Untuk Pengambilan
Keputusan/Pemilihan Alternatif
Akuntansi DIFERENSIAL menyajikan informasi mengenai
taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda
jika suatu tindakan tertentu dipilih, dibandingkan dengan
alternatif tindakan yang lain.
Jadi informasi akuntansi Diferensial berkaitan dengan masa
yang akan datang dan diperlukan untuk masalah pemilihan
alternatif (alternative choice problem).
Keputusan
Jika A > B, alternatif membeli dapat dipilih
Jika A < B, alternatif membeli tidak dapat dipilih
Perusahaan sekarang
membuat dan
Fasilitas yang digunakan untuk membuat dapat
mempertimbangkan
disewakan atau dioperasikan untuk kegiatan bisnis yang
akan membeli dari
lain
pemasok luar
Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A
(outsourcing)
Pendapatan diferensial B
Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok luar C
Keputusan
Jika (A+B) > C, alternatif membeli dapat dipilih
Membuat Jika (A+B) < C, alternatif membeli tidak dapat dipilih
atau
Membeli? Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi
Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A
Biaya diferensial : biaya untuk membuat B
Keputusan
Perusahaan sekarang Jika A > B, alternatif membuat dapat dipilih
membeli dari Jika A < B, alternatif membuat tidak dapat dipilih
pemasok luar dan
mempertimbangkan Diperlukan tambahan fasilitas produksi
akan membuat Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A
sendiri (in-house Biaya diferensial : biaya untuk membuat B
sourcing) Aktiva diferensial berupa investasi dalam fasilitas C
Keputusan
Jika selama umur ekonomis fasilitas produksi jumlah nilai
tunai (A-B) > C, alternatif membuat sendiri dapat dipilih
Biaya per unit (Rp)
Biaya bahan baku 30
Biaya tenaga kerja langsung 40
Biaya overhead:
-Variabel 10
-Tetap terdiri dari:
- Gaji pengawas 30
- Penyusutan 20
- Alokasi dari dep. Lain 50
Total Biaya produksi 180
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp.25
Kerugian jika membeli dari luar Rp. 3
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang
menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25
perbuah. Sedangkan penghematan yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar
Rp. 22 perbuah.
2. PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari
pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan
setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang
tersebut. Taksiran biaya produksi suku cadang A jika diproduksi sendiri disajikan sbb:
Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27 per
buah Rp. 2.700.000.
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari luar Rp. 35 Rp.3.500.000
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang A 27 Rp.2.700.000
Keputusan
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi
lebih besar daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya
dipilih
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi
lebih kecil daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya
tidak dipilih
Menjual atau memproses lebih hasil produksi
Hasil penjualan:
10.000 x Rp 500 5.000.000
8.000 x Rp 750 6.000.000 1.000.000
Biaya produksi:
10.000 x Rp 25 250.000 250.000
Total 5.000.000 5.750.000 750.000
Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika , departemen pakaian, departemen bahan
kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran 20x4 disajikan sbb:
Kosmetika Pakaian Brg Kelontong
Hasil Penjualan Rp. 50.000.000 Rp. 25.000.000 Rp.25.000.000
Biaya Variabel Rp. 25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi Rp. 25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000
Manfaat :
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya kegiatan usaha Departemen
barang kelontong :
Biaya variabel Rp. 12.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 11.000.000
Total manfaat (benefit) Rp. 23.000.000
Pengorbanan :
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
usaha departemen barang kelontong Rp. 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif
menghentikan kegiatan usaha departemen brg kelontong dipilih Rp 2.000.000
4. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Contoh :
PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk
tahun anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak
150.000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
Persatuan Total
Biaya Variabel:
By. Produksi variabel Rp.400 Rp. 60.000.000
By.komersial variabel 120 18.000.000
Biaya Tetap:
By.Produksi tetap 300 45.000.000
By. Komersial tetap 150 22.500.000
Rp.970 Rp.145.000.000
Misal perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan
produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan.
Berdasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki
menerima pesanan khusus tersebut.
Contoh pengambilan keputusan menjual atau memproses lebih lanjut
suatu produk :
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang.
Biaya penuh ( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan sbb:
Persatuan 10.000 satuan
Biaya bahan baku Rp. 2.000 Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.000 Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 1.300 Rp. 13.000.000
Biaya Adm& umum tetap Rp. 500 Rp. 5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 750 Rp. 7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A Rp. 7.050 Rp. 70.500.000
Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap
produk A-1 pada harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan
lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut
menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500
persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan
diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
(lanjutan)
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi
produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin
& ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek
dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan
biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka
alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika
pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah
lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam
mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang
bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan tidak
hanya pendapatan & biaya diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan
investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih
lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi
akuntansi diferensial adalah sbb:
Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan Rp. 85.000.000
Biaya difernsial Rp. 50.000.000
Laba diferensial Rp. 35.000.000