Anda di halaman 1dari 12

Analisis Laporan Keuangan PT Garudafood Juni 2019-2020

Kelas : Akuntansi B
Disusun Oleh Kelompok 6 :
1. Valentina Febria E.A / 7211420023
2. Apriliyana / 7211420027
3. Sevana Osadhira / 7211420119

Hasil Analisis :
1. Dilihat dari sisi Rasio Liquiditas
Rasio liquiditas adalah kegiatan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang telah jatuh
tempo.
Current ratio
Rasio Lancar Tahun 2019 Tahun 2020
Aktiva lancar : hutang 1.999.886.108.743 : 2.088.105.133.834
lancar 1.303.881.731.637=1,53 :1.716.379.400.351 =
1,21

Kesimpulan :
Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa Aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan nilainya lebih besar dibanding dengan hutang lancarnya, oleh karena
itu artinya adalh keuangan perusahaan tersebut memiliki kemampuan dalam
menutup utang jangka pendeknya.
2. Analisis Indeks

Analisis Indeks

Menilai kondisi keuangan perusahaan pada tahun (beberapa tahun) terakhir terhadap keuangan tahun sebelumnya (tahun
dasar) baik dari sisi neraca maupun laporan laba rugi.

PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM

Tahun 2019 & 2020

Analisis Indeks Dalam (%)


URAIAN Neraca Awal
2019 2020 2019 2020
AKTIVA
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 485.136.396.267 745.171.951.174 100.00 153.60
Piutang usaha-neto
Pihak berelasi 19.280.155.451 12.553.910.563 100.00 65.11
Pihak ketiga 463.638.235.295 531.696.826.293 100.00 114.68
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 28.145.423.025 34.641.165.897 100.00 123.08
Pihak ketiga 147.389.418.435 9.721.847.385 100.00 6.60
Persediaan-neto 804.886.752.999 680.165.778.880 100.00 84.50
Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 565.413.752 2.734.358.545 100.00 483.60
Biaya dibayar di muka 29.433.427.404 9.642.918.402 100.00 32.76
Uang muka 21.410.886.115 59.776.376.695 100.00 279.19
TOTAL ASET LANCAR 1.999.886.108.743 2.088.105.133.834 100.00 104.41

ASET TETAP
Aset tetap-neto 2.715.366.689.138 2.896.216.578.760 100.00 106.66
Aset hak guna-neto - 102.331.901.391 100.00 0.00
Aset pajak tangguhan-neto 35.091.083.539 36.169.232.667 100.00 103.07
Aset tak berwujud-neto 29.728.972.338 25.513.511.774 100.00 85.82
Penyertaan saham 8.199.983.280 9.725.802.875 100.00 118.61
Estimasi tagihan pajak penghasilan 4.827.897.887 12.263.882.672 100.00 254.02
Aset tidak lancar lainnya 269.967.027.489 297.344.192.546 100.00 110.14
TOTAL ASET TETAP 3.063.181.563.671 3.379.565.102.685 100.00 110.33
TOTAL AKTIVA 5.063.067.672.414 5.467.670.236.519 100.00 107.99

PASIVA
HUTANG LANCAR
Utang bank jangka pendek 18.119.556.791 330.745.309.132 100.00 1.825.35
Utang usaha
Pihak berelasi 144.551.714.651 177.487.516.771 100.00 122.78
Pihak ketiga 690.754.418.848 612.006.092.122 100.00 88.60
Utang lain-lain
Pihak berelasi 2.064.059.422 1.185.528.512 100.00 57.44
Pihak ketiga 14.779.891.526 21.921.177.531 100.00 148.32
Beban akrual 140.463.224.648 180.317.391.074 100.00 128.37
Uang muka pelanggan 866.301.473 3.337.760.604 100.00 385.29
Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek 28.297.373.478 10.405.993.391 100.00 36.77
Utang pajak 26.891.431.423 61.661.702.374 100.00 229.30
Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka Panjang
Utang bank 212.333.333.335 273.770.833.337 100.00 128.93
Utang sewa pembiayaan 19.465.318.741 20.644.731.745 100.00 106.06
Liabilitas sewa - 17.792.860.342 100.00 0.00
Utang pembiayaan konsumen 5.295.107.301 5.102.503.416 100.00 96.36
TOTAL HUTANG LANCAR 1.303.881.731.637 1.716.379.400.351 100.00 131.64

HUTANG TIDAK LANCAR


Pinjaman jangka Panjang setelah dikurangi dengan bagian
jangka pendek.
Utang bank 880.416.666.665 884.479.166.663 100.00 100.46
Liabilitas sewa - 70.552.918.801 100.00 0.00
Utang sewa pembiayaan 35.548.130.213 28.317.584.822 100.00 79.66
Utang pembiayaan konsumen 4.906.895.938 4.165.586.955 100.00 84.89
Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka Panjang 50.405.001.000 148.442.612.000 100.00 294.38
Liabilitas jangka panjang lainnya 22.388.482.046 21.695.902.758 100.00 96.91
TOTAL HUTANG TIDAK LANCAR 993.665.175.862 1.157.653.771.999 100.00 116.50
TOTAL HUTANG 2.297.546.907.499 2.874.033.172.350 100.00 125.09

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk :
Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar – 20.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh – 7.379.580.291 737.958.029.100 737.958.029.100 100.00 100.00
saham
Tambahan modal disetor – neto 909.288.729.834 909.288.729.834 100.00 100.00
Saham tresuri - (792.826.953) 100.00 0.00
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 5.000.000.000 10.000.000.000 100.00 200.00
Belum ditentukan penggunaannya 1.030.320.940.159 938.337.231.188 100.00 91.07
Rugi komprehensif lain (80.471.339.496) (130.491.492.385) 100.00 162.24
Sub-total 2.602.096.359.597 2.464.299.670.784 100.00 94.70
Kepentingan non – pengendali 263.424.405.318 129.337.393.385 100.00 49.10
EKUITAS – NETO 2.765.520.764.915 2.593.637.064.269 100.00 93.78
TOTAL PASIVA 5.063.067.672.414 5.467.670.236.519 100.00 107.99
PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM

Untuk Periode Tahun 2019 & 2020

Analisis Indeks
URAIAN Neraca Awal Dalam (%)
2019 2020 2019 2020
PENJUALAN NETO 4.271.822.761.306 3.913.910.748.051 100.00 91.62
BEBAN POKOK PENJUALAN (2.944.014.415.136) (2.799.813.619.023) 100.00 95.10
LABA BRUTO 1.327.808.346.172 1.114.097.129.028 100.00 83.90
Beban penjualan (712.179.126.354) (575.011.411.048) 100.00 80.74
Beban umum dan administrasi (278.346.981.289) (302.535.919.993) 100.00 108.69
Penghasilan operasi lainnya 27.307.902.928 47.452.560.361 100.00 173.77
Beban operasi lainnya (17.365.767.172) (46.412.460.316) 100.00 267.26
LABA USAHA 347.224.374.285 237.589.898.032 100.00 68.43
Penghasilan keuangan 5.010.652.467 10.596.289.905 100.00 211.48
Beban keuangan (42.084.853.255) (61.759.251.693) 100.00 146.75
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 310.150.173.497 186.426.936.244 100.00 60.11
Beban pajak penghasilan - neto (81.086.403.752) (71.377.497.018) 100.00 88.03
LABA PERIODE BERJALAN 229.063.769.745 115.049.439.226 100.00 50.23
PENGHASILAN ( RUGI ) KOMPREHENSIF LAIN :
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi :
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan - neto 37.959.322 71.037.068 100.00 187.14
Pos yang tidak ada direklasifikasi ke laba rugi :
Keuntungan (kerugian) aktuaria atas imbalan kerja karyawan - neto (8.504.912.250) (57.425.457.150 100.00 675.20
Rugi komprehensif lain - neto (8.466.952.928) (57.354.420.082) 100.00 677.39
TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 220.596.816.817 57.695.019.144 100.00 26.15

LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik entitas induk 218.227.579.424 129.017.254.575 100.00 59.12
Kepentingan nonpengendali 10.836.190.321 (13.967.815.349) 100.00 128.90
Total 229.063.769.745 115.049.439.226 100.00 50.23
TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik entittas induk 211.012.178.433 78.997.101.686 100.00 37.44
Kepentingan nonpengendalian 9.584.638.384 (21.302.082.542) 100.00 222.25
Total 220.596.816.817 57.695.019.144 100.00 26.15
LABA PER SAHAM DASAR 29,57 17,48 100.00 59.11
Kesimpulan :

Ketika terjadi peningkatan laba dari tahun ke tahun aset perusahaan akan
meningkat dan lebih baik lagi baik di aset tetap maupun aset lancer karena
jika keuntungan atau laba meningkat setiap tahunnya maka keuntungan atau
laba tersebut dapat dibutuhkan untuk melunasi utang bank, membeli bahan
baku produksi, dan sebagainya

Pada Tahun 2020 Laba Bruto yang tercatat adalah sebesar Rp


1.114.097.129.028, mengalami penurunan sebesar 83,90 % dibandingkan
tahun 2019 Rp. 1.327.808.346.172, hal ini disebabkan karena penurunan
beban pokok penjualan dan penjualan neto pada tahun 2020 bila
dibandingkan Tahun 2019. Keuntungan/kerugian lain-lain, keuntungan lain-
lain bersih tahun 2019 berkurang hingga 26,15 % dibandingkan tahun 2020
yakni dari Rp 220.596.816.817 Miliar (tahun 2019) menjadi Rp
57.695.019.144 Miliar (tahun 2020). Penurunan ini disebabkan oleh Selisih
kurs atas penjabaran laporan keuangan – neto, Keuntungan (kerugian)
aktuaria atas imbalan kerja karyawan – neto, Rugi komprehensif lain – neto,
Pemilik entittas induk dan Kepentingan nonpengendalian pada tahun 2019
berkurang sebesar 91.62 % dibandingkan dengan tahun 2020.

Dari pernyataan diatas kita mengetahui bahwa yang terjadi pada laporan
keuangan pada tahun 2019 & 2020 ini terjadinya peningkatan aktiva sebesar
Rp. 5.467.670.236.519 atau sekitar 107.99% dari tahun 2019 sebesar Rp.
5.063.067.672.414 dan yang lebih besar yaitu aktiva tetap sekitar 110.33 %
pada tahun 2019- 2020 jika dibandingkan dengan aktiva lancer hanya sekitar
104.41% pada tahun 2019-2020.
3. Analisis Common Size
PT Garudafood Tbk
Analisis Common Size
30 Juni 2019 dan 2020 (dalam %)
Uraian 2019 2020 Uraian 2019 2020
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas 9.58 13.6 Utang Bank Jk. Pendek 0.35 6.04
Piutang dagang 9.53 9.95 Utang Usaha 16.49 14.43
Piutang lain-lain 3.46 0.84 Utang lain-lain 0.33 0.42
Persediaan – neto 15.89 12.4 Beban Akrual 2.77 3.29
Pajak Pertambahan Nilai dibayar 0.01 0.05 Uang Muka Pelanggan 0.01 0.06
dimuka
Biaya dibayar dimuka 0.58 0.18 Liabilitas Imbalan Kerja 0.55 0.19
Karyawan Jk. Pendek
Uang Muka 0.42 1.11 Utang Pajak 0.53 1.12
Total Aktiva Lancar 39.49 38.35 Bagian Jk. Pendek dari
Pinjaman Jk. Panjang :
Aktiva Tidak Lancar Utang Bank 4.19 5.01
Aset tetap – neto 53.63 52.96 Utang sewa pembiayaan 0.38 0.37
Aset hak guna – neto - 1.8 Liabilitas Sewa - 0.32
Aset pajak tangguhan – neto 0.7 0.66 Utang Pembiayaan 0.1 0.09
Konsumen
Aset tak berwujud – neto 0.6 0.46 Total Hutang Lancar 25.75 31.4
Penyertaan Saham 0.16 0.17 Hutang Tidak Lancar
Pinjaman Jk. Panjang setelah
Dikurangi dengan bagian Jk.
Pendek:
Estimasi tagihan pajak penghasilan 0.09 0.2 Utang Bank 17.38 16.17
Aset tidak lancar lainnya 5.33 5.4 Liabilitas Sewa - 1.29
Total Aktiva Tidak Lancar 60.51 61.65 Utang Sewa Pembiayaan 0.7 0.51
Utang Pembiayaan Konsumen 0.09 0.07
Liabilitas Imbalan Kerja 1 2.71
Karyawan Jk. Panjang
Liabilitas Jk Panjang lainnya 0.44 0.39
Total Hutang Tidak Lancar 19.63 21.17
Modal – neto 54.62 47.43
Total Aktiva 100 100 Total Passiva 100 100

