Anda di halaman 1dari 8

PERSAINGAN MONOPOLISTIK

MATA KULIAH : EKONOMI MANAJERIAL

Dibuat Oleh:

M RICKY ARDIANSYAH | 01012622327008


M REZA SAPUTRA | 01012622327018
RENDRA HARYADI | 01012622327017

Magister Manajemen | 54C


Dosen: Dr. Siti Rohima, S.E., M.Si

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI

2024
PENDAHULUAN

Dalam pasar, terjadi interaksi antara konsumen dan produsen yang memberikan penawaran
dan permintaan. Konsumen lebih menyukai harga yang murah, sedangkan produsen lebih
menyukai harga yang mahal. Pertemuan antara konsumen dan produsen dalam titik
ekuilibrium sebagai harga transaksi, yang disebut terjadinya pasar. Keduanya mempunyai
peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang dipasar. Struktur pasar dapat
diidentifikasi menjadi empat jenis struktur pasar, yaitu persaingan sempurna di satu
kelompok, monopoli murni di kelompok yang berlawanan, serta persaingan monopolistik
dan oligopoli di antara keduanya. Struktur pasar dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran
pembeli dan penjual suatu produk, jenis produk, tingkat mobilitas sumber daya, dan tingkat
pengetahuan agen ekonomi mengenai harga dan biaya, serta kondisi permintaan dan
penawaran.

Perusahaannya Perusahaannya
hanya satu beberapa

Monopoli Oligopoli

Persaingan
Monopolistik
sempurna

Perusahaannya Perusahaannya
banyak banyak
Produknya Produknya
homogen terdeferensiasi

Gambar 1. (satu) Jenis Struktur Pasar

Karakteristik pasar pada gambar 1 (satu) tersebut digunakan untuk mendefinisikan empat
jenis struktur pasar:
1. Persaingan sempurna (perfect competition) adalah bentuk organisasi pasar di mana (a)
terdapat banyak pembeli dan penjual suatu produk, masing-masing terlalu kecil untuk
memengaruhi harga suatu produk; (b) produk bersifat homogen; (c) terdapat mobilitas
sumber daya yang sempurna; dan (d) agen ekonomi memiliki pengetahuan yang
sempurna mengenai kondisi pasar.
2. Monopoli (monopoly) adalah bentuk organisasi pasar di mana setiap perusahaan
menjual suatu produk yang tidak terdapat substitusi erat. Masuk ke dalam industri
sangat sulit atau tidak mungkin (seperti yang dibuktikan dengan fakta bahwa terdapat
satu perusahaan dalam industri tersebut).
3. Persaingan monopolistik (monopolistic competition) merujuk pada kasus di mana
terdapat banyak penjual produk yang terdiferensiasi dan masuk ke dalam atau keluar
industri relatif cukup mudah dalam jangka Panjang.
4. Oligopoli (oligopoly) adalah kasus di mana terdapat sedikit penjual dari suatu produk
yang homogen atau terdiferensiasi. Walau masuk ke dalam industri adalah mungkin,
hal tersebut tidak mudah (seperti yang dibuktikan oleh sejumlah kecil perusahaan
dalam industri tersebut).

Contoh Produk dari 4 (Empat) Struktur Pasar dapat dilihat pada Gambar 2 (dua) berikut ini :

Monopoly

Monopolistik

Oligopoly

Persaingan
Sempurna
Gambar 2. (dua) Contoh Produk Struktur Pasar
PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Pengertian Persaingan Monopolistik

Persaingan monopolistik adalah bentuk organisasi pasar di mana terdapat banyak penjual
produk yang heterogen atau terdiferensiasi, serta masuk dan keluar dari industri dinilai cukup
mudah dalam jangka panjang.

Produk terdiferensiasi adalah produk yang serupa tetapi tidak identik dan dapat memenuhi
kebutuhan dasar yang sama. Contohnya adalah berbagai merek sereal sarapan, pasta gigi,
rokok, detergen, dan obat flu.

