332 .189+2.671 .144 .517 ) :2
19.854 .065.409
=
3.178.738 .353
= 6,24
16.278 .433.690
2016 =
( 2.671.144 .517+ 2.408.974 .072 ) :2
16.278.433 .690
=
2.540.059 .294,5
= 6,41
 Total Assets Turnover
penjualan bersih
Total Assets Turnover =
total aktiva
35.171.668
2020 =
78.006.244
= 0,45
40.368 .107
2019 =
79.807 .067
= 0,50
30.687.625 .970
2018 =
51.155.890 .227
= 0,60
27.813.664 .176
2017 =
49.068 .650 .213
= 0,57
26.134 .306 .138
2016 =
44.226 .895 .982
= 0,59

D. PEMBAHASAN
1. Rasio Likuiditas
Jenis Rasio Rumus 2016 2017 2018 2019 2020
LIKUIDITAS (satuan : kali)
Current Ratio
Aktiva Lancar 127,25 156,77 195,15 136,10 135,27
Utang Lancar
AktivaLancar-Persediaan
Quick Ratio 94,48 114,90 151,94 98,17 95,75
Utang Lancar

 Current Ratio
Current Ratio PT Semen Indonesia Tbk. pada tahun 2016 menunjukkan
angka 127,25 yang artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 127,25 kali hutang lancar
atau setiap Rp. 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 127,25 aktiva lancar atau
127,25:1 antara aktiva dan hutang lancar. Tahun 2017 Current Ratio meningkat dari
angka 127,25 menjadi 156,77 yang artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 156,77
kali atau setiap Rp. 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 156,77 aktiva lancar
atau 156,77:1 antara aktiva dan hutang lancer. Tahun 2018 Current Ratio meningkat
lagi dari angka 156,77 menjadi 195,15 yang artinya jumlah aktiva lancar sebanyak
195,15 kali atau setiap Rp. 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 195,15 aktiva
lancar atau 195,15:1 antara aktiva dan hutang lancar. Tahun 2019 Current Ratio
menurun dari 195,15 menjadi 136,10 kali, yang artinya jumlah aktiva lancar
sebanyak 136,10 kali atau setiap Rp. 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp.
136,10 aktiva lancar atau 136,10:1 antara aktiva dan hutang lancar. Tahun 2020
Current Ratio terus menurun dari 136,10 menjadi 135,27 kali, yang artinya jumlah
aktiva lancar sebanyak 135,27 kali atau setiap Rp. 1 kewajiban lancar akan dijamin
oleh Rp. 135,27 aktiva lancar atau 135,27:1 antara aktiva dan hutang lancar.
Perhitungan di atas menunjukkan berapa kali aset lancar dapat
membiayai hutang lancar perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik
kinerja perusahaan yang ditunjukkan. Dari data diatas standar industry Current
Ratio pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 kinerja manajemen PT Semen
Indonesia Tbk pertama-tama dari tahun 2016-2018 sangat baik karena meningkat
setiap tahunnya, tetapi pada tahun 2019-2020 standar industry Current Ratio tiba
tiba menurun.
 Quick Ratio
Pada tahun 2016 quick ratio pada PT Semen Indonesia Tbk yaitu sebesar
94,48 yan artinya setiap Rp. 1 kewajiban lancar akan dijamin Rp. 94,48 aktiva
lancer. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 114,90 sehingga
kewajiban lancer dijamin Rp 114,90 aktiva lancar. Pada tahun 2018 mengalami
peningkatan Kembali sebesar 151,94 sehingga kewajiban lancar dijamin Rp 151,94
aktiva lancar, sedangkan pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 98,17
sehingga kewajiban lancar hanya bisa menjamin sebesar Rp 98,17 aktiva lancar.
Pada tahun 2020 mengalami penurunan Kembali sebesar 95,75 sehingga kewajiban
lancar menjamin sebesar Rp 95,75 aktiva lancar. Maka dapat diambil kesimpulan
quick ratio yang baik terjadi pada tahun 2016 sampai 2018 karena selama 3 tahun
mengalami peningkatan berturut-turut sehingga kinerja manajemen perusahaannya
baik.
2. Rasio Solvabilitas
Jenis Rasio Rumus 2016 2017 2018 2019 2020
SOLVABILITAS(satuan : kali)
Total Debt Aktiva Lancar
44,65 63,31 56,27 129,57 113,79
Ratio Utang Lancar
Debt Equity AktivaLancar-Persediaan
30,87 38,71 36,01 55,03 52,01
Ratio Utang Lancar

