Anda di halaman 1dari 22

BAB II

BIAYA MODAL
(THE COST OF CAPITAL)

Biaya yang dikeluarkan karena perusahaan


menggunakan sumber dana yang
tergabung dalam struktur modal (capital
structure)
• Capital Structure TIDAK SAMA dengan
Financial Structure.

FINANCIAL STRUCTURE

• Menggambarkan susunan keseluruhan sisi


kredit neraca : hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang, dan owner equity.
• Mencerminkan bagaimana aktiva perusahaan
dibelanjai
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan
keuangan adalah rata-rata tertimbang dari biaya
modal (Weighted Average Cost of Capital (WACC)
• Sumber dana yang diperhitungkan dalam
menentukan WACC :
– Hutang jangka panjang (long term debt)
– Ekuitas (Modal)
• Saham preferen (preferred stock)
• Saham biasa (Common stock)
• Laba ditahan (Retained earning)
• Komponen WACC
– Biaya hutang (Cost of debt, Kd)
– Biaya saham preferen (Cost of preferred stock, Kps)
– Biaya laba ditahan (Cost of retained earning, Ks)
– Biaya penerbitan saham biasa baru (Cost of new
common stock, Ke)
Biaya Hutang
• Biaya hutang = YTM = Kd (Bondholders required
rate of return)
• Po = I (PVIFAkd,n) + M (PVIFkd,n)
• Dalam menghitung WACC, biaya hutang yang
digunakan adalah biaya hutang setelah pajak
(after tax cost of debt).
Kdt = Kd – KdT
Kdt = Kd (1-T)
• Kd = YTM dapat dicari dengan:
– Trial and Error
– YTM Mendekati
I+(M-Po)/N
Kd =
(M+Po)/2
Contoh 1.
PT. X menerbitkan obligasi 5 tahun dengan nilai
nominal Rp 1.000.- dan membayar bunga kupon
sebesar 10% per tahun. Obligasi tersebut dijual
seharga Rp 1.000.-. Berapa Kd dan Kdt jika
T=40%?

Jawab:
Kd = 10% karena Po=M

Kdt = Kd (1-0,4)
= 10% (1-0,15)
= 8,5%
Biaya saham preferen
• Biaya saham preferen adalah adalah tingkat keuntungan
yang diharapkan investor atas saham preferen
Kps = Dps/Po

Biaya laba ditahan


• Biaya laba ditahan adalah tingkat keuntungan yang
diharapkan investor atas saham biasa perusahaan.
• Bisa dicari dengan:
– CAPM
Ks = Krf + (Km-Krf)βi
= Keuntungan bebas risiko + premi risiko
– Discounted Cash Flows (DCF) Model
Ks = (D1/Po) + g
– Bond yield plus risk premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi risiko
Contoh 2.
PT.X menerbitkan saham preferen yang membayar
dividen sebesar Rp 100.- per lembar dan dijual dengan
harga Rp 1.000.- per lembar. Berapa Kps?
Jawab:
Kps = Dps/Po
= Rp 100.-/Rp 1.000.-
= 0,10
=10%

Contoh 3.
PT.X menerbitkan saham preferen yang membayar
dividen sebesar Rp 10.- per lembar dan dijual dengan
harga Rp 1.000.- per lembar. Flotation cost sebesar Rp
25/lbr. Berapa Kps?
Jawab:
Kps = Dps/(Po-F)
= Rp 100.-/Rp 975.-
= 0,1026
= 10,26%
Contoh 4.
Jika Krf = 7%, Km = 12% dan β=0,6. Berapa Ks?

Jawab:
Ks = Krf + (Krm-Krf)βi
= 0,07+(0,12-0,07)0,6
= 0,10
= 10%

Contoh 5.
Saham PT.X pada awal periode dijual dengan harga Rp
320.- per lembar. Dividen terakhir yang dibayarakan
sebesar Rp 1,31 per lembar dengan tingkat
pertumbuhan konstan (g)=8%. Berapa besarnya Ks?

Jawab:
Ks = (D1/Po) + g
= (1,31/23) + 0,08
= 13,7%
Contoh 6.

PT. X merupakan suatu perusahaan yang sudah mapan.


Perusahaan ini menerbitkan obligasi yang memberikan
hasil 9% an premi risiko saham perusahaan =5%.
Berapa Ks?

Jawab:

Ks = 9% + 5%
=14%
Biaya penerbitan saham biasa baru
• Penerbitan saham biasa baru merupakan
external equity capital
• Biaya saham biasa baru lebih tinggi dari biaya
laba ditahan karena penjualan saham biasa
baru memerlukan biaya peluncuran (emisi)
saham atau flotation cost.

D1
Ke = +g
Po(1-F)
Contoh 7

PT. X membutuhkan sejmlah modal untuk expansinya.


Untuk memenuhinya, perusahaan menerbitkan saham
biasa baru yang dijual dengan harga Rp 32.-/lbr.
Flotation cost 15% dari harga jual. Dividen mendatang
diperkirakan sebesar Rp 2,40/lbr dan diharapkan akan
tumbuh secara konstan sebesar 6,5%. Berapa Ke?

Jawab:
Ke = D1/[Po(1-F)] + g
= 2,4/[32(1-0,15)] + 6,5%
= 15,3%
WACC
• WACC = ∑ XiWi
Dimana:
Xi = Biaya setiap komponen modal
Wi= Proporsi modal dalam struktur modal (%)

• WACC = WdKd(1-T)+WpsKps + Ws(Ks atau Ke)

Contoh 8.
Jika Wd=30%, Wps=10%, Ws=60%, Kd=11%,
Kps=10,3%, Ks=14,7%, dan T=40%
Maka:
WACC dengan menggunakan laba ditahan:
WACC = WdKd(1-T)+WpsKps + WsKs
= 11,83%
Marginal Cost of Capital (MACC)
• Merupakan grafik yang menghubungkan WACC dari
setiap rupiah modal dengan jumlah modal baru yang
diperoleh.
• Selama perusahaan memenuhi pertambahan modal
baru sesuai dengan targetnya dan selama biaya modal
tetap, maka MCC sbb:
WACC,% WACC=MCC

11,83

Dollar modal baru


Peningkatan WACC dalam MCC Schedule
• MCC adalah biaya rupiah terakhir akibat tambahan
modal yang diperoleh perusahaan
• MCC akan meningkat jika perusahaan memperoleh
tambahan dana dalam jumlah yang tidak terbatas
selama periode tertentu
• Dapatkah PT. X memperoleh tambahan dana dalam
jumlah yang tidak terbatas dengan WACC=11,83%?
TIDAK

Contoh 9.
Jika Wd=30%, Wps=10%, Ws=60%, Kd=11%, Kps=10,3%,
Ks=14,7%, Ke=16% dan T=40%
Maka:
WACC dengan menggunakan laba ditahan:
WACC = WdKd(1-T)+WpsKps + WsKs
= 11,83%
WACC dengan menggunakan penerbitan saham biasa baru:
WACC = WdKd(1-T)+WpsKps + WsKe
= 12,60%
MCC Schedule
WACC(%)

12,6%
MCC
11,83%

Dollar modal baru

?
Berapa banyak modal baru yang dapat diperoleh
PT. X sebelum kehabisan laba ditahannya dan
terpaksa menjual saham biasa baru?
Jlh laba ditahan
• Break Point Laba Ditahan=
Bagian modal sendiri dalam struktur modal

Contoh 10.
Lanjutan contoh 9. di atas, Jika PT. X mempunyai laba
sebesar Rp 20 jt untuk tahun 2006. Manajemen
membuat kebijakan bahwa 48% laba yang diperoleh
dibagi sebagai dividen (payout ratio=48%). Berapa
banyak modal baru yang dapat diperoleh PT. X sebelum
kehabisan laba ditahannya dan terpaksa menjual saham
biasa baru?
Jawab:

Laba ditahan
BPlaba ditahan=
Bagian modal sendiri dlm struktur modal

0,52 (Rp 20.000.000.-) Rp 10.400.000.-


= =
0,6 0,6
= Rp 17.333.333,33

Dengan laba ditahan sebesar Rp 10.400.000.-, PT. X dapat memperoleh


tambahan dana sebesar Rp 17.333.333,33.

Untuk mempertahankan struktur modalnya, maka tambahan modal sebesar


Rp 17.333.333,33 ini akan dipenuhi dari:
Hutang baru : Rp 5.200.000.- (30%)
Saham preferen : Rp 1.733.333,33 (10%)
Laba ditahan : Rp 10.400.000.- (60%)

Total modal baru : Rp 17.333.333,33


MCC Schedule
WACC(%)

12,6%
MCC
11,83%

Dollar modal baru


Rp 17.333.333,33
WACC PT. X =18,83% jika perusahaan memperoleh tambahan dana hingga Rp 17.333.333,33. Jika
tambahan dana lebih besar dari Rp 17.333.333,33 WACC PT.X = Rp 12,6% atau PT. X tidak dapat
memperoleh tambahan dana dari laba ditahan dan PT. X harus menerbitkan saham biasa baru
MCC Schedule dengan memanfaatkan biaya depresiasi
• Jika depresiasi PT. X=Rp 10jt per tahun, maka break
point PT.X menjadi Rp 17.333.333,33 + Rp 10.000.000.-
= Rp 27.333.333,33
MCC Schedule

WACC(%)

12,6%
MCC
11,83%

Dollar modal baru


Rp 27.333.333,33
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya
modal
• Faktor yg dpt dikendalikan
– Kebijakan struktur modal
– Kebijakan dividen
– Kebijakan investasi
• Kebijakan yg tdk dpt dikendalikan
– Tingkat suku bunga
– Tarif pajak
Adams Corporation sedang mempertimbangkan empat proyek dengan resiko
rata-rata, dimana biaya dan tingkat pengembaliannya masing-masing adalah
sebagaiberikut:
Proyek Biaya ( $ ) Tingkat Pengembalian yang Diharapkan
1 2.000 16,00
2 3.000 15,00
3 5.000 13,75
4 2.000 12,50

Perusahaan mengestimasikan akan dapat menerbitkan utang pada tingkat


sebesar kd = 10%, dan tarif pajaknya adalah 30 persen. Perusahaan dapat
menerbitkan saham preferen yang membayarkan dividen konstan sebesar $5
per tahun pada harga $49 per lembar saham. Ekuitas biasa perusahaan saat ini
dijual seharga $36 per lembar saham, dividen yang diharapkan berikutnya D1
adalah $3,50, dan dividen diperkirakan akan tumbuh pada tingkat konstan
sebesar 6 persen per tahun. Sasaran struktur modal terdiri atas 75 persen
saham biasa, 15 persen utang, dan 10 persen saham preferen.
a. Berapakah biaya masing-masing komponen modal ?
b. Berapakah WACC Adams ?
c. Manakah proyek yang sebaiknya diterima oleh Adams ?

Anda mungkin juga menyukai