Anda di halaman 1dari 11

Teori 1

Keputusan membuat-atau-membeli (make or buy) adalah keputusan strategis antara


memproduksi sebuah item secara internal (in-house) atau membeli dari eksternal (dari
pemasok luar). Ada banyak faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam membuat
keputusan ini; salah satunya adalah pertimbangan biaya. Selain tentu saja faktor seperti
kompetensi (atau kapabilitas produksi), volume atau kuantitas, kebijakan multiple-sources,

inventori, ataupun pertimbangan lain terkait strategi perusahaan.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah terlebih dahulu melihat komponen biaya yang besar
dari produk-produk kita, setelah itu barulah kita menganalisa apakah produk yang saat ini
diproduksi di perusahaan adalah produk yang memang paling tepat diproduksi sendiri
ataukah ada peluang cost reduction jika produk ini dihasilkan oleh perusahaan lain.
Begitupun sebaliknya, apakah produk yang saat ini dibeli dari perusahaan lain akan lebih
“murah” jika diproduksi di

“Walaupun memiliki potensi cost reduction yang sangat besar, biaya tidak boleh menjadi
satu-satunya pertimbangan,” menurut Suwandi, Consulting Director SSCX International,
“ada banyak faktor lain, risk, yang kadang lebih penting, misalnya faktor kualitas, seberapa
yakin kita dengan kualitas produk supplier kita, faktor keyakinan akan continuous supply,
dan tentu saja berkurangnya kontrol kita atas proses dan kerahasiaannya.”

David Burt, Donald Dobler, dan Stephen Starling dalam bukunya “World Class Supply
Management”, menjabarkan apa saja faktor-faktor yang harus kita pertimbangkan sebagai
komponen dalam mendukung sebuah produk harus diproduksi atau dibuat sendiri (make):

 Tambahan biaya akibat persediaan/inventori


 Biaya tenaga kerja langsung
 Biaya overhead pabrik
 Biaya bahan baku dan pendukung
 Tambahan biaya manajemen
 Biaya yang berasal dari masalah kualitas
 Tambahan biaya pembelian
 Tambahan biaya modal

Pertimbangan biaya untuk membeli (buy) meliputi:

 Harga pembelian dari bagian yang dibeli tersebut


 Biaya transportasi
 Biaya penerimaan dan inspeksi
 Tambahan biaya pembelian
 Biaya yang berasal dari masalah kualitas

Walaupun biaya bukan satu-satunya kriteria untuk menentukan apakah sebuah produk (atau
part atau bagian atau material atau komponen) harus kita make or buy (dibeli atau
diproduksi), analisa break-even-point sederhana dapat menjadi pertimbangan untuk
membantu kita melihat potensi penghematan biaya yang dapat kita dapatkan. Contohnya,
perusahaan saat ini membuat sebuah produk di pabrik dengan membeli alat seharga IDR
100.000.000 dan menghasilkan produk dengan biaya IDR 5.000. Jika perusahaan
memutuskan untuk membeli dari pemasok lain, harga per produk adalah IDR 7.000. Dengan
menggunakan perhitungan sederhana, maka titik impas dari skenario ini adalah:

IDR 100.000.000 + IDR 5.000Y = IDR 7.000Y


IDR 100.000.000 = IDR 7.000Y – IDR 5.000Y
IDR 100.000.000 = IDR 2.000Y
Y = 50.000

Oleh karena itu, akan lebih efisien bagi perusahaan untuk membeli produk tersebut jika
permintaan kurang dari 50.000 unit, dan membuat (produksi) produk tersebut jika permintaan
melebihi 50.000 unit. Namun, jika perusahaan memiliki peralatan dan kapasitas yang cukup
(saat ini over-capacity), biaya tetap sebesar IDR 100.000.000 tidak akan terjadi dan tentu saja
akan lebih cost-effective untuk membuat sendiri produk tersebut.

Make or Buy ini tidak hanya untuk barang tetapi dapat diaplikasikan pada jasa (intangible),
misalnya apakah lebih efisien bagi kita untuk melakukan perawatan dan perbaikan peralatan
sendiri ataukah menyerahkannya ke pihak luar, dan sebaliknya. Jika analisa dilakukan secara
komprehensif dan akurat, keputusan make or buy ini seringkali memberikan peluang cost
reduction yang sangat besar, baik di industri manufaktur maupun non-manufaktur.

Teori 2
Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :

1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri


produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari
pemasok luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu
dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk
tersebut.

Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang
dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :

 Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
 Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain
yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen
memilih alternative membeli dari luar.

