Anda di halaman 1dari 12

Nama : Riska

NIM 1993140020

Kelas : Manajemen.A 2019

Mata Kuliah : Akuntansi Biaya

TUGAS KULIAH 1

PERTANYAAN POIN POIN KEPUTUSAN HALAMAN 189-190

1. Kapan kalkulasi biaya produk yang lebih rendah atau lebih tinggi dapat terjadi ?
2. Bagaimana manajer memperbaiki system kalkukasi biaya ?
3. Apa perbedaan antara desain system kalkulasi biaya sederhana dan system kalkulasi
biaya berdasarkan aktifitas (ABC) ?
4. Apa yang di maksud dengan herarki biaya ?
5. Bagaimana manajer menghitung biaya produk atau jasa dengan menggunakan system
ABC ?
6. Bagaimana system ABC dapat di gunakan untuk manajemen yang lebih baik ?
7. Kapan system kalkulasi biaya departemen dapat di gunakan ketimbang
system ABC ?
8. Kapan manajer harus menggunakan system ABC ?

JAWABAN POIN-POIN KEPUTUSAN HAL 189 – 190

1. Kalkulasi biaya produk yang lebih rendah atau lebih tinggi terjadi ketika produk atau
jasa menggunakan tingkat sumber daya yang tinggi (rendah) tetapi di laporkan
memiliki biaya yang lebih rendah atau tinggi. Pemerataan biaya, atau kalkulasi biaya
peanut-butter, yaitu penyebab umum dari kalkulasi biaya produk yang lebih rendah
atau lebih tinggi, adalah hasil dari penggunaan rata-rata secara umum yang
membebankan secara seragam, atau menyebarkan, biaya sumber daya ke produk
padahal produk tersebut menggunakan sumber daya yang tidak seragam. Subsidi
silang biaya produk terjadi bila satu produk yang memiliki biaya yang lebih rendah
atau lebih tinggi menyebabkan paling tidak satu produk yang lain memiliki jumlah
biaya yang lebih tinggi atau lebih rendah.
2. Perbaikan system kalkulasi biaya menghasilkan perubahan jumlah biaya yang
mengukur dengan lebih baik cara objek biaya yang berbeda, seperti produk,
menggunakan jumlah sumber daya perusahaan yang juga berbeda. Perbaikan ini
mungkin membutuhkan tambahan penulusuran biaya langsung. Pilihan lebih banyak
pemicu biaya yang di gunakan sebagai dasar alokasi biaya yang berbeda.
3. Sistem ABC dan system sederhana berbeda dalam hal focus fundamentalnya terhadap
aktifitas. System ABC biasanya memiliki lebih banyak pool biaya tidak langsung
yang homogeny di bandingkan system sederhana dan lebih banyak pemicu biaya yang
di gunakan sebagai dasar alokasi biaya.
4. Herarki biaya ini mempunyai tujuan untuk menidentifikasi dasar alokasi biaya yang
jika mungkin merupakan pemicu biaya dari biaya pada pool biaya aktifitas. Hierarki
biaya sendiri mempunyai empat tingkatan yaitu : biaya tingkat unit output, biaya
tingkat batch, biaya pendukung produk, biaya pendukung aktifitas.
5. Pada system ABC, biaya aktifitas di gunakan untuk membebankan biaya ke objek
biaya lain seperti produk atau jasa berdasarkan aktifitas yang di konsumsi produk atau
jasa.
6. Manajemen berdasarkan aktifivitas adalah metode pengambilan keputusan
manajemen yang menggunakan informasi tentang ABC guna meningkatkan kepuasan
pelanggan dan profitabilitas, berikut ini merupakan definisi dari ABM :
Keputusan menetapkan harga dan bauran produk = system ABC memberikan
informasi tentang biaya kepada manajer yang akan membantunya dalam membuat dan
menjual berbagai produk.
Keputusan pengurangan harga dan perbaikan proses = personal produksi dan
distribusi menggunakan system ABC untuk berfokus pada cara mengurangi biaya dan
jenis biaya apa yang akan di kurangi.
Keputusan menyangkut perancangan = manajer dapat mengevaluasi dampak
perancangan produk dan proses yang ada saat ini terhadap aktivitas serta biaya
berbagai cara untuk mengidentifikasi desain baru guna mengurangi biaya.
Aktifitas perancangan dan pengelolaan = kebanyakan perusahaan menerapkan
system ABC untuk pertama kali biasanya menganalisis biaya actual yang
mengidentifikasi pool biaya aktifitas dan tariff biaya aktifitas.
7. Sistem ABC merupakan perkembangan dari system kalkulasi biaya departemen.
Seperti yang di jelaskan tadi bahwa ABC harus menggunakan aktifitas yang lebih
banyak tidak hanya satu aktifitas saja. Maka dari itu ABC pasti memerlukan kalkulasi
biaya di setiap departemen tentang aktifitas yang di lakukan. Jadi kalkulasi biaya di
gunakan pada satu aktivitas yang banyak maka akan di gunakan system ABC.
8. Sistem ABC mengaharuskan manajer mengestimasi pool dasar aktivitas dan
mengidentifikasi serta mengukur pemicu biaya yang berfungsi sebagai dasar alokasi
biaya untuk setiap pool biaya. Manajer harus menggunakan system ABC ketika
system ABC akan menghasilkan manfaat terbesar jika biaya tidak langsung merupaka
presentase yang tinggi dari total biaya, atau ketika produk dan jasa menggunakan
sumber daya tidak langsung dalam jumlah yang berbeda-bed. Biaya utama dari
system ABC adalah kompleksitas pengukuran yang di perlukan untuk
mengimplementasikan dan memperbaharui system.

PERTANYAAN HALAMAN 191

1. Apa yang di maksud dengan pemerataan biaya, dan apa konsekuensinya terhadap
biaya ?
2. Mengapa manajer harus memperhatikan kalkulasi biaya produk yang lebih rendah
atau lebih tinggi ?
3. Apa yang di maksud dengan perbaikan system kalkulasi biaya ? jelaskan tiga
pedoman untuk perbaikan tersebut ?
4. Apa yang di maksud dengan pendekatan berdasarkan aktivitas dalam merancang
system kalkulasi biaya sederhana dan system ABC ?
5. Jelaskan 4 tingkatan hierarki biaya ?
6. Mengapa pengklasifikasian biaya kedalam hierarki biaya itu penting ?
7. Apa penyebab utama perbedaan biaya produk yang di hasilkan oleh system kalkulasi
biaya sederhana dan system ABC ?
8. Jelaskan 4 kegunaan informasi ABC dalam pengambilan keputusan ?
9. “Tariff biaya tidak langsung per departemen bukanlah tariff biaya aktivitas”. Apakah
anda setuju? Jelaskan !
10. Jelaskan empat tanda-tanda yang membantu mengindikasikan kapan sistem ABC
akan memberikan manfaat terbesar?
11. Apa saja biaya utama dan keterbatasan dari mengimplementasikan sistem ABC ?
12. “ Sistem ABC hanya bisa diterapkan untuk perusahaan manufaktur.” Apakah anda
setuju dengan pernyataan ini ? Jelaskan !
13. “Sistem ABC akan terus berkibar saat ini dan di masa datang. Semua perusahaan
harus menggunakannya.” Apakah anda setuju dengan pernyataan ini ? Jelaskan !
14. “Peningkatan jumlah Pool biaya tidak langsung akan meningkatkan akurasi
perhitungan biaya produk atau jasa .” apakah anda setuju ? Mengapa ?
15. Kontroler sebuah perusahaan eceran mengajukan proposal biaya implementasi sistem
ABC sebesar $50.000, namun ditolak. Menurut wakil Direktur senior, uang sebanyak
itu lebih baik diinvestasikan untuk meningkatkan hal-hal yang bisa dilihat atau
dirasakan pelanggan, speerti penambahan rak atau perbaikan tata letak toko.
Bagaimana manfaatnya bagi pelanggan dengan menginvestasikan $50.000 untuk
sistem akuntansi yang lebih baik? Bagaimana kontroler harus meresponnya ?

