Anda di halaman 1dari 3

Penyajian di Laporan Laba-Rugi

Penyajian laporan laba-rugi menurut variable costing menggunakan format margin


konstribusi, yakni menyajikan informasi dengan mengurangkan lebih dahulu seluruh kos
variabel dari penjualan, kemudian mengurangkannya dengan seluruh kos tetap. Laporan
dengan format ini hanya dipergunakan unruk laporan internal, bukan laporan eksternal sebab
tidak sesuai dengan prinsip akuntansi.
Sedangkan penyajian laporan laba-rugi menurut full costing menggunakan pendekatan
fungsional (functional approach), yakni mengurangkan selutuh kos produksi (variabel dan
tetap) dari penjualan dan kemudian menggurangkannya dengan kos operasi yang
diklasifikasikan menurut fungsi-fungsi pokok perusahaan. Laporan dengan format inilah yang
diperbolehkan untuk pihak eksternal karena sesuai dengan prinsip akuntansi.
Contoh penyajian laporan laba-rugi dengan menggunakan dua format tersebut, yaitu
sebagai berikut:
Data keuangan historis Pabrik Kaleng DOIKU tahun 2009
KETERANGAN
JUMLAH
Kos bahan baku per unit
Rp 10
Kos tenaga kerja langsung per unit
20
Kos overhead variabel per unit
15
Kos administrasi variabel per unit
5
Kos penjualan variabel per unit
3
Kos penjualan tetap total
Rp 1.000.000
Kos administrasi tetap total
500.000
Kos overhead tetap
250.000
Jumlah produksi
9.000 kaleng
Jumlah penjualan
8.000 kaleng
Pabrik Kaleng DOIKU sebagaimana telah dijelaskan menganggarkan kos overhead
tetap total tahun 2009 sebesar Rp 250.000 dan kos overhead variabel total Rp 150.000. Jadi,
anggaran kos overhead totalnya adalah Rp 400.000. Anggaran ini didasarkan pada kapasitas
normal 10.000 kaleng.
Laporan laba-rugi dengan format margin kontribusi tersaji di bawah ini.
PABRIK KALENG DOIKU
LAPORAN LABA-RUGI PERIODE 2009
(dengan format margin kontribusi)
Penjualan 8.000 kaleng @ Rp300
Harga pokok penjualan variabel 8.000 kaleng @ Rp 45
Manufacturing Margin
Biaya admisistrasi dan penjualan variable 8.000 kaleng @ Rp8 (Rp5+Rp3)
Margin kontribusi
Biaya tetap:
Administrasi
Rp 1.000.000
Penjualan
500.000
Overhead Pabrik
250.000
Laba (sebelum pajak)

Rp 2.400.000
360.000
2.040.000
64.000
1.976.000

1.750.000
Rp 226.000

(-)
(-)

(-)

Harga pokok penjualan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :


Sediaan awal
Biaya Produksi :
Bahan 9.000 x Rp 10
Rp 90.000
Upah Langsung 9.000 x Rp 20
180.000
Overhead Variabel 9.000 x Rp 15
135.000
Sediaan tersedia dijual
Sediaan akhir 1.000 x Rp 45
Harga pokok penjualan variabel

Rp 0

(+)

Rp 405.000 (+)
Rp 405.000
45.000 ( - )
Rp 360.000

PABRIK KALENG DOIKU


LAPORAN LABA-RUGI PERIODE 2009
(pendekatan fungsional, full costing)
Penjualan 8.000 kaleng @Rp300
Harga Pokok Penjualan 8.000 kaleng @Rp70
Overehad Tetap Kurang-Dibebankan(9.000-10.000) Rp25
Harga Pokok Penjualan Sesungguhnya
Laba Bruto
Biaya Operasi :
Administrasi
Penjualan

Rp 2.400.000
Rp 560.000
25.000

Rp 585.000
Rp 1.815.000
Rp 540.000
1.024.000

Total Biaya Operasi


Laba (Sebelum Pajak)

(c) Biaya Penjualan :


Variabel 8.000 x Rp3
Tetap
Biaya Penjualan Total

(b)
(c)
+
Rp 1.564.000
Rp 251.000

Penjelasan :
(a) Harga pookok penjualan dapat dihitung sebagai berikut
Sediaan awal
Biaya Produksi :
Bahan 9.000 x Rp 10
Rp 90.000
Upah Langsung 9.000 x Rp 20
180.000
Overhead Variabel 9.000 x Rp 15
135.000
Overhead Tetap 9.000 x Rp 25
225.000 (+
)
Sediaan siap dijual
Sediaan akhir 1.000 x Rp 70
Harga pokok penjualan variabel
(b) Biaya Administrasi :
Variabel 8.000 x Rp5
Tetap
Biaya Administrasi Total

(a)
(+)

Rp

40.000
500.000
Rp 540.000

Rp
24.000
1000.000
Rp

Rp 0

Rp 630.000 (+)
Rp 630.000
70.000 ( - )
Rp 560.000

(-)

1.024.000
Pada format margin kontribusi. Terdapat istilah:
a. Manufacturing margin = penjualan harga pokok penjualan variabel
b. Margin kontribusi = Manufacturing margin kos nonproduksi variabel
Margin kontribusi juga dapat dihitung secara langsung dengan mengurangkan
seluruh kos variabel (produksi+nonproduksi) dari hasil penjualan.
Perbedaan antara manufacturing margin dan margin konstribusi penting untuk
mempermudah pengevaluasian secara terpisah antara kinerja produksi dan fungsi penjualan
serta administrasi.
Format margin kontribusi dapat membedakan antara cost of doing business dan cost
of being in business. Cost of doing business tampak pada harga pokok penjualan variabel
dikurangkan dari penjualan, yang mana naik turunnya sebanding dengan naik turunnya
tingkat kegiatan. Sebaliknya, cost of being in business tampak pada kos tetap yang
dikurangkan dari margin konstribusi. Kos tetap ini menunjukkan kos kapasitas yang
dibutuhkan tanpa mengacuhkan volume kegiatan.
Berdasarkan informasi dari dua laporan laba rugi yang disusun dengan dua metode
yang berbeda, tampak jelas bahwa jumlah laba (sebelum pajak) adalah berbeda. Kondisi
tersebut terjadi jika jumlah unit yang diproduksi berbeda dari jumlah unit yang dijual.

Anda mungkin juga menyukai