Kesimpulan :
Pada analisis common size PT Garudafood Tbk tahun 2019 dan 2020 dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2020 modal perusahaan sebesar 47.43% mengalami
penurunan dengan selisih 7.19% yang awalnya pada tahun 2019 modal perusahaan
sebesar 54.62%. Apabila modal perusahaan mengalami penurunan maka akan
berpengaruh pada asset lancar seperti PT Garudafood Tbk ini yang pada tahun 2020
modal mengalami penurunan maka asset lancar sebesar 38.35% mengalami penurunan
dengan selisih 1.14% yang awalnya pada tahun 2019 aset lancar sebesar 39.49%.
Sedangkan pada asset tidak lancar sebesar 61.65% mengalami kenaikan sebesar 1.14%
yang awalnya pada tahun 2019 aset tidak lancar sebesar 60.51%. Begitu juga sebaliknya,
apabila modal mengalami kenaikan atau peningkatan maka asset lancar juga akan
mengalami kenaikan. Penurunan modal disebabkan oleh liabilitas pada PT Garudafood
Tbk meningkat tahun 2020, karena pada tahun 2019 PT Garudafood Tbk tidak memiliki
liabilitas berupa liabilitas sewa sedangkan pada tahun 2020 PT Garudafood Tbk memiliki
liabilitas berupa liabilitas sewa yang menyebabkan meningkatnya liabilitas pada PT
Garudafood Tbk tahun 2020.
4. Struktur Modal
Analisis struktur modal adalah evaluasi berkala terhadap semua
komponen dalam struktur modal perusahaan. Pendekatan analisis struktur
modal terdapat 3 pendekatan, yakni :
a. Arus kas perusahaan
b. Analisis EBIT-EPS
c. Analisis rasio utang (leverage)
Struktur modal yang dilihat dari campuran sumber dana yang didapat
dalam perusahaan tersebut mengalami kenaikan dan penurunan,terlihat dari
sumber dana utang Panjang yang masuk setiap tahun, modal saham dan lain
sebagainya.
Analisis laporan keuangan perubahan struktur modal pada PT Garudafood,
kami menganalisis dari sisi rasio hutangnya, yakni rasio utang terhadap
ekuitas (Dept to Equity Ratio)
 Dept to Equity Ratio 2019 = Hutang : Modal sendiri
= 2.297.546.907 : 2.765.520.764.915
= 0,83
 Dept to Equity Ratio 2020 = Hutang : Modal sendiri
= 2.874.033.172.350: 2.593.637.064.169
= 1.11
Kesimpulan :
Kesimpulannya adalah rasio utang terhadap ekuitas yang lebih rendah
biasanya menunjukan kondisi bisnis yang lebih stabil secara finansial. Begitupun
sebaliknya, rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukan bisnis menerima
proporsi pendanaan utang yang leebih besar daripada pendanaan. Pada tahun 2019,
antara hutang perusahaan dengan modal sendiri yang dimilikinya tinggi modalnya,
sehingga kelagsungan perusahaan itu aman. Sedangkan, pada tahun 2020 antara
modal dan hutang perusahaan sangat tinggi hutangnya, hal ini akan merugikan
perusahaan, karena laba yang diperoleh akan dibagi untuk disetor pada pihak yang
telah memberikan pinjaman dana bukan sepenuhnya masuk untuk sendiri. Selain
itu, laporan tersebut akan membuat kreditur untuk berfikir apakah meminjamkan
dananya atau bahkan langsung lepas kontrak dengan perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai