Anda di halaman 1dari 4

1.

Perhatikan bahwa Activity based costing ABCS mengharuskan penggunaan


tempat penampungan biaya overhead pabrik lebih dari satu, tetapi tidak
semua sistem dengan tempat penampungan biaya lebih dari satu adalah Activity
based costing ABCS.2. sistem perhitungan biaya tradisional dengan Activity
based costing ABCS adalah jumlah tempat penampungan biaya overhead
pabrik dan dasar alokasi cenderung lebih banyak di Activity based
costing ABCS, tetapi ini sebagian besar disebabkan karena
banyak sistem perhitungan biaya tradisional menggunakan satu tempat
penampungan biaya atau satu dasar alokasi untuk semua tempat penampungan
biaya.

Perbedaan tersebut tidaklah bersifat universal. Suatu sistem dapat menggunakan


sejumlah besar tempat penampungan biaya overhead pabrik dan dasar alokasi, tetapi
jika semua dasar alokasinya adalah tingkat unit, maka sistem tersebut adalah sistem
perhitungan biaya tradisional dan bukan Activity based costing ABCS.

3. Suatu perbedaan umum antara Activity based costing ABCS dan sistem perhitungan


biaya tradisional adalah homogenitas dari biaya dalam satu tempat penampungan
biaya. Activity based costing ABCS mengharuskan perhitungan tempat penampungan
biaya suatu aktivitas maupun identifikasi suatu pemicu aktivitas untuk setiap aktivitas
yang signifikan dan mahal.

Akibatnya, ada lebih banyak kehati-hatian, paling tidak dalam membentuk tempat
penampungan biaya dalam Activity based costing ABCS dibandingkan
dengan sistem perhitungan biaya tradisional. Hasil yang biasa ditemukan adalah bahwa
semua biaya dalam satu tempat penampungan biaya aktivitas sangat serupa dalam hal
hubungan logis antara biaya-biaya tersebut dengan pemicu aktivitas, sementara hal
yang sama tidak dapat dikatakan untuk kebanyakan sistem perhitungan biaya
tradisional.

4. Perbedaan lain antara Activity based costing ABCS dan sistem perhitungan biaya


tradisional adalah semua Activity based costing ABCS
merupakan sistem perhitungan biaya dua tahap, sementara sistem perhitungan
biaya tradisional bisa merupakan sistem perhitungan biaya satu atau dua tahap.

 Di tahap pertama dalam Activity based costing ABCS, tempat penampungan


biaya aktivitas dibentuk ketika biaya sumber daya dialokasikan ke aktivitas
berdasarkan pemicu sumber daya.

 Di tahap kedua, biaya aktivitas dialokasikan dari tempat penampungan biaya


aktivitas ke produk atau objek biaya final lainnya. Tetapi, sistem perhitungan
biaya tradisional menggunakan dua tahap hanya apabila jika departemen atau
pusat biaya lain dibuat. Biaya sumber daya dialokasikan ke pusat biaya di
tahap pertama, dan kemudian biaya dialokasikan dari pusat biaya ke produk
pada tahap kedua.

Beberapa sistem perhitungan biaya tradisional hanya terdiri dari satu tahap karena


sistem tersebut tidak menggunakan pusat biaya yang terpisah, tetapi tidak ada ABCS
yang hanya terdiri dari satu tahap.
https://www.dictio.id/t/apakah-perbedaan-antara-activity-based-costing-dengan-sistem-
perhitungan-biaya-tradisional/14055

Yth Tutor.
Mohon izin menanggapi diskusi 2
Kelebihan perhitungan Traditional Costing menurut Horngern 2005:42 adalah:
1. Sistem perhitungan biaya tradisional mudah diterapkan karena sistem ini lebih
sederhana maka lebih mudah dimengerti oleh pekerja sehingga mudah
diterapkan. Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
Traditional costing hanya membebankan biaya cukup satu pemicu biaya seperti
jam kerja langsung, sedangkan ABC membutuhkan berbagai ukuran aktivitas yang
harus dikumpulkan, diperiksa, dan dimasukkan dalam sistem, mungkin kurang
sebanding dengan tingkat keakuratan yang didapat yang pada akhirnya
mengakibatkan biaya yang tinggi dan sulit dipahami.
2. Memberikan laporan manajemen dengan menunjukan biaya yang dikeluarkan.
Sulitnya merubah pola kebiasaan manajer.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
Dengan ABC, manajer harus merubah pola kebiasaan dan membutuhkan waktu
penyesuaian, karena para manajer sudah terbiasa menggunakan sistem biaya
tradisional dalam operasinya. Selain itu sistem tradisional juga digunakan sebagai
evaluasi kinerja, maka dengan perubahan pola ini kadangkala mendapat
perlawanan dari para karyawan. Jika hal ini terjadi maka penerapan sistem ABC
akan mengalami kegagalan.
3. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bentuk laporan kurang
sesuai.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
Umumnya laporan yang disusun dengan menggunakan ABC tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Konsekuensi perusahaan yang
menerapkan ABC harus menyusun laporan biaya yang berlainan satu untuk
internal dan satu lagi untuk pelaporan eksternal, hal ini membutuhkan waktu biaya
tambahan.

Kelemahan sistem biaya tradisional menurut Carter dan Usry 2006:513- 515 adalah
sebagai berikut:
1. Oleh karena sistem akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan
manufaktur, perusahaan jasa dan dagang tidak dapat memanfaatkan akuntansi
biaya untuk merencanakan dan mengimplementasikan program pengurangan
biaya dan perhitungan object cost secara akurat.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
Sistem ABC menjadikan aktivitas sebagai titik pusat kegiatannya. Oleh karena itu
aktivitas dapat dijumpai baik di perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang, serta
organisasi sektor publik dan organisasi nirlaba, maka sistem ABC ini dapat
diterapkan sama baiknya di berbagai jenis organisasi tersebut.
2. Oleh karena fokus biaya tradisional adalah hanya pada biaya produksi, biaya-biaya
di luar produksi seperti biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum yang
mulai signifikan jumlahnya tidak mendapatkan perhatian yang memadai dari
manajemen.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
Memungkinkan manajemen melakukan perbaikan secara terus menerus. Banyak
perushaan berusaha untuk mengurangi biaya, guna menawarkan produk atau jasa
layanan beraneka akan meningkatkan biaya. Dengan menggunakan activity based
costing, biaya yang dikeluarkan akan terlihat dengan jelas pada setiap aktivitas di
mana biaya yang tidak mempunyai nilai tambah bagi pelanggan dapat dieliminasi
lebih cepat.
3. Oleh karena akuntansi biaya tardisional pada penyediaan informasi biaya bagi
pihak luar perusahaan, manajemen tidak memperoleh informasi biaya untuk
pengelolaan perusahaan dan informasi tentang biaya produk yang akurat.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
ABC menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang timbul karena
dipicu oleh aktivitas, membantu manajemen untuk menigkatkan nilai produk dan
nilai proses dengan membuat keputusan yang lebi baik tentang desain produk,
mengendalikan biaya secara lebih akurat dan membantu perkembangan proyek-
proyek yang meningkatkan nilai.
4. Oleh karena pengendalian biaya melalui sistem biaya standar hanya difokuskan
terhadap biaya produksi, lebih spesifik lagi terhadap biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, sistem pengendalian biaya seperti tidak baik untuk
perusahaan yang memiliki biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
yang proporsinya tidak signifikan dibandingkan dengan total biaya pembuatan
produk. Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
Informasi yang lebih baik untuk mengendalikan biaya kapasitas. Activity based
costing membantu manajer mengidentifikasi dan mengendalikan biaya kapasitas
yang tidak terpakai. Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai kelebihan
activity based costing ABC, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang
menerapkan ABC akan mampu memperbaiki mutu pengambilan keputusan,
memungkinkan manajemen melakukan perbaikan terus menerus terhadap
aktivitas untuk mengurangi biaya overhead, serta memberikan kemudahan dalam
penentuan biaya relevan. Pada akhirnya ABC mampu menyediakan informasi
biaya berdasarkan aktivitas untuk memungkinkan manajemen dan karyawan
melakukan manajemen berbasis aktivitas activity based management-ABM.
5. Pengaitan biaya dengan responsive manager dan pembandingan biaya
sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan per pusat pertanggung jawaban,
serta analisis terhadap penyimpangan biaya yang terjadi tidak dapat menunjukkan
penyebab terjadinya penyimpangan biaya yang terjadi.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
ABC menunjukkan seberapa banyak aktivitas tingkat batch dan tingkat produk
yang didedikasikan untuk setiap produk dan bukan seberapa banyak
penghematan yang akan terjadi jika lebih sedikit produk atau batch diproduksi.
ABC mengharuskan manajer melakukan perubahan radikal dalam cara berfikir
mereka mengenai biaya. Misal, pada awalnya sulit bagi manajer untuk memahami
bagaimana ABC dapat menunjukan bahwa produk bervolume tinggi ternyata
merugi padahal analisis margin kontribusi menunjukkan bahwa harga jual
melebihi biaya produksi variabel.

6. Akuntansi biaya tradisional menggunakan allocation intensive dalam


memperlakukan overhead pabrik sehingga cost produk yang dihasilkan tidak
akurat, karena alokasi menggunakan dasar yang sembarang.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
ABC memperbaiki kualitas pengambilan keputusan. Para manajemen puncak
yang telah menerapkan activity based costing, percaya bahwa semakin akurat
perhitungan biaya atau jasa layanan yang digunakan activity based costing, akan
mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
7. Dalam lingkungan bisnis di dalamnya customer dominan, biaya-biaya yang
menjadi pilihan customer menjadi meningkat, seperti biaya set up mesin karena
semakin pemilihnya sifat customer.
Perbandingan dengan Activity Based Costing (ABC):
Keputusan dan kendali yang lebih baik. ABC menyajikan pengukuran yang lebih
akurat tentang biaya yang timbul karena dipicu oleh aktivitas.

https://text-id.123dok.com/document/4yr371voy-kelebihan-dan-kelemahan-traditional-
costing-method.html

https://text-id.123dok.com/document/ozlgklwry-kelebihan-dan-kelemahan-activity-based-
costing.html

Anda mungkin juga menyukai