Anda di halaman 1dari 7

Perhitungan Biaya berdasarkan

Activity Based Costing (ABC)


Chumedi Yusuf, SE. MM.
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO
Pendapat Para Ahli

 Menurut Hongren, Foster, dan Datar (2003:939)


mendefinisikan ABC sebagai berikut: An approach to accounting that focuses on an
activities asa the fundamental cost object of this activities as the basis for assigning
cost to other cost objects such us products, service or customer.

 Menurut Edison A. Luthfi (2004:46):


”Acitivty Based Costing (ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang
membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang
disebabkan oleh aktivitas atau kegiatan”.
Pengertian ABC

 Mengacu pada definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sistem ABC adalah sistem
perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya
lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor
yang tidak berhubungan dengan volume atau dapat diartikan sebagai penentuan harga
pokok berdasarkan kegiatan atau aktivitas.
 Sistem ABC mengolongkan aktivitas ke dalam 4 kelompok sebagai berikut:
1. Aktivitas berlevel unit
2. Aktivitas berlevel batch
3. Aktivitas berlevel produk.
4. Aktivitas berlevel fasilitas
Tujuan Activity Based Costing (ABC)

 Persaingan global yang tajam, yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini memaksa pihak
manajemen perusahaan untuk mengantisipasi keadaan ini, salah satunya adalah
dibutuhkannya informasi biaya yang akurat sebagai dasar dalam pembuatan keputusan.
 Karena dirasakan sistem biaya tradisional kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan
tersebut terlebih apabila melibatkan biaya produksi tidak langsung yang cukup besar
dan keanekaragaman produk, misalnya pihak manajemen tidak mengetahui secara pasti
berapa banyak konsumsi sumber daya sesungguhnya oleh suatu produk. Tentu saja hal ini
mengakibatkan pengambilan keputusan yang kurang tepat oleh manajemen
sehubungan dengan strategi yang diterapkan.
KEUNGGULAN ABC

 Dibandingkan dengan sistem biaya tradisional, sistem ABC dapat digunakan untuk
berbagai keputusan yang akurat seperti :
1. Penetapan harga
2. Mengatur hubungan dengan pelanggan
3. Aktivitas peningkatan proses

 Dengan sistem ABC, biaya-biaya setiap aktivitas pada proses produksi dapat
diidentifikasi, sehingga manajemen dapat menentukan dengan tepat besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.
Tahap-Tahap Activity Based Costing (ABC)

 Ada 2 tahap dalam prosedur perhitungan overhead pabrik dengan sistem ABC :
1. Proses pembebanan biaya sumber daya, yaitu biaya overhead pabrik dibebankan ke cost
pool aktivitas atau kelompok aktivitas yang disebut pusat aktivitas (activity center) dengan
menggunakan drive sumber daya (resources driver) yang tepat.
2. Proses pembebanan biaya aktivitas, dimana biaya aktivitas dibebankan ke objek biaya
dengan menggunakan driver aktivitas (activity driver) yang tepat. Driver aktivitas
mengukur berapa banyaknya aktivitas yang digunakan oleh objek biaya.
METODE ABC VS TRADISIONAL
 Sistem ABC berbeda dengan sistem tradisional dalam dua hal:
Pertama, cost pool didefinisikan sebagai aktivitas atau pusat aktivitas dan bukan sebagai pabrik
atau pusat biaya departemen.
Kedua, cost driver yang digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke objek biaya
adalah driver aktivitas (activity driver) yang mendasarkan pada hubungan sebab akibat.
 Metode tradisional menggunakan driver tunggal yang mendasarkan pada volume yang
sering kali tidak melihat hubungan antara biaya sumber daya dengan objek biaya.
 Modifikasi ini menyebabkan prosedur dua tahap pada sistem ABC melaporkan biaya aktivitas
yang lebih akurat dibandingkan dengan sistem tradisional, karena sistem tersebut
mengidentifikasikan secara jelas biaya dari aktivitas yang berbeda-beda di setiap perusahaan.
Sistem tersebut juga membebankan biaya aktivitas ke objek biaya output dengan menggunakan
ukuran yang dapat menunjukkan permintaan produk atau jasa terhadap aktivitas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai