Dosen Pembimbing
Cahyo Budi Santoso, SE, M.Ak
ABSTRACT
Each company will undoubtedly conduct financial statement analysis. This sort of
thing is done to find out how far the company is developing. In addition, to make
comparisons from year to year. It is very useful to know the performance, cash
turnover, asset ratio, ability to pay debts, determine the prospect of the company
and so forth. To analyze it need to be done calculation-some ratios in accordance
with applicable accounting standards.
Based on the results of observation, the research conducted on companies
listed on the Indonesia Stock Exchange due to easy to obtain financial statements
of the company. In addition, the data to be compared also more to meet the
sample standards.
Keywords : financial analysis report, financial analysis ratio, liquidity ratio,
solvability ratio, activify ratio, profitability ratio
Laba Sebelum
3. Times interest earning Bunga dan Pajak
Ratio yang sering disebut Dept Service Ratio =-------------- x100%
C. Rasio Aktivitas
coverage ratio merupakan ratio Bunga+Sewa+AngsuranBunga
Munawir (2002) menulis,
antara laba sebelum bunga dan pajak dan Pajak/(1-tarif pajak)
Rasio Aktivitas, yaitu rasio untuk
dengan beban bunga.Rasio ini
menilai kemampuan perusahaan
mengukur kemampuan perusahaan
dalam melaksanakan aktivitas
memenuhi beban tetapnya berupa
sehari-hari ataukemampuan
bungan dengan laba yang
perusahaan dalam penjualan,
diperolehnya, atau mengukur berapa
penagihan pihutang maupun
kali besarnya laba bisa menutup
pemanfaatan aktiva yang dimiliki
beban bunganya. Untuk menghitung
(h.240).
times interest earning ratio bisa
menggunakan rumus sebagai
Jenis-jenis rasio aktivitas :
berikut:
a. Rasio Perputaran Persediaan
Laba Sebelum (Inventory turnover ratio)
Bunga dan Pajak Rasio perputaran
Time Interest persediaan, mengukur aktivitas atau
Earning Ratio = ------------------- x100% likuiditas dari persediaan
Beban Bunga perusahaan. Rumusnya
Harga Pokok
4. Fixed chage coverage Penjualan
Ratio adalah rasio yang Inventory Turn-over = --------- x 100%
mengukur kemampuan perusahaan Persediaan
unutk menutup beban tetapnya
termasuk pembayaran deviden
b. Rasio Perputaran Total Aktiva
saham preferen, bunga, angsuran
(Total Asset Turn Over Ratio)
pinjaman, dan sewa. Untuk
menghitung Fixed chage coverage Perputaran total aktiva
ratio bisa menggunakan rumus menunjukkan efisiensi dimana
sebagai berikut: perusahaan menggunakan seluruh
aktivanya untuk menghasilkan
EBIT+Bunga+
Angsuran Lease
penjualan.
Fixed chage coverage =-------------- x100%
Bunga+Angsuran
5
memperoleh laba, baik dalam
Penjualan hubungannya dengan penjualan,
Total Asset Turn-over = ----------- x 100% asset, maupun terhadap modal
Modal Aktiva sendiri. Dengan demikian, rasio
profitabilitas akan mengukur
efektivitas manajemen secara
c. Rasio Perputaran Piutang keseluruhan sebagaimana
(Receivable Turn Over) ditunjukkan dalam keuntungan/laba
Rasio untuk mengukur yang diperoleh dari penjualan dan
tingkat perputaran piutang dengan investasi. Berbagai rasio yang
membagi nilai penjualan kredit dipergunakan untuk mengukur
terhadap piutang rata-rata. Semakin profitabilitas tersebut dapat
tinggi rasio ini akan semakin baik dijelaskan sebagai berikut:
dan menunjukan modal kerja yang 1. Gross Profit Margin (Margin
ditanamkan dalam piutang rendah. Laba Kotor)
Rumus rasio tersebut sebagai Gross profit margin ialah
berikut: persentase laba kotor dibandingkan
Penjualan dengan sales. Semakin besar gross
Receivable Turn Over = ---------- x100% profit margin akan semakin baik
Piutang rata-rata keadaan operasi pada perusahaan,
disebabkan karena hal tersebut
menunjukkan bahwa harga pokok
d. Rasio Perputaran Piutang Harian penjualan relatif lebih rendah
(Receivable Turn-over in Day) dibandingkan dengan sales,
Rasio untuk mengukur demikian juga sebaliknya, semakin
berapa lama waktu yang rendah gross profit margin akan
dibutuhkan oleh perusahaan dalam semakin kurang baik operasi pada
menerima seluruh tagihan dari perusahaan (Syamsuddin, 2009).