JAWABAN HALAMAN 191

1. Pemerataan biaya yaitu penyebab umum dari kalkulasi biaya produk yang lebih
rendah atau lebih tinggi, adalah hasil dari penggunaan rata-rata secara umum yang
membebankan secara seragam, atau daya yang tidak seragam. Kosekuensinya
terhadap biaya yaitu, peralatan biaya dapat menyebabkan kalkulasi biaya produk atau
jasa yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
2. Manajer harus memperhatikan kalkulasi biaya produk yang lebih rendah karena
kalkulasi biaya produk yang terlalu rendah di mana sebuah produk menghabiskan
sumber daya lebih banyak namun justru memiliki biaya perunit yang lebih rendah.
Sedangkan untuk kalkulasi biaya yang lebih tinggi adalah sebuah produk yang
menghasilkan sumber daya yang lebih sedikit tapi justru memiliki biaya perunit yang
lebih tinggi. Perusahaan yang biaya produknya lebih rendah mungkin melakukan
penjualan yang sebenarnya mengalami kerugian, meskipun terkesan bahwa
penjualannya menguntungkan. Jadi penjualan yang dilakukan mungkin menghasilkan
lebih sedikit pendapatan dibandingan biaya sumber daya yang digunakan. Sementara
perusahaan yang biaya produknya lebih tinggi bisa jadi menetapkan harga yang
terlalu tinggi atas produknya, sehingga kehilangan pangsa pasar yang direbut oleh
pesaing yang membuat produk sejenis. Inilah mengapa seorang Manajer harus
memperhatikan hal di atas.
3. Perbaikan system kalkulasi biaya adalah mengurangi penggunaan rata-rata umum
ketika membebankan biaya sumber daya ke objek biaya (seperti job, produk dan jasa )
dan memberikan pengukuran yang lebih baik atas biaya sumber daya tidak langsung
yang di gunakan oleh objek biaya yang berbeda beda tidak peduli seberapa besarnya
objek biaya yang berbeda menggunakan sumber daya yang tidak langsung.
Terdapat 3 pedoman untuk memperbaiki system kalkulasi biaya :
a. Penulusuran biaya langsung, klasifikasikan sebanyak mungkin total biaya
sebagai biaya langsung bila dapat di telusuri ke objek biaya dengan cara yang
layak secara ekonomis, pedoman ini akan mengurangi jumlah biaya yang di
klasifikasikan sebagai tidak langsung.
b. Pool biaya tidak langsung, perbanyak pool biaya tidak langsung hingga tiap
pool biaya tersebut bersifat lebih homogeny, semua biaya memiliki hubungan
sebab-akibat (atau manfaat yang diterima) yang sama atau mirip dengan dasar
alokasi biaya. Sebagai contoh, satu pool biaya tidak langsung yang teridir dari
biaya pemakaian mesin tidak langsung dan biaya distribusi tidak langsung
yang dialokasikan ke produk dengan menggunakan jam mesin tidak bisa
dikatakan homogen, karena biaya pemakaian mesin dan biaya distribusi tidak
memiliki hubungan sebab-akibat yang sama dengan jam mesin. Peningkatan
jam mesin-faktor penyebab-akan meningkatkan biaya pemakaian mesin dan
biaya distribusi dipisahkan ke dalam dua pool biaya tidak langsung dengan
menggunakan jam mesin sebagai dasar alokasi biaya untuk pool biaya
pemakaian mesin, dan banyaknya pengiriman sebagai dasar alokasi biaya
untuk pool biaya distribusu. Setiap pool biaya tidak langsung sekarang
menjadi homogen, yang berarti bahwa dalam setiap pool biaya, semua biaya
memiliki hubungan sebab-akibat yang sama dengan dasar alokasi biayanya
masing-masing.
c. Dasar alokasi biaya, bila memungkinkan, gunakan kriteria sebab-akibat untuk
mengidentifikasi dasar alokasi biaya untuk setiap pool biaya tidak langsung
(akibat).
4. Pendekatan berdasarkan aktivitas dalam merancang system kalkulasi biaya sederhana
yaitu meliputi : perancangan produk dan proses, proses pembuatan lensa dan
pengiriman dan distribusi lensa. ABC ini masih di gunakan untuk mengalokasikan
sumber biaya, berdasarkan sumber daya yang di gunakan untuk menjalankan aktivitas
yang berkaitan dengan produk dan jasa yang di sediakan bagi pelanggan.
5. Adapun tingkat hierarki biaya adalah :
a. Biaya tingkat unit produk adalah biaya aktivitas yang di laksanakan setiap unit
produk atau jasa individual.
b. Biaya tingkat batch, adalah biaya aktivitas yang berkaitan dengan kelompok
unit, produk atau jasa, dan bukan dengan setiap unit produk atau jasa
individual.
c. Biaya pendukung produk atau biaya pendukung jasa, merupakan biaya yang di
lakukan untuk mendukung setiap produk atau jasa tanpa menghiraukan jumlah
unit atau batch unit yang di buat.
d. Biaya pendukung fasilitas adalah biaya aktivitas yang tidak dapat di telusuri
ke produk atau jasa individual namun mendukung operasi perusahaan secara
keseluruhan.
6. Karena klasifikasi biaya sangat di perlukan untuk mengembangkan data dan biaya
yang dapat membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Hierarki biaya
ini mempunyai tujuan untuk mengindentifikasi dasar alokasi biaya yang jika mungkin
merupakan pemicu biaya dari biaya pada pool biaya aktivitas.
7. Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan cara memadai
pada berbagai produk secara individual. Biaya yang ditimbulkan oleh cost driver
berdasarkan unit adalah biaya yang dalam metode tradisional disebut sebagai biaya
variabel. Metode ABC memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk
dengan mengakui bahwa banyak dan biaya overhead tetap bervariasi dalam proporsi
untuk berubah selain berdasarkan volume produksi. Dengan memahami apa yang
menyebabkan biaya-biaya tersebut meningkat dan menurun, biaya tersebut dapat
ditelusuri ke masing-masing produk. Hubungan sebab akibat ini memungkinkan
manajer untuk memperbaiki ketetapan kalkulasi biaya produk yang dapat secara
signifikan memperbaiki pengembalian keputusan (Hansen dan Mowen 2004:157-
158). Sistem biaya ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu biaya (cost
driver) untuk menentukan seberapa besar konsumsi overhead dari setiap produk.
Sedangkan sistem biaya tradisional (sederhana) mengalokasikan biaya overhead
secara arbitrer berdasarkan satu atau dua basis alokasi yang non reprersentif. Dalam
sistem kalkulasi biaya tradisional biaya overhead dialokasikan secara arbitrer kepada
harga pokok produk. Hal ini akan menghasilkan harga pokok produk yang tidak
akurat atau terjadinya distorsi penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak
bisa diandalkan dalam mengukur efesiensi dan produktivitas.
8. 4 kegunaan informasi ABC dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a. Keputusan penetapan harga dan bauran produk, system ABC memberikan
informasi tentang biaya kepada manajer yang akan membantunya dalam membuat dan
menjual berbagai produk.
b. Keputusan penggunaan harga dan perbaikan proses, personil produksi dan
distribusi menggunakan system ABC untuk berfokus pada cara mengurangi biaya dan
jenis biaya apa yang bisa di kurangi.
c. Keputusan menyangkut perancangan, manajemen dapat mengevaluasi dampak
perancangan produk dan proses yang ada saat ini terhadap aktivitas serta biaya
berbagai cara untuk mengidentifikasi desain baru guna mengurangi biaya.
d. Aktivitas perancangan dan pengelolaan, kebanyakan perusahaan yang
menerapkan system ABC untuk pertama kali biasanya menganalisis biaya actual
untuk mengidentifikasi pool biaya aktivitas dan tariff biaya aktivitas
9. Tidak setuju, karena Karena Activity-Based Costing System ini merupakan metode
perhitungan biaya yang dapat memberikan alokasi Biaya Overhead Pabrik yang lebih
akurat dan relevan. Pada metode ini, seluruh Biaya Tidak Langsung dikelompokkan
sesuai dengan aktivitas masing-masing, kemudian masing-masing kelompok biaya
(Cost Pool) tersebut dihubungkan dengan masing-masing aktivitas dan dialokasikan
berdasar aktivitasnya masing-masing.
10. Beberapa dari tanda-tanda itu adalah :
 Jumlah biaya tidak langsung yang signifikan telah dialokasikan dengan hanya
menggunakan satu atau dua pool biaya saja.
 Semua atau sebagian besar biaya tidak langsung diidentifikasi sebagai biaya
tingkat unit output (sejumlah kecil biaya tidak langsung diuraikan sebagai
biaya tingkat batch, biaya pendukung produk, atau biaya pendukung fasilitas).
 Produk memerlukan beragam permintaan akan sumber daya karena perbedaan
volume, tahap-tahap pemrosesan, ukuran batch, atau kompleksitas.
 Produk yang dibuat dan dipasarkan dengan baik oleh perusahaan
menghasilkan laba yang rendah; sementara produk yang kurang sesuai yang
dibuat dan dipasarkan oleh perusahaan justru memiliki laba yang tinggi.
 Staf operasi memiliki perbedaan pendapat yang tajam dengan staf akuntansi
mengenai biaya manufaktur dan pemasaran produk serta jasa.
11. ABC lebih berfokus pada biaya pada produk yang bersumber dari proses selama
produksi berlangsung. Namun Metode untuk melakukan implementasi dan
