Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK


Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu Ibu Dini Rahmayanti, M.E.K

Disusun Oleh:
1. Kevin Aji (63040200064)
2. Suci Nur Azizah (63020220079)
3. Muhammad Iqbal Ramadhan (63020220099)
4. Silvia Himmatul Ulya (63020220110)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pasar Monopolistik’’ dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari dosen pada mata
kuliah Teori Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pemahaman tentang ‘’Pasar Monopolistik’’ bagi para pembaca dan
penulis.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Dini Rahmayanti,
M.E.K. selaku pengampu mata kuliah Teori Ekonomi Mikro. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap kritik dan saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Salatiga, 20 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik 3
2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik 4
2.3 Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik 7
2.4 Keseimbangan Pasar Persaingan Monopolistik 7
2.5 Efisiensi Ekonomi Pasar Persaingan Monopolistik 11
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik 15
2.7 Contoh Pasar Persaingan Monopolistik 15
BAB III PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat banyak
produsen yang memproduksi atau menghasilkan barang serupa tetapi
mempunyai perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di pasar monopolistik
tidak terbatas, tapi setiap produk yang dihasilkan pasti mempunyai karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk-produk lainnya. Atau ada
juga definisi pasar monopolistik yaitu pasar yang dimana terdapat banyak
produsen atau perusahaan yang menjual barang yang berbeda corak

Di pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah suatu faktor yang dapat


mendongkrak penjualan. Tapi bagaimana kemampuan produsen atau
perusahaan menciptakan citra yang baik didalam benak konsumen atau
masyarakat, sehingga membuat mereka ingin membeli produktersebut
meskipun dengan harga yang agak mahal. Oleh sebab itu, setiap perusahaan
yang beradadalam pasar monopolistik harus selalu aktif mempromosikan
produknya sekaligus menjaga citra perusahaannya. Dalam makalah ini,
penulis makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik?

2. Apa Ciri-Ciri dari Pasar Persaingan Monopolistik?

3. Apa Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik?

4. Bagaimana Keseimbangan Pasar Persaingan Monopolistik?

5. Bagaimana Efisiensi Ekonomi Pasar Persaingan Monopolistik?

6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik?

1
7. Bagaimana Contoh Pasar Persaingan Monopolistik?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik


2. Untuk mengetahui Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik
3. Untuk mengetahui karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
4. Untuk mengetahui Keseimbangan Pasar Persaingan Monopolistik
5. Untuk mengetahui Efisiensi Ekonomi Pasar Persaingan Monopolistik
6. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan
Monopolistik
7. Untuk mengetahui contoh Pasar Persaingan Monopolistik

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Persaingan Monoplistik

Secara teknis, pasar persaingan monopolistik tidak dapat didefinisikan


karena masing-masing perusahaan menghasilkan barang-barang yang berbeda.
Yang dapat dilakukan hanyalah mengelompokkan perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang-barang yang erat hubungannya dan menunjukkan sebagai
satu kelompok produk. Meskipun demikian, karena pembedaan produk, kurva-
kurva permintaan dan penawaran pasar tidak bisa dibentuk dan kita tidak hanya
mempunyai satu harga keseimbangan melainkan sekelompok harga. Karenanya
analisis grafiknya dibatasi pada perusahaan sejenis atau perusahaan yang
mewakili saja.

Pada pasar persaingan monopolistik terdapat adanya unsur kompetisi yang


didasarkan kenyataan bahwa terdapat banyak perusahaan / produsen di mana
tindakan satu produsen akan mempengaruhi produsen yang lain. Tetapi juga
terdapat unsur monopoli di mana perusahaan memproduksi barang yang homogen
tapi masing-masing mempunyai perbedaan yang signifikan sehingga konsumen
punya pilihan.

Pasar monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak produsen yang


menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, tetapi setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan
produk lainnya. Melansir dari gramedia.com, pasar monopolistik merupakan salah
satu jenis pasar persaingan tidak sempurna. Sistem pasar monopolistik ini
dikembangkan karena tidak adanya kepuasan pada analisis model persaingan
pasar sempurna atau pasar monopoli. 