konsumen. Gross profit margin tersebut
Piutang X Jumlah dihitung dengan formula:
Hari dalam Setahun
Receivable
Turn-Over in day = --------------- x100%
Penjualan Kredit
D. Rasio Profitabilitas
Menurut G. Sugiyarso dan
F. Winarni (2005:118) profitabilitas 2. Net Profit Margin (Margin Laba
adalah kemampuan perusahaan Bersih)
memperoleh laba dalam hubungan Rasio ini ialah mengukur
dengan penjualan total aktiva laba bersih setelah pajak terhadap
maupun modal sendiri. Dari penjualan.Semakin tinggi Net profit
definisi ini terlihat jelas bahwa margin tersebut maka semakin baik
sasaran yang akan dicari adalah operasi suatu perusahaan.
laba perusahaan. Net profit margin tersebut
Rasio profitabilitas dihitung dengan rumus:
bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
6
5. Return on Asset
Return On Asset(ROA)
menurut Kasmir (2012:201) adalah
rasio yang menunjukan hasil
(return)atas jumlah aktiva
yangdigunakan dalam perusahaan.
3. Basic earning power (rentabilitas Selain itu, ROA memberikan ukuran
ekonomi) yang lebih baik atas profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk perusahaan karena menunjukan
mengukur seberapa besar efektivitas manajemen dalam
kemampuan asset yang dimiliki menggunakan aktiva untuk
untuk dapat menghasilkan tingkat memperoleh pendapatan.Semakin
pengembalian ataupun pendapatan tinggi rasio tersebut akan semakin
dengan kata lain Rentabilitas baik keadaan pada suatu perusahaan.
Ekonomi tersebut menunjukkan Return on Asset dihitung
pada kemampuan total aset dalam dengan rumus:
menghasilkan laba.
Rentabilitas Ekonomi tersebut
dihitung dengan rumus: Laba Bersih
Setelah Pajak
Return On Asset = ---------------------
Total Asset
6. Return on Equity
Return on equity ialah rasio
yang memperlihatkan sejauh
4. Operating Profit Margin(Margin manakah perusahaan tersebut
Laba Operasi) mengelola modal sendiri (net worth)
Operating profit margin ialah dengan secara efektif, mengukur
perbandingan antara laba usaha dan tingkat keuntungan dari investasi
juga penjualan. Operating profit yang telah dilakukan pemilik modal
margin adalah rasio yang sendiri ataupun pemegang saham
menggambarkan apa yang biasanya suatu perusahaan. ROE tersebut
disebut dengan pure profit yang menunjukkan rentabilitas modal
diterima atas setiap rupiah dari sendiri atau yang sering disebut
penjualan yang dilakukan dengan rentabilitas usaha (Sawir
(Syamsuddin, 2009). 2009).
Operating profit margin Return on equity dapat
dihitung sebagai berikut: dihitung dengan formula:
7
7. Earning per share (EPS) sampel terdaftar di Bursa Efek
Earning per share ialah rasio Indonesia tahun 2010-2015 dalam
yang menggambarkan jumlah rupiah kelompok perusahaan otomotif yang
yang diperoleh pada setiap lembar menerbitkan laporan keuangan serta
saham biasa . Oleh Sebab itu pada disajikan di web BEI secara
umumnya manajemen perusahaan, berturut-turut. 2) Perusahaan sampel
pemegang saham biasa dan juga mempunyai laporan keuangan yang
calon pemegang saham sangat berakhir 31 Desember dan
tertarik akan earning per share. menggunakan rupiah sebagai mata
Earning per share ialah suatu uang pelaporan. 3) Perusahaan
indikator keberhasilan suatu sampel memiliki semua data yang
perusahaan (Syamsuddin, 2009). diperlukan secara lengkap. Dari
Earning per share dihitung kriteria tersebut diperoleh 13
dengan rumus: perusahaan sebagai sample penelitian.