 Debt to Equity Ratio (DER)


Pada tahun 2016 rasio solvabilitas yaitu debt to equity ratio (DER)
mendapatkan hasil sebesar 44,65 dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan
sebesar 18,66 yaitu 63,31. Pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 7,04
yaitu 56,27 dan pada tahun 2019 mengalami kenaikan yang melonjak dengan
selisih sebesar 73,3 yaitu sebesar 129,57. Setelah itu, perhitungan terakhir yaitu
pada tahun 2020 mengalami penurunan dengan selisih 15,78 yaitu sebesar 113,79.
Setelah mengetahui hasil dari debt to equity ratio (DER) yaitu PT Semen
Indonesia tbk pada tahun 2016 sampai 2018 memiliki kinerja yang baik karena
hasil yang dimiliki kurang dari 90% sedangkan pada tahun 2019 dan 2020 memiliki
kinerja yang buruk dikarenakan hasil yang dimiliki melebihi 90%.
 Debt to Total Assets (DTA)
Pada tahun 2016 hasil debt to total assets (DTA) yaitu sebesar 30,87 dan
pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 38,77 dengan selisih 7,9. Pada
tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 36,01 dengan selisih 2,76 dan pada tahun
2019 mengalami peningkatan dengan memiliki selisih besar yaitu 19,02 atau
hasilnya adalah 55,03. Pada tahun 2020 mengalami penurunan kembali sebesar
52,01 dengan selisih sebesar 3,02.
Maka dapat diketahui kesimpulannya yaitu pada tahun 2016 sampai 2020
PT Semen Indonesia tbk memiliki kinerja yang baik meskipun angka hasil dari debt
to total assets (DTA) belum stabil, tetapi kinerjanya terbilang baik. Hal ini
dikarenakan hasil yang dimiliki tidak melebihi 90%.
3. Rasio Profitabilitas
Jenis Rasio Rumus 2016 2017 2018 2019 2020
PROFITABILITAS (satuan: %)
Laba Bersih
Profit Margin 17,35 5,93 10,05 5,87 7,60
Penjulanan

Laba Bersih
Return On Asset 10,25 3,36 6,03 2,97 3,43
Total Aktiva

Laba Bersih
Return On Equity 14,83 5,49 9,42 6,99 7,50
Total Ekuitas

 Net Profit Margin


Pada tahun 2016 memiliki hasil yang paling tinggi diantara tahun yang
lainnya yaitu sebesar 17,35 yang artinya pada tahun 2016 memiliki laba bersih yang
baik, sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan yang pesat yaitu 5,93
dengan selisih 11,42 yang artinya memiliki penurunan pada laba bersih. Pada tahun
2018 mengalami peningkatan sebesar 4,12 yaitu 10,05 yang artinya memiliki
kenaikan pada laba bersih, sedangkan pada tahun 2019 mengalami penurunan
kembali sebesar 5,87 dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 7,60.
Maka dapat dilihat dari hasil net profit margin bahwa pada tahun 2016 sampai 2020
belum memiliki laba bersih yang stabil karna angka yang dihasilkan naik turun.
 Return on Assets (ROA)
Pada tahun 2016 memiliki hasil yang tinggi diantara tahun yang lainnya
yaitu sebesar 10,25 yang artinya memiliki laba bersih tertinggi diantara tahun yang
lainnya. Pada tahun 2017 mengalami penurunan yang melonjak yaitu sebesar 3,36
yang artinya mengalami penurunan pada laba bersih. Pada tahun 2018 mengalami
kenaikan Kembali sebesar 6,03 sehingga bisa memperbaiki laba bersih yang
sebelumnya telah turun. Pada tahun 2019 mengalami penurunan dan hasilnya
sangat rendah diantara 5 tahun diantaranya yaitu sebesar 2,97 dan pada tahun 2020
naik Kembali meski hanya memiliki selisih tipis yaitu sebesar 3,43. Maka dari
hasil return on assets laba bersih yang dihasilkan selama 5 tahun tidak stabil, hal ini
dapat dilihat dari hasilnya yang kadang memiliki hasil tinggi dan tahun berikutnya
memiliki hasil yang rendah.
 Return on Equity (ROE)
Pada tahun 2016 hasil return on equity pada PT Semen Indonesia tbk
memiliki hasil yang tinggi diantara tahun yang lainnya yaitu sebesar 14,83. Pada
tahun 2017 mengalami penurunan dengan selisih 9,34 yaitu sebesar 5,49 yang
artinya adanya penurunan pada laba bersih. Pada tahun 2018 mengalami
peningkatan menjadi 9,42 sehingga laba bersih pun meningkat. Pada tahun 2019
mengalami penurunan dengan selisih 2,43 dengan hasil sebesar 6,99. Pada tahun
2020 mengalami kainaikan sebesar 7,50 sehingga laba bersih yang dimiliki pada
tahun 2020 memiliki peningkatan. Maka pada tahun 2016 sampai 2020 laba bersih
yang diperoleh oleh PT Semen Indonesia tbk belum stabil karena hasil yang
dimiliki mengalami penurunan dan kenaikan berturut-turut.
4. Rasio Aktivitas
Jenis Rasio Rumus 2016 2017 2018 2019 2020
Turn Over
Receivables Turn Penjulanan
6,83 6,17 5,60 6,30 5,45
Over (satuan: kali) Puitang

Inventory Turn Over HPP


6,41 6,24 5,91 6,76 5,13
(satuan: kali) Persediaan

Total Asset Turn Penjualan


0,59 0,57 0,60 0,50 0,45
Over (satuan: kali) Total Aktiva

 Receivable Turnover
Pada tahun 2016 perputaran piutang terjadi sebanyak 6,83x atau 7 kali
dalam satu periode, dan pada tahun 2017 mengalami perputaran piutang sebanyak
6,17x atau 6 kali. Pada tahun 2018 mengalami perputaran piutang 5,60x atau 6 kali
dalam satu periode dan pada tahun 2019 mengalami perputaran piutang sebanyak
6,30x atau 6 kali dalam satu periode. Pada tahun 2020 perputaan piutang yang
terjadi yaitu 5,45x atau 5 kali dalam satu periode. Semakin tinggi perputaran
piutang maka PT Semen Indonesia tbk berhasil menagih piutang pada perusahaan
lain. PT Semen Indonesia tbk perlu ditingkatkan Kembali karena rata-rata
perputaran piutang yaitu 6 kali dalam satu periode.
 Inventory Turnover
Pada tahun 2016 perputaran persediaan sebanyak 6,41x atau 6 kali dalam
satu periode dan pada tahun 2017 terjadi perputaran persediaan sebanyak 6,24x atau
6 kali dalam satu periode. Pada tahun 2018 terjadi perputaran persediaan sebesar
5,91x atau 6 kali dan pada tahun 2019 terdapat perputaran persediaan sebesar 6,76x
atau 7 kali. Pada tahun 2020 terjadi penuruna yaitu terjadi perputaran persediaan
sebesar 5,13x atau 5 kali dalam satu periode. Tahun tertinggi dalam perputaran
persediaan yaitu pada tahun 2019, karena rasio perputaran yang tinggi menandakan
perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli barang
dagangannya dan dapat mengoptimalkan pengeluarannya.
 Total Assets Turnover
Pada tahun 2016 sampai 2019 mengalami perputaran asset yang sama yaitu
sebesar 1 kali dalam satu periode sedangkan pada tahun 2020 mengalami
perputaran asset hanya 0,45 kali dalam satu periode. Maka pada tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020 kinerja manajemen PT Semen Indonesia Tbk. Dilihat dari Total
Asset Turn Over dalam kondisi baik karena memiliki rata-rata sebesar 1 kali.

E. SIMPULAN
PT Semen Indonesia Tbk ini pada tahun 2019 sampai dengan 2020 mengalami penurunan
jumlah asset yang sangat drastis, sehinggga jika dilihat dari rasionya, dapat ditentukan
bahwa PT Semen Indonesia Tbk kurang mampu melunasi utang-utangnya.

Anda mungkin juga menyukai