Hal pertama yang harus dilakukan adalah terlebih dahulu melihat komponen biaya yang besar
dari produk-produk kita, setelah itu barulah kita menganalisa apakah produk yang saat ini
diproduksi di perusahaan adalah produk yang memang paling tepat diproduksi sendiri
ataukah ada peluang cost reduction jika produk ini dihasilkan oleh perusahaan lain.
Begitupun sebaliknya, apakah produk yang saat ini dibeli dari perusahaan lain akan lebih
“murah” jika diproduksi di
“Walaupun memiliki potensi cost reduction yang sangat besar, biaya tidak boleh menjadi
satu-satunya pertimbangan,” menurut Suwandi, Consulting Director SSCX International,
“ada banyak faktor lain, risk, yang kadang lebih penting, misalnya faktor kualitas, seberapa
yakin kita dengan kualitas produk supplier kita, faktor keyakinan akan continuous supply,
dan tentu saja berkurangnya kontrol kita atas proses dan kerahasiaannya.”
David Burt, Donald Dobler, dan Stephen Starling dalam bukunya “World Class Supply
Management”, menjabarkan apa saja faktor-faktor yang harus kita pertimbangkan sebagai
komponen dalam mendukung sebuah produk harus diproduksi atau dibuat sendiri (make):
Walaupun biaya bukan satu-satunya kriteria untuk menentukan apakah sebuah produk (atau
part atau bagian atau material atau komponen) harus kita make or buy (dibeli atau
diproduksi), analisa break-even-point sederhana dapat menjadi pertimbangan untuk
membantu kita melihat potensi penghematan biaya yang dapat kita dapatkan. Contohnya,
perusahaan saat ini membuat sebuah produk di pabrik dengan membeli alat seharga IDR
100.000.000 dan menghasilkan produk dengan biaya IDR 5.000. Jika perusahaan
memutuskan untuk membeli dari pemasok lain, harga per produk adalah IDR 7.000. Dengan
menggunakan perhitungan sederhana, maka titik impas dari skenario ini adalah:
Oleh karena itu, akan lebih efisien bagi perusahaan untuk membeli produk tersebut jika
permintaan kurang dari 50.000 unit, dan membuat (produksi) produk tersebut jika permintaan
melebihi 50.000 unit. Namun, jika perusahaan memiliki peralatan dan kapasitas yang cukup
(saat ini over-capacity), biaya tetap sebesar IDR 100.000.000 tidak akan terjadi dan tentu saja
akan lebih cost-effective untuk membuat sendiri produk tersebut.
Make or Buy ini tidak hanya untuk barang tetapi dapat diaplikasikan pada jasa (intangible),
misalnya apakah lebih efisien bagi kita untuk melakukan perawatan dan perbaikan peralatan
sendiri ataukah menyerahkannya ke pihak luar, dan sebaliknya. Jika analisa dilakukan secara
komprehensif dan akurat, keputusan make or buy ini seringkali memberikan peluang cost
reduction yang sangat besar, baik di industri manufaktur maupun non-manufaktur.
Teori 2
Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang
dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain
yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen
memilih alternative membeli dari luar.
Namun, agar memperjelas dari Keputusan pertama , maka akan dibuat seperti ini :
Keputusan :
Pendapatan diferensial B
Keputusan :
Biaya Terhindarkan disini mempunyai arti yaitu, biaya yang dikeluarkan apabila kita memilih
untuk membuat / memproduksi sendiri produk tersebut.
– Manfaat dari pemilihan alternatif membeli dari luar yaitu berupa besarnya biaya yang
terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan.
– Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar yaitu sebesar biaya diferensial
yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar.
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai
berikut :
1. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari
harga beli yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi
apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya
untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.
2. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.
Biaya Difrensial penjelasan diatas mempunyai arti yaitu, biaya yang dikeluarkan apabila kita
memilih untuk membuat / memproduksi sendiri produk tersebut.
Namun, agar memperjelas dari Keputusan kedua , maka akan dibuat seperti ini :
Keputusan :
Keputusan :
Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudiaan mempertimbangkan akan
membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memproduksi sendiri:
– Manfaat dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah berupa besarnya biaya yang
terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat membeli produk dari pemasok luar.
– Manfaat bersih yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi dalam mesin
dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang diperoleh
sebanding dengan investasi yang akan dilakukan.
Contoh :
Rincian Biaya pembuatan suku cadang pada PT “ Andalas Putra” adalah sebagai berikut (Jml
Produksi : 100.000 unit)
Biaya Bahan baku ………………… Rp. 500.000
Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp. 70
per unit.
Pendekatan Konvensional
Alternatif Membuat
Alternatif Membeli :
Keputusan :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar
tidak menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih besar
Rp. 2.500.000 daripada alternative membuat sendiri.
Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity Based Costing) biaya untuk pembuatan
produk di atas dapat dirinci lagi ke dalam bentuk activity selain biaya-biaya dengan
pendekatan tradisional.
Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan pendekatan Activity
Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak luar.
Batch Related
Product sustaining
Keputusan :
Berdasarkan alternative di atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat sendiri dan
membeli dari pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar merupakan pilihan yang
paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti perusahaan dapat menghemat
sebesar Rp. 8.850.000 – Rp. 7.000.000 = Rp. 1.850.000
Teori 3
Jumlah
Diferensial
Memproduksi Membeli
bila
memproduksi
Sewa
12.000,00 12.000,00
peralatan
Bahan
5.000,00 5.000,00
langsung
Tenaga
kerja 20.000,00 20.000,00
langsung
Overhead
8.000,00 8.000,00
variabel
Biaya
47.500,00 (47.500,00)
pembelian
Tenaga
kerja
8.500,00 (8.500,00)
paruh
waktu