Anda di halaman 1dari 2

Latihan soal Ijarah dan IMBT

Rancanglah skema pembiayaan beserta perhitungannya!


1. Sebagai seorang pengusaha industri rumah tangga sepatu, Bapak Hamid menerima pesanan
pada tangga 11 Juni 2002 dari panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) yaitu berupa
pembuatan sepatu olahraga sebanyak 2.000 pasang sepatu. Pesanan harus sudah selesai dan
dikirim tiga bulan kemudian, yaitu tangga 11 September 2002. Termin pembayaran yang
dilakukan oleh Panitia PON adalah 30% pada awal pemesanan, 70% waktu barang telah
diterima. Karena waktu yang pendek (hanya tiga bulan). Bapak Hamid bermaksud hendak
menyewa tambahan mesin baru agar pesanan dapat selesai tepat pada waktunya dan
memiliki mesin tersebut di akhir masa sewa. Pemilik mesin menginginkan pembayaran
keseluruhan sewa dilakukan secara tunai di muka yaitu sebesar Rp 9 juta dan Rp 11 juta di
akhir masa sewa untuk membeli mesin tersebut. Dengan cara pembayaran seperti ini,
kondisi keuangan Bapak Hamid tidak memungkinkan sehingga beliau mengajukan
permohonan pembiayaan dari Bank Syariah untuk menyewa mesin dan bermaksud
memilikinya di akhir masa sewa. Bapak Hamid baru dapat membayar lunas sewa dan
pembelian mesin di akhir masa sewa, yaitu sebesar Rp 21 juta rupiah. Dengan skim
pembayaran seperti ini, maka pihak Bank Syariah dapat menggunakan akad Ijarah awal bil
Ijarah akhir dengan janji akan menjual mesin tersebut di akhir masa sewa Pihak bank akan
mengambil keuntungan sebesar 20%.

2. Ibu Sania adalah seorang wirausaha di bidang pembuatan roti dan kue. Dengan semakin
pesatnya usaha Ibu Sania, maka diperlukan oven besar untuk pembuatan roti dan kue.
Karena keadaan keuangan yang belum memungkinkan untuk membeli barang yang baru
secara tunai, maka Ibu Sania bermaksud menyewa oven selama 3 bulan untuk kemudian
dimiliki di akhir masa sewa. Setelah Ibu Sania mendatangi toko peralatan pembuatan roti
dan kue, diketahui bahwa untuk menyewa oven dan kemudian memilikinya (secara hibah)
harga sewa sebulan adalah sebesar Rp 10 juta. Cara pembayarannya adalah dibayar di muka
tunai keseluruhan masa sewa. Namun keadaan keuangan Ibu Sania belum memungkinkan
untuk melakukan skim pembayaran di atas. Untuk itu, Ibu Sania mendatangi Bank Syariah
untuk mengajukan pembiayaan. Setelah mempelajari usaha Ibu Sania, Bank Syariah
menyetujui pembiayaan dengan prosentase keuntungan bagi bank adalah 24%.

3. Dengan semakin majunya usaha WARNET yang dimiliki oleh Bapak Zainudin, maka
direncanakan untuk menambah jumlah komputer sebanyak 10 unit. Keadaan keuangan
Bapak Zainudin tidak memungkinkan untuk membeli kesepuluh komputer tersebut secara
tunai. Beliau merencanakan untuk menyewa terlebih dahulu komputer tersebut selama 5
bulan untuk kemudian dimilikinya di akhir masa sewa. Untuk penyewaan komputer
tersebut, pihak penyewa menginginkan pembayaran seluruh uang sewa di muka Rp 400.000
per bulan per unit komputer dan pembelian komputer seharga Rp 400.000 untuk satu unit
komputer di akhir masa sewa. Bapak Zainudin sanggup membayar uang sewa sebesar Rp
520.000 per bulan untuk tiap komputer. Kemudian Bapak Zainudin mengajukan
permohonan pembiayaan kepada Bank Syariah. Untuk itu pihak bank menginginkan tingkat
keuntungan sebesar 20%. Pembiayaan dilakukan mulai tanggal 1 Oktober 2002 sampai 1
Maret 2003.

Kerjakanlah soal-soal berikut!


4. Bank Syariah Nasional melayani pengadaan mesin dengan akad IMBT. Untuk jenis kontrak
ini, Bank Syariah Nasional menetapkan keuntungan yang diharapkan (required profit rate)
sebesar 40% per tahun (flat). Pak Rahmat menginginkan mempunyai sebuah mesin dengan
pembiayaan IMBT dari Bank Syariah Nasional dengan masa pembayaran angsuran selama
satu tahun dan pelunasan sebesar Rp 80 juta pada akhir bulan ke-13. Angsuran pertama
dilakukan pada akhir bulan pertama. Untuk penyewaan mesin tersebut Pak Rahmat
bersedia mengangsur setiap bulan sekali. Apabila harga perolehan mesin tersebut adalah Rp.
100 juta, dan balloon payment yang mampu dibayar Pak Rahmat pada akhir tahun adalah 80
juta (diketahui bahwa Pak Rahmat memiliki deposito Mudharabah 12 bulan di Bank Syariah
Nasional sebesar 80 juta rupiah yang akan jatuh tempo pada akhir pembiayaan), maka
berapakah Bank Syariah Nasional akan menentukan angsuran per bulannya kepada Pak
Rahmat?

5. CV Safira Indah Permata adalah suatu kontraktor yang memfokuskan diri pada
pembangunan jembatan. Pada bulan Desember 2003, CV SIP mendapatkan proyek untuk
membangun jembatan yang menghubungkan antara Banyuwangi dan Bali. Dalam
pembangunan jembatan ini, CV SIP membutuhkan sebuah kapal untuk membantu
penyelesaian proyek tersebut. CV SIP tidak bersedia untuk membeli dan hanya berencana
untuk menyewa dari pihak ketiga saja. Untuk penyewaan kapal ini, CV SIP bersedia
membayar sewa kapal setiap 6 bulan sekali sebesar Rp 40 miliar selama 2 tahun (4 kali
pembayaran sewa kapal). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, CV SIP mengajukan
pembiayaran kepada Bank Jabar Syariah. Maka dengan memperhatikan kebutuhan dan
kemampuan bayar CV SIP, Bank Syariah Nasional menerapkan pembiayaan ijarah untuk
penyewaan kapal. Dalam perjanjian sewa disepakati bahwa angsuran pertama dilakukan
pada akhir semester 1 dan berlaku selama 4 semester. Untuk mendapatkan kapal yang
dibutuhkan oleh CV SIP, Bank Syariah Nasional akan membeli sebuah kapal dari pihak
ketiga sebesar Rp 400 miliar. Apabila Bank Syariah Nasional menetapkan tingkat
keuntungan 16 % per tahun, tentukan berapa besar nilai jual kembali (nilai residual) kapal
tersebut diakhir kontrak ijarah ini?

Anda mungkin juga menyukai