2. Ibu Sania adalah seorang wirausaha di bidang pembuatan roti dan kue. Dengan semakin
pesatnya usaha Ibu Sania, maka diperlukan oven besar untuk pembuatan roti dan kue.
Karena keadaan keuangan yang belum memungkinkan untuk membeli barang yang baru
secara tunai, maka Ibu Sania bermaksud menyewa oven selama 3 bulan untuk kemudian
dimiliki di akhir masa sewa. Setelah Ibu Sania mendatangi toko peralatan pembuatan roti
dan kue, diketahui bahwa untuk menyewa oven dan kemudian memilikinya (secara hibah)
harga sewa sebulan adalah sebesar Rp 10 juta. Cara pembayarannya adalah dibayar di muka
tunai keseluruhan masa sewa. Namun keadaan keuangan Ibu Sania belum memungkinkan
untuk melakukan skim pembayaran di atas. Untuk itu, Ibu Sania mendatangi Bank Syariah
untuk mengajukan pembiayaan. Setelah mempelajari usaha Ibu Sania, Bank Syariah
menyetujui pembiayaan dengan prosentase keuntungan bagi bank adalah 24%.
3. Dengan semakin majunya usaha WARNET yang dimiliki oleh Bapak Zainudin, maka
direncanakan untuk menambah jumlah komputer sebanyak 10 unit. Keadaan keuangan
Bapak Zainudin tidak memungkinkan untuk membeli kesepuluh komputer tersebut secara
tunai. Beliau merencanakan untuk menyewa terlebih dahulu komputer tersebut selama 5
bulan untuk kemudian dimilikinya di akhir masa sewa. Untuk penyewaan komputer
tersebut, pihak penyewa menginginkan pembayaran seluruh uang sewa di muka Rp 400.000
per bulan per unit komputer dan pembelian komputer seharga Rp 400.000 untuk satu unit
komputer di akhir masa sewa. Bapak Zainudin sanggup membayar uang sewa sebesar Rp
520.000 per bulan untuk tiap komputer. Kemudian Bapak Zainudin mengajukan
permohonan pembiayaan kepada Bank Syariah. Untuk itu pihak bank menginginkan tingkat
keuntungan sebesar 20%. Pembiayaan dilakukan mulai tanggal 1 Oktober 2002 sampai 1
Maret 2003.
5. CV Safira Indah Permata adalah suatu kontraktor yang memfokuskan diri pada
pembangunan jembatan. Pada bulan Desember 2003, CV SIP mendapatkan proyek untuk
membangun jembatan yang menghubungkan antara Banyuwangi dan Bali. Dalam
pembangunan jembatan ini, CV SIP membutuhkan sebuah kapal untuk membantu
penyelesaian proyek tersebut. CV SIP tidak bersedia untuk membeli dan hanya berencana
untuk menyewa dari pihak ketiga saja. Untuk penyewaan kapal ini, CV SIP bersedia
membayar sewa kapal setiap 6 bulan sekali sebesar Rp 40 miliar selama 2 tahun (4 kali
pembayaran sewa kapal). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, CV SIP mengajukan
pembiayaran kepada Bank Jabar Syariah. Maka dengan memperhatikan kebutuhan dan
kemampuan bayar CV SIP, Bank Syariah Nasional menerapkan pembiayaan ijarah untuk
penyewaan kapal. Dalam perjanjian sewa disepakati bahwa angsuran pertama dilakukan
pada akhir semester 1 dan berlaku selama 4 semester. Untuk mendapatkan kapal yang
dibutuhkan oleh CV SIP, Bank Syariah Nasional akan membeli sebuah kapal dari pihak
ketiga sebesar Rp 400 miliar. Apabila Bank Syariah Nasional menetapkan tingkat
keuntungan 16 % per tahun, tentukan berapa besar nilai jual kembali (nilai residual) kapal
tersebut diakhir kontrak ijarah ini?