Diferensiasi produk dapat pula didasarkan pada lokasi yang lebih nyaman atau pelayanan
yang lebih ramah. Persaingan monopolistik merupakan bauran dari persaingan sempurna dan
monopoli, dengan elemen kompetitif yang dihasilkan dari fakta bahwa dalam pasar
persaingan monopolistik, terdapat banyak penjual produk yang terdiferensiasi, masing-
masing terlalu kecil untuk mempengaruhi yang lain, dan elemen monopoli muncul dari
diferensiasi produk. Namun kekuatan monopoli yang dihasilkan sangat terbatas karena
ketersediaan banyaknya subtitusi.

Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik


- Differentiated Products, terdiferensiasi jenisnya sama namun berbeda dalam berbagai
hal, misalnya kualitas, penampakan fisik, reputasi, brand dan lain – lain
- Highly Substitutable, barang substitusinya banyak, sehingga elastisitas
permintaannya elastis
- Free entry and exit, saat menguntungkan akan muncul produk baru, saat rugi akan
ada produk yang hilang dari pasar
- Produsen yang sangat banyak sehingga konsumen memiliki variasi produk

Persaingan monopolistik paling umum terjadi dalam sector retail dan jasa perekonomian,
seperti pakaian tekstil, kapas, dan pemrosesan makanan. Pada tingkat local, contoh terbaik
dari persaingan monopolistik adalah gerai makanan siap saji, toko sepatu, pom bensin, salon
kecantikan, apotek, kedai kopi, dan kedai pizza, di mana semuanya berlokasi sangat dekat
satu sama lain. Perusahaan di masing-masing bisnis tersebut memiliki sejumlah kekuatan
monopoli atas persaingnya, berdasarkan keunikan produknya, lokasi yang lebih baik,
pelayanan yang lebih baik, variasi produk, serta harga yang sedikit lebih rendah. Namun
kekuatan pasarnya sangat dibatasi oleh ketersediaan banyaknya subtitusi yang terkait erat.
Analisis kita seharusnya terbatas pada perusahaan umum atau perwakilan analisis secara
grafis juga akan sangat disederhanakan dengan asumsi.
Contoh Analisa bisnis pada Pasar Persaingan Monopolistik produk Sepatu dapat dilihat pada
gambar 3 (tiga) sebagai berikut :

Analisa

Produk olahraga olahraga


Harga Mahal Terjangkau
Brand Internasional Indonesia
Inovasi Tinggi Sedang
Kualitas Sangat Baik Baik

Gambar 3. (tiga) Analisa Pasar Persaingan Monopolistik Sepatu

Jenis produk yang dibandingkan dalam contoh pasar persaingan monopolistic ini adalah
Sepatu olahraga merek NIKE dan LEAGUE

Terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi harga dari masing – masing sepatu tersebut
persepsi harga berdasarkan brand internasional dan brand lokal mengakibatkan harga NIKE
lebih tinggi lalu innovasi dan kualitas produk yang tinggi menjadikan produsen dapat puas
dengan produk yang ditawarkan sehingga mempengaruhi persepsi harga dari brand tersebut.
PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT JANGKA PENDEK DALAM
PERSAINGAN MONOPOLISTIC

Mengingat perusahaan yang bersaing secara monopolistik memproduksi produk yang


terdiferensiasi, kurva permintaan yang dihadapinya memiliki kemiringan yang negatif, tetapi
karena terdapat banyak substitusi yang erat untuk produk, kurva permintaan sangat elastis
harganya. Elastisitas harga dari permintaan semakin tinggi ketika tingkat diferensiasi produk
semakin kecil.

Gambar 4. (empat) Kurva Pasar Monopolistik jangka pendek

Konsep Persaingan Monopolistik Jangka Pendek


1. MR=Marginal Revenue (berapa besar pertambahan penghasilan ketika menambah 1
pcs kuantitas produk) , MC=Marginal Cost (berapa besar pertambahan pengeluaran
ketika menambah 1 pcs kuantita produk)
MR = MC, titik dimana perusahaan dapat mendapatkan keuntungan tertinggi ketika
memproduksi kuantitas tersebut
2. P(price) = Demand , Penentuan harga di tentukan produsen , tidak semua produsen
dapat menentukan harga sama memperhatikan factor branding , kualitas dan nilai
tawar seperti kasus NIKE dan LEAGUE harga NIKE bisa ditawarkan seharga 2juta
rupiah namun LEAGUE tidak dapat mematok harga sama karena factor perbedaan
tersebut
3. Profit & loss, bisnis dapat untung dan rugi dikarenakan beberapa faktor utama yaitu
harga, value produk dan aspek marketing
Jika pada tingkat output terbaik, P > ATC(average total cost), perusahaan menghasilkan laba;
jika P = ATC, perusahaan mencapai titik impas; dan jika P < ATC, perusahaan mengalami
kerugian, tetapi perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan terus berproduksi selama
P > AVC.

PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT JANGKA PANJANG DALAM


PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menghasilkan laba dalam jangka
pendek (atau akan menghasilkan laba dalam jangka panjang dengan membangun skala
pabrik optimal untuk memproduksi tingkat output terbaik), maka semakin banyak
perusahaan yang akan masuk ke pasar dalam jangka panjang. Hal ini akan menggeser kurva
permintaan yang dihadapi oleh masing-masing pesaing monopolisik ke arah kiri (karena
pangsa pasarnya turun) sampai akhirnya bersinggungan dengan kurva LAC perusahaan).

Jadi, semua perusahaan yang bersaing secara monopolistik dalam jangka panjang mencapai
titik impas dan berproduksi pada bagian yang memiliki kemiringan negatif kurva LAC-nya
(dan bukan pada titik terendah, seperti dalam kasus persaingan sempuma)
Gambar 5. Kurva Pasar Monopolistik jangka panjang

Konsep Persaingan Monopolistik Jangka Panjang, Kecenderungan pasar yang free entry dan
free exit menyebabkan semakin banyak kompetitor sehingga menyebabkan menurunkan
market share perusahaan lalu berdampak pada menurunnya demand
LAC dan P yang sedikit lebih tinggi dalam persaingan monopolistik daripada persaingan
sempurna dapat dipandang sebagai biaya yang memiliki beragam produk terdiferensiasi yang
menarik bagi selera konsumen yang berbeda, dibandingkan dengan satu produk yang tidak
terdiferensiasi. Fakta bahwa setiap pesing monopolistik berproduksi sampai bagian kiri titik
terendah kurva LAC-nya berarti bahwa setiap perusahaan beroperasi dengan kelebihan
kapasitas (excess capacity) dan bahwa terdapat lebih banyak perusahaan (terdapat
overcrowding) ketika pasar diorganisasi di sepanjang persaingan monopolistik daripada
persaingan sempurna.

VARIASI PRODUK DAN BEBAN PENJUALAN DALAM PERSAINGAN


MONOPOLISTIK

Dalam persaingan monopolistik, perusahaan dapat meningkatkan pengeluarannya terkait


variasi produk dan upaya penjualan untuk meningkatkan permintaan atas produknya dan
menjadikannya lebih inelastis harganya.

Variasi produk (product variation) merujuk pada perubahan sejumlah karakteristik produk
yang dilakukan oleh pesaing monopolistik untuk menjadikan produknya lebih menarik bagi
konsumen. Sebagai contoh, produsen mengurangi kandungan gula dari sereal sarapan dan
memasukkan sebuah hadiah yang merupakan kejutan kecil di setiap kemasannya.

Beban penjualan (selling expenses) adalah semua beban yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk mengiklankan produk, meningkatkan tenaga penjualan, menyediakan pelayanan yang
lebih baik atas produknya, dan sebagainya.

Variasi produk dan beban penjualan dapat meningkatkan penjualan dan laba perusahaan,
tetapi juga dapat mengarah pada biaya tambahan dan masalah hukum. Perusahan seharusya
mengeluarkan lebih banyak variasi produk dan upaya penjualan selama MR dari upaya
tersebut melebihi MC, dan sampai MR = MC. Meski mengeluarkan lebih banyak variasi
produk dan upaya penjualan dapat meningkatkan laba dalam jangka pendek, perusahaan
yang bersaing secara monopolistik akan mencapai titik impas dalam jangka panjang karena
imitasi yang dilakukan oleh perusahaan lain dan masuknya perusahaan-perusahaan baru

Anda mungkin juga menyukai