Anda di halaman 1dari 32

BAB 8

MENGELOLA PASAR PERSAINGAN, MONOPOLI DAN PERSAINGAN


MONOPOLISTIC

A. Penertian Mengelola Pasar Persaingan, Monopoli Dan Persaingan Monopolistik

pasar persaingan,monopoli serta persaingan monopolistik. Pasar persaingan yaitu dimana


didalam terjadi sebuah transaksi antara penjual dan pembeli dalam bentuk penawaran dan
permintaan produk.pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar yang dikembangkan karena
adanya ketidak puasan dalam pasar model persaingan sempurna dan pasar monopoli atau
sederhananya pasar persaingan monopolistik adalah kombinasi dari pasar persaingan monopoli
dan pasar persaingan sempurna.

1. Pasar Persaingan Sempurna 

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya terjadi transaksi antara penjual
dan pembeli dalam bentuk penawaran dan permintaan produk. Yang membedakan dari pasar
biasa ialah di dalam sistem ini, transaksi yang dilakukan tidak dipengaruhi oleh naik turunnya
harga. 

B. Ciri – Ciri Pasar Persaingan Sempurna 


Tidak semua pasar bisa dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna. Harus ada ciri-ciri tertentu
yang terjadi di dalam ruang jual beli tersebut. Ini dia ciri-ciri atau tanda-tanda yang dimaksud: 

a. Harus ada penjual dan pembeli yang jumlahnya banyak, Ciri-ciri yang pertama ialah harus
ada penjual dan pembeli yang jumlahnya sama banyak. Dengan kondisi semacam ini tentu
penjual tidak bisa memainkan harga, karena pasti pembeli mengetahui informasi tentang
harga asli yang beredar di pasar tersebut. 
b. Pedagang bebas menutup dan membuka usaha, Di dalam sistem pasar persaingan
sempurna, pihak pedagang diberi kebebasan untuk menutup atau membuka usahanya. Jika
sistem ini dirasa merugikan, maka silakan niaganya dihentikan maupun sebaliknya. 
c. Barang yang dijual bersifat homogen, Agar tidak terjadi perbedaan harga dan kualitas
barang, maka di struktur pasar ini, produk yang dijual harus setipe atau homogen.
Sehingga, sekalipun pembeli membeli pada pedagang lain harga dan kualitasnya tetap
sama. 
d. Penjual dan pembeli mengetahui informasi  harga yang jelas, Ciri yang keempat adalah
penjual dan pembeli harus mengetahui informasi terkait harga yang benar yang beredar di
pasar tersebut. Ini juga berlaku ketika harga bergerak dengan cepat. 

C. MONOPOLI 
Monopoli adalah seseorang atau lembaga yang menguasai penawaran pasar. Pada pasar
monopoli, tidak terdapat barang lain yang sejenis dan tidak ada pesaing bagi sebuah perusahaan.
Penjual pada pasar monopoli disebut monopolis yang merupakan pihak tunggal. Monopolis
mempunyai kekuasaan dan menguasai pasar untuk menentukan harga. Pedagang monopolis tidak
mengkhawatirkan persaingan. 
Kekuatan monopoli 
Kekuatan monopoli (monopoly power) merujuk pada kemampuan perusahaan untuk
mempengaruhi harga pasar. Itu lemah ketika pasar terdiri dari banyak pemain dan produk relatif
homogen. Kekuatan pasar lebih tinggi ketika perusahaan beroperasi di bawah oligopoli, di mana
pasar hanya terdiri dari beberapa perusahaan. Dan, perusahaan memiliki kekuatan pasar absolut jika
hanya satu-satunya produsen di pasar (monopoli). 
Faktor yang mempengaruhi kekuatan monopoli : 
1. Hambatan masuk pasar  : Semakin tinggi hambatan masuk, semakin tinggi peluang
perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuatan monopoli. Pendatang baru
membawa kapasitas baru ke pasar dan menambah pilihan bagi konsumen. Jika perusahaan
yang ada saat ini menetapkan harga lebih tinggi daripada harga ekuilibrium, pendatang baru
mungkin akan menawarkan di harga ekuilibrium sehingga mendorong lebih banyak
pembelian.  
2. Jumlah pesaing : Semakin sedikit pemain, semakin besar kekuatan monopoli. Seperti yang
saya jelaskan sebelumnya, kekuatan pasar di persaingan sempurna adalah nol dan itu akan
meningkat ketika pasar mengarah pada monopoli. Selain itu, jika jumlah pemain sedikit,
mereka mudah untuk berkolusi dalam menetapkan harga.  
3. Diferensiasi produk : Diferensiasi meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menetapkan
harga jual. Sebaliknya, ketika menghasilkan produk yang homogen (produk massal),
kekuatan atas harga jual menurun. Jika perusahaan menetapkan harga lebih tinggi daripada
pemain lainnya, konsumen akan beralih ke produk yang lebih murah. Singkat cerita,
diferensiasi meningkatkan biaya peralihan konsumen.  
D. Sumber kekuatan monopoli 
Ada empat sumber utama kekuatan monopoli. Satu atau lebih dari sumber-sumber ini
menyebabkan hambatan masuk (barrier to entry) yang mencegah perusahaan lain masuk ke
pasar untuk bersaing dengan perusahaan monopoli 
1. Skala ekonomi  
Sumber pertama kekuatan monopoli adalah sifat teknologi. Pertama, penting untuk
mengingat beberapa terminologi penting. Skala ekonomis ada setiap kali biaya ratarata
jangka panjang menurun seiring keluaran meningkat. Skala non-ekonomis ada setiap kali
biaya rata-rata jangka panjang meningkat seiringkeluaran meningkat. Untuk banyak
teknologi, terdapat berbagai kisaran dimana terdapat skala ekonomis dan kisaran dimana
terdapat skala non-ekonomis. Skala non-ekonomis ada setiap kali biaya rata-rata jangka
panjang meningkat seiring keluaran meningkat 
2. Economies of scope  
Mengingat bahwa economies of scopeada apabila total biaya produksi dua produk dalam
perusahaan yang sama lebih rendah daripada ketika produk-produk tersebut dihasilkan oleh
perusahaan yang terpisah. Dengan adanya economies of scope, produksi yang efisien
mengharuskan suatu perusahaan memproduksi beberapa produk bersama-sama. Sementara
perusahaan multiproduk tidak selalu memiliki kekuatan pasar lebih dari perusahaan yang
memproduksi satu produk, economies of scope cenderung mendorongperusahaan yang lebih
besar 
3. Cost Complementarity 
Cost complementarity ada pada fungsi biaya multiproduk ketika biaya marginal untuk
memproduksi satu keluaran berkurang ketika keluaran dari produk lainmeningkat; yaitu
ketika peningkatan keluaran produk 2 menurunkan biaya marginal produk keluaran 1.
Perusahaan multiproduk yang menikmati cost complementarities cenderung memiliki biaya
marginal lebih rendah dari padaperusahaan yang memproduksi satu produk. Hal ini
memberikan perusahaan multiproduk keuntungan biaya atas perusahaan produk tunggal. 
E. PERSAINGAN MONOPOLISTIK 