Namun, agar memperjelas dari Keputusan pertama , maka akan dibuat seperti ini :

Memproduksi sendiri à Membeli dari luar

– Fasilitas yang dimiliki dihentikan pemakaiannya

Biaya diferensial : Biaya terhindarkan A


Biaya diferensial : harga beli dari pemasok luar B

Keputusan :

Jika A > B à Alternatif membeli dapat dipilih

Jika A < B à Alternatif membeli tidak dapat dipilih

– Fasilitas yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis lainnya

Biaya diferensial : biaya terhindarkan A

Pendapatan diferensial B

Biaya difernsial : harga beli C

Keputusan :

Jika (A+B) > C à Alternatif membeli dapat dipilih

Jika (A+B) < C à Alternatif membeli tidak dapat dipilih

Biaya Terhindarkan disini mempunyai arti yaitu, biaya yang dikeluarkan apabila kita memilih
untuk membuat / memproduksi sendiri produk tersebut.

Untuk pengambilan keputusan, manajemen perlu memperhitungkan pengorbanan dan


manfaat dari pemilihan alternatif membeli atau membuat sendiri.

– Manfaat dari pemilihan alternatif membeli dari luar yaitu berupa besarnya biaya yang
terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan.

– Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar yaitu sebesar biaya diferensial
yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar.

Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai
berikut :

1. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari
harga beli yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi
apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya
untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.
2. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.

Biaya Difrensial penjelasan diatas mempunyai arti yaitu, biaya yang dikeluarkan apabila kita
memilih untuk membuat / memproduksi sendiri produk tersebut.

Namun, agar memperjelas dari Keputusan kedua , maka akan dibuat seperti ini :

Membeli dari Luar à Membuat Sendiri


 Tidak Dibutuhkan tambahan fasilitas produk

Biaya diferensial : Harga beli yang dapat dihindari A

Biaya diferensial : Biaya untuk membuat B

Keputusan :

Jika A > B à alternatif membuat dapat dipilih

Jika A < B à alternatif membuat tidak dapat dipilih

 Dibutuhkan tambahan fasilitas produksi

Biaya diferensial : Harga beli yang dapat dihindarkan A

Biaya diferensial : Biaya untuk membuat B

Aktiva diferensial : Investasi dalam fasilitas C

Keputusan :

Jika selama umur ekonomis fasilitas produksi jumlah nilai tunai

(A-B) > C à alternatif membuat sendiri dapat dipilih

Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudiaan mempertimbangkan akan
membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memproduksi sendiri:

– Manfaat dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah berupa besarnya biaya yang
terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat membeli produk dari pemasok luar.

– Pengorbanan dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah sebesar biaya


diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri produk
tersebut.

– Manfaat bersih yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi dalam mesin
dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang diperoleh
sebanding dengan investasi yang akan dilakukan.

Membeli atau Membuat Sendiri dengan Pendekatan Konvensional dan Pendekatan


Activity Based Costing.

Contoh :

Alternatif 1 (Membuat Sendiri)

Rincian Biaya pembuatan suku cadang pada PT “ Andalas Putra” adalah sebagai berikut (Jml
Produksi : 100.000 unit)
Biaya Bahan baku ………………… Rp. 500.000

Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000

Biaya Overhead Variable Rp. 800.000

Biaya Overhead Tetap

Biaya tetap langsung.

Biaya Supervisi Rp. 500.000

Biaya Sewa equipment Rp. 700.000

Biaya Tetap tidak langsung . Rp. 3.000.000

Total Biaya. Rp. 7.500.000

Alternatif 2 (Membeli dari Pihak luar)

Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp. 70
per unit.

Pendekatan Konvensional

Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan pendekatan konvensional, biaya


terhindarkan secara sederhana hanya diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable
dan biaya tetap langsung. Biaya variable dan tetap langsung dianggap akan dapat dihindarkan
jika alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak langsung
bukan merupakan biaya diferensial, karena alternative manapun yang dipilih, tidak akan
terpengaruh oleh keputusan yang diambil.

Analisis Biaya Diferensial Alternatif Membuat atau Membeli dengan Pendekatan


Konvensional

Alternatif Membuat

Biaya Bahan baku ……………… Rp. 500.000

Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000

Biaya Overhead Variable Rp. 800.000

Biaya Overhead Tetap

Biaya tetap langsung. Rp. 500.000

Biaya Sewa equipment Rp. 700.000

Total Biaya Rp. 4.500.000


Biaya per unit : Rp. 4.500.000 / 100.000 Rp. 45 per unit

Alternatif Membeli :

Biaya Membeli = Rp. 70 x 100.000 = Rp. 7.000.000

Keputusan :

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar
tidak menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih besar
Rp. 2.500.000 daripada alternative membuat sendiri.

Pendekatan Activity Based Costing.

Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity Based Costing) biaya untuk pembuatan
produk di atas dapat dirinci lagi ke dalam bentuk activity selain biaya-biaya dengan
pendekatan tradisional.

Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Keterangan Cost Driver dan Tarif per Cost Driver


Cost Driver Tarif per unit Konsumsi Cost

Cost Driver Driver


BOP
Unit Level
Biaya Tng List Kwh Rp. 30 50.000
Batch Related
Bia Inspeksi Jam Inspeksi Rp. 150 10.000
Bia penanganan Frekw pindah Rp. 200 .5000 x
bahan
Bia persiapan Jam persiapan Rp. 100 8.000
produksi
Prod. Sustaining
Bia rekayasa Order rekayasa Rp. 25.000 20

Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan pendekatan Activity
Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak luar.

Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri

Biaya bahan baku Rp. 500.000

Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000

Biaya overhead pabrik variable Rp. 800.000

Biaya Overhead Pabrik :


Unit level

Biaya tenaga listrik Rp. 1.500.000

Batch Related

Biaya penanganan bahan Rp. 1.000.000

Biaya persiapan produksi Rp. 800.000

Biaya inspeksi Rp. 1.500.000

Product sustaining

Biaya rekayasa Rp. 50.000

Biaya sewa ekuipmen Rp. 700.000

Jumlah Biaya Diferensial Rp. 8.850.000

Keputusan :

Berdasarkan alternative di atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat sendiri dan
membeli dari pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar merupakan pilihan yang
paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti perusahaan dapat menghemat
sebesar Rp. 8.850.000 – Rp. 7.000.000 = Rp. 1.850.000

Teori 3

Keputusan Membuat Atau Membeli


Manajer seringkali dihadapkan dengan
keputusan apakah harus membuat atau membeli
komponen yang digunakan dalam produksi.
Sesungguhnya, manajemen secara periodik harus
mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan
dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar
pembuatan keputusan sebelumnya mungkin telah
berubah dan, akibatnya, pendekatan yang berbeda
mungkin diperlukan. Tentu saja, evaluasi periodik
INFO DAN ARTIKEL
bukanlah satu-satunya sumber dari keputusan
membuat-atau-membeli (make-or-buy decisions) ini.
 Sekilas Info Pengambilan Keputusan
 Artikel Pengambilan Keputusan Seringkali, keputusan dimotivasi oleh masalah yang
tidak berhubungan langsung.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk mengilustrasikan secara lebih rinci analisis
 Proses Pengambilan Keputusan biaya dari masalah membuat atau-membeli,
 Dasar Dan Tingkatan Pengambilan anggaplah bahwa PT Swa memproduksi komponen
Keputusan
elektronik yang digunakan pada salah satu
 Model Pengambilan Keputusan
 Efektivitas Pengambilan Keputusan
printernya. Dalam setahun, Swa akan mengganti
 Menanggulangi Kompleksitas produksi untuk printer jenis lain dan komponen
Kehidupan Dalam Konteks elektronik tersebut tidak akan digunakan. Namun,
Pengambilan Keputusan untuk tahun yang akan datang, Swa harus
 Peran Logika, Intuisi (Perasaan) dan memproduksi 10.000 komponen untuk mendukung
Pengalaman Dalam Pengambilan kebutuhan produksi printer lama.Swa telah
Keputusan
dihubungi oleh pemasok potensial komponen
 Peran Politik Dalam Pengambilan
Keputusan tersebut, yang akan membuat komponen untuk Swa
 Jebakan Eskalasi Dalam Pengambilan dengan harga 4,75 per unit. Tawaran tersebut sangat
Keputusan menarik karena biaya manufaktur penuh per unit
 Pertimbangan Dan Dialektika Etik adalah 8,20. Apakah Swa akan memproduksi atau
Dalam Pengambilan Keputusan membeli komponen tersebut?
 Analisis Manfaat Biaya Dalam
Pengambilan Keputusan
Masalah dan alternatif yang layak telah dapat
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS diidentifikasi. Karena jangkauan keputusan hanya
INFORMASI AKUNTANSI satu periode, maka tidak diperlukan perhatian
terhadap biaya pemulihan secara periodik. Kalkulasi
 Definisi, Model dan Etika Pengambilan biaya relevan secara khusus dapat berguna untuk
Keputusan Taktis analisis jangka pendek. Kita hanya perlu
 Biaya Relevan Untuk Pengambilan mengidentifikasi biaya relevan, menjumlahkannya,
Keputusan Taktis dan menetapkan pilihan (dengan asumsi tidak ada
 Keputusan Membuat Atau Membeli
masalah kualitatif). Pertama, perhatikan biaya yang
 Keputusan Meneruskan Atau
Menghentikan berkaitan dengan produksi 10.000 komponen. Biaya
 Keputusan Menerima Atau Menolak absorpsi penuh dihitung sebagai berikut:
Pesanan Khusus
 Keputusan Menjual Atau Memproses Biaya per
Lebih Lanjut Total Biaya
unit
 Keputusan Penetapan Harga
Berdasarkan Perhitungan Biaya, Aspek
Sewa peralatan 12.000,00 1,20
Hukum, Diskriminasi Dan Keadilan

Pengarang halaman Penyusutan peralatan 2.000,00 0,20

 Zona Manajemen Bahan langsung 10.000,00 1,00

April 28, 2014 Tenaga kerja


20.000,00 2,00
langsung
 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Overhead variabel 8.000,00 0,80
Februari 26, 2013

Overhead tetap 30.000,00 3,00


umum

Total 82.000,00 8,20

Sebagian besar peralatan disewa. Namun, satu


mesin tertentu harus dibuat secara khusus dan
dibeli. Peralatan yang disewa dapat dikembalikan
kapan saja tanpa denda; perusahaan hanya
dikenakan sewa selama peralatan dipegang oleh
perusahaan. Mesin khusus tidak akan disusutkan
secara penuh pada akhir tahun; namun, perusahaan
berencana membuangnya karena mesin tersebut
tidak dapat dijual. Perusahaan baru-baru ini membeli
bahan yang cukup untuk memproduksi 5.000
komponen. Tidak ada penggunaan alternatif untuk
bahan tersebut. Overhead variabel dibebankan ke
komponen elektronik sebesar 0,40 per dolar tenaga
kerja langsung. Overhead tetap umum untuk pabrik
adalah 1 juta, yang dibebankan ke produk
berdasarkan luas ruang yang digunakan oleh setiap
produk. Fasilitas manufaktur untuk komponen
menempati 6.000 dari 200.000 kaki per segi. Dengan
demikian, 30.000 dari overhead tetap umum
dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03 x
1.000.000).

Dari pos biaya tersebut, penyusutan dapat


dieliminasi; pos itu merupakan biaya tertanam.
Karena bahan langsung yang telah dibeli tidak
memiliki penggunaan alternatif, maka setengah dari
total biaya bahan langsung juga merupakan biaya
tertanam. Overhead umum juga bukan merupakan
biaya relevan. Jumlah 30.000 merupakan suatu
alokasi biaya tetap umum yang akan terus
dikeluarkan meskipun komponen dibeli secara
internal. Semua biaya lainnya adalah relevan. Biaya
sewa peralatan adalah relevan karena biaya tersebut
tidak akan diperlukan apabila komponen dibeli
secara internal. Dernikian juga, tenaga kerja
langsung, bahan langsung untuk 5.000 unit yang
tersisa, dan overhead variabel semuanya adalah
relevan; biaya-biaya tersebut tidak akan terjadi
apabila komponen dibeli secara eksternal.
Sekarang mari kita memfokuskan pada
pembelian komponen. Tentu saja, biaya pembelian
merupakan biaya relevan. Apabila komponen
diproduksi sendiri, maka biaya ini tidak akan terjadi.
Apakah ada biaya lainnya yang terkait dengan
pembelian eksternal? Pemeriksaan kembali atas
dokumen penerimaan akan memberi informasi
bahwa kru penerimaan dan perneriksaan berada
dalam kapasitas penuh. Pembelian tambahan ini
akan membutuhkan tambahan tenaga kerja paruh
waktu selama tahun berjalan dengan biaya 8.500.
Departernen pembelian memiliki kapasitas berlebih
yang cukup untuk menangani pembelian komponen,
sehingga tidak ada biaya tambahan yang akan
terjadi. Total biaya relevan untuk masing-masing
altematif adalah sebagai berikut:

Jumlah
Diferensial
Memproduksi Membeli
bila
memproduksi

Sewa
12.000,00 12.000,00
peralatan

Bahan
5.000,00 5.000,00
langsung

Tenaga
kerja 20.000,00 20.000,00
langsung

Overhead
8.000,00 8.000,00
variabel

Biaya
47.500,00 (47.500,00)
pembelian

Tenaga
kerja
8.500,00 (8.500,00)
paruh
waktu

Total 45.000,00 56.000,00 (11.000)


Biaya
Relevan

Analisis menunjukkan bahwa memproduksi


sendiri produk adalah 11.000 lebih murah daripada
membelinya. Jadi, tawaran dari pemasok harus
ditolak.

Analisis serupa dapat dilakukan atas dasar biaya-


unit. Segera setelah biaya relevan diidentifikasi, biaya
unit relevan dapat dibandingkan. Untuk contoh ini,
biayanya adalah 4,50 (45.000/10.000) untuk
alternatif memproduksi sendiri dan 5,60 =
(56.000/10.000) untuk alternatif membeli.

Anda mungkin juga menyukai