Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH MANAJEMEN PERBANKAN


BANK NET INDONESIA SYARIAH

DOSEN PENGAMPU :
HERMANTO, SE., MM

DISUSUN OLEH :
1. NOVI SUCI RAHMADANI
2. RINI SANJAYA
3. HELDA DESTRI RAMADHANI
4. YUDA OKTA RAMADHAN
IV EA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) INDRAGIRI


TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan

sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Bank Net Syariah Indonesia.

Bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai kewenangan untuk menyimpan

dan memberikan dana kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh

bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia. Selain menghimpun dana masyarakat, bank juga

mempunyai banyak produk jasa lain yang memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk

memanfaatkan jasa perbankan. Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang mengambil topik

tentang Bank Umum dan Jenis Jasa Bank Umum dan Harga serta Pertumbuhan Bank Mega yang

kelompok kami ambil sebagai bahan Pembelajaran agar kita semua bisa mengetahui apa saja

yang dilakukan bank selain menghimpun dan memberikan dana  dari dan untuk masyarakat.

Demikian pengantar yang bisa kami sampaikan, kami mohon maaf apabila ada banyak

kesalahan yang ada dalam penyusunan makalah ini. Kami menerima segala bentuk kritik dan

saran yang membangun demi kebaikan dan kemudahan kita bersama dalam menuntut ilmu lebih

banyak lagi.

Rengat,   Maret 2021


Penulis

i
   
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….………….………. i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………. ii

BAB I Pengantar

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...……………. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………... 2

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………. 2

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Bank Secara Umum….………………...…………………………………….. 3

2.2 Jenis Jenis Bank ……………………………………...……………………………….... 10

2.3 Sejarah Bank ………………………………….………………………………………... 13

2.4 Bank Net Indonesia Syariah………………….……………………………………….… 16

2.5 Harga Saham dan Pertumbuhan………………………………………………………… 17

2.6 Kurva Harga Saham dan Pertumbuhan…………………………………………………. 18

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………… 19

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bank (cara pengucapan: Bang) adalah sebuah lembaga intermediasi keuanganu

mumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan

uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Kata bank berasal

dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-

undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 

tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.

Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang

perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu

menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

menghimpun dan menyalurkan dana merupaka kegiatan pokok bank sedangkan

memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana,

berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan

deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah

sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menghimpun dana, berupa pemberian

pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk

mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

Dengan adanya jasa perbankan, maka masyarakat menemukan kemudahan dalam

melakukan kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan perbangkan sehingga

masyarakat bisa dengan tenang dalam menjalankan perekonomiannya. Untuk itu perlu

1
diketahui apa saja yang menjadi produk jasa dari perbankan agar masyarakat bisa

memanfaatkan jasa tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam perbankan, ada beberapa jenis jasa yang ditawarkan oleh bank seperti jasa

kliring, inkaso, jasa transfer, pertukaran uang (Money Changer), rekening Koran, bank

garansi dan lainnya. Jasa yang ditawarkan tersebut merupakan suatu bentuk kepedulian

perbankan kepada masyarakat selain melakukan tugasnya yang menghimpun dana dan

menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat bisa melakukan

perekonomian dengan tenang dan tidak mengalami kesulitan dalam berekonomi.

             Dari pemaparan di atas kita bisa mengambil beberapa hal yang perlu dibahas

seperti a) sejarah bank; b) Pengertian bank umum; c) tujuan jasa perbankan dan d) jasa –

jasa yang ditawarkan oleh bank umum.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Pengertian Bank Secara Umum;

b. Jenis-Jenis Bank;

c. Sejarah Bank;

d. Bank Net Indonesia Syariah;

e. Harga Saham dan Pertumbuhan;

f. Kurva Harga Saham dan Pertumbuhan.