Dalam buku Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) (2018) karya Jun


Surjanti dan kawan-kawan, pasar monopolistik adalah pasar dengan banyak

3
produsen yang menghasilkan komoditas berbeda karakteristiknya. Pada jenis
pasar ini, produsen menawarkan satu jenis barang dengan berbagai ciri produk
yang berbeda-beda dari segi kualitas, bentuk, dan ukuran.

Sementara itu, dalam buku Teori Pengantar Mikro Ekonomi karya Sadono
Sukirno, pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada diantara dua
jenis pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli. Oleh
sebab itu, sifat-sifatnya mengadung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-
unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persainagn monopolitik dapat
didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang berbeda corak (differentiated products).

2.3 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik


Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik adalah seperti yang diuraikan
di bawah ini:

1. Terdapat Banyak Penjual


Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan
monopolistik, namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti pasar
persaingan sempurna. Apabila di dalam pasar sudah terdapat beberapa
puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistik sudah mungkin
wujud. Yang penting tidak satu pun dari perusahaan tersebut ukuran atua
besarmya jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan
dalam pasaran monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama
besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif
sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam
keseluruhan pasar.

2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak


Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara
pasar persaingan monopolistik dan persaingan sempurna. Seperti telah

4
diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan
adalah serupa. Oleh karenanya, sukar untuk membedakan yang mana
merupakan produksi suatu perusahaan, dan yang mana pula produksi
perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistik
berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah
dibedakan diantara produksi sesuatu perusahaan dengan produksi
perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang
tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya,
perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after-sale
service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Sebagai
akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh
perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik bukanlah
barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect substitute) kepada
barang yang diproduksikan perusahaan lain. Mereka hanya merupakan
pengganti yang dekat (close substitute). Perbedaan dalam sifat barang
yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan
monopoli, walaupun kecil, yang dimiliki oleh perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik.

3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga


Berbeda dengan perusahaan pasar persaingan sempurna, yang tidak
mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik dapat mempengaruhi harga. Namun
demikian pengaruhnya reelatif kecil kalau dibandingkan dengan
perusahaan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh
perusahaan monopolitik bersumber dari sifat barang yang dihasilkan, yaitu
yang bersifat berbeda corak atau differentiated product. Perbedaan ini
menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang
yang dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila suatu perusahaan
menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun
jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.

5
Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk
menjual semua barang yang yang dihasilkannya. Banyak yang diantara
konsumen pasar masih tetap membeli barang yang telah dihasilkan dari
perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah relatif lebih mahal.

4. Relatif Mudah untuk Masuk Ke dalam Industri atau Pasar


Perusahaan yang akan masuk dan akan menjalankan perusahaan di
pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami kesukaran.
Hambatan yang dihadapi tidaklah seperti oligopoli dan monopoli. Tetapi
kemasukan tidak semudah seperti pasar persaingan sempurna. Beberapa
faktor menyebabkan hal ini, yang pertama karena modal yang diperlukan
lebih besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam
pasar dalam persaingan sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan
harus menghasilkan barang yang beerbeda coraknya dengan yang sudah
tersedia di pasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh
langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha
memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar,
dan harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang
tersebut.

5. Sangat Aktifnya Persaingan Promosi Penjualan


Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari peusahaan-
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan
mungkin menjual barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi masih dapat
menarik pelanggan. Sebaliknya suatu perusahaan lain mungkin harga
barangnya rendah, tetapi tidak menarik banyak langganan. Keadaan seperti
ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang
bersifat berbeda corak. Ini yang menimbulkan daya tarik yang berbeda
kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi citra rasa pembeli, para
pengusaha melakukan persaingan bukan harga (non-price competition).
Persaingan yang demikian itu adalah dalam memperbaiki mutu dan desain

6
barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat
penjualan yang menarik, dan sebagainya.

2.3 Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik

Di dalam sistem struktur pasar monopolistik mempunyai beberapa

karakteristik, diantaranya :

1. Produk Diferensiasi

Diferensiasi produk adalah upaya untuk membedakan produk yang


dihasilkan oleh produsen atau perusahaan untuk menarik pelanggan dan
membuat mereka lebih menyukai produk perusahaan tersebut daripada yang
diproduksi oleh orang lain.

2. Jumlah Produsen yang sangat banyak

Dalam sistem pasar monopolistik, terdapat banyak produsen atau


perusahaan, terlihat dari banyaknya merek pakaian dan barang-barang utama
lainnya. Karena produknya banyak yang mirip, maka setiap perusahaan harus
memperhatikan harga produksinya agar tidak merugikan perusahaan lain.

3. Mudah masuk dan keluar

Banyak orang ingin memasuki pasar monopoli karena kekayaan sumber


daya dan peluang bisnis yang terbuka lebar, namun persaingan yang ketat
memastikan bahwa banyak produsen masuk dan keluar dari pasar monopoli.

2.4 Keseimbangan Pasar Persaingan Monopolistik

a. Keseimbangan Jangka Pendek


Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan
panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super
normal. Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.
Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC. Karena

7
memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi keseimbangan
perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama
dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli.

Gambar 1. menunjukan perusahaan mencapai laba maksimal dan


pada saat MR = MC di titik E. Sama halnya dengan perusahaan
monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marjinal (P > MC). Tetapi
kemampuan eksploitasi laba relatif terbatas, karena kurva permintaan yang
dihadapi sangat landai. Laba super normal yang dinikmati perusahaan
sebesar luas segi empat APBC, di mana harga adalah P dan jumlah output
yang diproduksi (Q).

Untuk menjelaskan keseimbangan jangka pendek di pasar


persaingan monopolistik, kita akan melihat dari perspektif penjual secara
individual, baik yang memperoleh profit maupun yang memperoleh
kerugian. Untuk mempermudah penjelasan, kita bisa melihat Gambar 1
dibawah ini:

Keterangan:
 Pada gambar sebelah kiri, penjual memperoleh laba dari penjualan
produk dengan harga sebesar P1 dan kuantitas sebanayak Q1 (pada
titik ini maksimalisasi profit terpenuhi, yakni ketika MC
berpotongan dengan MR). Besaran profit yang didapatkan adalah
area segi empat P1-A-B-C.

8
 Pada gambar sebelah kanan, kurva AC berada diatas kurva
permintaan (D), sehingga harga (P) lebih rendah daripada average
total cost (AC). Dengan demikian, penjual mengalami kerugian.
Adapun minimalisasi kerugian terpenuhi dengan penjualan produk
sebanyak Q2 dan harga sebesar P2. Besarnya kerugian minimal
terlihat pada area segi empat P2-J-K-L.

b. Keseimbangan Jangka Panjang

Dibandingkan dengan pasar monopoli, persaingan monopolistik


masih lebih baik dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang
(dead weight loss). Namun tetap kurang efisien dibanding pasar persaingan
sempurna. Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistic
tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna.
a. Harga Jual Masih Lebih Besar Dari Biaya Marjinal (P > MC)
Karena memiliki daya monopoli, perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik mampu membedakan harga jual yang
lebih tinggi dari biaya marjinal (P > MC). Namun demikian karena
kurva permintaan yang dihadapi sangat elastis, maka selisih harga
dan biaya marjinal tidak sebesar dalam perusahaan monopolis.
b. Kapasitas Berlebih (Excess Capacity)
Telah ditanyakan, karena sangat mudahnya perusahaan untuk
keluardan masuk, dalam jangka panjang perusahaan yang
beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik hanya menikmati
laba normal. Keadaan tersebut kita gambarkan kembali dalam
bentuk Gambar 2.

