Anda di halaman 1dari 31

ACTIVITY BASED

MANAGEMENT (ABM)
BAB 7
ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)
 Mrp suatu metode pengelolaan aktivutas yg bertujuan
utk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa bagi
konsumen, meningkatkan daya saing, & meningkatkan
profitabilitas perusahaan.

 Manfaat ABM:
1. perbaikan operasi
2. pengurangan biaya
3. penciptaan nilai bagi konsumen dg mengidentifikasi
sumber daya yg dikeluarkan
ABM OPERASIONAL & ABM STRATEGIS
.
ABM

ABM OPERASIONAL ABM STRATEGIS


(OPERATIONAL ABM) (STRATEGIC ABM)

Mengarah pd efisiensi Mengarahkan manajemen utk


operasi, utilisasi aset & mendpt manfaat dr biaya
penggunaan biaya yg ABC
rendah (pengendalian biaya &
(fokus efisiensi) pembuatan keputuan)
ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN
ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)
 ABC mrp suatu teknik utk memahami biaya & membatasi biaya
dlm produk utk konsumen

 ABC mrp bagian dari ABM yg digunakan utk hal sbb:


1. Mendesain produk/jasa utk memenuhi keinginan konsumen &
menghasilkan laba yg besar
2. Sbg tanda utk menghentikan atau melanjutkan perbaikan
kualitas, kecepatan & efisiensi yg berkelanjutan
3. Mengarahkan bauran produk & keputusan investasi
4. Memilih pemasok
5. Memanfaatkan proses distribusi & layanan pd konsumen scr
efektif & efisien
6. Meningkatkan nilai produk & jasa perusahaan
ANALISIS NILAI PROSES (PROCESS
VALUE ANALYSIS)
 Analisis nilai proses mrp dasar dari ABM yg fokus pada
pertanggungjawaban aktivitas & cara memaksimalkan
kinerja sistem scr luas daripada hal2 yg berhubungan dg
biaya & kinerja individu

 Analisis ABM memiliki 2 dimensi:


1. Dimensi biaya – memberikan informasi mengenai
sumber daya, aktivitas, produk, konsumen, & obyek
biaya lain yg mjd perhatian
2. Dimensi proses – memberi informasi ttg aktivitas yg
dikerjakan, tujuan dilakukan aktivitas, & seberapa baik
aktivitas dilakukan
MODEL ANALISIS ABM DUA DIMENSI

Dimensi Biaya
SUMBER DAYA

Dimensi Proses
ANALISIS AKTIVITAS ANALISIS
PEMICU KINERJA

Mengapa? Apa? Seberapa baik?

PRODUK &
KONSUMEN
ANALISIS PEMICU: MENCARI AKAR
PENYEBAB
 Analisis pemicu bertujuan utk mengetahui akar
penyebab suatu aktivitas

 Contoh analisis pemicu:


Biaya pemindahan bahan disebabkan krn tata letak
bangunan pabrik
Aktivitas : pemindahan bahan yg menimbulkan biaya
Pemicu : tata letak bangunan pabrik
Penyelesaian masalah:
penataan ulang tata letak bangunan pabrik shg dpt
mengurangi biaya pemindahan bahan
ANALISIS AKTIVITAS:IDENTIFIKASI &
PENENTUAN KANDUNGAN NILAI
 Adl. Suatu analisis yg digunakan utk
mengidentifikasi & menentukan kandungan
nilai suatu aktivitas

 Analisis aktivitasi dilakukan utk membedakan


apakah suatu aktivitas akan memberikan nilai
tambah (value added activity) atau tidak
memberi nilai tambah (nonvalue-added
activity)
ANALISIS BERNILAI TAMBAH
 Aktivitas bernilai tambah (value added activity) – aktivitas yg
dpt meningkatkan nilai produk/jasa utk konsumen

 Aktivitas bernilai tambah mrp aktivitas yg:


1. Ada perubahan bentuk
2. Bentuk yg dihasilkan tdk diperoleh dari aktivitas
sebelumnya
3. Aktivitas lain mjd dpt dilakukan
4. Utk memenuhi permintaan & kepuasan konsumen
5. Mendorong pembelian material atau komponen produk
AKTIVITAS TDK BERNILAI TAMBAH
(NONVALUE ADDED ACTIVITY)
 Suatu aktivitas yg mengkonsumsi waktu, sumber daya atau
tempat ttp hanya memberi sedikit nilai tambah bagi kepuasan
konsumen
 Ciri-ciri:

1. Dpt dihilangkan tanpa mempengaruhi bentuk produk/jasa


2. Menimbulkan pemborosan
3. Dilakukan krn ada kesalahan dlm pengerjaan
4. Dilakukan utk mengawasi masalah kualitas
5. Pekerjaan ulang
6. Menghasilkan output yg tdk perlu/tdk diinginkan
CONTOH
 Value Added Activity:
- aktivitas memotong kain pd saat membuat baju
- memasang paku pd saat membuat rangka atap

 Nonvalue Added Activity:


- aktivitas inspeksi pemotongan kain
- penjahitan ulang krn ada kesalahan pd penjahitan

 Mana aktivitas berikut yg tidak memberikan nilai tambah:


I. penjadwalan & perpindahan
II. Penyimpanan & pengiriman
III. Inspeksi & penyimpanan
IV. Pengiriman & pengepakan
LAPORAN BIAYA BERNILAI TAMBAH
DAN TIDAK BERNILAI TAMBAH
 Pengurangan biaya tdk bernilai tambah mrp
salah satu cara utk meningkatkan efisiensi
aktivitas

 Manajemen dpt membandingkan antara biaya


aktivitas sesungguhnya dg biaya aktivitas
bernilai tambah utk menentukan level aktivitas
nonproduktif & tindakan perbaikannya
Biaya bernilai tambah = KS x HS
Biaya tdk bernilai tambah = (KA – KS) x HS

KS = kuantitas standar otput penambah nilai utk sebuah


aktivitas
HS = harga standar per unit utk ukuran output aktivitas
KA = kuantitas aktual atau sesungguhnya output sebuah
aktivitas yg digunakan atau jumlah sesungguhnya kapasitas
aktivitas yg dimilik
CONTOH
Data aktivitas PT Pluto
Aktivitas Pemicu Kuantitas Kuantitas Harga
Aktivitas Standar Sesungguhnya Standar
Penggunaan unit produksi 10.000 12.000 Rp 4.000
mesin
Perakitan Unit produksi 9.000 10.000 900
Pengerjaan JKL 0 6.000 6.000
ulang
Inspeksi JKL 0 4.000 1.500

Asumsi: harga standar = harga sesungguhnya


CONTOH PT WILSON
 Data biaya dan operasional tahun 2012:

Aktivitas Pemicu Kuantitas Kuantitas Harga


Aktivitas Standar Sesungguhny Standar
a
Pembelian Permintaan 3.000 4.000 Rp 3.000
Perakitan JKL 360.000 380.000 150
Administrasi Juml.suku 36.000 30.000 1.200
cadang
Inspeksi Jam inspeksi 0 90.000 200

