Anda di halaman 1dari 11

TACTICAL DECISION MAKING

RESUME

Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan

Oleh:

Raden Ogy Gugesby 51621220025

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2022
A. Pengertian

Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making), menurut Hansen & Mowen
(2007) adalah pemilihan diantara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau yang
dalam jangka pendek terlihat. Contohnya seperti keputusan antara memproduksi suatu
komponen atau membelinya dari pemasok barang, dengan tujuan untuk menekan biaya
pembuatan produk utama. Tujuan jangka pendek pertimbangan tersebut adalah dalam rangka
menurunkan biaya pembuatan produk. Keputusan taktis sering kali disebut tindakan
bersekala kecil (small-scale actions) untuk tujuan yang lebih besar. Tujuan keseluruhan
pembuatan keputusan strategis (strategic decision making) adalah memilih di antara
beberapa alternatif strategi, sehingga keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka panjang
akan dapat dicapai.

B. Model Pembuatan Keputusan Taktis

Enam langkah yang menggambarkan tentang proses pembuatan keputusan yang


direkomendasi, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah;

2. Mengidentifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang tepat atas masalah tersebut;
mengeliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak;

3. Mengidentifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak,
relevan, serta mengeliminasi yang tidak relevan dari pertimbangan;

4. Menjumlahkan biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing alternatif;

5. Menilai faktor-faktor kualitatif; dan

6. Memilih alternatif yang memberi manfaat terbesar.

Keenam langkah tersebut menjelaskan mengenai model pembuatan keputusan


yang sederhana.
Penjelasan :

Langkah I: Mengidentifikasi Masalah. Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan


merumuskan masalah yang spesifik. Sebagai contoh, semua anggota tim manajemen
mengakui adanya kebutuhan ruang tambahan untuk pergudangan, perkantoran, dan produksi.
Langkah 2: Mengidentifikasi Alternatif. Langkah kedua adalah membuat daftar dan
mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi yang tepat. Solusi sebagai berikut:

1. Membangun fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk mengatasi


kebutuhan saat ini dan yang dapat diperkirakan.
2. Menyewa fasilitas yang lebih besar dan menyewakan fasilitas yang ada saat ini.
3. Menyewa fasilitas tambahan yang mirip dengan fasilitas yang ada saat ini.
4. Menyewa tambahan ruang yang akan dimanfaatkan sebagai gudang, sehingga
dapat menyediakan ruang untuk perluasan produksi.
5. Membeli komponen dari pihak eksternal serta memanfaatkan ruang yang tersedia
(yang sebelumnya digunakan untuk memproduksi komponen tersebut).
Langkah 3: Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat yang Berkaitan dengan Setiap Alternatif.
Pada langkah ketiga dilakukan identifikasi terhadap biaya dan manfaat yang berkaitan
dengan setiap alternatif yang layak.

Bahan baku Rp. 130.000.000,-

Tenaga kerja langsung Rp. 150.000.000,-

Overhead variabel Rp. 65.000.000,-

Biaya produksi variabel total Rp. 345.000.000,-

Langkah 4: Membandingkan Biaya dan Manfaat yang Relevan untuk Setiap Alternatif
yang Layak. Biaya diferensial adalah sebesar Rp20.000.000 (Rp480.000.000 -
Rp460.000.000) untuk keunggulan alternatif 5.

Langkah 5: Menilai Faktor-Faktor Kualitatif pertimbangan terhadap aspek kuantitatif (biaya


dan manfaat) yang berhubungan dengan berbagai alternatif tidak cukup untuk digunakan
sebagai dasar dalam pembuatan keputusan. Faktor-faktor kualitatif dapat secara signifikan
memengaruhi keputusan manajer. Factor kualitatif dapat dimasukan dalam pengambilan
keputusan dengan:

a) Identifikasi factor-faktor kualitatif

b) Mencoba untuk mengkualitatif factor kualitatif

c) Memasukan factor kualitatif dalam pengambilan keputusan

d) Pengambilan keputusan pada alternative yang paling menguntungkan bagi perusahan.

Langkah 6: Membuat Keputusan. Segera setelah semua biaya dan manfaat yang relevan
untuk setiap alternatif selesai dinilai dan faktor-faktor kualitatif dipertimbangkan, maka
dapat segera dibuat keputusan.

