NIM : 20190208026
Prodi : Manajemen
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam
perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai
jenis produk. Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi
sendiri oleh perusahaan, jika memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut
dengan harga yang lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen
tersebut.
Oleh karena itu, salah satu pemicu timbulnya pertimbangan untuk membeli atau
memproduksi sendiri adalah penawaran harga dari pemasok luar untuk suatu komponen
produk yang berada dibawah biaya produksi sendiri komponen tersebut. Pertimbangan untuk
membeli atau membuat sendiri dapat juga timbul sebagai akibat adanya taksiran
penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar
direncanakan akan dibuat sendiri oleh perusahaan.
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri
produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok
luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu
dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk
tersebut.
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang
dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
1) Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
2) Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang
mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih
alternative membeli dari luar.
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai
berikut :
1. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari
harga beli yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi
apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya
untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.
2. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.
David Burt, Donald Dobler, dan Stephen Starling dalam bukunya “World Class
Supply Management”, menjabarkan apa saja faktor-faktor yang harus kita pertimbangkan
sebagai komponen dalam mendukung sebuah produk harus diproduksi atau dibuat sendiri
(make):
1. Tambahan biaya akibat persediaan/inventori
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik
4. Biaya bahan baku dan pendukung
5. Tambahan biaya manajemen
6. Biaya yang berasal dari masalah kualitas
7. Tambahan biaya pembelian
8. Tambahan biaya modal
Walaupun biaya bukan satu-satunya kriteria untuk menentukan apakah sebuah produk
(atau part atau bagian atau material atau komponen) harus kita make or buy (dibeli atau
diproduksi), analisa break-even-point sederhana dapat menjadi pertimbangan untuk
membantu kita melihat potensi penghematan biaya yang dapat kita dapatkan.
Contoh :
Perusahaan saat ini membuat sebuah produk di pabrik dengan membeli alat seharga
IDR 100.000.000 dan menghasilkan produk dengan biaya IDR 5.000. Jika perusahaan
memutuskan untuk membeli dari pemasok lain, harga per produk adalah IDR 7.000. Dengan
menggunakan perhitungan sederhana, maka titik impas dari skenario ini adalah:
Oleh karena itu, akan lebih efisien bagi perusahaan untuk membeli produk tersebut
jika permintaan kurang dari 50.000 unit, dan membuat (produksi) produk tersebut jika
permintaan melebihi 50.000 unit. Namun, jika perusahaan memiliki peralatan dan kapasitas
yang cukup (saat ini over-capacity), biaya tetap sebesar IDR 100.000.000 tidak akan terjadi
dan tentu saja akan lebih cost-effective untuk membuat sendiri produk tersebut.
Make or Buy ini tidak hanya untuk barang tetapi dapat diaplikasikan pada jasa
(intangible), misalnya apakah lebih efisien bagi kita untuk melakukan perawatan dan
perbaikan peralatan sendiri ataukah menyerahkannya ke pihak luar, dan sebaliknya. Jika
analisa dilakukan secara komprehensif dan akurat, keputusan make or buy ini seringkali
memberikan peluang cost reduction yang sangat besar, baik di industri manufaktur maupun
non-manufaktur.