Suatu struktur pasar yang terletak di antara monopoli dan persaingan sempurna adalah
persaingan monopolistik (monopolistic competition). Struktur pasar ini menunjukkan beberapa
karakteristik yang ada di pasar persaingan sempurna dan monopoli. 
Kondisi persaingan monopolistik 
Sebuah industri adalah persaingan monopolistik jika : 
a. Ada banyak pembeli dan penjual 
b. Setiap perusahaan di industri menghasilkan produk yang berbeda 
c. Ada kebebasan masuk dan keluar dari industri 
Perbedaan utama antara model persaingan monopolistik dan persaingan sempurna adalah bahwa
dalam pasar dengan persaingan monopolistik, setiap perusahaan menghasilkan produk yang sedikit
berbeda dari produk perusahaan lain. Produk yang mirip, tapi tidak sepenuhnya menggantikan
produk lain.  
Ada dua perbedaan penting antara pasar persaingan monopolistik dan pasar monopoli. 
Pertama,  sementara perusahaan persaingan monopolistik menghadapi permintaan miring ke bawah
untuk produknya, Ada perusahaan lain dalam industri yang menjual produk serupa. Kedua, dalam
industri persaingan monopolistik, tidak ada hambatan untuk masuk.  
Maksimalisasi Laba 
Penentuan harga dan keluaran yang memaksimalkan laba dalam persaingan monopolistik adalah
persis sama dengan sebuah perusahaan yang beroperasi dibawah monopoli.  
Perusahaan-perusahaan dalam industri persaingan monopolistik menghasilkan produk berbeda,
gagasan industri atau kurva permintaan pasar tidak di definisikan dengan baik. Untuk menemukan
permintaan pasar, harus menjumlahkan total kuantitas yang dibeli dari semua perusahaan di pasar
pada setiap harga. Tetapi, di pasar persaingan monopolistik, setiap perusahaan menghasilkan
produk yang berbeda dari produk perusahaan lain. Dan, dengan produk-produk yang berbeda akan
seperti membandingkan apel dan jeruk. Aturan Maksimalisasi Laba Persaingan Monopolisti
DAFTAR PUSTAKA

Richard G. Lipsey, dkk (1987) Pengantar Ekonomi, Jilid2 Edisi delapan, Jakarta: Erlangga.
Sukirno. Sadino, (2004) pengantar ekonomi mikro, Jakarta Rajawali
https://www.zupertau.com/2021/11/mengelola-pasar-persainganmonopoli-dan.html
BAB 9