pengembangan Activity Based Costing biaya utamanya terbilang mahal.keterbatasan
dari ABC system : Meskipun ABC memberikan alternatif biaya ke produk individual
secara lebih baik, tetapi juga memiliki keterbatasan yang harus diperhatikan oleh
manajer sebelum menggunakannya untuk menghitung biaya produk :
a. Alokasi, Beberapa biaya mungkin membutuhkan alokasi ke departemen atau
produk berdasarkan ukuran volume yang arbiter, sebab secara praktis tidak
dapat ditemukan aktivitas yang menyebabkan biaya tersebut. Contoh beberapa
biaya untuk mempertahankan fasilitas seperti aktivitas membersihkan pabrik
dan pengelolaan proses produksi.
b. Mengabaikan Biaya, Dalam hal ini ada beberapa biaya yang dialokasikan dari
produk tertentu diabaikan dari analisis. Aktivitas yang sering diabaikan
biasanya adalah pemasaran, iklan, riset dan pengembangan, rekayasa produk
dan klaim garansi. Tambahan biaya secara sederhana ditambahkan ke biaya
produksi untuk menentukan biaya produk total. Secara tradisional biaya
pemasaran dan administrasi tidak dimasukkkan ke dalam biaya produk karena
persyaratan pelaporan keuangan yang dikeluarkan oleh GAAP mengharuskan
memasukkan ke dalam biaya periode.
c. Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi, Sistem ABC sangat mahal untuk
dikembangkan dan diimplementasikan, selain itu juga memerlukan waktu
yang banyak seperti sebagian besar sistem akuntansi dan manajemen yang
inovatif, biasanya waktu lebih dari satu tahun untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan ABC dengan sukses.
12. Tidak setuju karena System kerja activity based costing banyak diterapkan pada
perusahaan manufaktur, tetapi juga dapat diterapkan pada perusahaan jasa. Penerapan
metode activity based costing pada perusahaan jasa memilki beberapa ketentuan
khusus, hal ini disebabkan oleh karakteristik yang disebabkan oleh karakteristik yang
dimilki perusahaan jasa.
13. Setuju tetapi jika memenuhi syarat ketentuan yang berlaku untuk system ABC.
Menurut saya system kerja activity based costing sangat lah bagus di terapkan di
Indonesia karena salah satu cara ABC menghitung setiap biaya yang dikeluarkan pada
masing-masing aktivitas dengan alokasi yang berbeda-beda pada setiap aktivitasnya.
ABC lebih berfokus pada biaya pada produk yang bersumber dari proses selama
produksi berlangsung. Dengan menggunakan metode ABC, perusahaan bisa
mengurangi distorsi harga yang disebabkan oleh penentuan harga yang masih
dilakukan secara tradisional, sehingga harga produk yang dikeluarkan bisa akurat
bukan hanya asal-asalan. Agar Indonesia dapat bersaing di pasar global.
14. Setuju. Karena Activity-Based Costing System ini merupakan metode perhitungan
biaya yang dapat memberikan alokasi Biaya Overhead Pabrik yang lebih akurat dan
relevan. Pada metode ini, seluruh Biaya Tidak Langsung dikelompokkan sesuai
dengan aktivitas masing-masing, kemudian masing-masing kelompok biaya (Cost
Pool) tersebut dihubungkan dengan masing-masing aktivitas dan dialokasikan
berdasar aktivitasnya masing-masing. Dasar alokasi yang digunakan adalah jumlah
aktivitas dalam setiap Cost Pool tersebut. Metode ini menggunakan jenis pemicu
biaya yang lebih banyak sehingga dapat mengukur sumber daya yang digunakan oleh
produk secara lebih akurat.
15. Manfaat bagi pelanggan dengan menginvestasikan $50.000 untuk sistem akuntansi
yang lebih baik adalah apabila kinerja yang diterima sesuai dengan yang diharapkan,
maka konsumen akan merasa puas. Konsumen akan merasa sangat puas apabila
kinerja yang diterima melebihi harapannya. kepuasan konsumen merupakan suatu
perasaan atau penilaian emosional dari konsumen terhadap penggunaan produk dan
layanan dimana harapan dan kebutuhan konsumen terpenuhi.
Respon kontroler harus lebih baik dikarenakan pentingnya mendukung dan
menumbuhkan dari pada menjangkau pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan
adalah prospek jangka panjang. Selain menghasilkan pelangganjuga menghasilkan
pendapatan. Perusahaan ingin "memiliki" masa hidup dan meningkatkan harapan
hidup pelanggan dalam mendapatkan bagian yang lebih besar dari pembelian mereka.
Modal pelanggan adalah nilai harapan hidup semua pelanggan baru dan potensial.
SOAL LATIHAN 5-20

