Anda di halaman 1dari 3

Soal Latihan PPh Pasal 21

Hitung PPh Pasal 21 dari kasus berikut :

A. Karyawan Tetap

1. Bpk Hadori bekerja pada perusahaan PT Yaman dengan memperoleh gaji


sebulan Rp. 6.500.000,- pada tahun 2015 dan membayar pensiun sebesar Rp.
250.000,-/bulan. Tuan Hadori status sudah beristri dan belum mempunyai anak.

2. Bpk Akhmad telah menikah mempunyai anak 3, bekerja pada perusahaan PT


Bandung Permai sebagai pegawai tetap sejak 1 Februari 2015. Gaji sebulan Rp.
2.500.000,- dan iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp. 25.000,-

3. Bpk Eman bekerja sebagai pegawai tetap pada suatu perusahaan swasta di Solo
telah menikah dan dikaruniai 3 orang anak. Pada awal bulan Mei 2015 Tuan
Eman meninggal dunia. Selama tahun 2015 Tuan Eman menerima gaji per bulan
Rp. 6.000.000,-.

4. Tuan Tatang status kawin mempunyai tiga orang anak, bekerja pada PT Madani
dengan memperoleh gaji sebulan Rp.3.500.000,- PPh ditanggung oleh pemberi
kerja. Tiap bulan ia membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya
telah disahkan Menteri Keuangan sebesar Rp. 40.000,-

5. Tuan Suwarno (tidak kawin) adalah seorang karyawan PT Wanda dengan


memperoleh gaji sebulan Rp. 2.000.000,- Dalam tahun yang bersangkutan Tuan
Suwarno juga menerima bonus sebesar Rp.5.000.000,- Tiap bulan membayar
iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
keuangan sebesar Rp. 60.000,-.

B. Penerima Pensiun

6. Bpk Andi sudah pensiun dengan memperoleh gaji sebulan Rp. 5.500.000,- pada
tahun 2015. Bpk Andi status sudah beristri dan mempunyai anak 2 orang.

C. Pegawai Tidak Tetap

7. Aminuddin adalah seorang penceramah, memberikan ceramah pada suatu


lokakarya sehari yang diadakan oleh suatu yayasan, dengan menerima
honorarium sebesar Rp. 30.000.000,-

8. Tuan Hardi adalah seorang komisaris PT Makmur, yang bukan sebagai pegawai
tetap. Dalam bulan Desember 2015 komisaris Tuan hardi menerima honorarium
sebesar Rp. 80.000.000,-.

9. Tn. Sarmin adalah seorang petugas dinas luar asuransi yang bukan sebagai
pegawai tetap pada PT Asuransi Selamat. Dalam bulan Maret 2015 menerima
komisi sebesar Rp. 20.000.000,-.

10. Nyonya Rahayu, mempunyai 2 (dua) orang anak yang belum dewasa adalah
seorang penjaja barang dagangan hasil produksi PT Komala dengan sistem
multilevel-marketing dalam bulan Juli 2015 memperoleh penghasilan sebesar
Rp. 3.000.000,- Suami Nyonya Rahayu bekerja pada PT Pusaka.
11. Tuan Hariman pemilik toko L merupakan agen tunggal dari hasil produksi PT
BG Dalam bulan februari 2015 Tuan hariman menerima komisi sebesar Rp.
60.000.000,-.

12. Adiguna seorang pemain tenis nasional Indonesia, menjadi juara pertama dalam
suatu Turnamen Tenis Indonesia Terbuka yang diselenggarakan oleh panitia
penyelenggaraan turnamen dan menerima hadiah berupa uang tunai sebesar
Rp.500.000.000,- Atas uang hadiah hasil perlombaan tersebut, panitia
penyelenggara turnamen wajib memotong Pajak Penghasilan 21 yang bersifat
final.

