KELAS : A
KELOMPOK V
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas berkat rahmat dan hidayahnyalah sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Pasar Monopolistik” dengan tepat
waktu.
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikro
Ekonomi II. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca dan
juga penulis.
Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing serta kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
PEMBAHASAN
KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
PEMBAHASAN
1
Menurut Sadono Sukirno (1997:294) dalam M. Taufiqurrahman, mengungkapkan
ciri-ciri pasar persaingan monopolistis seperti yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Terdapat banyak penjual
Terdapat banyak penjual tapi tidak sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
Jika dibandingkan keseluruhan pasar dan keseluruhan produksinya, produksi suatu
perusahaan adalah sedikit, karena perusahaan dalam pasar monopolistik mempunyai
ukuran yang relatif sama besarnya
b. Barangnya bersifat berbeda corak, ciri ini adalah sifat yang penting untuk membedakan
diantara pasar persaingan monopolistik dan persaingan sempurna. Produksi dalam
persaingan pasar ini berbeda corak dan secara fisik mudah untuk dibedakan.
c. Perusahaam memiliki sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga yang dimana dalam
pasar monopolistic ini kekuatan dalam mempengaruhi harga oleh perusahaan
monopolistik bersumber dari sifat barang yang dihasilkan, yaitu bersifat berbeda corak.
Perbedaan inilah yang membuat pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang
sesuai perusahaan dan kurang menyukai barang yang dihasilkan oleh perusahaan
lainnya. Maka jika suatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih bisa menarik
pembeli meskipun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelumnya.
d. Relatif mudah untuk masuk kedalam industri/pasar
masuk kedalam pasar persaingan monopolistik tidak sesulit untuk masuk kedalam pasar
monopoli dan oligopoly
e. Sangat aktifnya persaingan promosi penjualan harga tidak menjadi penentu besarnya
pasar, sutau perusahaan mungkin menjual suaru produknya dengan harga yang cukup
tinggi tetapi ia masih bisa menarik banyak pelanggan untuk membeli produknya.
Sebaliknya, suatu perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga murah tetapi ia
tidak bisa menarik pelanggan. Oleh sebab itu untuk menarik pelanggan, perusahaan
dituntut untuk selalu aktif dalam melakukan promosi, memperbaiki layanan,
mengembangkan desain produk dan mutu suatu produk.(Taufiqurrahman, n.d.)
2
B. Permintaan Pasar Monopolistik
Dalam jangka panjang, semakin banyak perusahaan yang masuk dalam pasar akan
menjadi saingan perusahaan-perusahaan terdahulu. Akibatnya, setiap perusahaan akan
menghadapi permintan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Adapun tindak
non pasar adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahan
untuk menarik lebih banyak pembeli barang yang diproduksi.
Oleh karena itu kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat
elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak berimpit dengan kurva
3
permintaan. Dalam persaingan monopolistik kurva MR adalah sama seperti yang terdapat
pada pasar monopoli, yaitu kurva tersebut terletak dibawah kurva permintaan.
4
Keterangan:
• Pada gambar sebelah kiri, penjual memperoleh laba dari penjualan produk dengan
harga sebesar P1 dan kuantitas sebanyak Q1 (pada titik ini maksimalisasi profit
terpenuhi, yakni Ketika MC berpotong dengan MR).
• Besaran profit yang didapatkan adalah area segiempat P1-A-B-C.
• Sementara pada gambar sebelah kanan, kurva AC berada diatas kurva permintaan
9D), sehingga harga (P) lebih rendah dari pada averge total cost (AC). Dengan
demikian, penjual mengalami kerugian.
• Adapun minimalisasi kerugian terpenuhi dengan penjualan produk sebanyak Q2 dan
harga sebesar P2.
• Besarnya kerugian minimal terlihat pada area segiempat P2-J-K-L.
5
Dibandingkan dengan pasar monopoli, persaingan pasar monopolistik masih lebih
baik dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang (dead weight loss(Siregar,
n.d.)). Namun tetap kurang efisien dibanding pasar persaingan sempurna. Ada dua
penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efisien dibanding pasar
persaingan sempurna:
• Jika scenario kedua terjadi, yakni saat penjual mengalami kerugian, maka dalam
jangka panjang akan mempengaruhi keputusan penjual-pejual yang ada untuk tetap
bertahan atau keluar dari pasar.
• Ketika jumlah penjual berkurang, pembeli memiliki lebih sedikit pilihan. Ini akan
mengakibatkan pergeseran kurva D dan kurva MR ke kanan, yang bertahan di pasar
(dengan kata lain, penjual yang bertahan di pasar akan mengalami penurunan
kerugian).
6
tersebut menggambarkan tidak tersedianya unsentif bagi penjual untuk masuk atau keluar
pasar.