1.3 TUJUAN

a. Memberikan ilmu bagi pembaca atas pengertian, sejarah dan cara – cara melakukan

kegiatan jasa perbankan;

b. Bisa menerapkan jasa perbankan dalam kehidupan sehari – hari;

c. Memberikan uraian atas pengertian bank dan jasa perbankan;

d. Mengetahui tujuan atas jasa perbankan dalam kegiatan perekonomian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bank Secara Umum

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pengertian bank umum adalah bank yang

melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank umum adalah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari

masyarakat (funding) dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat

dalam bentuk kredit (lending), bank umum juga berfungsi sebagai agent of trust, agent of

equity, dan agent of development.

Bank umum menurut para ahli perbankan di negara-negara maju adalah sebagai institusi

keuangan yang berorientasi pada laba. Untuk mencapai tujuannya tersebut bank umum

melaksanakan fungsi intermediasi. Karna bank umum diizinkan mengumpulkan dana

berbentuk deposito, bank umum juga disebut sebagai lembaga keuangan depositori. Bank

umum juga disebut sebagai bank umum pencipta uang (giral) karena berdasarkan

kemampuannya menciptakan uang (giral).

Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007, Pengertian bank umum adalah

bank yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dalam usahanya

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Bank umum sering disebut dengan

bank komersial (commercial bank). Jasa yang diberikan bank umum bersifat umum, itu

artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bank umum adalah lembaga keuangan yang

berfungsi sebagai tempat penyimpanan serta peminjaman dana bagi masyarakat.

Tugas bank umum secara umum adalah melakukan 2 (dua) kegiatan yaitu:

1) Menghimpun dana dari masyarakat atau disebut juga funding 

2) Menyalurkan dana lending.

3
Fungsi Bank Umum yaitu:

1) Badan penghimpun dana masyarakat

2) Badan yang menyalurkan kredit kepada masyarakat

3) Lembaga penyedia jasa pembayaran serta peredaran uang

4) Meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup rakyat banyak

Jenis-jenis Jasa Bank Lainnya:

a. Kiriman uang (transfer);

Transfer merupakan kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu

sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang

yang ditunjuk sebagai penerima transfer.   Keuntungan kiriman uang (transfer):

1) Bagi nasabah:

 Pengiriman uang lebih cepat;

 Aman sampai tujuan;

 Pengiriman dapat dilakukan lewat -telepon melalui pembebanan rekening;

 Prosedur mudah dan murah.

2) Bagi Bank akan memperoleh:

 Biaya kirim;

 Biaya provisi dan komisi;

 Pelayanan kepada nasabah.

Transfer Keluar Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan

adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang

mendebet cabang lain mengkredit.

Transfer keluar adalah Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan

lalu lintas pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar.  

Pembatalan Transfer keluar: Bila terjadi pembatalan transfer, harus diperhatikan

bahwa pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan

4
kepada si penerima uang dan untuk itu bank pemberi amanat harus memberi perintah

berupa “stop payment” kepada cabang pembayaran.  

Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat

kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank

pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum dibayarkan.  

Transfer Masuk Bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar

sejumlah uang kepada seseorang beneficiary. Dalam hal ini bank pembayar akan

membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki

rekening di bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan lagi komisi karena si

nasabah pemberi amanat telah dibebankan sejumlah komisi pada saat memberikan

amanat transfer.  

Pembatalan Transfer Masuk Jika terjadi pembatalan, pertama – tama yang harus

dilakukan adalah memeriksa apakah hasil transfer telah dibayarkan kepada beneficiary.

Bila ternyata belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada

cabang pemberi amanat melalui pemindahbukuan.  

b. Kliring (clearing);

Kliring merupakan jasa penyelesaian utang-piutang antarbank dengan cara saling

menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan

warkat seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota). Tujuan dilaksanakan kliring

oleh Bank Indonesia yaitu:

 Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral

 Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih

mudah, aman dan efisien.