 Buat laporan biaya bernilai tambah & tdk bernilai tambah


PENGANGGARAN FLEKSIBEL
AKTIVITAS
( ACTIVITY FLEXIBLE BUDGETING)
 Dlm penganggaran fleksibel aktivitas, anggaran disusun
dg menggunakan lebih dari satu pemicu
 Aktivitas disusun berkelompok sesuai dg kesamaan
aktivitas & dibuat menggunakan satu pemicu yg sama
CONTOH PENGANGGARAN FLEKSIBEL AKTIVITAS
 Data PT Plato:
Bahan baku Rp 1.000 /unit
Tenaga kerja langsung Rp 5.000/unit
Pengerjaan ulang, tarif variabel Rp 6.000/JKL
tarif tetap Rp 45.000.000
Inspeksi, tarif variabel Rp 1.500/JKL
tarif tetap Rp 50.000.000
Aktivitas pemicu standar, 10.000 unit, 5.000 JKL
Data aktivitas sesungguhnya:
Biaya pengerjaan ulang : Rp 77.000.000,-
Biaya inspeksi Rp 46.750.000
Aktivitas pemicu sesungguhnya, 12.000 unit, 4500 JKL
Aktivitas tersedia 5.000 JKL
LAPORAN KINERJA BERBASIS
AKTIVITAS
 …

Aktivitas Biaya Biaya Selisih


Dianggarkan Sesungguhnya
Bahan baku Rp 10.000.000 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 (R)
Tenaga Kerja Rp 50.000.000 Rp 60.000.000 10.000.000 (R)
Pengerjaan Rp 75.000.000 Rp77.000.000 Rp 2.000.000 (R)
ulang
Inspeksi Rp 57.500.000 Rp46.750.000 Rp 10.750.000 (L)
Total Rp 192.500.000 Rp 196.750.000 Rp 3.250.000 (R)
ANALISIS SELISIH BIAYA AKTIVITAS
1. Analisis selisih biaya tetap aktivita
a. Selisih Pengeluaran
Biaya tetap sesungguhnya – Biaya tetap
dianggarkan
b. Selisih Kapasitas tidak digunakan
Biaya tetap digunakan – kapasitas tersedia
2. Analisis selisih biaya variabel aktivitas
*Selisih pengeluaran
Biaya variabel sesungguhnya – biaya variabel
dianggarkan
ANALISIS SELISIH BIAYA TETAP AKTIVITAS
 Selisih Kapasitas tidak digunakan

 Pengerjaan ulang:
Kapasitas digunakan Rp 50.000.000
Kapasitas tersedia
(Rp 11.111 x 5.000 JKL) Rp 55.555.556 –
Kapasitas tidak digunakan Rp 5.555.556 (R)
PENGUKURAN NON KEUANGAN
KINERJA AKTIVITAS
 Pengukuran non keuangan kinerja aktivitas dilakukan dg
menggunakan pengukuran kinerja operasional

 Pengukuran operasional berfokus pada ukuran fisik


kinerja aktivitas

 Ukuran kinerja aktivitas berkaitan dg 3 dimensi kinerja


aktivitas
1. Efisiensi
2. Kualitas
3. Waktu
PENGUKURAN NON KEUANGAN
KINERJA AKTIVITAS
1. Pengukuran Efisiensi
Kinerja efisiensi diukur dg membandingkan antara
output yang dihasilkan dg input yg digunakan
Ukuran operasional yg biasa digunakan adl satuan unit
produksi
2. Pengukuran Kualitas
Ukuran kualitas ditentukan oleh jenis aktivitas atau
prose & input yg digunakan
Ukuran operasional yg bisa digunakan misalnya adl.
juml unit produk cacat
PENGUKURAN NON KEUANGAN
KINERJA AKTIVITAS
3. Pengukuran Waktu
Terdapat 2 karakteristik yg berkaitan dg kinerja waktu:
a. Keandalan (reliability) - ketepatan waktu /
kemampuan memenuhi waktu pengiriman yg dijanjikan
b. Daya tanggap (responsiveness) – waktu tunggu yg
dibutuhkan utk menghasilkan output yg dibutuhkan
DAYA TANGGAP
 Daya tanggap merefleksikan kemampuan perush
nerespon permintaan konsumen

 Terdapat 2 ukuran operasional utk mengukur daya


tanggap:
1. waktu siklus (cycle time) – lamanya waktu yg
dibutuhkan utk menghasilkan 1 unit output dari aktivitas
2. Kecepatan – jumlah unit yg dpt dihasilkan dlm satu
periode waktu yg ditentukan
CONTOH PENGUKURAN WAKTU SIKLUS
DAN KECEPATAN
 PT Digdaya memiliki data utk salah satu bagian produksinya :

