Anda di halaman 1dari 10

Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan adalah bagian tak terpisahkan dari analisis bisnis.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan adalah untuk memperoleh informasi dan masukan
tentang kinerja bisnis di masa lalu. Dan informasi prospek di masa mendatang dari sebuah
bisnis perusahaan. Hasil analisa laporan keuangan itu digunakan oleh manajemen perusahaan
dapat mengambil keputusan strategis. Misalnya keputusan untuk berinvestasi di sebuah
perusahaan.
Manajemen perusahaan dan investor akan melakukan beberapa pengamatan dan
penelitian. Serta penilaian terhadap perusahaan sebelum menentukan pilihan dan
mengarahkan keputusan investasi kepada perusahaan. Pengamatan, penelitian, analisis dan
penilaian ini biasanya menggunakan rasio-rasio keuangan (financial ratio). Apa saja alat
analisis laporan keuangan dan bagaimana proses melakukan analisis laporan keuangan itu?
1. Prosedur Dasar Analisis Laporan Keuangan
A. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Bagaimana prosedur analisis laporan keuangan?
Laporan keuangan dasar adalah memberikan banyak informasi yang dapat
dipakai oleh para pengguna untuk membuat keputusan ekonomis tentang perusahaan.
Dan disiini akan menjelaskan dan memberi contoh mengenai data keuangan umum
yang dapat di-analisis untuk membantu kita dalam membuat keputusan investasi.
Pada bagian ini, akan dijelaskan tentang bagaimana cara untuk melakukan
analisis lengkap atas laporan keuangan tersebut dengan menggabungkan ukuran
analitis individual. Prosedur analitis dapat digunakan untuk membandingkan pos-pos
di laporan keuangan periode berjalan dengan pos-pos terkait di laporan keuangan
periode sebelumnya.
B. Contoh Analisis Laporan Keuangan
Perhatikan contoh analisis keuangan sederhana dengan prosedur analisis
perbandingan laporan keuangan berikut ini:
Sebagai contoh, kas sebesar Rp 150.000.000 dalam neraca tahun berjalan dapat
dibandingkan dengan kas sebesar Rp 100.000.000 dalam neraca tahun sebelumnya.
Kas periode tahun ini dapat dinyatakan sebagai 1,5 atau 150% dari jumlah tahun
sebelumnya. Atau sebagai kenaikan 50% atau Rp 50.000.0000.
Prosedur analitis juga digunakan secara luas untuk memeriksa hubungan di
laporan keuangan. Sebagai contoh, asumsikan bahwa kas sebesar Rp 50.000.000 dan
persediaan sebesar Rp 250.000.000 dimasukkan dalam total aset senilai Rp
1.000.000.000 dalam neraca atau laporan posisi keuangan.
Dalam bentuk relatif, jumlah saldo kas adalah 5% dari total aset, dan jumlah persediaan
adalah 25% dari total aset.
Dan dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang beberapa ukuran analitis yang
umum. Ukuran-ukuran tersebut bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya memberikan
arah dalam mengevaluasi data keuangan dan operasi. Banyak faktor lain, seperti tren
dalam industri dan kondisi ekonomi secara umum, juga harus dipertimbangkan. Teknik
analisis laporan keuangan menurut para ahli ada 2 dasar analisis, yaitu:
1) Analisa Laporan Keuangan Horizontal
2) Analisa Laporan Keuangan Vertikal.

2. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Horizontal


A. Definisi Metode Analisis Laporan Keuangan Horizontal
Pengertian Analisis Laporan Keuangan Horizontal (horizontal analysis)
adalah analisis persentase untuk kenaikan dan penurunan dalam pos-pos terkait di
laporan keuangan komparatif. Jumlah masing-masing pos di laporan keuangan
terakhir dibandingkan dengan pos-pos terkait di laporan keuangan satu periode
sebelumnya atau lebih. Jumlah kenaikan dan penurunan dalam pos tersebut daftarnya,
bersama-sama dengan persentase kenaikan atau penurunannya.
Metode dan teknik analisis laporan keuangan horizontal dapat
membandingkan dua laporan keuangan. Dalam hal ini, laporan periode sebelumnya
digunakan sebagai dasar. Analisa laporan keuangan horizontal juga dapat
membandingkan tiga laporan keuangan atau lebih. Dalam hal ini, tanggal atau periode
yang lebih awal dapat digunakan sebagai dasar perbandingan untuk seluruh tanggal
atau periode-periode sebelumnya.
B. Prosedur Metode Analisis Laporan Keuangan Horizontal
Bagaimana langkah-langkah dan teknik analisis laporan keuangan horizontal?
Perhatikan contoh metode dan teknik analisis laporan keuangan horizontal untuk
menilai kinerja bisnis perusahaan berikut ini:
1) Menyusun Tabel Komparasi Aset Lancar
Tabel berikut yang memperlihatkan neraca komparatif singkat untuk periode
dua tahun dari PT Manajemen Keuangan Network dengan analisis horizontal.

Neraca Komparatif – Metode Analisa Laporan Keuangan Horizontal

Perhatikan tabel komparasi aset lancar di atas:


Signifikansi dari kenaikan dan penurunan dalam pos-pos yang ditunjukkan
pada tampilan di atas tidak dapat sepenuhnya di-evaluasi tanpa informasi
tambahan.
Meskipun total aset pada akhir tahun 2017 adalah sebesar Rp 91.000.000
(7,4%) lebih rendah dibandingkan pada awal tahun.
Kewajiban berkurang sebesar Rp 133.000.000 (30%), dan ekuitas pemegang
saham meningkat sebesar Rp 42.000.000 (5,3%).
Kelihatannya pengurangan sebesar Rp 100.000.000 dalam kewajiban jangka
panjang diperoleh terutama melalui penjualan investasi jangka panjang.

2) Memasukkan Komponen Aset dan Kewajiban


Neraca yang ditampilkan di atas dapat diperluas untuk memasukkan perincian
dari berbagai kategori aset dan kewajiban. Salah satu pilihan adalah dengan
menyajikan perincian dalam tabel terpisah. Perhatikan tabel berikut sebagai
tabel pendukung dengan analisa laporan keuangan horizontal:
Tabel komparatif aset lancar – teknik analisa laporan keuangan horizontal

Perhatikan tabel komparatif aset lancar di atas:


Penurunan dalam piutang dapat disebabkan karena perubahan dalam
persyaratan kredit atau perbaikan kebijakan penagihan. Demikian pula,
penurunan dalam persediaan selama periode ketika penjualan meningkat dapat
menunjukkan perbaikan dalam manajemen persediaan.

3) Menyusun Laporan Laba Rugi Komparatif


Perubahan dalam aset lancar yang disajikan dalam tabel di atas kelihatannya
menguntungkan. Penilaian ini didukung oleh kenaikan dalam penjualan
sebesar 24,8% di tabel berikut:

Laporan Laba Rugi Komparatif – Teknik analisa Laporan keuangan horizontal

Perhatikan laporan laba rugi komparatif di atas:


 Kenaikan dalam penjualan bersih mungkin saja tidak memiliki pengaruh
yang menguntungkan terhadap kinerja operasi.
 Persentase kenaikan dalam penjualan bersih PT Manajemen Keuangan
Network disertai dengan persentase kenaikan yang lebih besar dalam
harga pokok penjualan.
 Kenaikan harga pokok penjualan ini berdampak pada turunnya laba kotor
sebagai persentase penjualan.
 Beban penjualan meningkat secara signifikan, dan beban administrasi
sedikit meningkat.
 Secara keseluruhan, beban operasi meningkat 20,7%, sedangkan laba
kotor meningkat hanya 19,7%.
 Kenaikan dalam laba operasi dan dalam laba bersih bersifat
menguntungkan.
 Akan tetapi, studi mengenai beban dan analisis serta perbandingan
tambahan baru dilakukan sebelum mencapai kesimpulan mengenai
penyebabnya.

4) Menyusun Laporan Laba Ditahan Komparatif


Tampilan berikut ini menggambarkan laporan laba ditahan komparatif dengan
analisis horizontal.

Perhatikan laporan laba ditahan komparatif di atas:


Laporan tersebut menunjukkan laba ditahan tahun tersebut meningkat sebesar
30,5%
Kenaikan itu karena laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 91.000.000
dikurangi dengan dividen sebesar Rp 49.000.000
3. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Vertikal
A. Definisi Metode Analisis Laporan Keuangan Vertikal
Apa yang dimaksud dengan metode analisis laporan keuangan vertikal?
Pengertian Analisis Laporan Keuangan Vertikal (vertical analysis) adalah metode
analisa laporan keuangan yang menggunakan persentase untuk menunjukkan
hubungan masing-masing komponen terhadap jumlah total dalam satu laporan. Seperti
analisa laporan keuangan horizontal, laporan keuangan dapat disiapkan dalam format
terperinci atau singkat.
Dalam format yang singkat, tambahan perincian perubahan dalam pos-pos
individual dapat disajikan dalam tabel pendukung. Dalam tabel tersebut, analisis
persentase dapat dibuat berdasarkan jumlah total dalam tabel maupun jumlah total di
laporan keuangan. Meskipun analisis vertikal terbatas pada laporan individual,
signifikansi dari analisis tersebut dapat ditingkatkan dengan menyiapkan analisis
perbandingan laporan keuangan.
B. Prosedur Metode Analisa Laporan Keuangan Vertikal
Dalam analisa vertikal terhadap neraca, masing-masing pos aset dinyatakan
sebagai persentase dari total kewajiban dan ekuitas pemegang saham.
Perhatikan contoh analisa laporan keuangan perusahaan – metode vertikal berikut:
1) Menyusun Neraca Komparatif
Tampilan tabel berikut merupakan neraca komparatif singkat dengan analisa
vertikal untuk PT Manajemen Keuangan Network:

Teknik Analisa Laporan Keuangan Vertikal -Neraca Komparatif


Perhatikan neraca komparatif di atas:
Perubahan persentase yang utama dalam aset PT Manajemen Keuangan Network
adalah dalam kategori aset lancar dan investasi jangka panjang.
Aset lancar naik dari 43,3% menjadi 48,3% dari total aset, dan investasi jangka
panjang turun dari 14,4% menjadi 8,3% dari total aset.
Pada bagian kewajiban dan ekuitas pemegang saham, perubahan persentase
terbesar terjadi pada kewajiban jangka panjang dan laba ditahan.
Ekuitas pemegang saham meningkat dari 64% menjadi 72,8% dari total
kewajiban dan ekuitas pemegang saham tahun 2017.
Terdapat penurunan yang dapat dibandingkan dengan kewajiban.

2) Menyusun Laporan Laba Rugi Komparatif


Dalam analisa laporan keuangan vertikal untuk laporan laba rugi, masing-masing
pos dinyatakan sebagai persentase dari penjualan bersih. Perhatikan tabel berikut
yang menyajikan laporan laba rugi komparatif singkat dengan analisis vertikal
untuk PT Manajemen Keuangan Network.

Laporan Laba Rugi Komparatif – Teknik Analisa Laporan Keuangan Vertikal

Perhatikan laporan laba rugi komparatif di atas:


Kita harus berhati-hati saat menilai signifikansi dari perbedaan persentase antara
kedua tahun tersebut.
Sebagai contoh, penurunan laba kotor dari 31,7% pada tahun 2016 menjadi
30,4% pada tahun 2017 hanyalah 1,3%.
Akan tetapi dalam bentuk rupiah terhadap potensi laba kotor, penurunan tersebut
mencerminkan penurunan sebesar Rp 19.500.000 (1,3% X Rp 1.498.000.000)

Dan perhatikan satu contoh berikut ini:


Persentase laba kotor dan laba bersih terhadap penjualan untuk tahun fiskal untuk
perusahaan A dan B adalah sebagai berikut:

Teknik analisa laporan keuangan – Perbandingan Laba Terhadap Penjualan

Perhatikan perbandingan laba terhadap penjualan di atas:


Perusahaan B secara signifikan memiliki persentase margin laba kotor yang lebih
rendah dibandingkan perusahaan A,
Yang kemungkinan disebabkan karena strategi penetapan harga yang agresif oleh
perusahaan B.
Keunggulan margin laba perusahaan A menyusut saat membandingkan rasio laba
bersih terhadap penjualan.
Perusahaan A pasti memiliki beban penjualan dan administrasi terhadap
penjualan yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan B.
Meskipun demikian, laba bersih terhadap penjualan untuk perusahaan A masih
0,25% lebih baik dibandingkan laba bersih terhadap penjualan untuk perusahaan
B.

4. Teknik Analisis Laporan Keuangan Ukuran Sama (Common Size)


A. Definisi Teknik Analisis Laporan Keuangan Ukuran Sama
Pengertian Analisis Laporan Keuangan Ukuran Sama (Common
Size) berguna adalah laporan untuk membandingkan periode berjalan dengan periode
sebelumya, antar sebuah perusahaan, atau antar sebuah perusahaan dengan persentase
industri.
Analisa Laporan Keuangan vertikal dan horizontal baik dalam nilai rupiah.
Dan persentase berguna dalam menilai hubungan dan tren dalam kondisi keuangan
dan operasi sebuah perusahaan. Analisis vertikal baik dalam nilai rupiah dan
persentase juga berguna dalam membandingkan dalam satu perusahaan dengan yang
lain atau dengan rata-rata industri. Perbandingan semacam ini lebih mudah dibuat
dengan menggunakan laporan ukuran sama. Di laporan ukuran sama (common size
statement) seluruh pos dinyatakan dalam persentase. Data industri seringkali tersedia
dari asosiasi dagang dan jasa informasi keuangan.

B. Contoh Analisis Laporan Keuangan Ukuran Sama


Perhatikan contoh laporan keuangan – laba rugi ukuran sama komparatif untuk
dua perusahaan:

Laporan Laba Rugi – Teknik Analisa Laporan Keuangan Common Size

Perhatikan laporan laba rugi ukuran sama di atas:


Pada laporan laba rugi yang disajikan di atas, menunjukkan bahwa PT Manajemen
Keuangan Network memiliki tingkat laba kotor sedikit di atas PT Siklus Akuntansi
Network.
Akan tetapi keunggulan berkurang lebih banyak bagi PT Manajemen Keuangan
Network karena persentase beban penjualan dan administrasi yang lebih tinggi.
Akibatnya, laba operasi milik PT Manajemen Keuangan Network adalah sebesar
10,7% dari penjualan bersih.
Dibandingkan dengan 14,4% untuk PT Siklus Akuntansi Network, atau selisih sebesar
3,7% yang tidak menguntungkan.

Metode Ukuran Analitis Lain dalam Analisa Laporan Keuangan


Sebagai tambahan dari analisa laporan keuangan sebelumnya, hubungan lainnya dapat
dinyatakan dalam rasio dan persentase. Pos-pos tersebut seringkali diambil dari laporan
keuangan dan dengan demikian merupakan jenis analisa laporan keuangan vertikal.
Membandingkan pos-pos tersebut dengan pos-pos dari periode sebelumnya adalah jenis
analisa laporan keuangan horizontal.

Anda mungkin juga menyukai