Anda di halaman 1dari 20

AKTIVA TETAP

[PEROLEHAN DAN DEPRESIASI]

EKO SUDARMANTO, SE. MM.


FEB – UMT INDONESIA
Pengertian
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasional bank, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal bank dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva tetap adalah aktiva tidak produktif sehingga jumlahnya perlu dibatasi atau
pada umumnya jumlahnya relative kecil dibandingkan aktiva produktif bank.
Contoh: Gedung, kantor, tanah, kendaraan.
Perolehan Aktiva Tetap
1. Perolehan aktiva tetap melalui pembelian
2. Pertukaran aktiva tetap dengan aktiva yang tidak sejenis
3. Pertukaran aktiva tetap dengan aktiva yang sejenis
4. Perolehan aktiva tetap melalui pembuatan sendiri
5. Perolehan aktiva tetap dari sumbangan / hibah / hadiah
Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian
 Pembelian Tunai
Contoh 1:
Bank Swadaya membeli tanah seluas 300m2 @ Rp 1.000.000,- Biaya perataan
tanah Rp 5.000.000,- Biaya notaris Rp 7.500.000,- dan Biaya perantara Rp
15.000.000,-
Buatlah jurnal pencatatannya!

Contoh 2:
Dibeli tanah dan Gedung seharga Rp 500.000.000,- Biaya notaris Rp 12.500.000,-
Biaya perantara Rp 25.000.000,- Berdasarkan perkiraan konsultan jasa penilai,
bahwa harga tanah Rp 400.000.000,- dan Gedung Rp 120.000.000,- Pembelian
dilakukan secara tunai.
Buatlah jurnal pencatatannya!
Jawab soal 1:
(D) Aktiva tetap dan inventaris tanah Rp 327.500.000,-
(K) Kas Rp 327.500.000,-

Jawab soal 2:

Aktiva Nilai Wajar per Aktiva Total Nilai Harga Perolehan Per Aktiva (Rp)
(Rp) Wajar(Rp) [a/b x 537.500.000]
Tanah 400.000.000 520.000.000 413.461.538
Gedung 120.000.000 520.000.000 124.038.462

(D) Aktiva tetap dan inventaris tanah Rp 413.461.538,-


(D) Aktiva tetap dan inventaris gedung Rp 124.038.462,-
(K) Kas Rp 537.500.000,-
 Pembelian Secara Kredit
Contoh:
Bank Swakarsa membeli aktiva tetap berupa mobil secara kredit seharga Rp
440.000.000,- Down Payment (DP) ditentukan Rp 200.000.000,- tunai. Bunga 9% per
tahun Flat. Jangka waktu 1 (satu) tahun. Persetujuan tanggal 3 Maret 2019 dan
realisasi pembelian secara kredit tanggal 6 Maret 2019. Angsuran pokok dan
bunga dilakukan setiap awal bulan.
- Hitung angsuran pokok dan bunga kredit tersebut.
- Buatlah jurnal pencatatannya!
Angsuran pokok dan bunga:
Angsuran pokok Rp 240.000.000 : 12 = Rp 20.000.000,-
Angsuran bunga (Rp 240.000.000 x 9%) : 12 = Rp 1.800.000,-

Jurnal:
03/03/ (D) Uang Muka Rp 200.000.000,-
2019 (K) Kas Rp 200.000.000,-
06/03/ (D) Aktiva tetap – Inv. Mobil Rp 440.000.000,-
2019 (D) Biaya bunga ditangguhkan Rp 21.600.000,-
(K) Hutang pembelian angsuran Rp 261.600.000,-
(K) Uang muka Rp 200.000.000,-
06/03/ (D) Hutang pembelian angsuran Rp 21.800.000,-
2019 (D) Biaya bunga Rp 1.800.000,-
(K) Biaya bunga ditangguhkan Rp 1.800.000,-
(K) Kas Rp 21.800.000,- dst…
 Pertukaran Aktiva Tetap Tidak Sejenis
Contoh:
Untuk membuka kantor cabang baru, Bank Swadana membeli tanah seluas 300 m2
dengan harga Rp 1.000.000 / m2. Perolehan itu dengan cara ditukar dengan mobil
seharga Rp 300.000.000,- yang telah disusut sebesar Rp 60.000.000,- Disamping
menyerahkan mobil, bank Swadana juga membayar dengan tunai Rp 40.000.000,-
Diminta:
- Buatlah perhitungan laba – ruginya!
- Buatlah jurnal pencatatannya!
Perhitungan Laba – Rugi
Harga tanah Rp 300.000.000
Penyerahan tunai Rp 40.000.000
Harga buku mobil:
[300 juta – 60 juta] Rp 240.000.000
Nilai asset diserahkan Rp 280.000.000
Laba pertukaran Rp 20.000.000

Jurnal:
(D) Aktiva tetap – Inv. tanah Rp 300.000.000
(D) Akumulasi depresiasi mobil Rp 60.000.000
(K) Aktiva tetap – Inv. mobil Rp 300.000.000
(K) Kas Rp 40.000.000
(K) Laba pertukaran Rp 20.000.000
 Pertukaran Aktiva dengan Aktiva Sejenis
Contoh:
Sebuah mobil minibus tipe A seharga Rp 120.000.000 telah disusut Rp 40.000.000
ditukar dengan mobil minibus tipe B seharga Rp 100.000.000,-
Diminta:
- Hitung laba ruginya!
- Jurnal pencatatannya!
Laba – Rugi pertukaran:
Harga mobil minibus A – harga mobil minibus B
= (Rp 120.000.000 – Rp 40.000.000) – Rp 100.000.000
= Rp 20.000.000,- (Laba)

Jurnal:
(D) Aktiva tetap – inv mobil B Rp 80.000.000
(D) Akumulasi depresiasi mobil A Rp 40.000.000
(K) Aktiva tetap – inv mobil A Rp 120.000.000
 Perolehan Aktiva tetap Melalui Pembuatan Sendiri
Untuk aktiva tetap dengan membuat sendiri, contohnya Lemari, meja, dll. Harga
perolehan aktiva tetap yang dibuat meliputi semua biaya yang terjadi berkenaan
dengan pembuatan aktiva tersebut hingga siap digunakan.

 Perolehan Aktiva Tetap melalui Sumbangan /


hibah / hadiah
Contoh:
Bank Swasembada menerima hibah dari pemerintah berupa tanah dan gedung
dengan harga pasar tanah Rp 400.000.000,- dan gedung Rp 200.000.000,- Untuk
menerima hibah tersebut, bank mengeluarkan biaya Rp 50.000.000,-
Diminta:
Buatlah jurnal pencatatannya!
Jurnal:
(D) Aktiva tetap – inv tanah Rp 400.000.000
(D) Aktiva tetap – inv gedung Rp 200.000.000
(K) Modal Hibah Rp 550.000.000
(K) Kas Rp 50.000.000
Depresiasi Aktiva Tetap
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi
biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Untuk mengalokasikan biaya depresiasi maka harus diketahui: harga perolehan,
umur ekonomis, dan nilai residu aktiva tersebut.
Metode Depresiasi:
1. Metode garis lurus (Straigth line method)
2. Metode jam jasa (Service hours method)
3. Metode jumlah angka tahun (Sum of years digit method)
Metode Garis Lurus (Straigth Line Method)

Depresiasi = Harga perolehan – Nilai residu


Umur ekonomis

Contoh:
Mobil dengan harga Rp 400.000.000 ditaksir mempunyai umur
ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp 50.000.000,-
Hitunglah depresiasi dan buatlah jurnalnya!
Jawab:

Depresiasi = (400.000.000 – 50.000.000) : 5


= 70.000.000

Jurnal:
(D) Biaya penyusutan AT mobil Rp 70.000.000
(K) Akumulasi penyusutan AT mobil Rp 70.000.000
Metode Jam Jasa (Service Hours Method)

Depresiasi = Harga perolehan – Nilai residu


Jam jasa

Contoh:
Peralatan computer sebanyak 10 unit dengan harga perolehan @ Rp
3.500.000 akan dapat digunakan selama 18.000 jam dengan nilai
residu @ Rp 200.000,- Rata-rata penggunaan 3.000 jam per tahun.
Hitung depresiasi dan buatlah jurnalnya!
Jawab:

Depresiasi = (35.000.000 – 2.000.000) : 18.000


= 1.833,33 / jam

Jurnal:
(D) Biaya penyusutan AT Komputer Rp 5.500.000
(K) Akumulasi penyusutan AT Komputer Rp 5.500.000

Ket:
Penggunaan per tahun 3.000 jam, jumlah penyusutan per tahun:
Rp 1.833,33 x 3.000 = Rp 5.500.000,-
Mertode Jumlah Angka Tahun (Sum of Years Digit Method)

Contoh:
Aktiva tetap berupa mobil seharga Rp 100.000.000 akan dipakai secara
ekonomis 5 tahun dengan residu Rp 20.000.000
Hitung penyusutan dengan metode jumlah angka tahun!

Jawab:
Tahun pertama 5/15 x (100.000.000 – 20.000.000) = Rp 26.666.667,-
Tahun kedua 4/15 x (100.000.000 – 20.000.000) = Rp 21.333.333,-
Dst…

Ket:
15 = 5 + 4 + 3 + 2 + 1
Alhamdulillah….

Anda mungkin juga menyukai