PT. Astra
1 ASII Internasional 4 April 1990
Tbk
3. METODOLOGI
PT. Astra
PENELITIAN 2 AUTO
Otoparts Tbk
15 Juni 1998
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis dan 3 BOLT
PT. Garuda
7 Juni 2015
Metalindo Tbk
sumber data yang digunakan yaitu
berupa data sekunder. Data sekunder 4 BRAM
PT. Indo Kordsa 5 September
Tbk 1990
merupakan data dan informasi yang
diperoleh dengan mengumpulkan 5 GDYR
PT. Goodyear 1 Desember
Indonesia Tbk 1980
data-data yang telah diolah oleh
perusahaan antar lain 6 GJTL
PT. Gajah
8 Mei 1990
strukturorganisasi perusahaan, Tunggal Tbk
PT. Indomobil
sejarah perusahaan, laporan Sukses 15 September
7 IMAS
keuangan yang diperoleh dari bagian International 1993
Tbk
personalia dan bagian keuangan
PT. Indospring 10 Agustus
perusahaan pada industri otomotif 8 INDS
Tbk 1990
selama periode 2011-2015 secara PT. Multi Prima
tahunan. 9 LPIN 5 Februari 1990
Sejahtera Tbk
PT. Multistrada
Populasi dan Sampel 10 MASA Arah Sarana 9 Juni 2005
Tbk
Populasi dalam penelitian ini
PT. Nippres
adalah perusahaan otomotif yang 11 NIPS
Tbk
24 Juli 1991
selalu menyajikan laporan keuangan PT. Prima Alloy
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 12 PRAS Steel Universal 12 Juli 1990
Tbk
tahun 2011- 2015. Adapun kriteria
yang digunakan untuk memilih PT. Selamat 9 September
13 SMSM
Sempurna Tbk 1996
sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1) Perusahaan
8
Teknik Pengumpulan Data 4. UJI AUTOKORELASI
Teknik pengumpulan data Uji autokorelasi merupakan
yang digunakan dalam penelitian ini pengujian yang dilakukan untuk
adalah metode Purposive Sampling, melihat apakah terdapat hubungan
yaitu berdasarkan pertimbangan linear antara variabel.
tertentu. Kriteria pertimbangan
tertentu tersebut adalah : 4. PEMBAHASAN
a. Perusahaan otomotif yang Perbandingan Rasio Likuiditas,
tercatat di Bursa Efek Indonesia Solvabilitas, dan Aktifitas
periode 2011-2015. terhadap ROA
b. Tersedia laporan keuangan
lengkap dan publikasi tahun 2011- Perbandingan RasioLikuiditas,
2015 yang terdiri dari Solvabilitas, danAktifitas
:laporan posisi keuangan, terhadap ROA
laporan laba/rugi dan saldo
laba,laporan perubahan ekuitas,
Perusahaan
Likui Solva Aktifi
Nama
laporan laba/rugi komprehensif, Tahun ditas bilitas tas
ROA
(X)
laporan arus kas, dan catatan atas (X) (X) (X)
dan Autokorelasi.
2015 1,117 0,9 3,159 0,6
1. UJI NORMALITAS
2011 2,899 0,303 1,749 0,214
Uji normalitas merupakan 2012 2,406 0,413 1,829 0,413
Kordsa Tbk
PT.Indosp
2012 2,333 0,465 6,163 0,081
rin g Tbk
2013 3,856 0,253 5,497 0,067 dengan hasil penelitian yang oleh
2014 2,912 2,175 5,502 0,056
2015 2,231 0,331 5,331 0,007
Nidya Afrinda (2010) dan Zuni
2011 2,936 0,331 1,471 0,02 Hidayati Setyoningsih (2014) yang
Sejahtera Tbk
2012 2,901 0,277 2,598 0,041
menemukan bahwa Current Ratio
PT.Multi
Prima
2013 2,484 1,253 3,267 0,096
2014 2,163 0,333 2,8 0,044 berpengaruh negatif terhadap ROA,
2015 0,777 1,301 2,095 1,583
namun tidak sejalan dengan hasil
2011 0,482 1,68 1,035 0,03 penelitian oleh Niko Nurcahyo
PT.Multistrada
Arah Sarana
2012 1,393 0,679 6,093 0,022 (2009). Semakin besar rasio lancar,
Tbk
2012
2013
1,121
1,031
1,198
0,958
1,053
1,677
0,004
0,005
terlalu besar pada sisi aktiva
Tbk
2014 3,921 0,876 3,694 0,009 memiliki dua efek yang sangat
2015 1,005 1,126 5,332 0,004
berlainan. Di satu sisi, likuiditas
2011 2,616 0,713 2,649 0,935
perusahaan semakin baik. Namun
2012 3,309 0,617 0,617 0,889 disisi lain, perusahaan kehilangan
Sempurna Tbk
PT.Selamat
13