Warkat-warkat yang dapat dikliring/diselesaikan di lembaga kliring adalah warkat

yang berasal dari dalam kota sperti : Cek, Giro Bilyet (BG), Wesel Bank, Surat bukti

5
penerimaan transfer dari luar kota. Proses Penyelesaian Warkat-warkat Kliring di

Lembaga Kliring:

 Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring

dan menyerahkan kepada yang berhak. Kliring keluar terdiri dari

penyerahan surat-surat debet keluar dan penyerahan Nota Kredit keluar

(LLG)

 Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan diproses dibank

yang bersangkutan. Kliring masuk terdiri dari penerimaan surat-surat

debet masuk dan Nota Kredit masuk (LLG)

 Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat

kliring yang tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.

c. Inkaso (collection);

Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari

luar kota atau luar negeri. Sebagai contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang

diterbitkan oleh bank di kota Semarang, maka cek tersebut dapat dicairkan di Yogyakarta

melalui jasa inkaso.

Warkat-warkat yang dapat diinkasokan yang berasal dari luar kota atau luar

negeri seperti: Cek, BG, Wesel, Kuitansi, Surat Aksep, Deviden, Kupon, Money order,

dan surat berharga lainnya.Proses Penyelesaian Inkaso yang Dilakukan oleh Bank:

1) Inkaso berdokumen. Surat-surat yang diinkasokan disertai dengan dokumen

yang mewakili surat/barang tersebut.

2) Inkaso tidak berdokumen. Surat yang diinkasokan tidak mewakili dokumen

yang mewakili surat/barang tersebut.

Penyelesaian inkaso keluar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan

merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri

merupakan inkaso masuk dari luar negeri.

Keuntungan Inkaso:

1) Menghemat biaya; dengan menggunakan jasa inkaso, biaya yang dikeluarkan

nasabah sangat kecil jika dibandingkan dengan ditagih sendiri.

6
2) Menghemat waktu; dengan menggunakan jasa inkaso, waktu yang ditempuh

relatif singkat.

3) Menghindari risiko kehilangan; dengan menggunakan jasa inkaso, nasabah

akan terhindar dari segala seperti risiko kehilangan atau perampokan atau

risiko lainnya.

d. Safe Deposit Box (SDB);

Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa bank yang diberikan kepada

nasabahnya, dengan jalan menyewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk

menyimpan dokumen atau benda-benda berharga miliknya.  

Kegunaan dari SDB: untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat

penting seperti: sertifikat deposito, sertifikat tanah, saham, obligasi, surat perjanjian, akte

kelahiran, surat nikah, ijazah, paspor, dan surat/dokumen lainnya.  

1) SDB juga dapat digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga seperti:

Emas, mutiara, berlian, intan, permata, dan benda yang dianggap berharga

lainnya.

2) Larangan menyimpan barang-barang di SDB antara lain: Narkotik dan

sejenisnya, bahan yang mudah meledak, dan larangan lainnya.

3) Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat adalah

mendapatkan biaya sewa, uang setoran jaminan yang mengendap, pelayanan

nasabah.

e. Bank Card;

Bank card merupakan “kartu plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan

kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-tempat

tertentu seperti: supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan, dan

sebagainya. Kartu ini juga dapat berfungsi sebagai ATM/kartu dapat diuangkan. Sistem

Kerja Bank Card:

1) Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai

pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang ada;

2) Bank anak menerbitkan kartu bila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah;

7
3) Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti

pembayaran;

4) Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai

perjanjian;

5) Bank akan menagih ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan

disertai suku bunga;

6) Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas

waktu yang ditentukan.

f. Bank Notes;

Bank notes merupakan uang kartal yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di

luar negeri. Bank notes dikenal dengan istilah “devisa tunai”. Pengelompokan bank notes

berdasarkan kategori sbb:

1) Bank notes mudah diperjualbelikan;

2) Nilai tukar terkendali/stabil;

3) Frekuensi penjualan sering terjadi;

4) Dan pertimbangan lainnya.

g. Travellers Cheque;

Travellers Cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang

biasa digunakan oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis.

Travellers Cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya

uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing. Manfaat

Travellers Cheque

1) Memberikan kemudahan berbelanja, karena Travellers Cheque dapat

dibelanjakan atau diuangkan di berbagai tempat;

2) Mengurangi risiko kehilangan uang karena setiap Travellers Cheque yang

hilang dapat diganti;

3) Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai Travellers Cheque dilayani

secara prima;

4) Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah;

8
5) Biasanya untuk pembelian Travellers Cheque , tidak dikenakan biaya, begitu

pula pada saat pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank

yang menerbitkan.

h. Letter of Credit (L/C);

LC merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk

memperlancar arus barang (ekspor – impor) termasuk barang dalam negeri (antarpulau).

Kegunaan LC adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan

dari pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.

Jenis-jenis L/C

1) Revocable L/C. Merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah

secara sepihak oleh bank pembuka (opening bank) tanpa pemberitahuan

terlebih dahulu kepada benefeciary.

2) Irrevocable L/C. Kebalikan dari revocable yaitu L/C yang tidak dapat

dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.

3) Sight L/C. Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat

dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank

4) Usance L/C. Merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan

tenggang waktu tertentu, misal satu bulan dari pengapalan barang atau satu

bulan setelah penunjukan dokumen.

5) Restricted L/C.  Merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C

hanya dibatasi kepada bank-bank tertentu saja yang namanya tercantum dalam

L/C.

6) Unresticted L/C. L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank

manapun.

7) Red clause L/C. Merupakan L/C dinama bank pembuka L/C memberikan

kuasa kepada bank pembayar untuk membayar uang muka kepada benefeciary

sebagian tertentu atau seluruh nilai L/C sebelum benefeciary menyerahkan

dokumen.

9
8) Transferable L/C. Merupakan L/C yang memberikan kepada benefeciary

untuk memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu, atau

beberapa pihak lainnya.

9) Revolving L/C. L/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara berulang-

ulang.

i. Bank Garansi dan Referensi Bank;

Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu

pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat

perjanjian.

Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu:

1) Pihak penjamin (bank);

2) Pihak terjamin (nasabah);

3) Pihak penerima jaminan (pihak ketiga).

j. Memberikan jasa-jasa di Pasar Modal;

k. Menerima setoran-setoran: pembayaran listrik, telepon, air, pajak, dan lainnya;

l. Melakukan pembayaran: gaji, pensiun, bonus, dividen, dan lainnya.

2.2 Jenis-Jenis Bank

1. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1) Bank Sentral

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas

dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali

untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

2) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat

10
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank

komersial (commercial bank).

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan

kegiatan bank umum.

2. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah,

bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.

1) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya

dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh

pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain

itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan

tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan

sebagainya.

2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta,

begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.

Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo,

Bank Niaga, dan lain-lain.

3) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik

swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar

negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

11
3. Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

1) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah

“menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti

adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah

bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode

bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara

meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan

produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan

deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara

mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit

konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring,

inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat

berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari

nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer,

saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar.

Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer,

cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional

contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari

pada subbab sebelumnya.

2) Bank Syariah

Sekarang ini banyak berkembang bank syariah.

Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa

pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

12
Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-

ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah

secara Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh

hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi

mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh

keuntungan sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan

persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan

mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling

meningkatkan produktivitas.

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat

berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah

didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai

dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar

kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-

prinsip yang berlaku pada bank syariah.

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank

oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan

pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga

produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.

2.3 Sejarah Bank

Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada

tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali

13
kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi

pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian

berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan

dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi

dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari.

Kemudian sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia

Belanda.[Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari

1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun

1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar

negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda.

Bank-bank yang ada itu antara lain:

a. De Javasce NV.

b. De Post Poar Bank.

c. Hulp en Spaar Bank.

d. De Algemenevolks Crediet Bank.

e. Nederland Handles Maatscappi (NHM).

f. Nationale Handles Bank (NHB).

g. De Escompto Bank NV.

h. Nederlansche Indische Handelsbank.

Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari 1961

yang melarang pengumuman dan penerbitan angka-angka statistik moneter/perbankan, maka

antara tahun 1960-1965, Bank Indonesia tidak menerbitkan laporan tahunan, termasuk data

statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral.

Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah komando

di bidang perbankan untuk menunjang Pembangunan Semesta Berencana, selanjutnya pada

tahun 1965 pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh bank-bank

pemerintah ke dalam satu bank dengan nama Bank Negara Indonesia, prakarsa

pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari ide Jusuf Muda Dalam, yang saat itu

14
menjabat sebagai Menteri Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia - yang baru diangkat dari

jabatan semula Presiden Direktur BNI - dan disetujui oleh Presiden Soekarno. Ide dasarnya

adalah menjadikan perbankan sebagai alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah

pimpinan Pemimpin Besar Revolusi. Nama Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank

tunggal, diusulkan oleh Jusuf Muda Dalam sendiri. Hasilnya adalah lahirnya struktur baru

Bank Berdjoang ini menjadikan;

a. Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I;

b. Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi

Bank Negara Indonesia Unit II;

c. Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III;

d. Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV

e. Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.

Akan tetapi tidak semua bank pemerintah berhasil diintegrasikan ke dalam Bank

Berdjoang yakni Bank Dagang Negara (BDN) dan Bapindo. Luputnya BDN dari proses

pengintegrasian ini terutama karena Presiden Direktur BDN J.D. Massie saat itu menjabat

sebagai Menteri Penertiban Bank-bank Swasta Nasional yang tentu mempunyai cukup punya

pengaruh untuk berkeberatan atas penyatuan BDN dengan bank-bank lainnya. Massie

beralasan bahwa kebijakan ini akan membingungkan koresponden bank di luar negeri untuk

penyelesaian L/C ekspor maupun impor karena nama bank yang sama. Sementara, Bapindo

tidak terintegrasi ke dalam Bank Berjuang karena bank ini dibawah Dewan Pembangunan

yang diketuai Menteri Pertama Urusan Pembangunan dengan anggota-anggota Menteri

Keuangan, yang juga Ketua Dewan Pengawas Bapindo, dan Gubernur Bank Indonesia

sebagai anggota. Dengan demikian, melalui kedudukannya itu, pengaruh Bapindo cukup kuat

untuk menghalangi terintegrasi ke dalam BNI

Dewasa ini, perkembangan industri perbankan mengalami kemajuan pesat dengan

banyaknya muncul bank – bank baru yang menawarkan berbagai macam produk perbankan

yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.

15
2.4 Bank Net Indonesia Syariah

Bank Net Indonesia Syariah atau Bank Net Syariah (IDX: BANK)

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan bermarkas

di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994.

Pada awalnya, perusahaan bernama Maybank Nusa International yang merupakan

patungan usaha antara Maybank dan Bank Nusa Nasional. Kemudian, pada tahun 2000,

nama perusahaan berubah menjadi Bank Maybank Indocorp karena pengalihan saham

Bank Nusa kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Perusahaan Pengelola

Aset (sebelumnya Badan Penyehatan Perbankan Nasional). Pada tahun 2010, perusahaan

mulai beroperasi dengan prinsip syariah dengan nama baru Bank Maybank Syariah

Indonesia. Kemudian, pada tahun 2011, saham milik Menteri Keuangan Republik Indonesia

dialihkan kepada PT Prosperindo.

Pada Mei 2019, Maybank dan Prosperindo menandatangani Perjanjian Pembelian Saham

dengan NTI Global Indonesia dan Berkah Anugerah Abadi, dimana NTI dan Berkah

bertindak sebagai pembeli saham. Setelahnya, pada Desember 2019 kepemilikan perusahaan

oleh NTI dan Berkah mulai resmi berjalan, ditandai dengan persetujuan akuisisi oleh OJK,

dimana masing masing perusahaan memegang 70% dan 30% saham perusahaan, yang

dilanjutkan dengan perubahan nama perusahaan pada akhir Desember 2019 dan

penandatanganan akta akuisisi oleh kedua pihak pada Januari 2020.

Gambar : Logo Bank Net Indonesia Syariah

NTI dan Berkah adalah dua perusahaan yang tercatat pernah memiliki saham Kioson

Komersial Indonesia, sebuah perusahaan teknologi dengan basis mitra UMKM. Dalam

keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kioson pernah mengumumkan perubahan

16
nama kedua perusahaan ini, masing masing perusahaan sebelumnya bernama Sinar Mitra

Investama dan Seluler Makmur Sejahtera.

Dalam pengumuman akuisisi yang ditampilkan di website, kedua investor baru ini

memiliki niat untuk memperluas cakupan perbankan dengan sektor UMKM.

2.5 Harga Saham dan Pertumbuhan

TABEL HARGA SAHAM DAN PERTUMBUHAN


BANK NET INDONESIA SYARIAH
BULAN FEBRUARI TAHUN 2021

Date Harga Saham Pertumbuhan

01/02/2021 139 0
02/02/2021 187 34,5323741
03/02/2021 252 34,75935829
04/02/2021 314 24,6031746
05/02/2021 392 24,84076433
08/02/2021 490 25
09/02/2021 590 20,40816327
10/02/2021 725 22,88135593
11/02/2021 725 0
15/02/2021 905 24,82758621
16/02/2021 1,12 -99,87624309
17/02/2021 1,12 0
18/02/2021 1,12 0
19/02/2021 1,135 1,339285714
22/02/2021 1,12 -1,321585903
23/02/2021 1,47 31,25
24/02/2021 1,785 21,42857143
25/02/2021 2,19 22,68907563
26/02/2021 2,04 -6,849315068

17
2.6 Kurva Harga Saham dan Pertumbuhan

Harga Saham
1000
900 905
800
700 725 725

600 590
500 490
400 392
300 314
252
200 187
139
100
0 1.12 1.12 1.12 1.14 1.12 1.47 1.79 2.19 2.04
21

21

21

21

21

21

10 1

11 1

15 1

16 1

17 1

18 1

19 1

22 1

23 1

24 1

25 1

26 1
1
2
02

02

02

02

02

02

02

02

02

02

02

02
20

20

20
20

20

20

20

/2

/2

/2

/2

/2

/2
/2

/2

/2

/2

/2

/2
1/

2/

3/

4/

5/

8/

9/
2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/
2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

Pertumbuhan
60

40

20

0
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20
-20
/
1 2 3 4 5 8 9 0 1 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6
2/ 2/ 2/ 2/ 2/ 2/ 2/ 2/1 2/1 2/1 2/1 2/1 2/1 2/1 2/2 2/2 2/2 2/2 2/2
-40

-60

-80

-100

-120

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bank umum adalah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari

masyarakat (funding) dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat

dalam bentuk kredit (lending), bank umum juga berfungsi sebagai agent of trust, agent of

equity, dan agent of development.

Bank Net Indonesia Syariah atau Bank Net Syariah (IDX: BANK)

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan bermarkas

di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994.

Jasa – jasa bank lainnya merupakan kegiatan perbankan yang ketiga. Tujuan pemberian

jasa – jasa bank ini adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun dana

dan menyalurkan dan. Keuntungan perbankan dikenal dengan istilah spread based dan fee

based.

Jenis-jenis jasa bank lainnya terdiri dari Kiriman Uang (Transfer), Kliring (Clearing),

Inkaso (Collection), Safe Deposit Box, Bank Card, Bank Notes, Travellers Cheque, Letter of

Credit (L/C), Bank Garansi dan Referensi Bank, Jasa-jasa di Pasar Modal, Menerima

setoran-setoran, melakukan pembayaran serta kegitan lainnya. Ada pun keuntungan yang

diperoleh dari jasa–jasa bank ini antara lain:

a. Biaya administrasi

19
b. Biaya kirim

c. Biaya tagih

d. Biaya provisi dan komisi

e. Biaya sewa

f. Biaya iuran

g. Biaya lainnya

DAFTAR PUSTAKA

https://www.cermati.com/artikel/pengertian-bank-jenis-dan-fungsinya-untuk-masyarakat

https://datakata.wordpress.com/2014/11/28/jasa-jasa-bank-lainnya/

https://www.banknetsyariah.co.id/

https://id.investing.com/equities/bank-net-indonesia-syariah-tbk-pt

https://id.linkedin.com/company/bank-net-indonesia-syariah

20

Anda mungkin juga menyukai