Anda di halaman 1dari 7
MENGANALISIS PROSEDUR PEMBUATAN POLA BLUS o ST aT Setelah mempelajari menganalisis prosedur pembuatan pola blus, peserta didik dapat menganalisis pembuatan pola blus dan membuat pola blus sesuai disain dengan tepatdanbenar. od PETA KONSEP Menganalisis Prosedur Pembuatan Pola Blus Peapeen Blu Pembuat Pola Blus ee Sesuai Desain i + Bonar 1.Pola Dasar Blus 2.PecahPolaBlus Pola Blus sesuai Disain AT Pola Blus — Pola Dasar— Desain — Feshion — Kualitas Blus — Pecah Pola — Analisis Disain Dipindai dengan CamScanner ‘PENBURTRN POLA or A. Pengertian Blus Blus ialah busana luar wanita bagian atas, yang panjang umumnya sampai panggul atau lebih pendek, baik dipakai dimasukkan ke dalam rok, sedangkan blus yang panjangnya melewati batas panggul disebut tunik. Blus dikenakan untuk pasangan rok atau celana (Arifah A Riyanto,2003:5). Menurut Suryawati,dkk blus_merupakan pakaian yang menutupi badan bagian atas sampai dibawah pinggang. Blus dapat dipakai diluar atau didalam rok atau celana. Blus_menurut Chodiyah.dkk merupakan pakaian bagian atas, berlengan pendek atau panjang. Blus yang baik merupakan blus yang jika dipakai sesuai dengan ukuran dan bentuk tubuh pemakaimembuat pemakai menjadi lebih percaya diri Perkembangan mode busana terus ber- kembang dari tahun ke tahun dengan beraneka macam variasi, seperti yang dikemukakan Velma Mitchell (1985:31) bahwa “Fashion in tailored garments is continually changing, but the change is slower than with non-tailored clothing. Perubahan tersebut terletak pada berbagai bagian menyesuaikan dengan perkem- bangan mode saat ini. Desain blus yang bervariasi biasa dipadu padankan dengan renda, kancing, danlainnya. Macam-macam Model Blus Gambar 64 Model Bus le Sumber htps/ Jui a. KualitasBlus Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karekteristik dari suatu produk atau layanan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau yang bersifatlaten (Evan dan Dean, 2003). Terdapat beberapa definisi kualitas yang populer di antaranya yang dikembangkan oleh tiga guru kualitas, yaitu Crosby, Deming, dan Juran. Sedangkan menurut filsafat jepang, kualitas adalah “zero defect” mengerjakan pertama kali dengan benar (EvandanDean, 2003). Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa definisi_ kualitas bersumber pada dua sisi, produsen dan konsumen, peneliti dan penguji, atau penjual dan pembeli, dalam hal ini adalah desain blus pola Porrie Muliawan ukuran medium (M) dengan hasil akhir blus pola Porrie Muliawan ukuran medium (M). Pendefinisian akan akurat jika hasil akhir blus sesuai dengan desain dan ukuran blus medium (M). Kualitas blus yang baik dapat diketahui dari pengukuran hasil jadi blus meliputi Cambor 6.2 Model Bus Dipindai dengan CamScanner ‘PEMBURTRN POL a bagian keseluruhan badan, dan lengan menggunakan alat ukur berupa metlin ataupun penggaris. Bahan Utama atau bahan pokok adalah bahan dasar yang paling banyak digunakan dalam pembuatan suatu benda (google.com, pengertian bahan utama, 4/5/2013, 16:00). Bahan utama pembuatan blus bermacam-macam tergantung selera pembuat. Adapun contoh bahan pembuatan blus di- antaranya katun, satin, tenun, dan lain sebagainya sedangkan untuk motif yang digunakan bermacam-macam menurut selera pembuat. Bahan utama untuk membuat blus ini adalah tenun lurik yang diproduksi dari desa Sumber- rahayu, Sleman, Yogyakarta. BahanPelengkap Bahan pelengkap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan busana yang akan dibuat. Bahan pelengkap dapat berupa benang jahit dan benang hias, zipper atau ritsluiting, kancing, pita, renda, hak atau kancing kait, dan lain-lain BahanPembantu Bahan pembantu adalah bahan yang digunakan untuk melengkapi bahan utama. Bahan pembantu diantaranya adalah lining, vislin, padding, dan lainnya Alat Alat-alat yang digunakan dalam pem- buatan pola dan menjahit adalah pensil, pita ukur, penggaris, kertas payung, gunting, pendedel, jarum, mesin jahit, Karbon jahit, kapur jahit, setrika, dan rader. . Pecah PolaBlus Busana wanita memerlukan teknik pecah pola yang lebih cermat dibandingkan pakaian pria dan anak-anak. Pakaian wanita yang dibuat hendaklah dapat menonjolkan sisi feminim dari wanita dan dapat menonjolkan kelebihan yang dimilikinya sehingga dalam berpenam- pilan terlihat cantik, rapi dan menarik. Untuk itu datam pembuatan pakaian perlu dilakukan pecah pola yang benar sesuai dengan desain dan bentuk tubuh sipemakai. Agar pola yang dihasilkan sesuai dengan desain dan bentuk tubuh maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisa bentuk tubuh dan analisa desain. Bentuk tubuh wanita secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh wanita yang baik tentunya adalah bentuk tubuh yang ideal dimana terdapat keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan dan mempunyai proporsi tubuh yang seimbang. Desain pakaian yang dibuat adakalanya terlihat indah karena dibuat pada proporsi tubuh yang seimbang atau bentuk tubuh yang ideal. Namun betum tentu desain yang sama cocok di pakai oleh orang yang bertubuh kurus atau gemuk. Jadi dari analisa bentuk tubuh ini kita dapat menyesuaikan pola dengan bentuk tubuh sipemakai, dengan kata lain kekurangan bentuk tubuh dapat tertutupi dengan teknik pengembangan pola yang tepat. Misalnya untuk bentuk tubuh yang gemuk hendaklah hindari pakaian yang mengembang atau yang berkerut banyak seperti rok kerut atau rok kembang dan model tengan balon atau lonceng. Jika menggunakan lengan baton atau lengan yang lebar pada ujung lengan hendaklah_pengembangannya disesuaikan dengan bentuk tubuh gemuk tersebut artinya pengembang- annya tidakterlalulebar. Selain analisa bentuk tubuh di atas dilakukan analisa desain. Analisa desain pakaian dilakukan dengan cara sebagai berikut: a, Memperhatikan desain secara keselu- ruhan, Lihat gaya berdiri dari model. Umum- indai dengan CamScanner PEMGLATRA POLE A Mia nya desain digambarkan dengan gaya berdiri menghadap kedepan atau miring tiga per empat. Perbandingan letak bagian-bagian busana pada sikap berdiri modelakan lebih memudahkan kita memahami desain pakaian yang akan dibuat. b.Pahami gambar bagian-bagian busana pada desain. Gambar bagian-bagian busana yang dimaksud merupakan_garis-garis pakaian pada desain, misalnya garis leher, garis lingkar badan, garis pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah belakang, garis lingkar kerung lengan, garis besar lengan dan garis batas kup atau tinggi dada, Garis-garis ini akan memudah- kan kita untuk menganalisa bagian- bagian busana yang ada pada desain. 1) Desain pakaian pada badan bagian atas. Desain pakaian pada badan bagian atas meliputi bentuk garis leher atau kerah, lengan, kantong, garis hias, kup dan belahan pakaian. Letak garis leher dapat dilihat dengan membandingkan garis leher dasar dengan garis leher pada desain. Perkiraan ukuran inilah yang menjadi pedoman dalam merobah garis leher pada pakaian. Begitu juga dengan lengan dan badan. Desain lengan apakah berbentuk lengan kop, lengan poff, lengan baton dan lain sebagainya. Khusus untuk bagian badan, kita harus memperhatikan letak kup apakah kup berada pada tempat biasa atau disalurkan ke tempatlain atau dihilangkan menjadi garis hias. Hal ini penting karena kup meru- pakan bagian yang dapat menonjol- kan sisi feminim wanita, Perhatikan juga garis belahan pakaian untuk menghindari kesalahan dalam memberi tanda pola dan menggun- tingkain. 2) Desain pakaian bagian bawah Pakaian bagian bawah dapat berupa rok atau celana, Namun celana ataupun rok mempunyai desain yang bervariasi. Terlebih dahulu pahami desain rok yang ada pada desain seperti desain rok, ukuran panjang rok, lebar rok, kembang rok (jika rok kembang) dan kerutan rok (jika rok dikerut). Begitu juga dengan desain celana, pahami desain celana, ukuran celana, lebar celana atau besar celana dan lain sebagainya. c.Pahami letak jatuh pakaian pada badan. Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain dapat dilihat dari letak jatuh pakaian pada badan. Hal ini dapat diamati pada bagian sisi atau bagian bawah pakaian. Jika dilihat pada bagian sisi, bahan yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku dapat diperkirakan bahannya tebal dan kaku. Sebaliknya jike jatuh bahan mengikuti bentuk tubuh berarti bahan yang digunakan bahan yang tipis atau melangsai. Begitu juga jika dilihat pada bagian bawab rok/pakaian. Bagian bawah rok yang terlihat agak bergelombang, maka bahan yang digunakan tipis atau melangsai sebaliknya bagian bawah yang lurus dan terlihat agak kaku, berarti menggunakan bahan yang agek tebaldankaku, Agar dapat menganalisa bentuk tubuh dan model pakaian dengan baik dan benar diperlukan latihan yang banyak sehingga memudahkan kita dalam membuat pecah pola busana yang sesuai dengandesain. indai dengan CamScanner ‘PEMBUATAN POUR ‘& Lt B. Pembuatan Pola Blus Sesuai Disain + Rubahlah garis leher sesuai dengan 1. PolaBlus gambar desain Pola blus merupakan pola badan yang + TM di tambahkan 2 cm karena_meng- sudah dirubah dan dikembangkan sesuai gunakan kancing depan dengan model. amber 63 DisainBlos Sumber amar 64 Pecan Pola Bus Stmber: Ookumen Prbod! ngan Pecah pola sesuai desain Poladepan: ~ Buatlah pola dasar badan panjangkan pola badan hingga panggul dan ukur panjang blouse sesuai ukuran + Kerung lengan diturunkan 1-2 cm, lebar badan dibesarkan 1-2 cm, perbaiki kerung lengan dan garis sisi ‘sesuai denganperubahan. + Pada bagian panggul diukur tinggi panggul dari pinggang = 18cm + Lebar panggul% lingk panggul+1cm + Panjangkan kupnat, dengan ukuran panjang kupnat 5 cm diatas garis panggul + Beri tandaTMdanarahserat. PolaBelakang: + Pola dasar dirubah garis lehernya, turunkan pada TB3.cm + Perpanjang pola badan hingga panggul dan ukur panjang blouse sesuaiukuran « Turunkan kerung lengan 1-2 cm, lebar badan dibesarkan 1-2 cm, perbaiki kerung lengan dan garis sisi sesuai dengan perubahan + Pada bagian panggul diukur tinggi panggul dari pinggang = 18cm « Lebar panggul ¥% tingkpanggul-1cm + Kupnat pada pinggang diperpanjang dengan ukuran 5 cm diatas garis panggul. + Beritanda TBdanarahserat Polalengan: « Ukur kerung lengan depan dan bela- kang setelah dilakukan perubahan. + Buatpola lengan sesuai dengan ukuran kerung lengan yang didapatkan + Panjang lengan 20 cm, tinggi puncak lengan 12 cm, lingk. pergelangan: 35 cm 2. Blus sesuai Disain Analisis desain yaitu_pemahaman bagian-bagian dan bentuk keseluruhan Dipindai dengan CamScanner evauean Po () wa dari suatu model busana. Sebelum menganalisis suatu desain busana, kita perlu mengetahui kriteria analisis de- sain. Kriteria-kriteriatersebut yaitu: a.Style b.Detail c. Belahan/ opening d.Bahan e.Kesempatan f. Langkah pengerjaan Pada saat menganalisis desain kita perhatikan dengan seksama model busana tersebut; mulai dari lengan, kerah/ leher, belahan, jumlah kancing, model roknya (panjang rok) atau panjang gaun, panjang blazer, model celana, model kemeja, rompi. Karena analisis desain ini dijadikan pedoman pada waktu mengukurtubuh. a.Disain Blus Se b.Analisis Disain 1. Model Blus dengan garis leher bulat yang diselesaikan dengan depun 2. Lengan licin dengan potongan disiku yang dikerut dan diberi hiasan pita 3. Blus dengan potongan dipinggang dan diberi hiasan lajur-lajur. 4. Blus panjang sampai bawah pang- gul dengan hiasan ban dibagian bawahnya 5. Blus dengan bukaan ditengah belang denganritsliting 6. Blus dibuat dari kain polos dan batik c.PecahPola Disain Pola Badan r= Gombar 6.7. Pecah Pola Bus Sesun Disa ‘Sumber: DokumenPribod! Keterangan Siapkan pola dasar badan wanita. Panjang blus diukur dari bahu tertinggi. Dari batas pinggnag turun tinggi panggul. Buat garis kekanan, ukur % lingkar panggul ditambah 1 cm, Bentuk garis panggul dari garis sampai batas panjang blus. Pada kerung lengan turun 1,5 cm keluar 2 cm sampai batas panjang blus. Pola belakng dirubah sama dengan pola muka, Bagian tengah belakng di- tambah kampuh 3 cm untuk risteting. Untuk bagian leher dijiptak 3 cm untuk lapisan bentuk. PolaLengan Keterangan Siapkan pola lengan licin. Potong 1/3 indai dengan CamScanner bagian panjang lengan. Bagian bawah dikembangkan untuk dikerut. . Lom KAS one ee tape k ‘Gama 6.78 Pecah Poa Lengan sesus sin ‘Sumber: OobiomenPribad! Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai