harganya. Mari kita lihat beberapa rincian pada prosedur enam langkah:
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta:Erlangga, Edisi 13, Jilid 2, 2008,
h. 75-76.
https://www.academia.edu/11332695/Rangkuman_Buku_Manajemen_Pemasaran_Philips_Kotler_1
4_e
Pemasaran sasaran meliputi tiga aktivitas: segmentasi pasar, penentuan target pasar, danpositioning
pasar.
Kita dapat membidik pasar pada empat tingkatan: segmen, ceruk, wilayah lokal, danindividual.
Segmen pasar adalah kelompok besar yang dapat diidentifikasi di dalam sebuahpasar. Ceruk adalah
kelompok yang didefinisikan secara lebih sempit. Globalisasi daninternet membuat pemasaran ceruk
lebih praktis bagi banyak pihak. Pemasar memenangkanpasar lokal melalui pemasaran akar rumput
untuk wilayah perdagangan, lingkungan tempattinggal, dan bahkan toko individual.
Agar bermanfaat, segmen pasar harus dapat diukur, substansial, dapat diakses,
dapatdideferensiasikan, dan dapat ditindaklanjuti.
Perusahaan harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak dan
manasegmen yang dibidik: segmen tunggal, beberapa segmen, produk khusus, pasar khusus,
ataupasar penuh. Jika perusahaan melayani pasar penuh, perusahaan harus memilih
antarapemasaran terdiferensiasi dan pemasaran tanpa diferensiasi. Perusahaan juga
harusmengamati hubungan segmen dan mencari ekonomi cakupan dan potensi pemasaran
bagisegmen super.
Pemasar harus mengembangkan rencana invasi segmen persegmen dan memilih pasarsasaran
dengan cara yang bertanggung jawab secara social setiap saat.
https://www.academia.edu/11332695/Rangkuman_Buku_Manajemen_Pemasaran_Philips_Kotler_1
4_e
Philip Kotler (2008:226) merumuskan dasar-dasar untuk membuat segmentasi pasar konsumen
sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografis
Segemntasi geografis membutuhkan pembagian pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti
negara, wilayah, negara bagian, daerah, kota,atau bahkan lingkungan sekitar. Suatu perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi disatu atau beberapa wilayah geografis, atau beroperasi di
seluruh wilayah tetapi memberi perhatian pada perbedaan geografis dalam kebutuhan dan
keinginan.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis
kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, dan kebangsaan. Fakor-faktor demografis tersebut adalah dasar paling umum yang
digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah bahwa
tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan konsumen sering berhubungan erat dengan
variabel demografi. Variabel demografis merupakan variable yang paling mudah diukur di
bandingkan dengan variabel lainnya.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya
hidup, atau karakteristik kepribadian. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama bisa
memiliki komposisi psikografis yang sangat berbeda.
4. Segmentasi Perilaku
Penentuan pasar sasaran (targeting pasar) sebagai strategi untuk mengalokasikan sumber daya
perusahaan secara efektif, dimana sumber daya selalu berada dalam jumlah terbatas, maka untuk
memenuhi dan menetapkan strategi targeting pasar (pasar sasaran) perusahaan yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut
Perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat di
satu segmen dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, dengan menggunakan konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko
yang cukup besar.
Perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan
atau membentuk sinergi, tetapi masing-masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih
oleh perusahaan untuk menghindari kerugian walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi
perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
Perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini perusahaan
membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun risikonya tetap ada yaitu apabila
terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan
teknologi.
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya
perusahaan besar yang bisa melakukannya untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat
melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan dari pada tidak melakukan
diferensiasi. Namun, diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum hal ini tetap
akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategi profitability, namun demikian
perusahaan sebaiknya berhati-hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan
adalah product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost and
promotion cost.
Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, Huan Hooi Den dan Liu Sandra, “Rethinking Marketing:
Sustainable Marketing Enterprise di Asia” dalam www.gomarketingstrategic.com, diakses pada
tanggal 13 Februari 2018
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9100/5/BAB%20II.pdf
1) Dapat diukur. Besar dan daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
Beberapa variable segmentasi tertentu dalam kenyataannya tidak mudah diukur.
2) Dapat dicapai. Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
3) Besarnya. Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan/atau cukup
menguntungkan. Jadi satu segmen haruslah merupakan kelompok homogin yang sebesar mungkin
sehingga satu program pemasaran khusus bisa memadai untuk disusun.
4) Dapat dilaksanakan. Seberapa jauh program-program efektif dapat disusun untuk menarik minat
segmen.
http://etheses.iainponorogo.ac.id/8996/1/210716087.pdf