ABC Process Costing Parker Company Memproduksi kalkulator Matematika dan


Keuangan. Data untuk Kedua Produk ini disajikan di bawah ini :

Kalkulator Matematika Kalkulator Keuangan


Jumlah Unit Produksi tahunan 50.000 100.000
Biaya Bahan Lansung $150.000 $300.000
Biaya Tenaga Kerja Manufaktur lansung $50.000 $100.000
Jam Tenaga Kerja Manufaktur Lansung 2.500 5.000
Jam Mesin 25.000 50.000
Jumlah Pelaksanaan Produksi 50 50
Jam Inspeksi 1.000 500

Biaya Overhead Manufaktur Total Total


Bahan Pengoperasian mesin $375.000
Biaya Penyetelan 120.000
Biaya Inspeksi 105.000

1. Hitunglah biaya overhead manufaktur per unit untuk setiap produk


2. Hitunglah biaya manufaktur per unit untuk setiap produk

JAWABAN

1. Biaya overhead manufaktur per unit untuk setiap produk adalah :


 Biaya Overhead manufaktur untuk Kalkulator Matematika
= (Bahan Pengoperasian mesin + Biaya Penyetelan + Biaya Inspeksi)
= ($375.000 + 120.000 + 105.000) :
= $600.000
Tarf BOP per Satuan = Taksiran BOP / Taksiran jumlah satuan yang
dihasilkan
= $600.000 / 50.000 unit
= $12
Persentasi BOP dari Biaya Bahan Baku = Taksiran BOP / Taksiran biaya
bahan baku yang dipakai x 100%
= $600.000 / $150.000 x 100%
= 4%
Persentase BOP dari Biaya Tenaga Kerja Lansung = Taksiran BOP / Taksiran
Biaya Tenaga Kerja Lansung x 100%
= $600.000 / $50.000
= 12%
Tarif BOP Jam Tenaga Kerja Lansung = Taksiran BOP / Taksiran jam tenaga
kerja
= $600.000 / 2.500
= $240
Tarif BOP per Jam Mesin = Taksiran BOP / Taksiran jam kerja mesin
= $600.000 / 25.000
= $24

 Biaya Overhead manufaktur untuk Kalkulator Keuangan


= (Bahan Pengoperasian mesin + Biaya Penyetelan + Biaya Inspeksi)
= ($375.000 + 120.000 + 105.000) :
= $600.000
Tarf BOP per Satuan = Taksiran BOP / Taksiran jumlah satuan yang
dihasilkan
= $600.000 / 100.000 unit
= $6
Persentasi BOP dari Biaya Bahan Baku = Taksiran BOP / Taksiran biaya
bahan baku yang dipakai x 100%
= $600.000 / $300.000 x 100%
= 2%
Persentase BOP dari Biaya Tenaga Kerja Lansung = Taksiran BOP / Taksiran
Biaya Tenaga Kerja Lansung x 100%
= $600.000 / $100.000
= 6%
Tarif BOP Jam Tenaga Kerja Lansung = Taksiran BOP / Taksiran jam tenaga
kerja
= $600.000 / 2.500
= $240
Tarif BOP per Jam Mesin = Taksiran BOP / Taksiran jam kerja mesin
= $600.000 / 5.000
= $120

2. Biaya manufaktur per unit setiap produk adalah :


Biaya Manufaktur Untuk kalkulator Matematika
= Biaya bahan baku + Biaya Tenaga Kerja (dikurangi biaya administrasi umum) +
Biaya Overhead Pabrik
= $150.000 + $50.000 + $600.000
= $800.000
Biaya Manufaktur Untuk kalkulator Keuangan
= Biaya bahan baku + Biaya Tenaga Kerja (dikurangi biaya administrasi umum) +
Biaya Overhead Pabrik
= $300.000 + $100.000 + $600.000
= $1.000.000

Anda mungkin juga menyukai