Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKONOMI MIKRO

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS

Oleh :

       Rafi Raihan Wahid           (16)


     Sabila Tazkiya           (17)

\UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NEGERI YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami dari kelompok 1 dapat
menyelesaikan makalah Ekonomi Mikro yang berjudul “Pasar Persaingan Monopolistis” ini tepat
pada waktunya. Kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih atas berbagai pihak
yang telah mendukung kami didalam pengerjaan makalah ini, baik itu dari dosen yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, serta teman-teman mahasiswa yang telah
banyak membantu kami dalam pengerjaan makalah ini.
Kami mohon maaf apabila ada kekurangan di dalam penysusunan atau isi
darimakalah ini, semua kritik dan saran yang bersifat membangun di dalam
menyempurnakan makalah ini sangat kami harapkan. Atas kerjasama dan perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.

                                                                                    Yogyakarta, 16 November 2018

                                                                                    Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….iii     
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………...……………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………...2
1.4 Metode Penulisan` ………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN                                                                                               
2.1 Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistis..…….…………………..3
2.2 Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistis……….……………………4
2.3 Penilaian Keatas Persaingan Monopolistis...………………………………….…..6
2.4 Persaingan Bukan Harga ……………………………………………………………8
2.5 Kelebihan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistis ………………………….9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………..……………………………………………………………...10
3.2 Saran………………………. ……………………………………………………....10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis
pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dari monopoli. Pasar persaingan monopolistis
dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang yang berbeda corak (differentiated product). Kurva permintaaan yang dihadapi oleh firma
dalam persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna(kurva permintaan adalah sejajar sumbu
datar), yaitu kurva permintaan yang dihadapi suatu firma dalam persaingan sempurna. Maka
pada hakekatnya kurva permintaan keatas barang produksi firma dalam persaingan monopolistik
adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan
curam).  Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis
sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam
persaingan monopolistik kurva MR adalah sama dengan seperti yang terdapat dalam monopoli,
yaitu kurva tesebut terletak dibawah kurva permintaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apakah Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistis…?
1.2.2 Bagaimanakah Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistis…?
1.2.3 Bagaimanakah Penilaian Keatas Persaingan Monopolistis…?
1.2.4 Apakah itu Persaingan Bukan Harga…?                                                    
1.2.5 Apasajakah Kelebihan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistis…?     

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Agar kita dapat mengetahui tentang pengertian  dan Ciri Pasar Persaingan Monopolistis.
1.3.2 Agar Kita Dapat Mengetahui Bagaimanakah Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistis
1.3.3 Agar Kita Dapat Mengetahui Bagaimanakah Penilaian Keatas Persaingan Monopolistis
1.3.4 Agar Kita Dapat Mengetahui Apakah itu Persaingan Bukan Harga
1.3.5 Agar Kita Dapat Mengetahui Apa sajakah Kelebihan dan Keburukan Pasar Persaingan
Monopolistis                                                                                                                   

1.4 METODE PENULISAN


            Metode penulisan yang digunakan di dalam penyusunan makalah ini yaitu metode studi pustaka
yaitu mengumpulkan materi dari sumber-sumber buku yang bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS

  Pengertian Pasar Persaingan Monopolistis

Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang
ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung
unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.

  Ciri-Ciri Persaingan Monopolistik

1.Terdapat Banyak Penjual.


            Terdapat cukup banyak penjual didalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian
tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Perusahaan dalam pasaran
monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan
produksi sesuatu perusahaan adalah sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi
dalam keseluruhan pasar.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
            Ciri ini merupkan sifat yang penting didalam membedakan diantara pasar persaingan
monopolistis dan persaingan sempurna. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda
coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi
sesuatu Perusahaan dengan produksi Perusahaan lainnya.
3.Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
            Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat
barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product.
Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang
sesuatu Perusahaan dan kurang menyukai barang yang dihasilkanperusahaan lainnya. Maka
apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli
walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
4.Kemasukan ke dalam industri relatif mudah
            Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan
monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran.  Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat
seperti didalam oligopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti dalam pasar
persaingan sempurna. Yang pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relatif besar
kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaandalam pasar persaingan sempurna. Yang
kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan
yang sudah tersedia dipasar, dan memprmosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.
5.Persaingan dalam Promosi  Penjualan Sangat Aktif.
            Keadaan seperti ini adalah disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan yaitu
barang yang bersifat berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik yang sama para pembeli berbeda
kepada para pembeli lainnya. Maka untuk mempengaruhi cita rasa para pembeli, para penusaha
melakukan persaingn bukan harga (nonprice competition). Persaingan yang demikian itu antara
lain adalah didalam memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus
menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik.

2.2 KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPILISTIS


Kurva permintaaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah
lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis
sempurna (kurva permintaan adalah sejajar sumbu datar), yaitu kurva permintaan yang dihadapi
suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada hakekatnya kurva permintaan keatas
barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara
sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam).
Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
     i.            Apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat

berkurang.
   ii.            Apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat

bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis
sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam
persaingan monopolistik kurva MR adalah sama dengan seperti yang terdapat dalam monopoli,
yaitu kurva tesebut terletak dibawah kurva permintaan.

