Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Manajemen Dana”

Mata Kuliah: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Oleh:

Wa Ode Velani Fatmayone Salihin

(B1B121194)

Dosen: Abdul Razak Yusuf, SE., M.Si

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

2023
Kata Pengantar

Puji syukur marilah kita sampaikan kepada ALLAH SWT. Atas segala rahmat, nikmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah sederhana yang berjudul “MANAJEMEN
DANA” tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta sahabat dan pengikutnya. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan,
dengan usaha dan kegigihan alhamduillah makalah yang sederhana ini dapat saya tuntaskan.
Adapun isi makalah ini saya mengambil sumber dari buku, tentunya untuk memenuhi tugas
kuliah. Tetapi ini merupakan proses pembelajaran yang efektif karena dengan adanya tugas ini
tidak sedikit buku-buku yang saya baca berkaitan dengan pembahasan yang saya buka. Tentunya
harapan saya semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat serta dapat digunakan
sebagai referensi pembelajaran dalam perkuliahan baik sekarang maupun masa mendatang.

Selanjutnya terimakasih saya ucapkan kepada dosen mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya atas dukungan moral dan materi serta masukan yang beliau berikan.
Kemudian mengingat makalah ini syarat dengan kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka
saya selaku penulis sangat mengharapkan masukan serta kritikan semua pihak terutama pembaca
untuk makalahkami. Semoga bermanfaat, terimakasih

Kendari, 17, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………...…………. ii
Daftar Isi………………………………………………………………………...…….... iii
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………….....….……... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………...………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………. 1
C. Tujuan………………………………………………………………………... 1
BAB II: PEMBAHASAN……………………………………………………….………. 2
A. Sumber Dana Bank…………………………………………………..…….... 2
B. Simpanan Giro, Tabungan, dan Deposito…………………………………….. 2
C. Penentuan Tingkat Bunga Simpanan……………………………….………… 5
D. Lembaga Penjaminan Simpanan……………..………………………….……. 6
BAB III: PENUTUP…………………………………………………………….……..... 7
A. Kesimpulan………………………………………………………………..….. 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….…………………..…….. 8

iii
BAB 1:

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, bank harus mencari penempatan yang
berdaya guna dan menguntungkan untuk semua dana-dana yang dimilikinya, baik yang
dihimpun melalui fungsi deposito/penyetoran, maupun yang diterima dari sumber-sumber
lain. Ini berarti bank harus memperoleh pendapatan yang menghasilkan aktiva untuk
mengimbangi pasivanya. Karena sifat khusus dari passiva ini dan perlunya dipenuhi
syarat-syarat prinsip-prinsip yang sehat dan konservatif, maka pengelolaan dana-dana
bank yang menuntut tingkat keterampilan yang tinggi.
Penentuan struktur aktiva bank bukanlah terjadi secara kebetulan. Seseorang
harus memutuskan, berapa banyak likuiditas yang dibutuhkan bank. Jumlah yang
dibutuhkan tidaklah sama untuk berbagai bank, bahkan tidak sama untuk satu bank pada
berbagai jangka waktu. Namun kebutuhan likuiditas bank tertentu pada waktu tertentu
dapat ditentukan cukup mudah dalam batas-batas yang layak. Bank yang melaksanakan
tugas penentuan kebutuhan likuiditasnya secara sangat efektif pada setiap waktu akan
melihatnya tercermin dalam prestasi penghasilan yang jauh lebih baik dari prestasi
penghasilan rata-rata.
Bagi bank individual, batas dana-dana yang tersedia untuk digunakan ditentukan
oleh modal yang diperoleh melalui penjualan saham bank, pinjaman uang, atau jumlah
deposito yang ditariknya dan dipegangnya, dan laba yang ditahan oleh bank. Ini
merupakan pool dana-dana yang tersedia bagi bank.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah,
yaitu:
1) Mencari tahu pengertian Sumber Dana Bank
2) Pengertian Simpanan Giro, Tabungan, dan Deposito
3) Formulasi penghitungan suku bunga pada Penentuan Tingkat Bunga Simpanan
4) Pengertian Lembaga Penjaminan Simpanan

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu Sumber Dana Bank
2) Untuk mengetahui apa itu Simpanan Giro, Tabungan, dan Deposito
3) Untuk mengetahui apa saja formulasi penghitungan suku bunga pada Penentuan
Tingkat Bunga Simpanan
4) Untuk mengetahui apa itu Lembaga Penjaminan Simpanan