MODEL OLIGOPOLI DASAR

A. Pengertian Pasar Oligopoli

Sudah menjadi hal umum apabila ingin mengetahui suatu hal, sebaiknya dilakukan dengan
mengenali pengertiannya terlebih dahulu. Sama halnya dengan informasi tentang oligopoli, kita
perlu mengenali dan mengetahui oligopoli melalui pengertiannya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) oligopoli adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya
berjumlah sedikit, sehingga meraka atau seorang dari mereka dapat memengaruhi harga pasar atau
keadaan pasar yang tidak seimbang karena dipengaruhi oleh sejumlah pembeli.
Sementara itu, dikutip dari Investopedia, oligopoli adalah suatu struktur pasar yang di
dalamnya hanya terdapat kapasitas kecil atau hanya segelintir saja, tetapi bisa memengaruhi kondisi
pasar secara signifikan.
Di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, oligopoli termasuk ke dalam suatu perjanjian
yang dilarang oleh pemerintah. Hal ini tercantum pada pasal 4 yang berbunyi ”Pelaku usaha
dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan
penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha yang tidak sehat.
Bahkan, di dalam pasal yang sama dan tercantum pada ayat 2 juga dijelaskan tentang
produsen atau pelaku usaha yang diduga telah melakukan perjanjian oligopoli. Pasal tersebut
berbunyi “Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa, apabila dua atau tiga pelaku usaha atau
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar atau satu jenis barang atau jasa
tertentu.
Pasar oligopoli memang bisa dibilang sebagai salah satu kegiatan pasar yang tidak sehat atau tidak
sempurna, tetapi pada kenyataannya, pasar jenis ini persaingan suatu produk yang sama antara
produsen satu dengan produsen lainnya sata ketat. Hal ini dapat terjadi karena sesama produsen
saling menjaga kualitas produk agar nama atau mereknya tidak kalah dengan produsen lainnya.
Dengan demikian, oligopoli dapat dikatakan sebagai suatu bentuk persaingan perdagangan yang
tidak sempurna atau tidak sehat karena sebagian penjual atau produsen sudah memiliki banyak
pembeli. Sampai saat ini, belum ada ketentuan pasti tentang banyaknya jumlah perusahaan yang
tergabung dalam suatu pasar oligopoli.

B. Ciri-Ciri Oligopoli
Supaya tidak begitu kesulitan untuk memahami oligopoli, maka kita perlu mengenal
oligopoli melalui ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri dari oligopoli.

1. Terdiri dari Dua Perusahaan atau Lebih


Terdiri dari dua perusahaan atau lebih menjadi ciri-ciri pertama dari oligopoli. Akan tetapi,
oligopoli baru bisa terwujud apabila jumlah perusahaan atau produsen kurang dari 10%. Dengan
ciri-ciri ini akan memunculkan suatu persaingan dagang yang tidak sempurna karena produk-
produk yang laris di pasar hanya berasal dari produsen atau perusahaan yang memiliki “nama” atau
mereknya sudah dikenal oleh banyak orang saja. Oleh sebab itu, negara membuat suatu perundang-
undangan tentang perjanjian yang tidak boleh dilakukan di dalam dunia pasar. Hal ini dilakukan
agar oligopoli ini dapat dihindari, sehingga pertumbuhan ekonomi di suatu pasar dapat berjalan
dengan baik dan produsen lama atau produsen baru dapat bersaing dengan sehat.

2. Produk yang Diperjualbelikan Biasanya Bersifat Homogen


Produk-produk yang diperjualbelikan atau diperdagangkan bersifat homogen menjadi ciri-
ciri kedua dari oligopoli. Pada ciri-ciri ini produsen biasanya hanya memproduksi dan menjual satu
produk saja. Dengan kata lain, barang atau produk yang satu dengan produk yang lainnya dapat
saling menggantikan, sehingga konsumen tidak begitu terlalu sulit untuk mendapatkan produk yang
homogen tersebut.
Di Indonesia sendiri ada terdapat beberapa produk yang sifatnya homogen atau dapat
digantikan, salah satu produk itu adalah rokok. Hal seperti ini dapat dilihat ketika ada suatu jenis
rokok yang tidak laku di pasaran, maka akan diganti dengan produk yang sama (rokok), tetapi
dengan variasi yang berbeda.

C. Jenis-Jenis Pasar Oligopoli

Kita juga perlu mengenal beberapa jenis dari oligopoli. Oligopoli memiliki beberapa jenis,
di antaranya:
1. Pasar Oligopoli Murni

Pasar oligopoli murni adalah pasar yang hanya menjual satu barang saja. Meskipun hanya
satu barang saja, tetapi varian dari barangnya cukup banyak. sementara itu, harga dari barang satu
dengan barang lainnya hampir sama. Pada pasar oligopoli jenis ini, hampir setiap kebijakannya
dipengaruhi oleh produsen utama. Itulah mengapa pasar oligopoli jenis ini dinamakan pasar
oligopoli murni.

2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi

Pasar oligopoli terdiferensiasi adalah pasar yang hanya menjual satu jenis saja. Namun,
harga pada satu jenis barang itu tidak sama dengan harga produsen atau perusahaan lainnya.
Sederhanya harga dari satu produsen dengan produsen lainnya akan mengalami diferensiasi.
Apabila hal ini terjadi, maka pasar oligopoli semakin menjadi tidak sehat, karena konsumen lebih
menyukai harga yang relatif murah, tetapi barang cukup berkualitas.

3. Pasar Oligopoli Non Kolusi


Pasar oligopoli non kolusi adalah pasar yang di mana jika ada perusahaan yang ingin
memainkan harga suatu barang atau jasa perlu memperhatikan kondisi atau perkembangan yang
terjadi pada perusahaan lain (kompetitor). Di dalam pasar oligopoli, hal ini perlu dilakukan oleh
suatu perusahaan karena bertujuan agar usaha yang dijalani mengalami perkembangan serta
perusahaan lainnya tidak bisa mengikuti persaingan harga tersebut.

4. Pasar Oligopoli Kolusi


Pasar oligopoli adalah pasar yang di mana hampir setiap produsen atau perusahaan
melakukan kerja sama. Biasanya langkah kerja sama ini dilakukan pada saat ingin menaikkan harga
dari suatu produk atau jasa. Hal seperti ini akan terlihat bahwa persaingan dari produsen satu
dengan produsen yang lainnya tidak begitu jauh.
D. Contoh-Contoh Oligopoli

Bukan hanya melalui pengertian, jenis, ciri-ciri saja, tetapi ketika ingin mendalami apa itu
oligopoli, kita perlu mengetahui beberapa contoh dari oligopoli. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa contoh oligopoli.
1. Rokok
Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia ini industri rokok hampir tidak ada matinya atau
bisa dibilang akan selalu ada konsumennya. Banyaknya konsumen yang merokok, maka membuat
produsen atau perusahaan rokok berlomba-lomba untuk menjual produk tersebut. Dalam satu
merek yang sama terdapat beberapa jenis varian. Meskipun hanya rokok saja yang dijual, tetapi
ternyata produsen rokok saling bersaing, baik dari harga atau dari kualitas rokoknya sendiri.

2. Jasa Penerbangan
Bagi kamu yang sering pergi ke luar kota atau ke luar negeri yang menggunakan pesawat
terbang, pasti mengetahui bahwa ada banyak nama-nama pesawat. Setiap nama pesawat itu
mempunyai keunggulan dan kekurangannya masing-masing, sehingga bisa dikatakan bahwa sudah
ada pangsa pasarnya masing-masing. Akan tetapi, jika pangsa pasar itu tidak dijaga dengan baik,
maka maskapai penerbangan itu bisa mengalami kerugian atau kebangkrutan.

3. Jual Beli Motor


Zaman yang semakin modern dan semakin cepat ini, penggunaan motor sudah cukup
banyak, sehingga menjadi target pasar bagi para produsen motor. Jual beli motor termasuk ke
dalam contoh dari pasar oligopoli karena sudah ada berbagai macam perusahaan yang menjual
produk yang sama (motor), tetapi dengan merek yang berbeda.

4. Semen
Ketika membangun rumah, biasanya kita akan membutuhkan bahan bangunan, yaitu semen.
Semen itu sendiri bisa digunakan untuk menyatukan bahan bangunan, seperti batako, hebel, bata
merah, dan lain-lain. Semakin banyak yang membangun rumah, maka semakin banyak juga semen
yang akan digunakan. Para produsen sudah siap untuk bersaing untuk menghasilkan produk semen
yang berkualitas dengan harga terjangkau.
5. Handphone
Penggunaan handphone di zaman yang modern ini sudah sering digunakan, bahkan hampir
setiap orang memiliki handphone. Hal ini dikarenakan handphone bisa dibilang sebagai salah
kebutuhan yang wajib dipenuhi karena dengan perangkat ini, kita akan bisa menjalin komunikasi
dengan orang yang sedang berada dikejauhan. Produk handphone sudah banyak dijual di pasaran
dan harganya sangat bervariasi.

6. Operator Telekomunikasi
Setiap operator atau kartu provider akan memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-
masing, sehingga setiap produsen operator telekomunikasi akan bersaing untuk mendapatkan
konsumen yang banyak. Oleh sebab itu, setiap produsen operator telekomunikasi saling membuat
suatu perencanaan pemasaran yang matang, yaitu harga yang terjangkau dengan kualitas yang
memukau. Dengan adanya persaingan tersebut, maka bisa dibilang bahwa setiap operator
telekomunikasi sudah memiliki strategi pemasaran dan terjadi suatu persaingan yang cukup ketat.

7. Mi Instan
Mi instan ini hampir semua orang suka terutama bagi mereka yang sedang nge-kost. Mi
instan itu sendiri bisa dijadikan sebagai makanan ringan di kala perut sedang terasa lapar atau
dijadikan sebagai lauk dari suatu hidangan, seperti bekal. Di Indonesia, perusahaan mi instan sudah
cukup banyak, sehingga tak jarang konsumen yang mengalami kebingungan harus memilih yang
mana. Perusahaan atau produsen mulai melihat pangsa pasar ini mulai meningkatkan keunggulan
dari suatu produk dengan harapan produk itu masih terus berjalan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pasar-oligopoli/
BAB 10

GAME THERORY : DALAM OLIGOPOLI

2.1 Gambaran Umum Permainan


dan Pemikiran Strategis
Dalam permainan, para pemain
individu yang membuat
keputusan. Misalnya,
dipasar oligopoli terdiri atas
dua perusahaan, yang harus
membuat keputusan harga.
Perusahaan atau lebih tepatnya
manajer perusahaan adalah
pemain. Keputusan yang
direncanakan para pemain
disebut strategi. Hadiah untuk
pemain adalah laba atau
kerugian
yang dihasilkan dari strategi.
Karena adanya saling
ketergantungan, hasil pemain
tidak
hanya tergantung pada strategi
pemain tetapi juga pada
strategi yang digunakan oleh
pemain itu.
2.1 Gambaran Umum Permainan
dan Pemikiran Strategis
Dalam permainan, para pemain
individu yang membuat
keputusan. Misalnya,
dipasar oligopoli terdiri atas
dua perusahaan, yang harus
membuat keputusan harga.
Perusahaan atau lebih tepatnya
manajer perusahaan adalah
pemain. Keputusan yang
direncanakan para pemain
disebut strategi. Hadiah untuk
pemain adalah laba atau
kerugian
yang dihasilkan dari strategi.
Karena adanya saling
ketergantungan, hasil pemain
tidak
hanya tergantung pada strategi
pemain tetapi juga pada
strategi yang digunakan oleh
pemain itu.
2.1 Gambaran Umum Permainan
dan Pemikiran Strategis
Dalam permainan, para pemain
individu yang membuat
keputusan. Misalnya,
dipasar oligopoli terdiri atas
dua perusahaan, yang harus
membuat keputusan harga.
Perusahaan atau lebih tepatnya
manajer perusahaan adalah
pemain. Keputusan yang
direncanakan para pemain
disebut strategi. Hadiah untuk
pemain adalah laba atau
kerugian
yang dihasilkan dari strategi.
Karena adanya saling
ketergantungan, hasil pemain
tidak
hanya tergantung pada strategi
pemain tetapi juga pada
strategi yang digunakan oleh
pemain itu.
A. Gambaran Umum Permainan dan Pemikiran Strategis Dalam permainan, para
Pemain individu yang membuat keputusan. Misalnya, dipasar oligopoli terdiri atas dua
perusahaan, yang harus membuat keputusan harga. Perusahaan atau lebih tepatnya manajer
perusahaan adalah pemain. Keputusan yang direncanakan para pemain disebut strategi. Hadiah
untuk pemain adalah laba atau kerugian yang dihasilkan dari strategi. Karena adanya saling
ketergantungan, hasil pemain tidak hanya tergantung pada strategi pemain tetapi juga pada
strategi yang digunakan oleh pemain itu.
1. Simultaneous-Move, One-Shot Game

Dalam simultaneous-move game, pemain harus membuat keputusan tanpa mengetahui


keputusan tanpa mengetahui keputusan yang dibuat oleh pemain lain. Fakta bahwa permainan
adalah “one-shot” berarti bahwa para pemain hanya akan bermain sekali. Pengetahuan
simultaneous-move, one-shot game penting untuk manajer dalam membuat keputusan dalam
lingkungan saling ketergantungan. Pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk menganalisis
situasi yang mana laba dari suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada tindakan perusahaan tapi
pada tindakan perusahaan rival

A. Teori

Strategi (strategy) adalah aturan keputusan yang menjelaskan tindakan yang akan diambil
pemain pada setiap titik keputusan. Normal-form game menunjukkan pemain dalam permainan,
strategis yang memungkinkan dari para pemain dan hasil untuk para pemain yang akan didapatkan
dari strategis alternatif. Cara terbaik untuk memahami secara tepat apa yang dimaksud dengan
strategi dan normal-form game dengan menguji suatu contoh sederhana. Normal-form game untuk
simultaneous-move game disajikan pada table 10-1. Ada dua pemain A dan B untuk menekankan
bahwa teori ini benar-benar umum; para pemain dapat berupa dua entitas yang terlibat dalam situasi
interaksi strategis.

Table 10-1 Normal-Form Game

Pemain A memiliki dua kemungkinan strategi: dia dapat memilih atas atau
bawah. Demikian strategi yang digunakan pemain B adalah kiri atau kanan. Hal ini
menggambarkan bahwa para pemain mungkin memiliki pilihan strategi yang berbeda.
Dengan menyerukan strategi atas, bawah, dan seterusnya, kita menekankan bahwa
tindakan ini dapat mewakili hamper semua keputusan. Misalkan, atas memungkinkan
mewakili menaikkan harga dan bawah mewakili menurunkan harga, atau atas adalah
tingkat iklan tinggi dan bawah adalah tingkat iklan rendah.

Terakhir, hasil kedua pemain ditentukan oleh masukan dalam setiap sel dari
matriks. Masukan pertama mengacu pada hasil pemain A, dan masukan kedua
menunjukkan hasil untuk pemain B. penting untuk diketahui tentang deskripsi dari
permainan ini adalah bahwa hasil untuk pemain A secara krusial bergantung pada
strategi yang dipilih pemain B. Misalnya, jika A memilih atas dan B memilih kiri,
hasilnya 10 untuk A dan 20 untuk B. Jika strategi pemain A adalah atas sementara
strategi B adalah kanan, hasi A adalah 15 sedangkan hasil B adalah 8. Untuk pemain
A, keputusan hanya atas atau bawah. Pemain tidak bisa membuat keputusan
bersyarat; misalnya, tidak bisa memilih atas jika B memilih kanan atau bawah jika B
memilih kiri. Fakta bahwa para pemain membuat keputusan pada saat yang sama
menghalangi setiap pemain mendasarkan keputusannya pada apa yang akan pemain
lain lakukan. Strategi dominan untuk pemain A adalah atas, bahwa jika pemain B
memilih kiri, pilihan terbaik oleh pemain A adalah 10 unit laba yang lebih baik dari
pada -10 yang akan didapatkan jika memilih bawah. Jika B memilih kanan, pilihan
terbaik A adalah atas karena hasil 15 lebih baik dari pada 10 yang akan didapatkan
jika memilih bawah. Terlepas dari apakah strategi pemain B yang kiri atau kanan,
pilihan terbaik oleh pemain A adalah atas. Atas adalah strategi dominan untuk pemain
A.

a. Aplikasi dari One-Shot Game


1. Keputusan iklan dan kualitas

Di pasar oligopolistik, perusahaan mengiklankan dan meningkatkan kualitas


produk mereka dalam upaya untuk meningkatkan permintaan produk. Sementara
kualitas dan iklan dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan suatu produk. Di
pasar oligopolistik, iklan meningkatkan permintaan produk perusahaan enggan
mengambil pelanggan dari perusahaan lain.

Contoh: industri sereal sarapan membuat iklan, dengan iklan merek seral
inilah perusahaan tidak menjadikan konsumen memakan sereal untuk makan siang
ataupun malam sebaliknya iklan tersebut mempengaruhi pelanggan untuk beralih dari
merek lain ke merek tersebut. Dengan kata lain iklan dapat menarik konsumen untuk
beralih dari merek lain ke merek tersebut.

Dalam tabel 10-3, sebagai contoh perusahaan A dan perusahaan B harus


menentukan apakah harus beriklan atau tidak. Dalam hal ini iklan tidak meningkatkan
total permintaan industri melainkan mendorong konsumen untuk beralih di antara
produk produk dari perusahaan yang berbeda.

Jadi, jika 2 perusahaan ini memilih beriklan, maka perusahaan A dan


perusahaan B masing masing akan mendapatkan $4 juta laba dan jika tak satupun dari
2 perusahaan ini yang beriklan maka masing masing perusahaan mendapatkan $10
juta laba. Namun, jika salah satu dari perusahaan ini beriklan dan yang satu tidak,
maka perusahaan yang beriklan akan mendapatkan $20 juta dan yang tidak beriklan
$1 juta laba.

Dalam tabel 10-3 permainan ini adalah one shot game. Strategi dominan untuk
setiap perusahaan adalah beriklan, dan keseimbangan Nash untuk permainan ini
adalah setiap perusahaan beriklan. Jadi, pilihan yang dapat memaksimalkan laba yaitu
dengan beriklan, maka dengan itu masing msing perusahaan berharap untuk
mendapatkan $4 juta.

2. Keputusan koordinasi
Dalam tabel 10-4, dua perusahaan harus memutuskan apakah akan
memproduksi peralatan yang membutuhkan stop kontak 120 volt atau 90 volt. Jika
setiap perusahaan memproduksi peralatan yang membutuhkan stop kontak 120 volt
maka setiap perusahaan akan memperoleh laba sebesar $100.

Dan jika setiap perusahaan memproduksi peralatan yang membutuhkan


stopkontak 90 volt maka setiap perusahaan juga mendapatkan $100. Namun, jika dua
perusahaan memproduksi peralatan yang memerlukan berbagai jenis stop kontak
maka setiap perusahaan akan mendapatkan laba sebesar nol karena permintaan yang
lebih rendah yang akan dihasilkan dari kebutuhan konsumen untuk menghabiskan
lebih banyak uang untuk kabel rumah. Maka dalam hal ini produsen peralatan perlu
mengkoordinasi untuk menghasilkan keputusan mereka yaitu: menghasilkan
peralatan yang memerlukan jenis kabel yang sama. Maka mereka akan mendapatkan
laba yang lebih besar.
3. Pemantauan Karyawan

Teori permainan dapat digunakan untuk menganalisis interaksi antara pekerja


dan manajer. Salah satu cara manajer untuk dapat mengurangi pekerja bermalas-
malasan adalah melakukan inspeksi “acak” mendadak di tempat kerja.

Manajer memiliki dua tindakan: 1.) Memantau pekerja atau 2.) tidak
memantau pekerja. Pekerja memiliki dua pilihan: 1.) bekerja atau 2.) tidak bekerja

Penafsiran normal form :


● Jika manajer memantau ketika pekerja bekerja maka pekerja “menang” dan
manajer “kehilangan” . karena manajer telah menghabiskan waktu untuk
memantau seorang pekerja yang sudah bekerja. Dalam hal ini, manajer adalah
1 dan pekerja adalah -1
● Jika manajer tidak memantau pekerja dan pekerja tidak bekerja, maka pekerja
menang 1 karena dia berhasil mangkir dan lolos dari pengawasan
● Jika manajer memantau sementara pekerja tidak bekerja maka manajer
menang 1 dan pekerja yang tertangkap tidak bekerja kehilangan 1
● Jika pekerja bekerja dan manajer tidak memantau maka manajer menang 1
dan pekerja kehilangan 1

Dalam tabel 10-5 tidak memiliki keseimbangan Nash, misalkan: strategi


manajer adalah untuk memantau pekerja, kemudian pekerja bekerja. Tapi jika
pekerja tidak bekerja, manajer tidak lebih baik dengan mengubah strateginya
memilih untuk tidak memantau . dengan demikian “memantau” atau “tidak
memantau” bukan bagian dari strategi keseimbangan Nash. Dalam situasi seperti itu,
pemain merasa penting untuk melakukan strategi campuran (acak).
Strategi campuran (acak) adalah strategi dimana pemain mengacak lebih dari
dua atau lebih tindakan yang tersedia agar saingan tidak dapat memprediksi tindakan
nya.

B. Infinitely Repeated Game

Berasal dari kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan dibeberapa industri tidak


bermain one-shot. Sebaliknya, mereka besaing minggu demi minggu, tahun demi tahun.
Dalam hal ini, mode analisis yang sesuai adalah untuk mempertimbangkan situasi dimana
permainan diulang dari waktu ke waktu.

Sebuah infinitely repeated game adalah permainan yang dipermainkan berulang-


ulang selamanya. Pemain menerima hasil selama setiap pengulangan permainan.

1. Teori

Ketika permainan akan dimainkan lagi dan lagi, pemain menerima hasil dalam
setiap pengulangan permainan. Karena nilai waktu dari uang, dolar yang diperoleh selama
pengulangan pertama dari permainan ini adalah bernilai satu dolar lebih dari yang
diperoleh dalam pengula ngan kemudian pemain harus secara tepat mendiskon hasil masa
depan ketika mereka membuat keputusan saat ini.

a. Nilai Sekarang

Nilai dari suatu perusahaan adalah nilai tunai dari seluruh laba masa depan yang
diperoleh oleh perusahaan. Jika tingkat bunga adalah i, merupakan laba hari ini, adalah
laba satu tahun dari hari ini, adalah laba dua tahun dari hari ini, dan seterusnya. Nilai
perusahaan yang berada dalam bisnis selama T tahun adalah

Jika laba yang diperoleh oleh perusahaan adalah sama di setiap periode ( =
untuk setiap periode, t) dan jangka waktu tak terbatas (T = ∞), rumus ini
disederhanakan menjadi
Seperti yang kita lihat, formula ini sangat berguna dalam
menganalisis keputusan dalam infinitely repeated game.

b. Mendukung Kolusi dengan Trigger Strategy

Keseimbangan Nash dalam bermain one-shot dari permainan ini adalah setiap
perusahaan menetapkan harga rendah dan mendapatkan laba sebesar nol. Mari kita
andaikan perusahaan bermain permainan hari demi hari, minggu demi minggu,
selamanya. Dengan demikian, kita sedang mempertimbangkan sebuah permainan
harga Bertrand berulang, bukan one-shot game.

Ketika perusahaan berulang kali menghadapi matriks hasil adalah mungkin


bagi mereka untuk "berkolusi" tanpa takut dicurangi. Trigger Strategy adalah strategi
yang bergantung pada permainan para pemain di masa lalu dalam sebuah permainan.

c. Permainan Harga yang Berulang

Jika perusahaan A curang dengan penetapan harga rendah, labanya akan


menjadi $50 hari ini, tapi $0 disemua periode berikutnya, karena kecurangan hari ini
akan menuntun perusahaan B menetapkan harga rendah disemua periode mendatang.
Pilihan terbaik dari perusahaan A ketika perusahaan B menetapkan harga rendah
diperiode masa depan ini adalah untuk menetapkan harga rendah untuk mendapatkan
$0. Jadi, jika perusahaan A curang hari ini, nilai sekarang dari laba yaitu
Jika perusahaan A tidak curang, iya memperoleh $10 setiap
periode selamanya. Dengan demikian, nilai sekarang dari laba perusahaan
A jika “bekerja sama” (tidak menipu) adalah

Dimana, i adalah tingkat bunga. Perusahaan A tidak memiliki


insentif untuk curang bila nilai sekarang pendapatannya dari kecurangan
kurang dari nilai sekarang pendapatannya dari tidak curang. Untuk angka-
angka dalam contoh ini, tidak ada insentif untuk menipu jika

Singkatnya, dalam one-shot game tidak ada hari esok, setiap laba
harus dimiliki hari ini atau tidak sama sekali. Dalam repeated game selalu
ada hari esok dan perusahaan harus mampertimbangkan manfaat dari
tindakan saat ini terhadap biaya masa depan dari tindakan tersebut. Hasil
utama dari repeated game adalah bahwa ketika suku bunga rendah,
perusahaan mungkin merasa lebih baik untuk berkolusi dan mengenakan
harga tinggi, tidak seperti dalam kasus one-shot game.

DAFTAR PUSTAKA

Baye, M. R., & Prince, J. T. (2013). Managerial Economics and Business


Strategy (Eight ed.). McGraw Hill Education
BAB 11

STRATATEGI HARGA UNTUK PERUSAHAN DENGAN KETENTUAN


PASAR

A. Pengertian Harga dan Penetapan Harga

Harga mengandung pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang atau pun jasa

yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll). Dalam

dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan

produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis jasa

akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff

sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.

Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program

pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan

aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan

harapan konsumen. Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara

mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada

buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian menyebutkan isu utama

yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.

Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah:

 Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana

kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik.


 Konsumen akan lebih sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan dengan

kenaikan harga.

 Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan teman

atau dipengaruhi oleh sales person.

Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan

oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan

mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan selain harga

2.2 Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan hargaa dalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan

menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produkbaru’ yang belum

memiliki konsumen loyal/tetapatau ‘produk yang telahberedar’ yang telah memiliki pangsa

pasar tersendiri.

Harga merupakan elemen penting dalams trategi pemasaran dan harus senantiasa dilihat

dalam hubungannya dengan strategi pemasaran. Harga berinteraksi dengan seluruh elemen

lainnya dalam bauran pemasaran untuk menentukan efektivitas dari setiap elemen dan

keseluruhan elemen.Tujuan yang menuntun strategi penetapan harga haruslah merupakan

bagian dari tujuan yang menuntun strategi pemasaran secara keseluruhan.Oleh karena itu

tidaklah benar bila harga di pandang sebagai elemen yang mandiri dari bauran pemasaran,

karena harga itu sendiri adalah elemen sentral dalam bauran pemasaran.

Pertumbuhan, KematangandanPenurunan.

Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;


1. Produk Baru

Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap

perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu

a.      Harga Mengapung (Skimming Price)

Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum

(perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk

sejenis yang lain.)

Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen

tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi

permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi masal.

Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.

b.      Harga Penetrasi        

Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini

dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang

berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan

ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

2. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas

dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini

tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;
a.      Tahap Pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya

pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan

adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat,

terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan

sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.

b.      Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi

penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap

situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat

menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon),

sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan

meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.

c.      Tahap Penurunan

Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan

secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif

langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting (pemotongan harga)

Kedua,mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan

dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.

Daftar pustaka

Ebert,      R.J., Ronald J., Grifin, Ricky W.,2003, Introducing of Business, 6th     
Edition, Prentice Hall. Inc. New York.
Kismono,      Gugup.,2001, Bisnis Pengantar, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta
Dalam simultaneous-move
game, setiap pemain
membuat keputusan tanpa
mengetahui keputusan
pemain lainnya. Dalam
sequential-move game, satu
pemain
membuat langkah setelah
mengamati langkah pemain
lain. Tic-tac-toe, catur, dan
dam
adalah contoh dari
sequential-move game
karena pemain bergerak
secara bergantian,
sedangkan pencocokan
uang, duel, dan gunting
batu kertas adalah contoh
dari
simultaneous-move game.
Dalam konteks permainan
oligopoli jika dua
perusahaan harus
menetapkan harga tanpa
mengetahui keputusan
masing-masing, itu adalah
simultaneous-
move game, jika satu
perusahaan menetapkan
harga setelah mengamati
harga rival, itu
adalah sequential-move
game.Dalam one-shot game
permainan hanya dimainkan
sekali
2.1 Gambaran Umum
Permainan dan Pemikiran
Strategis
Dalam permainan, para
pemain individu yang
membuat keputusan.
Misalnya,
dipasar oligopoli terdiri
atas dua perusahaan, yang
harus membuat keputusan
harga.
Perusahaan atau lebih
tepatnya manajer
perusahaan adalah pemain.
Keputusan yang
direncanakan para pemain
disebut strategi. Hadiah
untuk pemain adalah laba
atau kerugian
yang dihasilkan dari
strategi. Karena adanya
saling ketergantungan, hasil
pemain tidak
hanya tergantung pada
strategi pemain tetapi juga
pada strategi yang
digunakan oleh
pemain https://d3tvd1u91rr79.cloudfront.net/
167c9929ecdd418caa9e9f68d12b1516/html/bg6.png?
Policy=eyJTdGF0ZW1lbnQiOlt7IlJlc291cmNlIjoiaHR0cHM6Ly9kM3R2ZDF1OTFycjc5LmNsb3VkZ
nJvbnQubmV0LzE2N2M5OTI5ZWNkZDQxOGNhYTllOWY2OGQxMmIxNTE2L2h0bWwvKiIsIkNvb
mRpdGlvbiI6eyJEYXRlTGVzc1RoYW4iOnsiQVdTOkVwb2NoVGltZSI6MTY4MjkxMTc2NX19fV19&
Signature=hec8IhZCnWfd5K4HuW68p75PpV549kZtVEaTjOmJiuA4lyuakrL-
~H4Qq1Ek0ICK3Ac9CpzJ7QYlH5K0vQN21jKTp~9lqQSu2AlGPAvTrUpVLzpyLM4l4bgonAFK-
O2b9Ac8I~QtfevJpRzqa8qLPFCs2x3GBh05UvkAnuN8QTXjJ0rpJraQeAEe6aDsbfsAOxxctbXvj0V4l
fgyxnrquQt-
4SI1djCh1UsxD2pC5CERB8n~Z0mKN~ejcYXJEAzrk3YtaXWDIm9CzffB33JdOBnKl~3tg8XXyRflOO
bvCAJfEkcC5pL8LDlYz6V2sZytybhuuyOlc7F3YdHF8OObbQ__&Key-Pair-

Id=APKAJ535ZH3ZAIIOADHQ itu

Anda mungkin juga menyukai