  Keseimbangan Jangaka Pendek


Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai akibatnya kurva
MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu firma dalam
pasar persaingan monopolistis. Dalam persaingan  monopolistis, permintaan yang dihadapi firma
adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.

  Keseimbangan Jangka Panjang


Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada firma-firma baru. Maka
keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah firma di pasar.
Sebagai akibatnya setiap firma akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai
tingkat harga. Ini berarti kemasukan firma baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan
tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) kesebelah kiri. Kemasukan firma baru dan
penggeseran kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga firma hanya
memperoleh keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan firma dalam
pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistik setiap firma hanya mendapat
keuntungan normal didalam jangka panjang.
  Corak kegiatan firma dalam persaingan monopolistik ketika  mendapat keuntungan normal adalah
berbeda dengan corak kegiatan firma dalam persaingan sempurna yang juga memperoleh untung
yang normal. Perbedaan itu adalah 1. Harga dan ongkos produksi dipasar persaingan
monopolistik lebih tinggi. 2. Kegitan memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum
mencapai tingkat yang optimal (mencapai tingkat dimana ongkos produksi  perunit adalah paling
rendah).

2.3 Penilaian Keatas Pasar Persaingan Monopolistis


Didalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian keatas akibat-akibat
persaingan monopolistik kepada pengunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk
mengembangkan tekhnologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu
kegiatan peting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan promosi
penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian
berikut.

1. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya


Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar persaingan monopolistik didalam
mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan
efisiensiperusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Walaupun perusahaan persaingan
sempurna dan perusahaan monopolistik sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi
dalam perusahaan monopolistik ongkos produksi per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi,
dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang
digunakan adalah dibawah tingkat yang optimal).

2. Efisiensi dan Diferensiasi Produk


Barang yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat dijual dengan harga murah
maupun harga yang lebih mahal tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang akan
dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang lebih banyak, semua itu tergatung pada value
judgement masyarakat tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka
kekurangan pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaliknya, apabila
masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang
lebih tepat, harga yang lebih tinggi tidaklah terlalu merisaukan mereka.

3. Perkembangan Tekhnologi dan Inovasi


            Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut memberikan
dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi. Keuntungan yang
melebihi normal didalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan mengembangkan
teknologi tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena perusahaan-
perusahaan menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan
melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal
yang diperoleh akan mendorong firma-firma lain untuk masuk ke industri tersebut, dan ini terus
berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam waktu yang
singkat keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak
dapat lagi dinikmati.

4. Distribusi Pendapatan
            Persaingan monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama sifatnya
seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah
seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka
pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Disamping
itu dalam pasar terdapat banyakperusahaan, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh
akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya.
Berdasarkan kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar monopolistik
menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.
2.4. PERSAINGAN BUKAN HARGA
Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha diluar perubahan
harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang
diproduksikannya. Persaingan bukan-harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke
kanan, pergeseran itu berarti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang diminta menjadi
bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis :
 (i) Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda berbeda coraknya
dengan produksi firma-firma lainnya
 (ii) iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.
            Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat aktif
dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak memiliki saingan.
Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di lakukan karena barang yang
diproduksi firma-firma adalah serupa atau identical. Sehingga para pembeli tidak dapat
mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh firma yang menjalankan persaingan bukan-
harga.
1. Diferensiasi Produk
            Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan
barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dibedakan dengan jelas dari produksi
firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu
industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode dan merk yang berbeda-beda. Terapatnya
berbagai variasi  dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistis
yang tidak terdapat dalam pasar persaingan sempurna.
            Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi daya
penarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.Segolongan konsumen tertentu akan lebih
suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) dibandingkan dengan barang-barang
yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi
dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli
2. Promosi Penjualan Melalui Iklan
             Didalam  perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan
adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Tujuan
perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan adalah sebagai berikut :
a)      Untuk memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai barang yang
diproduksikannya.
b)      Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah merupakan barang yang sangat
baik.
c)      Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
d)     Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam pasar pesaingan monopolistik adalah 
jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan pada waktu firma memperkenalkan
hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis kedua digunakan untuk
mempertahankan kedudukannya di pasar.

2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR MONOPOLISTIK

  Kelebihan pasar monopolistik:


1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.

   Kekurangan pasar monopolistik:


1.      Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup
akan cepat keluar dari pasar.
2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang
ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh seab itu sifat-sifatnya mengandung
unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Yang
memiliki cirri-ciri utama yaitu terdapat banyak penjual, barangnya bersifat berbeda corak, dapat
mempengaruhi harga, kemasukan relative mudah dan banyak melakukan persaingan bukan
harga. Perusahaan juga memiliki keseimbangan jangka pendek dan jangka panajang di dalam
menghasilkan keuntungan yang normal.
3.2 SARAN
            Saran
dari kelopok kami yaitu kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami
tentang pasar persaingan monopolistic dengan baik, sehingga mampu bersaingan dan
mewujudkan keuntungan normal jika akan ikut bergabung dan bersaingan di dalam pasar
monopolistic.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono.2000.Pengantar Teori Mikroekonomi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Sukirno, Sadono.2012.Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai