Anda di halaman 1dari 38

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL

Untuk Pengambilan
Keputusan/Pemilihan Alternatif
Akuntansi DIFERENSIAL menyajikan informasi mengenai
taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda
jika suatu tindakan tertentu dipilih, dibandingkan dengan
alternatif tindakan yang lain.
Jadi informasi akuntansi Diferensial berkaitan dengan masa
yang akan datang dan diperlukan untuk masalah pemilihan
alternatif (alternative choice problem).

Pendapatan Diferensial (Differential Revenue)


Merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi,
dibandingkan dengan kondisi yang lain.
Biaya Diferensial (Differential Cost)
Merupakan biaya yang berbeda dalam suatu kondisi,
dibandingkan dengan kondisi yang lain. Biaya Diferensial
disebut pula dengan BIAYA RELEVAN (Relevant Cost).
BIAYA RELEVAN
Manajemen dalam melaksanakan fungsinya selalu
dihadapkan pada masalah pemilihan alternatif tindakan.
Ketepatan memilih alternatif tindakan besar pengaruhnya
terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Pengambilan
keputusan untuk memilih alternatif tindakan berkaitan
dengan masa yang akan datang, oleh karena itu informasi
yang diperlukan merupakan informasi masa yang akan
datang.
Informasi biaya masa yang akan datang yang berbeda di
antara alternatif tindakan merupakan Biaya Relevan.
Jadi biaya Relevan (biaya Diferensial) memiliki ciri:
1. Merupakan biaya masa yang akan datang.
2. Berbeda di antara alternatif tindakan.
Perusahaan akan mengambil keputusan tentang bahan
baku yang akan dipilih dalam proses produksi.

Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku


X Y Z

Harga beli/kg 3.000 3.000 3.000


Upah
langsung/kg 9.000 8.000 8.500
Pada tabel di atas, harga bahan baku dan upah
langsung merupakan biaya masa yang akan datang.
Dalam pemilihan alternatif upah langsung
merupakan biaya Relevan, karena berbeda untuk
setiap jenis bahan baku, sedangkan harga adalah
biaya Tidak Relevan (Irrelevant Cost), karena sama
untuk setiap bahan baku.
Biaya tambahan (incremental cost)
• Biaya tambahan (incremental cost) adalah
kenaikan atau tambahan biaya yang akan
terjadi karena memilih suatu alternatif lain
• Contoh : PT X merakit sepeda mini dengan
harga pokok per unit Rp. 200.000,-. PT X
mendapat pesanan khusus 100 unit.
Dengan pesanan tersebut PT X harus
menanggung biaya tambahan sebesar
200.000 x 100 =….
Biaya kesempatan (opportunity cost)
• Biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu
potensi perolehan keuntungan berupa
pendapatan atau penghematan biaya yang
hilang karena memilih suatu alternatif
• Contoh : PT X memiliki ruko jika ruko itu
digunakan sendiri untuk berdagang maka akan
memperoleh laba Rp 100.000,- per hari. Jika
memilih menyewakan maka PT X akan
memperoleh Rp 75.000, - per hari. Maka PT X
akan kehilangan pendapatan sebesar Rp.
25.000 sebagai biaya kesempatan
Biaya terhindarkan (avoidable cost)
• Biaya terhindarkan (avoidable cost) yaitu
suatu biaya yang dihilangkan sebagaian atau
seluruhnya sebagai akibat memilih alternatif
yang lain.
• Contoh : PT X membeli mobil bekas maka
akan menanggung biaya perbaikan Rp.
1.000.000 per tahun. Jika membeli mobil baru
maka selama 5 tahun pertama bebas dari biaya
perbaikan . Sehingga Biaya perbaikan mobil
menjadi biaya terhindarkan bagi PT X jika
membeli mobil baru
Biaya tak terhindarkan (unavoidable
cost)
• Biaya tak terhindarkan (unavoidable cost)
adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan
karena memilih alternatif tindakan lain
• biaya tak terhindarkan terdiri dari biaya
tenggalam dan biaya masa yang akan
datang yang tidak berbeda dari alternatif
tindakan yang lain
Biaya tenggelam (Sunk cost)
• Biaya tenggelam (Sunk cost) adalah biaya yang
telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh suatu
keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa
yang akan datang
• Contoh : pada tahun 2005 PT ABC membeli
gedung kantor Rp. 50.000 karena kondisi
keuangan perusahaan maka PT ABC menutup
sebagian bidang usahanya di gedung tersebut.
Karena sudah terjadi dimasa lalu dan tidak bisa
diubah dengan keputusan sekarang maka
penutupan sebagaian usaha PT ABC tidak akan
mempengaruhi nilai investasi yang berupa harga
beli gedung yang menjadi biaya tenggelam
Perbedaan biaya penuh dengan biaya diferensial

Full Costs Differential Costs


Unsur Biaya langsung Biaya berbeda dalam kondisi yg berbeda.
biaya + By tidak Contoh: jika pengambilan keputusan berkaitan
langsung dengan pemanfaatan kapasias produksi maka biaya
diferensial yg sangat penting dalam pengambilan
keputusan adalah perubahan biaya dalam
hubungannnya dengan perubahan volume kegiatan.

Sumber Catatan Dengan merancang sistem akuntansi yang dapat


informasi akuntansi memisahkan biaya menurut perilakunya dan
reguler memisahkan biaya menurut hubungan biaya
perusahaan dengan cost objectives sehingga memudahkan
penaksiran biaya diferensial sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan.

Perspektif Masa lalu dan Masa mendatang


waktu masa
mendatang
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KHUSUS
• Menerima atau menolak pesanan khusus
• Menambah/meniadakan jenis
produk/departemen
1.meniadakan jenis
produk/departemen
2.Menambah jenis produk/departemen
• Membuat sendiri/membeli
• Menjual atau memproses lebih hasil
produksi
Pengambilan Keputusan Khusus
A. Menerima atau menolak pesanan khusus
Manajemen dalam mengambil keputusan untuk
menerima atau menolak pesanan khusus harus
mempertimbangkan pendapatan dan biaya diferensial
(biaya relevan).

Contoh: perusahaan selama ini menjual produk dengan


harga Rp 2.000 per unit, biaya tetap Rp 300.000 dan
biaya variabel Rp 1.200 per unit. Penjualan rata-rata
selama ini 1.000 unit.
Perusahaan mendapatkan pesanan sebanyak 100 unit
tetapi dengan harga Rp 1.400 per unit. Jika diasumsikan
perusahaan masih memiliki kapasitas produksi, apakah
pesanan diterima atau ditolak?
Berdasarkan analisis tersebut sebaiknya perusahaan
menerima pesanan tersebut walaupun harganya lebih
rendah dari harga jual perusahaan, karena ternyata
tambahan pendapatan yaitu Rp 140.000 lebih besar dari
tambahan biayanya yaitu Rp 120.000 berarti ada
perbedaan margin kontribusi sebesar Rp 20.000.
Biaya produksi yang bersifat tetap dan biaya usaha merupakan
biaya yang tidak berubah dalam pengambilan keputusan
menerima atau menolak atau irrelevant cost.
Hasil penjualan dan biaya produksi variabel jumlahnya berbeda
dalam pemilihan alternatif sehingga sebagai informasi yang
relevan. Analisis terhadap informasi yang relevan sbb:
Tanpa Menerima Perbedaan
Pesanan Pesanan
Khusus Khusus
Hasil penjualan:
1.000 x Rp 2.000 Rp 2.000.000 -
1.000 x Rp 2.000 Rp 2.000.000
100 x Rp 1400 Rp 140.000 Rp 140.000
Biaya variabel
1.000 x Rp 1.200 Rp 1.200.000
1.100 x Rp 1.200 Rp 1.320.000 Rp 120.000
Margin kontribusi Rp 800.000 Rp 820.000 Rp 20.000
B. Menambah/meniadakan jenis produk/departemen

1. Meniadakan jenis produk/departemen


Ada beberapa jenis biaya yang harus dipertimbangkan
dalam meniadakan jenis produk/ departemen yaitu:
- Biaya terhindarkan (avoidable cost)
Biaya-biaya yang tidak akan terjadi jika suatu jenis
produk/departemen ditiadakan.
- Biaya tak terhindarkan (unavoidable cost)
Biaya-biaya yang tetap akan terjadi walaupun suatu jenis
produk/departemen ditiadakan.
- Biaya kesempatan (opportunity cost)
Penghematan biaya sebagai akibat dipilihnya alternatif
tertentu.
Dalam pengertian biaya relevan, biaya terhindarkan
merupakan biaya relevan karena berbeda pada pemilihan
suatu alternatif tindakan.
Contoh:
Suatu departemen Store memiliki 3 departemen utama
yaitu: Departemen Makanan, Pakaian, dan Elektronik.
Departemen pakaian selama beberapa tahun terakhir
mengalami kerugian, sehingga manajemen
mempertimbangkan untuk menutup departemen
pakaian. Analisislah apakah keputusan menutup
departemen pakaian merupakan keputusan yang tepat.
Departemen
Jumlah
Pakaian Makanan Elektronik
Penjualan 5.000 4.000 500 9.500
Biaya variabel 4.000 2.800 300 7.100
Margin kontribusi 1.000 1.200 200 2.400
Biaya tetap:
-Terhindarkan 750 500 75 1.325
- tak terhindarkan 300 500 100 900
Jumlah 1.050 1.000 175 2.225
Laba (rugi) (50) 200 25 175
Data dalam ribuan

Berdasarkan data perhitungan rugi-laba ketiga departemen


membuat pendapatan diferensial dan biaya diferensial untuk
kedua alternatif yang akan dipilih berikut:
Alternatif I Alternatif II
Meneruskan Meniadakan Perbedaan
Dep. Pakaian Dep. Pakaian
Penjualan 9.500.000 4.500.000 5.000.000
Biaya:
- Variabel 7.100.000 3.100.000 4.000.000
- Tetap terhindarkan 1.325.000 575.000 750.000
Jumlah 8.425.000 3.675.000 4.750.000
Laba sebelum biaya tak 1.075.000 825.000 250.000
terhindarkan
diperhitungkan

Perhatikan kolom perbedaan pada tabel di atas, pendapatan


yang dikorbankan (opportunity cost) kalau perusahaan
meniadakan Dep. Pakaian adalah sebesar Rp 5.000.000, ternyata
lebih besar dari biaya yang dapat dihindarkan yaitu Rp 4.750.000
apabila perusahaan meniadakan Dep. Pakaian. Jadi keputusan
yang sebaiknya diambil adalah tetap meneruskan Dep. Pakaian
2. Menambah jenis produk/departemen
Analisis pendapatan dan biaya diferensial juga berguna
untuk pengambilan keputusan meniadakan suatu produk/
departemen dan menambah jenis produk/departemen baru
(mengganti jenis produk/departemen).

Contoh: menggunakan contoh sebelumnya dengan


alternatif menambah departemen kosmetik dengan
informasi taksiran penjualan Rp 3.000.000, biaya variabel
total Rp 2.100.000 dan biaya tetap terhindarkan Rp
350.000. Alternatifnya meneruskan departemen pakaian
atau meniadakan departemen pakaian untuk diganti
dengan departemen kosmetik.
Sebelum dilakukan analisis, kita lakukan perhitungan
terhadap biaya terhindarkan dan tak terhindarkan setelah
memasukkan departemen Kosmetik, sbb:
Departemen
Jumlah
Kosmetik Makanan Elektronik
Penjualan 3.000 4.000 500 7.500
Biaya variabel 2.100 2.800 300 5.200
Margin kontribusi 900 1.200 200 2.300
Biaya tetap:
-Terhindarkan 350 500 75 925
- tak terhindarkan 300 500 100 900
Jumlah 650 1.000 175 1.825
Laba (rugi) 250 200 25 475
Data dalam ribuan
Alternatif I Alternatif II
Meneruskan Mengganti dg Perbedaan
Dep. Pakaian Dep. Kosmetik
Penjualan 9.500.000 7.500.000 2.000.000
Biaya:
- Variabel 7.100.000 5.200.000 1.900.000
- Tetap terhindarkan 1.325.000 925.000 400.000
Jumlah 8.425.000 6.125.000 2.300.000
Laba sebelum biaya tak 1.075.000 1.375.000 (300.000)
terhindarkan
diperhitungkan

Ternyata biaya kesempatan (opportunity cost) kalau alternatif II


dipilih adalah Rp 2.300.000 lebih kecil dari biaya yang dapat
dihindarkan yaitu Rp 2.000.000. Jadi keputusan yang sebaiknya
diambil adalah mengganti Dep. Pakaian dengan Dep. Kosmetik.
C. Membuat Sendiri atau Membeli

Jika perusahaan dihadapkan pada pilihan, membuat


sendiri bahan pembantu proses produksi jika
kapasitas produksi perusahaan cukup tersedia, atau
justru membeli dari luar, bahan pembantu proses
produksi, maka diperlukan analisis pendapatan dan
biaya diferensial.
Contoh:
Suatu perusahaan yang bergerak di bidang
perakitan sebenarnya dapat memproduksi sendiri
suatu jenis suku cadang yang diperlukan. Berikut
adalah perhitungan biaya produksi suku cadang
tersebut:
Membeli atau membuat sendiriFasilitas yang digunakan untuk membuat dihentikan
pemakaiannya
Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A
Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok luar B

Keputusan
Jika A > B, alternatif membeli dapat dipilih
Jika A < B, alternatif membeli tidak dapat dipilih
Perusahaan sekarang
membuat dan
Fasilitas yang digunakan untuk membuat dapat
mempertimbangkan
disewakan atau dioperasikan untuk kegiatan bisnis yang
akan membeli dari
lain
pemasok luar
Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A
(outsourcing)
Pendapatan diferensial B
Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok luar C

Keputusan
Jika (A+B) > C, alternatif membeli dapat dipilih
Membuat Jika (A+B) < C, alternatif membeli tidak dapat dipilih
atau
Membeli? Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi
Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A
Biaya diferensial : biaya untuk membuat B

Keputusan
Perusahaan sekarang Jika A > B, alternatif membuat dapat dipilih
membeli dari Jika A < B, alternatif membuat tidak dapat dipilih
pemasok luar dan
mempertimbangkan Diperlukan tambahan fasilitas produksi
akan membuat Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A
sendiri (in-house Biaya diferensial : biaya untuk membuat B
sourcing) Aktiva diferensial berupa investasi dalam fasilitas C

Keputusan
Jika selama umur ekonomis fasilitas produksi jumlah nilai
tunai (A-B) > C, alternatif membuat sendiri dapat dipilih
Biaya per unit (Rp)
Biaya bahan baku 30
Biaya tenaga kerja langsung 40
Biaya overhead:
-Variabel 10
-Tetap terdiri dari:
- Gaji pengawas 30
- Penyusutan 20
- Alokasi dari dep. Lain 50
Total Biaya produksi 180

Perusahaan mendapatkan tawaran suku cadang sejenis dari


perusahaan lain dengan harga pemesanan hanya Rp 150 per unit.
Berdasarkan hal tersebut perusahaan dihadapkan pada pilihan
membuat sendiri atau memesan pada perusahaan lain dengan
harga per unit yang lebih murah
Dalam hal ini pengambilan keputusan harus
mempertimbangkan biaya terhindarkan dan
mengabaikan biaya tidak relevan atau biaya yang
tidak terhindarkan, seperti biaya alokasi dari
departemen lain. Biaya penyusutan merupakan
biaya akibat keputusan masa lalu sehingga
termasuk biaya tidak relevan dalam pengambilan
keputusan.
Jadi yang perlu diperhitungkan dalam analisis
pengambilan keputusan adalah hanya biaya yang
relevan saja, yaitu biaya yang berbeda karena
dipilihkan suatu alternatif tindakan.
Biaya Diferensiasi per unit
Membuat Membeli
Biaya bahan baku 30 -
Biaya tenaga kerja langsung 40 -
Biaya overhead:
- Variabel 10 -
- Tetap
Gaji pengawas 30 -
Total biaya 110 150
Selisih menguntungkan 40

Ternyata dengan membuat sendiri terdapat selisih


menguntungkan sebesar Rp 40 per unit suku cadang yang
diproduksi, sehingga seyogyanya perusahaan memilih
alternatif membuat sendiri suku cadang yang dibutuhkan.
Latihan soal :
By. Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan membeli
atau membuat sendiri
1. PT.Yogyakarta berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini diproduksi sendiri dalam
pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun. Perusahaan tersebut menerima tawaran
dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp. 25 perbuah. Ditinjau dari biaya,
manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan membeli suku cadang tersebut atau tetap
memproduksi sendiri.
Perbuah 100.000 buah
Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 4 400.000
Biaya overhead pabrik tetap bersama Rp. 5 500.000
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja variabel dan overhead variabel )
Rp.18
Biaya tetap terhindarkan Rp. 4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar
Rp. 22

Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp.25
Kerugian jika membeli dari luar Rp. 3

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang
menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25
perbuah. Sedangkan penghematan yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar
Rp. 22 perbuah.
2. PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari
pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan
setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang
tersebut. Taksiran biaya produksi suku cadang A jika diproduksi sendiri disajikan sbb:

Perbuah 100.000 buah


Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 9 900.000
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000

Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27 per
buah Rp. 2.700.000.
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari luar Rp. 35 Rp.3.500.000

Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang A 27 Rp.2.700.000

Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp. 12 Rp.1.200.000

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi


sendiri yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan
yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau Rp.3.500.000 pertahun.
Menjual atau Memproses
Lebih Lanjut Suatu Produk

Tidak diperlukan Pendapatan diferensial Rpxx


tambahan fasilitas
produksi Biaya diferensial Rpxx -
A

Menjual atau Keputusan


memproses Jika A positif, pilih alternatif memproses lebih lanjut
lebih lanjut Jika A negatif, jangan pilih alternatif memproses lebih lanjut

Pendapatan diferensial Rpxx


Biaya diferensial Rpxx -
Diperlukan A
tambahan fasilitas
produksi
Aktiva diferensial B

Keputusan
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi
lebih besar daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya
dipilih
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi
lebih kecil daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya
tidak dipilih
Menjual atau memproses lebih hasil produksi

Ada kalanya perusahaan dihadapkan pada alternatif


menjual barang setengah jadi atau melanjutkan untuk
diproses menjadi barang jadi. Di sini juga diperlukan
analisis terhadap biaya relevan.
Contoh:
Perusahaan menghasilkan 10.000 unit produk A. Untuk
mengolah produk A diperlukan biaya produksi Rp 300 per
unit. Produk A dapat dijual dengan harga Rp 500 per unit.
Selain itu produk A juga dapat diproses lebih lanjut
menjadi produk B dengan harga jual Rp 750. Untuk
mengolah produk A menjadi produk B diperlukan tambahan
biaya produksi Rp 25 per unit. Setiap 80 unit produk B
memerlukan 100 unit produk A.
Menjual Diproses lebih
langsung lanjut Perbedaan

Hasil penjualan:
10.000 x Rp 500 5.000.000
8.000 x Rp 750 6.000.000 1.000.000
Biaya produksi:
10.000 x Rp 25 250.000 250.000
Total 5.000.000 5.750.000 750.000

Akan lebih menguntungkan jika produk A diproses lebih lanjut


menjadi produk B karena ada selisih sebesar Rp 750.000.
Biaya produksi produk A sebesar Rp 300 tidak dimasukkan dalam
perhitungan sebab termasuk biaya tidak relevan. Ingat:
karakteristik biaya relevan adalah biaya yang akan datang,
sedangkan biaya produksi produk A telah terjadi sebelum
pemilihan alternatif dilakukan.
Contoh Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu :

Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika , departemen pakaian, departemen bahan
kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran 20x4 disajikan sbb:
Kosmetika Pakaian Brg Kelontong
Hasil Penjualan Rp. 50.000.000 Rp. 25.000.000 Rp.25.000.000
Biaya Variabel Rp. 25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi Rp. 25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000

Biaya tetap terhindarkan Rp. 10.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 11.000.000


By tetap tidak terhindarkan Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Jumlah biaya tetap Rp. 13.000.000 Rp. 13.000.000 Rp. 14.000.000

Laba (rugi) bersih Rp. 12.000.000 Rp. 4.000.000 (Rp. 1.000.000)

Manfaat :
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya kegiatan usaha Departemen
barang kelontong :
Biaya variabel Rp. 12.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 11.000.000
Total manfaat (benefit) Rp. 23.000.000
Pengorbanan :
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
usaha departemen barang kelontong Rp. 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif
menghentikan kegiatan usaha departemen brg kelontong dipilih Rp 2.000.000
4. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Contoh :
PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk
tahun anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak
150.000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
Persatuan Total
Biaya Variabel:
By. Produksi variabel Rp.400 Rp. 60.000.000
By.komersial variabel 120 18.000.000
Biaya Tetap:
By.Produksi tetap 300 45.000.000
By. Komersial tetap 150 22.500.000
Rp.970 Rp.145.000.000

Misal perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan
produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan.

Pendapatan diferensial : 30.000 satuan x Rp.750 Rp.22.500.000


Biaya diferensial:
By. Produksi Variabel Rp.12.000.000
By. Komersial Variabel Rp. 3.600.000
Rp.15.600.000
Laba Diferensial Rp. 6.900.000

Berdasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki
menerima pesanan khusus tersebut.
Contoh pengambilan keputusan menjual atau memproses lebih lanjut
suatu produk :
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang.
Biaya penuh ( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan sbb:
Persatuan 10.000 satuan
Biaya bahan baku Rp. 2.000 Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.000 Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 1.300 Rp. 13.000.000
Biaya Adm& umum tetap Rp. 500 Rp. 5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 750 Rp. 7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A Rp. 7.050 Rp. 70.500.000

Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000)


pada volume penjualan 10.000 satuan.

Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap
produk A-1 pada harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan
lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut
menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500
persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan
diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
(lanjutan)
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi
produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin
& ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek
dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan
biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka
alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika
pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah
lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam
mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang
bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan tidak
hanya pendapatan & biaya diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan
investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih
lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi
akuntansi diferensial adalah sbb:

Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan Rp. 85.000.000
Biaya difernsial Rp. 50.000.000
Laba diferensial Rp. 35.000.000

Anda mungkin juga menyukai