Anda di halaman 1dari 4

METODE ALTMAN Z-SCORE

 Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan,
dengan cara menganalisis laporan keuangan.
 Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan
dapat mengetahui keadaan perkembangan finansiil perusahaan serta hasil- hasil yang
telah dicapai pada waktu lampau, diwaktu yang sedang berjalan dan dapat mengetahui
potensi kebangkrutan perusahaan tersebut.

Definisi Kebangkrutan

Kebangkrutan merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi
kewajibannya, Prihadi (2008).

Penyebab Kebangkrutan

Secara garis besar penyebab kebangkrutan dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari bagian internal manajemen
perusahaan. Sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari faktor luar yang berhubungan
langsung dengan operasi perusahaan atau faktor perekonomian secara makro, Darsono dan
Ashari (2005)

Analisis Z-Score Altman merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan. Metode Altman dikembangkan oleh seorang peneliti
kebangsaan Amerika Serikat yang bernama Edward I.Altman pada pertengahan 1960, dengan
menggunakan rasio – rasio keuangan. Analisis Z-Score mempunyai fungsi untuk mengetahui
adanya sehat atau tidaknya keuangan perusahaan. Analisis Z-Score digunakan dapat digunakan
untuk mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang. Semakin besar nilai Z, maka
semakin besar jaminan akan kelangsungan hidup perusahaan dan resiko kegagalan akan semakin
berkurang.

Untuk menghitung nilai Z, terlebih dahulu harus menghitung lima jenis rasio keuangan yaitu :

a. Modal kerja terhadap total aktiva (X1)


b. Laba ditahan terhadap total aktiva (X2),
c. Laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva (X3),
d. Nilai pasar modal sendiri terhadap total hutang (X4),
e. Penjualan terhadap total aktiva (X5).
Analisis diskriminan digunakan untuk mengetahui adanya kebangkrutan yang dialami
perusahaan dan menentukan harapan di masa mendatang. Analisis Z-Score untuk menilai
bagaimana perusahaan disaat sekarang dan mendatang. Analisis Z-Score merupakan suatu
persamaan yang dapat memprediksikan tingkat kebangkrutan atau tingkat kesehatan perusahaan.

Dengan mendasarkan rasio kepada rasio keuangan tersebut, Z-score Model Altman berhasil
dipergunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan kedalam kelompok yang mempunyai
kemungkinan yang tinggi untuk bangkrut atau kelompok perusahaan yang kemungkinan
mengalami bangkrut rendah.

Z-score Model Altman memungkinkan untuk memperkirakan kebangkrutan sampai dua tahun
sebelum tiba saatnya.

Analisis Z-Score Altman, penerapan analisis rasio keuangan masih terbatas karena dilakukan
secara terpisah, artinya setiap rasio diuji secara terpisah.

Untuk mengatasi keterbatasan analisa rasio tersebut, Altman telah mengkombinasikan beberapa
rasio menjadi model prediksi dengan teknik statistik yaitu analisis diskriminan yang digunakan
untuk memprediksi kabangkrutan perusahaan dengan metode Altman Z-Score.

Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman tahun
1968 hanya mempunyai keakuratan 30 %.

Untuk mengetahui prediksi kebangkrutan menurut metode ini maka pertama menghitung rasio-
rasio yang berpengaruh dalam mengukur tingkat kesehatan perusahaan, berikut adalah rumus-
rumus rasio yang digunakan:
1. Rasio Modal Kerja
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
segala kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi, dengan membandingkan modal kerja
dengan total aktiva. Modal kerja diperoleh dengan cara mengurangi aktiva lancer dengan
kewajiban lancar.

Modal Kerja Bersih


X1 =
Total Aktiva

2. Rasio Sisa Laba Ditahan


Dari rasio ini dapat diketahui besarnya modal yang berasal dari pihak intern, untuk
membiayai operasi perusahaan. Laba yang ditahan merupakan akumulasi laba selama
perusahaan beroperasi. Laba ditahan diperoleh dengan cara mengurangi laba bersih dengan
dividen.

Laba Ditahan
X2 =
Total Aktiva

3. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)


Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola total aktiva untuk
mendapatkan keuntungan sebelum bunga dan pajak (EBIT). Rasio ini terlihat sangat penting,
sehingga Altman mau memberi nilai terbesar hingga mencapai 3,3.

Laba Sebelum Bunga dan Pajak


X3=
Total Aktiva

4. Rasio Nilai Pasar Saham


Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi total kewajiban jangka
panjang. Cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan nilai pasar ekuitas (saham
biasa dan preferen) dengan nilai buku total hutang. Nilai pasar saham dapat diperoleh
dengan cara mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga pasar. Sedangkan untuk
nilai buku total hutang dapat diperoleh dengan cara mengurangi total asset dengan total
hutang.

Nilai Pasar Saham


X4 =
Nilai Buku Total Hutang

5. Rasio Penjualan
Rasio ini mampu menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan
dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin besar nilai X5 maka efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan semakin terjaga.

Penjualan
X5 =
Total Aktiva

Setelah mengetahui hasil dari kelima rasio diatas maka dapat dilanjutkan dengan persamaan
diskriminan sebagai berikut:

Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5

Penjelasan: a. Bila Z < 1,81 = perusahaan masuk dalam kategori bangkrut.


b. Bila 1,81< Z < 2,99 = perusahaan masuk dalam kategori grey area atau
rawan.
c. Bila Z > 2,9 = perusahaan masuk dalam kategori sehat/tidak
bangkrut.
d. Jika suatu perusahaan mempunyai nilai Z dibawah 1,8 maka perusahaan
diprediksiakan mengalami kebangkrutan.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah pada aktivitas
perusahaan yang kemudian akan berpengaruh terhadap rasio-rasio tersebut di atas adalah :
1) pangsa pasar produk kunci menurun,
2) berpindahnya penguasaan pangsa pasar pada pesaing,
3) modal kerja menurun drastis,
4) perputaran persediaan menurun drastis,
5) kepercayaan konsumen berkurang
6) dan beberapa indikator lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/46510326/New-Modul-13-ALK-financial-distress-dan-Z-
Score-1doc/

Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A, Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A.,Akt., 2012, Analisis laporan
keuangan, UPP STIM YKPN, Bab 4

Brigham dan Houston, 2010, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Bab 3

Sofyan Syafri Harahap, 2013, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo
Persada, Bab 12

Kasmir SE.MM, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Bab 5

Anda mungkin juga menyukai