Berdasarkan keseimbangan jangka pendek di atas, kita bisa


menggambarkan keseimbangan jangka panjang di pasar persaingan
monopolistik melalui dua skenario.
Skenario pertama, ketika penjual meperoleh profit:

9
 Apabila skenario pertama terjadi, maka dalam jangka panjang akan
menarik minat penjual baru untuk masuk ke pasar.
 Masuknya penjual-penjual baru akan menggeser kurva permintaan
(D) dan kurva marginal revenue (MR) ke kiri, sekaligus
mengurangi profit penjual lama

Skenario kedua, ketika penjula menglamami kerugian:

 Apabila skenenario kedua terjadi, yakni saat penjual mengalami


kerugian, maka dalam jangka panjang akan mempengaruhi
keputusan penjual-penjual yang ada untuk tetap bertahan atau
keluar dari pasar.
 Ketika penjual berkurang, pembeli memiliki sedikit pilihan. Ini
akan mengakibatkan pergeseran kurva D dan kurva MR ke kanan,
yang pada gilirannya akan meningkatkan profit bagi penjual yang
bertahan di pasar (dengan kata lain, penjual yang bertahan di pasar
akan mengalami penurunan kerugian).

Proses dari masing-masing skenario di atas akan tertus berlangsung


hingga didapatkan zero economic profit, yakni ketika harga (P) sama
dengan average total cost (AC). Pada saat itulah keseimbangan jangka
panjang terpenuhi. Keseimbangan tersebut menggambarkan tidak
tersedianya intensif bagi penjual untuk masuk atau keluar pasar. Untuk
mempermudah penjelasan, kita bisa melihatnya melalui Gambar 2 berikut:

10
Keterangan:
 Dari proses pergeseran yang berlangsung di masing-masing
skenario di atas, pada akhirnya akan mencapai keseimbangan
jangka panjang, dimana kurva D bersinggungan dengan kurva AC
di satu titik (e). Pada titik e tersebut terpenuhi kondisi zero
economic profit, yakni ketika P = AC, dalam hal ini ketika harga
sebesar Pe dan kuantitas sebanyak Qe.

2.5 Efisiensi Pasar Persaingan Monopolistik


Membandingkan efisiensi perusahaan dalam penggunaan faktor produksi
di pasar persaingan penuh dapat digunakan untuk menilai efisiensi perusahaan
dalam penggunaan faktor produksi di pasar persaingan monopolistik..
Perbandingan efisiensi tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Dalam jangka panjang, efisiensi pemanfaatan faktor-faktor produksi di


pasar persaingan sempurna dengan pasar persaingan monopolistis dapat dilihat
pada diagram di atas. Gambar (a) dan (b) masing-masing menggambarkan
keseimbangan dalam pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan

11
monopolistik. Kami berasumsi bahwa biaya manufaktur di pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan monopolistik adalah sama dalam perbandingan
ini. Dengan demikian, biaya rata-rata jangka panjang perusahaan persaingan
sempurna sama dengan biaya rata-rata jangka panjang perusahaan persaingan
monopolistik (LRACC=LRACM), dan biaya marjinal jangka panjangperusahaan
persaingan sempurna sama dengan biaya marjinal jangka panjang
perusahaan persaingan monopolistik (LRMCC = LRMCM).
Gambar (a) menunjukkan bahwa dalam pasar persaingan sempurna,
penggunaan faktor-faktor produksi sudah optimal, dalam arti perusahaan
memproduksi barang dengan biaya serendah mungkin. Harga pasar saat ini
adalah PS, dan jumlah produk yang dihasilkan adalah QS dalam kondisi ini.
Sementara itu, Gambar (b) menunjukkan bahwa pemanfaatan faktor-faktor
produksi belum optimal, dalam arti bahwa perusahaan-perusahaan di pasar
persaingan monopolistik membuat barang-barang dengan biaya yang belum
terendah.
Dalam jangka panjang, baik perusahaan persaingan monopolistik
maupun persaingan sempurna menghasilkan laba normal, tetapi biaya produksi
per unit dan harga jual per unit di perusahaan persaingan monopolistis lebih
tinggi daripada di pasar persaingan sempurna. Selanjutnya, jumlah output yang
dihasilkan di pasar persaingan monopolistis lebih kecil daripada jumlah output
yang dihasilkan di pasar persaingan sempurna.

2.6 Corak Pasar Persaingan Monopolistik


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan
monopolistik itu berbeda dengan pasar persaingan sempurna maupun
pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa corak yang ada terjadidan ada
pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam
corak pasar persaingan monopolistik.

12
1. Efesiensi dan Diferensiasi Produksi

Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak


produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan
karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan.
Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak
pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan. Setiap
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan berusaha
memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan
jelas dibedakan dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya
berbagai varisi produk merupakan keistimewaan dari pasar
persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi
produsen dan konsumen. Keuntungan bagi produsen karena
diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat pada
perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen
keuntungannya karena mereka memiliki banyak pilihan untuk
membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda.

2. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan yang sangat


terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam
jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.
Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek dapat
mendorong pada kegiatan pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika
terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek
makaakan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki
industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang
sama, maka keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati
lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang
diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi
dinikmati.

13
3. Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya


selainperubahan harga yang dilakukan oleh produsen untuk
menarik lebihbanyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan
monopolistik hargabukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan
bukan harga dapatdilakukan dengaan diferensiasi produk dan iklan
serta berbagai bentukpromosi penjualan.

4. Promosi Penjualan Melalui Iklan

Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat


iklanmerupakan suatu bagian penting dari usaha memasarkan hasil
produksi.Tujuan membuat iklan adalah untuk tercapainya salah satu dari
target-target berikut.

a. Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan.


Jenis iklan ini biasanya digunakan perusahaan ketika
memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.

b. Memberi tahu konsumen bahwa produk yang dihasilkan


merupakan produk terbaik. Jenis iklan ini digunakan untuk
mempertahankan kedudukannya dipasar.

5. Distribusi pendapatan

Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan


monopolistik mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang.
Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan
keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan
menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang
sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan
berarti tidak ada lagi produsen yang mendapatkan keuntungan lebih
melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi
dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para

14
ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik
menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Kelebihan:

 Konsumen memiliki banyak pilihan produk sebagai alternatif


 Kebebasan produsen untuk keluar dan masuk pasar
 Inovasi di bidang produksi bisa dilakukan
 Produsen bisa berkembang dan lebih kreatif
 Pendapatan produsen cenderung merata

Kekurangan:

 Persaingan sangat ketat


 Market share hanya sebesar 30% hingga 40% saja
 Kebocoran anggaran produsen di bidang inovasi
 Kebutuhan biaya untuk pemasaran yang besar

2.8 Contoh Pasar Persaingan Monopolistik

 Pabrik Rokok, sebut saja perusahaan seperti Gudang Garam, Djarum,


maupun Dji Sam Soe. Ketiganya memproduksi rokok namun memiliki ciri
yang berbeda. Bahkan harga yang mereka patok pun beragam, tidak ada
standar yang menentukan harga tersebut harus seragam. Selain itu, setiap
produsen memiliki kuasa untuk mempengaruhi pasar dengan barang
komoditas milik mereka sendiri. Namun mereka tidak dapat memberikan
pengaruh harga terhadap keseluruhan harga pasar maupun harga yang
ditetapkan oleh kompetitornya. Perbedaan lain yang bisa dilihat dari ketiga
contoh produk dari pabrikan tersebut adalah soal racikan rokok, tampilan

15
desain,serta varian rasa yang disajikan. Selain itu jumlah rokok di dalam
kemasan juga tergantung dari produsen itu sendiri.

 Restoran makanan cepat saji ayam goreng, KFC, McDonalds, maupun


restoran sejenis lainnya menawarkan produk yang serupa. Namun kualitas,
harga, fasilitas dan juga rasa akan mempengaruhi konsumen untuk
memilih restoran yang disukai.

 Pasar air mineral, pastinya kamu mengetahui beberapa produsen air


mineral yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat seperti Aqua, Le
Minerale, Nestle dan lainnya.

  Sabun, shampoo, berbagai merk shampo dan sabun yang dapat kita
temukan yang memiliki ciri khas sendiri dengan produsen yang berbeda.
Dari sekian banyak merek sabun atau shampoo yang ada, mungkin kita
akan memilih satu produk yang sesuai dengan kebutuhan kita baik dari
wangi maupun kandungan yang terdapat dalam produk.

 Sepatu, seperti halnya contoh sebelumnya sepatu juga terdiri dari berbagai
merek dengan produsen yang berbeda, kan. Seperti halnya Adidas, Nike,
Fila yang sama-sama memproduksi sepatu olahraga. Namun, setiap produk
memiliki keunggulan, dan desain yang berbeda. Oleh karena itu konsumen
akan memilih sepatu olahraga yang sesuai dengan preferensi mereka. 

 Contoh lainnya adalah kopi sachet yang sangat dekat dengan kehidupan
kita sehari-hari. Berbagai merek dari masing-masing produsen yang dapat
kamu konsumsi. Kamu dapat memilih kopi yang sangat sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi. 

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated product). Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah
pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan
sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat- sifatnya mengandung unsur sifat-
sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Yang
memiliki cim-ciri utama yaitu terdapat banyak penjual barangnya bersifat berbeda
corak dapat mempengaruhi harga, kemasukan relative mudah dan banyak
melakukan persaingan bukan harga. Perusahaan juga memiliki keseimbangan
jangka pendek dan jangka panjang di dalam menghasilkan keuntungan yang
normal.

3.2 Saran

Berdasarkan pada pembahasan pasar monopolistic, saran kami seharusnya


seorang monopolis memperbaiki sistem yang pro-kontra yang berjalan sekarang
dan banyak merugikan masyarakat. Sistem monopoli yang melibatkan komunikasi
dua arah antara produsen dan konsumen mungkin bisa menjadi alternative
penyelesaian masalah, agar tepat pada sasaran yang diharapkan. Transparansi juga
harus diterapkan agar tidak terjadi salah persepsi dari pihak konsumen. Kita juga
harus berusaha meminimalisir dampak negatif dari pasar monopoli tersebut.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2015. Mikroekonomi Teori Pengantar. Depok: PT.RAJA


GRAFINDO PERSADA.
Media Syari’ah. 2012. “Jurnal Mekanisme Pasar dalam Perspektif
Ekonomi Islam Vol.12 No.1.”
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/medsyar/article/viewFile/1727/1264
diakses pada tanggal 20 Mei 2023

Kevin. 2023. “Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri, Kelebihan, Kekurangan dan


Contoh” https://rumuspintar.com/pasar-monopolistik/ diakses tanggal 21 Mei
2023
Ajarekonomi. 2018. “Karakteristik dan Ekuilibium di Pasar Persaingan
Monopolistik” https://www.ajarekonomi.com/2018/08/karakteristik-dan-
ekuilibrium-di-pasar.html diakses pada tanggal 25 Mei 2023
Tika. 2023. “Contoh Pasar Monopolistik dalam Kehidupan Sehari-hari”
https://ajaib.co.id/contoh-pasar-monopolistik-dalam-kehidupan-sehari-hari/
diakses tanggal 24 Mei 2023
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Keseimbangan Perusahaan Monopolistik”
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-
hidayatullah-jakarta/teori-ekonomi-mikro/keseimbangan-perusahaan-
monopolistik/45281020 diakses pada tanggal 25 Mei 2023
Satria, Erlangga. 2020. “Teori Pasar Monopolistik”.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jember/ekonomi-mikro/pasar-
monopolistik/10977323 diakses pada tanggal 22 Mei 2023

19
20

Anda mungkin juga menyukai