Untuk mengambil keputusan yang tepat, pengguna informasi biaya harus mampu
memutuskan apa yang relevan maupun yang tidak relevan bagi keputusan tersebut. Informasi
relevan merupakan faktor yang sangat berguna didalam menghasilkan keputusan yang baik dan
benar. Didalam mengambil keputusan yang tidak terstruktur (keputusan khusus) informasi
yang sangat penting adalah biaya relevan dan pendapatan yang relevan dengan keputusan
tersebut.
C. Penggolongan Biaya Sesuai Dengan Tujuan Pengambilan Keputusan

Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan


ke dalam (Supriyono, 2011: 32):

a. Biaya Relevan (relevant cost)

b. Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)

a.1 ) Biaya Relevan (relevant cost)

Menurut Sodikin (2015:133) biaya relevan (relevant cost) adalah biaya yang akan terjadi di
masa yang akan datang dan berbeda diantara pelbagai alternative yang sedang dipertimbangkan
di dalam suatu keputusan. Dua kriteria: (1) akan terjadi, dan (2) berbeda, merupakan suatu
kesatuan yang harus terpenuhi agar biaya dapat dinamakan biaya relevan. Yang termasuk biaya
relevant adalah :

 Biaya Arus Kas Masa Depan


Ini mengacu pada biaya tunai yang akan dikeluarkan sebagai akibat dari keputusan
tersebut. Misalnya, HIJ adalah perusahaan manufaktur furnitur yang berencana
melakukan pesanan baru yang akan menghasilkan arus kas bersih $ 500.000 dalam
jangka waktu 6 bulan.
 Biaya yang Dapat Dihindari
Biaya yang hanya harus dikeluarkan sebagai bagian dari keputusan yaitu biaya yang
dapat dihindari jika keputusan tidak dibuat adalah biaya yang dapat dihindari.
Misalnya, Saat ini, HIJ beroperasi pada kapasitas penuh dan tidak memiliki kapasitas
produksi tambahan di pabriknya. Jadi, jika perusahaan memutuskan untuk melanjutkan
pesanan di atas, HIJ harus menyewakan tempat produksi baru sementara untuk biaya $
23.000.
 Kemungkinan biaya
Biaya peluang adalah manfaat yang hilang dari alternatif terbaik berikutnya dan sangat
penting dalam memilih proyek di antara beberapa opsi. Melanjutkan dari contoh di atas,
Misalnya, Selain pesanan di atas, HIJ baru-baru ini menerima pesanan lain yang akan
menghasilkan arus kas bersih $ 650.450 yang akan menjangkau selama 10 bulan.
 Biaya Tambahan
Biaya tambahan adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari
keputusan baru yang dibuat. Melanjutkan dari contoh di atas, misalnya total $ 178, 560
harus dikeluarkan sebagai biaya material langsung jika HIJ melakukan proyek yang
disebutkan di atas.
b. 1) Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)

Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh pengambilan keputusan bisnis
karena tidak mempengaruhi arus kas masa depan. Terlepas dari apakah keputusan itu dibuat
atau tidak, biaya-biaya ini harus dikeluarkan. Oleh karena itu biaya tidak relevan tidak harus
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. Di bawah ini disebutkan jenis-jenis biaya yang
tidak relevan.

 Biaya Sunk
Biaya hangus adalah biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak dapat
dipulihkan.Misalnya HIJ mengeluarkan biaya $ 85.400 untuk melakukan riset pasar
untuk mengumpulkan data mengenai preferensi produk mereka oleh pelanggan.
 Biaya Komitmen
Biaya komitmen adalah kewajiban untuk mengeluarkan biaya di masa depan, yang
tidak dapat diubah. Misalnya dalam waktu 3 bulan lagi, HIJ harus meningkatkan gaji
karyawan yang menimbulkan total biaya $ 15.200.
 Pengeluaran nontunai
Pengeluaran nontunai seperti depresiasi yang tidak mempengaruhi arus kas bisnis
termasuk dalam kategori ini. Misalnya HIJ menghapus $ 20.000 per tahun sebagai biaya
penyusutan
 Biaya Overhead Umum
Overhead umum dan administrasi tidak terpengaruh oleh keputusan baru dan harus
dikeluarkan secara berkelanjutan. Misalnya HIJ dikenakan biaya $ 150.400 sebagai
biaya tetap tetap per tahun

D. Konsep Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan

Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan pada konsep “different analysis
for different purposes” yang berarti bahwa untuk mendapatkan tujuan yang berbeda maka
diperlukan pula analisis yang berbeda. Oleh karena itu, terdapat beberapa konsep biaya relevan
untuk berbagai pengambilan keputusan (Hansen & Mowen, 2007):
a) Biaya diferensial (differential cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai alternatif
pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Biaya diferensial dibandingkan
dengan penghasilan diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial.
b) Biaya Traceabel (traceabel cost) adalah biaya yang dapat diketahu jejaknya pada
produk, pesanan, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan.
c) Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah penghasilan atau penghematan biaya yang
dikorbankan karena dipilihnya suatu alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau
penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif tertentu.
d) Biaya Incremental (incremental cost) adalah biaya – biaya yang ditambahkan atau
biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif tertentu tidak dipilih
untuk dilaksanakan.
Ilustrasi Biaya Relevan:

contoh alternatif pembuatan keputusan untuk membuat-atau-membeli (make-or-buy


alternatWes) yang terjadi pada PT Sejahtera. Diasumsikan bahwa biaya tenaga kerja
langsung yang digunakan untuk memproduksi suatu komponen adalah Rp150.000.000
per tahun (berdasarkan volume normal). biaya tenaga kerja langsung adalah berbeda di antara
keduaalternatif (Rp 150.000.000 untuk alternatif memproduksi dan Rp0 untuk alternatif
membeli) Biaya tenaga kerja langsung terkini untuk aktivitas normal adalah sebesar
Rp150.000.000. Biaya masa lalu ini digunakan sebagai dasar untuk membuat estimasi biaya
tahun berikutnya.Ilustrasi Biaya Masa Lalu yang Tidak Relevan. PT Sejahtera
menggunakan mesin untuk memproduksi suatu komponen. Mesin tersebut dibeli 5 tahun
yang lalu dan telah didepresiasi dengan tarif sebesar Rp125.000.000 per tahun.contoh ini,
diasumsikan bahwa nilai sisa mesin adalah nol. Karena Biaya tersebut akan selalu sama
pada setiap alternatif dan oleh karena itu selalu tidak relevan. Dalam pemilihan di antara
dua alternatif, biaya perolehan mesin yang digunakan untuk memproduksi komponen
serta depresiasi yang terkait bukan merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan.

E. Analisis Pengambilan Keputusan


Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan keputusan.
Didalam kegiatan sehari-hari keputusan manajemen dapat digolongkan kedalam dua
kelompok besar yaitu:
a. Keputusan Rutin, yaitu keputusan manjemen yang terjadi secara berulang-ulang dengan
kondisi yang sama. Keputusan demikian biasanya dibuat secara terpola dengan kondisi
“jika-maka (if-then) “. Keputusan rutin juga dapat dilakukan oleh manajer terkait atau
yang berkompeten pada unit kerja tertentu. Contoh:
 Pembuatan order pembelian (Purchase order)
 Pemeliharaan
 Penggajian bulanan
 Penghitungan biaya lembur
b. Keputusan khusus, ialah keputusan manajemen yang tidak rutin terjadi, keputusan ini
menyangkut masalah yang spesifik (khusus) sehingga untuk memutuskannya diperlukan
informasi analisis yang seksama. Secara umum keputusan khusus dapat dikelompokkan
menjadi;
 Membeli atau membuat sendiri
 Mengganti Aktiva tetap
 Menerima /menolak pesanan khusus
 Melanjutkan proses produksi
 Menutup segmen usaha
 Menentukan alokasi sumber daya ekonomi yang terbatas.

Untuk dapat menghasilkan keputusan yang baik, biasanya dilakukan tahapan-tahapan


sebagai berikut:
a. Meneliti dan merumuskan inti masalah yang dihadapi
b. Mengumpulkan semua alternatif yang mungkin dapat menyelesaikan masalah
c. Menganalisis dan mengeliminasi alternatif yang tidak mungkin dilakukan
d. Mengumpulkan biaya dan manfaat dari setiap alternatif
e. Menganalisis dan mengeliminasi biaya dan manfaat yang tidak relevan
f. Membuat resume biaya/manfaat dari setiap alternatif
g. Melakukkan pemilihan alternatif

Jika hasil nettonya biaya akan dipilih yang paling rendah


Jika hasil nettonya manfaat akan dipilih yang paling besar
F. Menerima Atau Menolak Pesanan Penjualan Khusus

Konsep Biaya Relevan dalam Pengambilan Keputusan Khusus, berkaitan dgn


Pemilihan Alternatif dalam hal :Menerima atau menolak pesanan khusus.Menambah atau
memberhentikan jenis produk/departemenMembuat sendiri atau membeli bahan baku
produksiMenjual atau memproses lebih lanjut hasil produksiMenyewa atau menjual fasilitas
perusahaanPenggantian aktiva tetap

Ada kalanya perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus


(misalnya, harga lebih rendah dari harga jual normal)Untuk mengambil keputusan menerima
atau menolak pesanan khusus tersebut, manajemen harus mempertimbangkan pendapatan
diferensial dan biaya diferensialJika perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka
pengerjaan pesanan khusus tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya produksi yang bersifat
tetap dan variabel.

Dengan demikian, biaya produksi tetap dan variabel merupakan biaya diferensial yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif.Jika operasi perusahaan masih berada di
bawah kapasitas penuh, dan memungkinkan pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa
menambah kapasitas pabrik, maka dalam hal ini biaya produksi yg bersifat variabel merupakan
biaya diferensial. Jika pengerjaan pesanan khusus tsb mengakibatkan kenaikan biaya usaha,
selain biaya produksi yang berubah, biaya usaha tsb juga merupakan biaya diferensial yang
harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Untuk memanfaatkan kapasitas pabrik yang menganggur, perusahaan dapat saja


menerima atau mengerjakan pekerjaan lain di luar yang rutin (biasa) dilakukan. Pekerjaan
deimikian dikenal sebagai pesanan khusus (Special Order).

Ciri Pesanan khusus:

 Tidak secara rutin dikerjakan


 Memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk reguler
 Harga jualnya relatif lebih murah dari seharusnya

Karena harga jual yang lebih murah dari seharusnya maka dibutuhkan sebuah analisis
yang cermat. Pesanan khusus akan layak dilayani jika memenuhi persyaratan sbb:

a. Mempergunakan kapasitas yang menganggur (idle Capacity)


b. Memnghasilkan tambahan laba bagi perusahaan
c. Tidak mengganggu pasaran produk reguler

G. Kelebihan Activity-Based Costing (ABC) Berkaitan dengan Pengambilan Kpeutusan


Amin (1994: 23) mengemukakan tentang keunggulan ABC adalah sebagai berikut:
1. Suatu pengkajian ABC dapat meyakinkan manajemen bahwa mereka harusmengambil
sejumlah langkah untuk menjadi lebih kompetitif. Sebagai hasilnyamereka dapat berusaha
untuk meningkatkan mutu sambil secara simultan fokus padamengurangi biaya. Analisis
biaya dapat menyoroti bagaimana benar-benar mahalnyaproses manufakturing, yang pada
akhirnya dapat memicu aktivitas untukmereorganisasi proses, memperbaiki mutu dan
mengurangi biaya.
2. ABC dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
3. Manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran kompetitifyang
lebih wajar.
4. Dengan analisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan analisis yang lebih
akurat mengenai volume, yang dilakukan untuk mencari break even atas produk yang
bervolume rendah.
5. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat
mulaimerekayasa kembali proses manufakturing untuk mencapai pola keluaran mutu yang
lebih efisien dan lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D. R., dan M. M. Mowen. 2007. Managerial Accounting, 8th Edition. United States:
Thomson South- Western.

Sodikin. 2015. Akuntansi Manajemen. Edisi kelima. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN

Supriyono. 2011. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku 1
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=894879&val=13321&title=ANA
LISIS%20BIAYA%20RELEVAN%20UNTUK%20PENGAMBILAN%20KEPUTU
SAN%20MENERIMA%20ATAU%20MENOLAK%20PESANAN%20KHUSUS%2
0PADA%20PT%20BS%20POLYMER

https://repository.usd.ac.id/16064/2/052114037_Full.pdf

https://slideplayer.info/slide/13102550/

Anda mungkin juga menyukai