13. Tuan Cakra bekerja pada PT Nusa. Pada tanggal 1 Januari 2015 Tuan Cakra telah
berhenti bekerja karena pensiun. Pada bulan Maret 2015 Tuan Cakra menerima
jasa produksi tahun 2015 dari PT Nusa tersebut sebesar Rp. 30.000.000,-

D. Tenaga Ahli

14. Tuan Johar seorang arsitek ternama, pada bulan April 2015 menerima
honorarium sebesar Rp. 50.000.000,- dari PT HK sebagai imbalan atas
pemberian jasa teknik yang dilakukannya.

E. Penerima Uang Pesangon, Uang Tebusan Pensiun THT (Tabungan HariTua) atau
JHT (Jaminan Hari Tua) yang dibayar sekaligus.

15. Bpk Budi dalam bulan April 2015 menerima uang tebusan pensiun dari Dana
Pensiun Purna Jarya sebesar Rp. 75.000.000,-.

F. Penerima Uang Pesangon, Uang Tebusan Pensiun THT (Tabungan HariTua) atau
JHT (Jaminan Hari Tua) yang dibayar sekaligus
16. Bpk Amin seorang pegawai pada suatu instansi pemerintah pada bulan Mei 2015
menerima honorarium sebesar Rp. 1.000.000,- .Bpk Amin Gol IIIb.

G. Wajib Pajak Luar Negeri yang menerima imbalan sehubungan dengan jasa,
pekerjaan atau kegiatan

17. Bill Clinton (K/3) mulai bekerja bulan Januari tahun 2015 dan berhenti bekerja
sejak 1 Mei 2016. Selama tahun 2016 menerima gaji per bulan Rp. 8.000.000,-
dan pada bulan April 2016 menerima bonus sebesar Rp. 20.000.000,-

18. Van De Bosch adalah pegawai perusahaan yang berstatus kawin mempunyai satu
orang anak, memperoleh gaji bulan Maret 2015 dalam mata uang asing US$
2.000 sebulan. Kurs yang berlaku untuk bulan Maret 2001 berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan adalah Rp.14.000,- per US$ 1.00

1)
Penghitungan PPh Pasal 21 terutang:
Gaji sebulan Rp. 6.500.000,00
Pengurangan:
Biaya jabatan (5% x Rp. 6.500.000,00) Rp. 108.000,00
Penghasilan Neto sebulan Rp. 6.392.000,00
Penghasilan neto setahun 12 x Rp. 6.392.000,00 Rp.76.704.000,00
PTKP setahun:
- untuk WP sendiri Rp. 13.200.000,00
- tambahan WP kawin Rp. 1.200.000,00
Rp.14.400.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp.62.304.000,00
PPh Pasal 21 terutang setahun :
5 % x Rp. 25.000.000,00 Rp. 1.250.000,00
10 % x Rp. 25.000.000,00 Rp. 2.500.000,00
15 % x Rp.12.304.000,00 Rp. 1.845.600,00

PPh Pasal 21 terutang setahun Rp. 5.595.600,00


PPh Pasal 21 terutang sebulan Rp. 5.595.600,-/12 Rp. 466.300,00

7) PPh Pasal 21 atas honorarium penceramah


Seorang penceramah (Bapak Aminuddin) yang memberikan ceramah pada
lokakarya sehari menerima honorarium sebesar Rp. 30.000.000,-
PPh Pasal 21 yang terutang atas honorarium tersebut sebesar :
5 % x Rp. 25.000.000,- = Rp. 1.250.000,-
10 % x Rp. 5.000.000,- = Rp. 500.000,-
PPh pasal 21 yang terutang…………. Rp. 1.750.000,-

8) PPh Pasal 21 atas honorarium komisaris yang bukan pegawai tetap


Tuan Hardi seorang komisaris di PT Makmur, yang bukan sebagai pegawai tetap.
Dalam bulan Desember 2004 menerima honorarium sebesar Rp. 80.000.000,-
PPh Pasal 21 yang terutang adalah:
5 % x Rp. 25.000.000,- = Rp. 1.250.000,-
10 % x Rp. 25.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
15 % x Rp. 30.000.000,- = Rp. 4.500.000,-
PPh Psl 21 yang harus dipotong ……………….Rp. 8.250.000,-

Anda mungkin juga menyukai