Kecepatan teoritis 10 unit per jam


Wkt produksi tersedia selama setahu 500.000 menit
Biaya konversi per tahun Rp 1.000.000.000
Kecepatan sesungguhnya 6 unit per jam

 Biaya konversi per unit dpt dikurangi dari Rp 20.000 per unit menjadi Rp
12.000 per unit dg cara mengurangi waktu siklus dari 10 menit menjadi 6
menit per unit
PENGUKURAN WAKTU SIKLUS &
KECEPATAN

Biaya standar/menit = biaya konversi


juml menit tersedia

Biaya konversi/unit = biaya standar/menit x waktu siklus


sesungguhnya utk menghasilkan unit dlm kurun waktu
tertentu
 Waktu bernilai tambah adl waktu yg dibutuhkan utk
mengubah bahanbaku menjadi barang jadi
 Waktu utk aktivitas lain mrp waktu utk melakukan
semua aktivitas tidak bernilai tambah (spt pemindahan
bahan, inspeksi dan waktu tunggu)

 Pada kasus PT Digdaya


Waktu siklus sesungguhnya = 10 menit
Waktu siklus teoritis = 6 menit
Waktu utk aktivitas yg tdk bernilai tambah =
( 10 – 6 ) menit = 4 menit
MANUFACTURING CYCLE EFFICIENCY
(MCE)
 Keefektifan siklus produksi jg dpt dihitung dg
menggunakan Manufacturing Cycle efficiency (MCE)
 MCE = Waktu bernilai tambah
wkt bernilai tambah + wkt tdk bernilai tambah

MCE PT Digdaya = 6 menit / 10 menit = 0,6


MCE terbaik adalah 1
TUGAS 1.
 Data biaya dan operasional PT Latansa
Aktivitas Pemicu Kuantitas Kuantitas Harga
Aktivitas Standar Sesungguhn Standar
ya
Produksi Jam produksi 8.000 15.000 Rp 200
Rework Jam rework 0 6.500 175
Pengesetan Jam 0 4.500 150
pengesetan
Inspeksi Jam inspeksi 0 4.000 100

 1. Buatlah laporan biaya bernilai tambah


 2. jelaskan aktivitas mana yg mrp aktivitas tdk bernilai
tambah & jelaskan alasannya
TUGAS 2
 PT Afika melakukan pengamatan thd biaya inspeksi. Data
aktual & anggaran biaya inspeksi sbb:
Aktivitas Biaya aktual Biaya Selisih
dianggarkan
Inspeksi:
Tetap Rp 70.000 Rp 67.000 Rp 3.000
Variabel 31.000 27.000 4.000
101.000 Rp 94.000 7.000

 Biaya Rp 67.000 adl gaji 2 pengawas @ Rp 33.500. Setiap


pengawas dpt melakukan pengawasan 200 unit per tahun.
Selama 1 thn juml pengawasan adl 350 unit dan kuantitas
standarnya = 0
 Hitung: tarif biaya tetap, selisih pengeluaran & selisih
kapasitas yg tidak digunakan
TUGAS 3
 PT Jaya memiliki kemampuan teoritis utk memproduksi
40.000 headset dg biaya konversi/tahun Rp 90.000 dan
terdapat 4.500 jam produksi utk setiap tahun

 Hitung kecepatan teoritis per jam & waktu siklus teoritis


(menit per unit diproduksi)
 Hitung biaya konversi ideal setiap unit headset

 Apabila waktu sesungguhnya utk memproduksi headset


15 menit, hitung jumlah biaya konversi sesungguhnya
utk setiap unit headset dan MCE
 Berapa biaya tidak bernilai tambah yg digunakan?

Anda mungkin juga menyukai