Keterangan:
Contoh Kasus :
Diketahui fungsi permintaan perusahan “MAB” yang bergerak pada pasar persaingan
monopolistik adalah
P = 120 – Q
Dan fungsi biaya perusahaan adalah
C = 5 + 2𝑞2
Dimana P = tingkat harga,
q = tingkat output dan
C = biaya total
Tentukanlah harga, output dan keuntungan memaksimumkan perusahaan.
Jawaban :
Dit:
P = 120 –Q
7
q = tingkat output
TC = 5 + 2𝑞2
TR = P.Q
= (120 – Q). 𝑄 2
= 120Q - 𝑄 2
MR = TR’
= 120 – 2Q
TC = 5 + 2𝑄 2
MC = TC’
= 4Q
MR = MC
120 – 2Q = 4Q
120 = 4Q + 2Q
120 = 6Q
20 = Q
P = 120 – Q
= 120 – 20
P = 100
TC = 5 + 2𝑄 2
= 5 + 2(20)2
= 5 + 2(400)
= 805
𝜋 = P.Q – C
= P.Q – TC
= 100. 200 – 805
= 2000 – 805
= 1195
8
D. Aturan Memaksimalkan Laba Persaingan Monopolistik
Untuk memaksimalkan laba, peruhaan persaingan monopolistik memproduksi
dimana penerimaan marginal sama dengan biaya marginal(Khelvin et al., 2021). Harga yang
memaksimalkan suatu laba ialah harga maksimum per unit yang bersedia konsumen bayar
untuk tingkat keluaran yang memaksimalkan laba. Dengan kata lain, keluaran yang
memaksimalkan laba, Q2, ialah seperti berikut: MR(Q2) = MC (Q2) dan, harga yang
memaksimalkan laba ialah: P2 = (Q2)
Contohnya: Misalkan fungsi permintaan invers untuk produk perusahaan persaingan
monopolistik ditentukan oleh P = 100 – 2Q dan fungsi biaya ditentukan oleh C(Q) = 5 + 2Q.
Tentukan harga dan kuantitas yang memaksimalkan laba dan laba maksimal?
Jawaban:
Menggunakan rumus penerimaan marginal untuk permintaan invers linear dan
rumus untuk biaya marginal, maka kita melihat bahwa MR= 100 – 4Q dan MC = 2.
Selanjutnya, tetapkan MR = MC maka untuk menemukan tingkat keluaran yang
memaksimalkan laba: 100 – 4Q =2 atau 4Q = 98. Pemecahan Q menghasilkan keluaran yang
memaksimalkan laba dari Q2 = 24,5 unit. Harga yang memaksimalkan laba ditemukan dengan
menetapkan Q = Q2 dalam fungsi permintaan invers. P2 = 100 – 2 x 24,5 per unit. Dengan
demikian, harga yang memaksimalkan laba adalah $51 per unit. Kemudian, laba adalah
perbedaan antara penerimaan dan biaya.
𝜋 = P2Q2 – C (Q2)
= (51) (24,5) – [5+ 2(24,5)]
= $1.19550
Maka harga yang dapat memaksimalkan laba ialah $51 dan laba maksimalnya adalah
$1.19550.
9
KESIMPULAN
1. Dalam pasar persaingan monopolistik, perusahaan bersaing dengan menjual produk yang
terdiferensiasi, yang sangat substutif. Yang dimana pasar monopolistik mempunyai ciri-
ciri yaitu terdapat banyak penjual, barangnya bersifat berbeda corak, perusahaan memiliki
sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga, relatif mudah untuk masuk kedalam
industri/pasar, aktif dalam persaingan promosi.
2. Permintaan dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik yaitu condong
menurun disebabkan preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan
tersebut
3. Adapun keseimbanga dalam pasar monopolistik yang dimana terbagi menjadi dua yaitu
keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek yang dimana Pada jangka pendek
kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian. karena waktu yang relatif
singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru dan pada jangka panjang semakin
banyak perusahaan yang masuk dalam pasar akan menjadi saingan perusahaan-
perusahaan terdahulu. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi permintan yang
semakin sedikit pada berbagai tingkat harga
10
DAFTAR PUSTAKA
Imanianto, F., Ciptalydi, D. S., Suwarni, & Yudanty, W. A. (2015). MAKALAH PENGANTAR ILMU
EKONOMI.
Khelvin, Anisa, N., Amaliyah, Z., & Khairunnisa, N. (2021). MAKALAH PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
DAN OLIGOPOLI.
Munarfa, A. (2007). Buku Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi. Badan Penerbit UNM.
Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2012). Buku Mikro Ekonomi Edisi Kedelapan (8th ed.). Erlangga.
Sadono, S. (2005). Buku Mikro Ekonomi Edisi Ketiga (3rd ed.). PT. Raja Grafindo Persada.
11