1
BAB II:
PEMBAHASAN

A. Sumber Dana Bank


Dana Bank adalah sejumlah uang yang di miliki dan dikuasai suatu bank dalam
kegiatan operasionalnya, atau suatu kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian terhadap penghimpunan dana yang ada di masyarakat. Dana bank berasal
dari dua sumber, yaitu sumber intern dan sumber eksteren. Sumber interen adalah dana
yang bersumber dari dalam bank, seperti setoran modal/ penjualan saham, pemupukan
cadangan, laba yang ditahan, dan lain-lain, dana ini sifatnya tetap. Dan dana dari sumber
eksteren adalah dana yang bersumber dari luar bank atau pihak ketiga, seperti tabungan,
deposito, giro, call money, dan lain-lain. Dana ini sifatnya sementara atau harus di
kembalikan. Modal sendiri bank atau Equity Fund adalah sejumlah uang tunai yang telah
disetorkan pemilik dan sumber-sumber lainnya yang berasal dari dalam bank itu sendiri.
Terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan-1998).

B. Simpanan Giro, Tabungan, dan Deposito


1. Simpanan Giro
a. Pengertian Simpanan Giro
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan. Sedangkan pengertian
simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Jenis-jenis penarikan sarana penarikan untuk menarik dana yang
tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut.
1) Cek
Cek (cheque) adalah Surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak yang disebut di dalamnya atau kepada pemegang cek
tersebut. Syarat hokum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral
(KUH Dagang pasal 178):
 Pada surat cek tertulis perkataan “CEK/CHEQUE” dan nomor seri •
 Surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah
uang tertentu
 Nama bank yang harus membayar (tertarik)
 Jumlah dana dalam angka dan huruf
 Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
 Tanda tangan dan atau cap perusahaan.

2
Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank:
 Tersedianya dana
 Adanya materai yang cukup
 Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi
cek
 Jumlah uang yang terbilang dan tersebut harus sama
 Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut
 Tanda tangan atau cap perusahaan harus sama dengan
speciment/contoh
 Tidak diblokir pihak berwenang
 Endorsement cek benar (jika ada)
 Kondisi cek sempurna
 Rekening belum ditutup
 dan syarat-syarat lainnya.
Adapun beberapa Jenis cek, antara lain:
 Cek atas nama, cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan
hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.
 Cek atas unjuk, kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek tidak
tertulis nama seseorang atau badan hukum.
 Cek silang, cek yang di pojok kiri diberi tanda, dua tanda garis sejajar,
sehingga cek tersebut tidak dapat ditarik tunai melainkan
pemindahbukuan.
 Cek mundur, cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal. Hal ini
biasanya terjadi karena kesepakatan antara pemberi dan penerima cek.
 Cek kosong, atau blank cheque merupakan cek yang penarikkannya
melebihi saldo yang ada.

3
b. Bilyet Giro
Adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara giro
nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau nomor
rekening pada bank yang sama atau bank lainnya. Syarat syarat yang berlaku
untuk BG agar pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain:
 Pada surat cek tertulis perkataan “Bilyet Giro” dan nomor seri
 Surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk memindahbukukan
sejumlah uang tertentu atas beban rekening yang bersangkutan
 Nama bank yang harus membayar (tertarik)
 Nama penerima dana dan nomor rekening
 Nama bank penerima dana
 Jumlah dana dalam angka dan huruf
 Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
 Tanda tangan dan atau cap perusahaan.
Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan seperti:
 Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai tanggal penarikannya
 Bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal penarikan berlaku sebagai
tanggal effektif.
2. Simpanan Tabungan
Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai syarat-syarat
tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu sama
lainnya. Disamping syarat yang berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening
tabungan juga berbeda. Dengan demikian, sasaran bank dalam memasarkan
produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya.
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Nomor10 Tahun 1998. Tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang
telah dibuat antara bank dengan si penabung. Terdapat beberapa alat penarikan
tabungan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang
mereka inginkan. Alat ini digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat
yang dimaksud adalah sebagai berikut.
 Buku Tabungan
 Slip Penarikan
 Kwitansi
 Kartu yang ATM

4
3. Simpanan Deposito
Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh
bank, berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, dimana simpanan deposito
mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik
setiap saat. Menurut Undang-Undang Nomor10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan
deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian Nasabah Penyimpan dengan bank.
Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu 1 bulan,
maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan
sering disebut tanggal jatuh tempo. Sebagai contoh, jika seorang deposan
mendepositokan uangnya tanggal 7 Maret 2012 untuk 6 bulan mendatang, maka
tanggal jatuh temponya adalah setelah 6 bulan yaitu tanggal 7 Oktober 2012 dan
apabila dicairkan sebelum tanggal tersebut, maka si deposan akan dikenakan denda
yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan.
Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung
dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito megandung beberapa perbedaan
sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh deposito berjangka
menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan
sertifikat deposito. Adapun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia antara lain:
 Deposito Berjangka
 Sertifikat Deposito
 Deposito on Call

C. Penentuan Tingkat Bunga Simpanan


Dalam menentukan suku bunga simpanan baik itu tabungan dan giro, bank
menggunakan formulasi penghitungan suku bunga dengan menggunakan suku bunga
dari saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian. Penggunaan dari masing masing
suku bunga ditentukan terkait dengan factor persaingan antar bank.
1. Saldo Terendah
Penghitungan dengan saldo terendah biasanya yang paling umum
dilakukan. Tujuannya untuk mendapatkan biaya dana yang murah dari
nasabah. Suku bunga dihitung berdasarkan aktifitas transaksi yang
menghasilkan saldo terendah.
2. Saldo Rata-Rata
Perhitungan suku bunga dengan saldo rata rata dihitung dari saldo
transaksi yang kemudian dihitung dengan menjumlahkan saldo dari transaksi
tadi dibagi total transaksi yang terjadi.
3. Saldo Harian
Dihitung dengan menggunakan 3 periode dalam satu bulan yaitu transaksi
tanggal 1-10, tanggal 11-20 dan tanggal 21-30. Masing masing memberikan

5
tingkat bunga yang berbeda berdasarkan saldo rata-rata per
masing masing periode.

D. Lembaga Penjaminan Simpanan


Lembaga Penjamin Simpanan merupakan lembaga badan hukum yang baru
dibentuk dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Hal ini merupakan cerminan
betapa penting dan strategisnya Lembaga Penjamin Simpanan, karena fungsinya selain
menjamin simpanan milik nasabah penyimpan juga menangani penyelamatan bank gagal.
Sebenarnya simpanan masyarakat di bank saat ini dijamin melalui skim blanket
guarantee. Keberadaan LPS memang akan menggantikan blanket guarantee yang
dipandang terlalu luas sehingga di satu pihak meninabobokan bank dan di lain pihak
membebani pemerintah. Oleh sebab itu, skim penjaminan LPS menjadi lebih fokus,
spesifik, dan mengikuti tatanan program penjaminan simpanan yang berlaku secara
universal di berbagai negara.
Salah satu bentuk pemberian jaminan langsung kepada nasabah adalah dengan
didirikannya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pendirian LPS ini dimaksudkan untuk
menjamin kepercayaan nasabah terhadap bank, sehingga menghilangkan potensi
terjadinya rush. Di sisi lain, LPS juga menjamin investasi nasabah kecil yang tidak dapat
melakukan investigasi terhadap kesehatan bank. Secara lengkap, tujuannya didirikannya
LPS ialah:
(i) Menurunkan kemungkinan terjadinya rush
(ii) Melindungi nasabah penyimpan kecil yang secara sosial dan politik tidak dapat
menanggung beban kerugian akibat kebangkrutan bank, dan
(iii) Menyediakan jalan agar biaya sosial dan politik akibat kebangkrutan bank dapat
diminimalisir.

6
BAB III:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dana Bank adalah sejumlah uang yang di miliki dan dikuasai suatu bank
dalam kegiatan operasionalnya, atau suatu kegiatan perencanaan, Pelaksanaan, dan
pengendalian terhadap Penghimpunan dana yang ada di masyarakat. Dana Bank
biasanya berasal dari bank itu sendiri, masyarakat luas, dan lembaga lainnya.
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Formulasi penghitungan suku bunga dengan menggunakan suku bunga dari saldo
terendah, saldo rata-rata dan saldo harian. Penggunaan dari masing masing suku bunga
ditentukan terkait dengan factor persaingan antar bank.
Tujuannya didirikannya LPS ialah:
 Menurunkan kemungkinan terjadinya rush
 Melindungi nasabah penyimpan kecil yang secara sosial dan politik tidak dapat
menanggung beban kerugian akibat kebangkrutan bank, dan
 Menyediakan jalan agar biaya sosial dan politik akibat kebangkrutan bank
dapat diminimalisir.

7
DAFTAR PUSTAKA

Caroline, A. I. (2021). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA. Cirebon: Penerbit


Insania.
Hrp, A. P., & Saraswati, D. (2020). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Surabaya: CV. Jakad
Media Publishing.
Napitupulu, D. R. (2020). Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia. Jakarta: UKI Press.

Anda mungkin juga menyukai